Yohanes 21

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Yohanes 21
Yohanes 21:18-20 pada Papirus 109, yang dibuat pada abad ke-3.
KitabInjil Yohanes
KategoriInjil
Bagian Alkitab KristenPerjanjian Baru
Urutan dalam
Kitab Kristen
4

Yohanes 21 (disingkat Yoh 21) adalah pasal kedua puluh satu (dan terakhir) dari Injil Yohanes pada Perjanjian Baru dalam Alkitab Kristen, menurut kesaksian Yohanes, seorang dari Keduabelas Rasul pertama Yesus Kristus.[1][2]

Teks[sunting | sunting sumber]

Yohanes 21:11-14,22-24 pada Papirus 122 (abad ke-4/ke-5)

Struktur isi[sunting | sunting sumber]

Pembagian isi pasal (disertai referensi silang dengan bagian Alkitab lain):

Ayat 1[sunting | sunting sumber]

Kemudian Yesus menampakkan diri lagi kepada murid-murid-Nya di pantai danau Tiberias dan Ia menampakkan diri sebagai berikut. (TB)[3]

Ayat 2[sunting | sunting sumber]

Di pantai itu berkumpul Simon Petrus, Tomas yang disebut Didimus, Natanael dari Kana yang di Galilea, anak-anak Zebedeus dan dua orang murid-Nya yang lain. (TB)[4]

Yesus memulihkan Petrus[sunting | sunting sumber]

Ayat 15-19[sunting | sunting sumber]

Setelah Yesus bangkit dari kematian, Ia menunjukkan kepada Petrus, bahwa pertobatannya diterima dan Petrus dipulihkan lagi menjadi murid dan rasul Yesus Kristus. Keempat Injil mencatat pemulihan Petrus dari berbagai segi yang berbeda. (bandingkan dengan Injil Matius pasal 28:16-20, Injil Markus 16:6-8, Injil Lukas pasal 24:33-45) Injil Yohanes dalam pasal ini mencatat lebih jelas dalam ayat 15-17. Yesus menanyai Simon Petrus tiga kali "Apakah engkau mengasihi Aku?", menunjukkan kepada pemulihan Petrus atas tiga kali penyangkalannya bahwa ia mengenal Yesus.[5] Dua kata Yunani dipakai di sini untuk "kasih". Yang pertama, agapao berarti kasih yang rasional dan bertujuan, terutama dari pikiran dan kehendak. Yang kedua, fileo melibatkan perasaan kasih yang hangat yang lazim dari emosi, jadi suatu kasih yang lebih pribadi dan penuh perasaan. Melalui kedua kata ini Yesus menunjukkan bahwa kasih Petrus jangan hanya dari kehendak saja namun juga dari hati, kasih yang timbul baik dari maksud maupun dari hubungan pribadi. Pertanyaan Yesus kepada Petrus adalah pertanyaan yang penting untuk semua orang percaya, bahwa mereka harus memiliki kasih pribadi dari hati bagi Yesus dan pengabdian kepada-Nya.[6] Pemakaian nama lengkap, Simon Petrus dan Simon, anak Yohanes, memberi suasana khidmat pada percakapan ini.[7] Dalam Matius 26:33 Petrus menyatakan bahwa komitmennya lebih besar daripada komitmen murid-murid yang lain. Sekarang Tuhan Yesus bertanya apakah dia masih yakin bahwa komitmennya lebih hebat daripada mereka. Apakah peristiwa yang terjadi pada waktu Tuhan Yesus diadili mengubahkan sikap Petrus mengenai kasihnya dan komitmennya kepada Tuhan Yesus? Oleh karena Petrus menyangkal Tuhan Yesus di depan orang lain, maka Tuhan Yesus mengampuni dia dan menahbiskan dia kembali ke dalam pelayanan di depan orang lain.[8]

Ayat 15[sunting | sunting sumber]

  • Sesudah sarapan Yesus berkata kepada Simon Petrus:

"Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih daripada mereka ini?"

Yunani: Σίμων Ἰωνᾶ, ἀγαπᾷς με πλεῖόν τούτων (Simon Iona, agapas me pleion toutōn)

Catatan: Kata "agapas" adalah bentuk kata kerja untuk orang kedua tunggal ("engkau") yang berasal dari kata dasar ἀγαπάω, agapaó, artinya "mengasihi" atau "mencintai" dalam makna "sepenuhnya, tanpa syarat".

  • Jawab Petrus kepada-Nya:

"Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau."

Yunani: Ναί κύριε σὺ οἶδας ὅτι φιλῶ σε (Nai kyrie sy oidas hoti filō se)

Catatan: Kata "filō" (atau "philō") adalah bentuk kata kerja untuk orang pertama tunggal ("aku") yang berasal dari kata dasar φιλέω, fileó, artinya "mengasihi" atau "menyayangi" dalam makna "persahabatan".

  • Kata Yesus kepadanya:

"Gembalakanlah domba-domba-Ku."

Yunani: Βόσκε τὰ ἀρνία μου (Boske ta arnia mou)

Catatan: Kata "boske" adalah bentuk kata perintah yang berasal dari kata dasar "βόσκω" (boskó, "memberi makan"). Kata "arnia" adalah bentuk jamak dari kata benda "ἀρνίον" (arnion, "domba kecil", "domba muda", atau "anak domba", dipakai antara lain juga pada Wahyu 5:12).

Ayat 16[sunting | sunting sumber]

  • Kata Yesus pula kepadanya untuk kedua kalinya:

"Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?"

Yunani: Σίμων Ἰωνᾶ, ἀγαπᾷς με (Simon Iona, agapas me)

Catatan: Pertanyaan Yesus "mengasihi" dengan menggunakan bentuk dari kata dasar "agapaó" sekali lagi.

  • Jawab Petrus kepada-Nya:

"Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau."

Yunani: Ναί κύριε σὺ οἶδας ὅτι φιλῶ σε (Nai kyrie sy oidas hoti filō se)

Catatan: Petrus menjawab "mengasihi" dengan kata "fileó" seperti yang pertama kali.

  • Kata Yesus kepadanya:

"Gembalakanlah domba-domba-Ku."

Yunani: Ποίμαινε τὰ πρόβατά μου (Poimaine ta probata mou)

Catatan: Kata "poimane" adalah bentuk kata perintah yang berasal dari kata dasar "ποιμαίνω" (poimainó), "memelihara dan menjaga ternak" atau "menggembalakan". Dalam suratnya kepada penatua lain, Petrus memberi dorongan "Gembalakanlah kawanan domba Allah" menggunakan kata dasar yang sama dalam bentuk perintah "ποιμάνατε" (poimanate) untuk "gembalakanlah" dan bentuk lain "ποίμνιον" (poimnion) untuk "kawanan domba".[9] Kata "probata" adalah bentuk jamak dari kata benda "πρόβατον" (probaton), "hewan ternak, khususnya domba/kambing".

Ayat 17[sunting | sunting sumber]

  • Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya:

"Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?"

Yunani: Σίμων Ἰωνᾶ, φιλεῖς με (Simon Iona, fileis me)

Catatan: Kali ini pertanyaan Yesus "mengasihi" memakai kata "fileis", bentuk kata kerja untuk orang kedua tunggal ("engkau") dari kata dasar "fileó", yaitu kata dipakai Petrus untuk menjawab "mengasihi" dua kali sebelumnya.

  • Maka sedih hati Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya: "Apakah engkau mengasihi (fileis) Aku?" Dan ia berkata kepada-Nya:

"Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau."

Yunani: Κύριε σὺ πάντα οἶδας σὺ γινώσκεις ὅτι φιλῶ σε (Kyrie sy panta oidas sy ginōskeis hoti filō se)

Catatan:

    • Kesedihan Petrus dapat berasal dari dua hal: (1) Yesus menanayai sampai 3 kali; (2) Perubahan penggunaan kata "mengasihi", karena Yesus tidak lagi menggunakan bentuk dari kata dasar "agapaó" ("mengasihi tanpa syarat") sebagaimana dalam pertanyaan pertama dan kedua, melainkan "fileó" ("mengasihi sebagai sahabat"). Petrus tetap menjawab "mengasihi" dengan bentuk kata "fileó" seperti jawabannya yang pertama dan kedua kali.
    • Kata "ginōskeis" adalah bentuk kata kerja untuk orang kedua tunggal ("Engkau") dari kata dasar "γινώσκω" (ginóskó) yang berarti "mengetahui karena hubungan akrab", sedangkan "oidas" dari kata dasar "οἶδα" (eidó) yang berarti "mengetahui karena melihat".
  • Kata Yesus kepadanya:

"Gembalakanlah domba-domba-Ku."[10]

Yunani: Βόσκε τὰ πρόβατά μου (Boske ta probata mou)

Catatan: Pemakaian kata-kata "boske" dan "probata" dapat diartikan "memberi makan kawanan domba".

Kontroversi[sunting | sunting sumber]

Dalam Injil Yohanes pasal sebelumnya, ada ringkasan bahwa "masih banyak tanda lain yang dibuat Yesus di depan mata murid-murid-Nya, yang tidak tercatat dalam kitab ini" (Yohanes 20:30). Injil Yohanes pasal 21 dimulai dengan transisi Yohanes, "Kemudian " (Inggris: After these things; Yunani: Μετὰ ταῦτα, meta tauta) yang sering digunakan dalam Injil Keempat ini,[11] yang membuat beberapa sarjana berpendapat bahwa Yohanes 21 kemungkinan adalah lampiran yang mirip dengan dugaan terhadap Markus 16:9–20. Dalam pasal 21 ini ditekankan peranan gerejawi Petrus, tetapi mirip dengan pengutusan Petrus dalam Yohanes 1.[12] The Nestle-Aland Novum Testamentum Graece (edisi ke-27) maupun terjemahan bahasa Inggris utama untuk Perjanjian Baru (misalnya KJV, NASB, NIV, RSV, NRSV) memuat pasal ini sebagai asli.

Nasib "murid yang dikasihi Yesus" (umumnya dianggap sebagai Yohanes) dituliskan di samping nasib Petrus di kemudian hari. Yesus mengatakan bahwa itu bukan urusannya, sekalipun jika Yesus menghendaki, supaya murid itu tinggal hidup sampai Yesus datang (akhir zaman). Ayat berikutnya menjelaskan bahwa Yesus tidak berkata "murid itu tidak akan mati", tetapi hanya bahwa itu bukan urusan Petrus untuk tahu.

Bukti naskah[sunting | sunting sumber]

Dalam suatu makalah yang ditujukan kepada para sarjana yang masih meragukan kepastian "keaslian" Yohanes 21 (diterbitkan tahun 2007), Felix Just menulis: "Kita (sayangnya!) tidak mempunyai naskah kuno Injil Yohanes yang benar-benar berakhir pada 20:31."[13] Dengan kata lain, semua naskah kuno yang memuat Yohanes 20 juga memuat teks dari Yohanes 21. Jadi jika Yohanes 21 merupakan suatu tambahan, tentunya sangat awal sekali (yang tidak diragukan: sebagian Yohanes 21 termuat dalam P66) dan begitu tersebar, sehingga tidak ada bukti ada bentuk akhiran lain yang terlestarikan. Harus diingat bahwa ada kecenderungan halaman pertama dan terakhir suatu kodeks terhilang: hanya ada empat saksi naskah papirus untuk Yohanes 20-21, hanya tiga yang bertarikh abad ke-4 atau sebelumnya.[14]

Novum Testamentum Graece (NA28) dan United Bible Societies (UBS5) menyediakan kritik tekstual untuk Yohanes 21.[15]

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Willi Marxsen. Introduction to the New Testament. Pengantar Perjanjian Baru: pendekatan kristis terhadap masalah-masalahnya. Jakarta:Gunung Mulia. 2008. ISBN 9789794159219.
  2. ^ John Drane. Introducing the New Testament. Memahami Perjanjian Baru: Pengantar historis-teologis. Jakarta:Gunung Mulia. 2005. ISBN 979-415-905-0.
  3. ^ Yohanes 21:1 - Sabda.org
  4. ^ Yohanes 21:2 - Sabda.org
  5. ^ Repentance in Christian theology by Mark J. Boda, Gordon T. Smith 2006 ISBN 0-8146-5175-5 page 110
  6. ^ The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.
  7. ^ DA Carson, Gospel According to John, Inter-Varsity Press, Leichester, England dan William B Eerdmans Publishing Company, Grand Rapids, Michigan, 1991, hlm 870.
  8. ^ Dave Hagelberg. Tafsiran Injil Yohanes (Pasal 13-21) Dari Bahasa Yunani. Buku Rohani Andi. 2005.
  9. ^ 1 Petrus 5:2
  10. ^ Yohanes 21:17
  11. ^ Yohanes 2:12, 3:22, 5:1, 6:1, 6:66, 7:1, 11:7, 19:28, 21:1
  12. ^ Yohanes 1:42
  13. ^ Felix Just, 'Combining Key Methodologies in Johannine Studies', in Tom Thatcher (ed), What We Have Heard from the Beginning: The Past, Present, and Future of Johannine Studies, (Baylor University Press, 2007), p. 356.
  14. ^ http://catholic-resources.org/John/Papyri.html
  15. ^ Nestle-Aland Novum Testamentum Graece, Jn 21

Pranala luar[sunting | sunting sumber]