Xantofil

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Metode kromatografi membran tipis yang digunakan untuk memisahkan komponen tanaman. Pita kuning cerah setelah pita hijau merupakan xantofyl tanaman.

Siklus Xantofyl[sunting | sunting sumber]

Siklus xantofyl adalah mekanisme perlindungan pada tanaman terhadap cahaya yang dapat mengoksidasi tanaman.[1] Siklus ini tergantung pada keberadaan askorbat.[1] Siklus ini berarti pelepasan gugus epoksi secara enzimatik dari xantofyl yang terjadi pada kondisi cahaya yang kuat (de-epoxidation).[1] Enzim yang berperan adalah de-epoxidase dan epoxidase.[1] Siklus xantofyl terjadi pada membran tilakoid.[1] Enzim de-epoxidase terletak di lumen tilakoid dan akan berikatan pada membran saat lumen mengalami pengasaman.[1] Senyawa xantofyl yang biasanya mengalami proses de-epoksidasi secara alami adalah violaxanthin, diadinoxanthin, dan lutein-epoxide.[1]

Aplikasi[sunting | sunting sumber]

Dalam bidang budidaya ikan, xantofyl digunakan sebagai suplemen pakan ikan.[2] Xantofyl memiliki manfaat untuk membantu pembentukan pigmen warna ikan.[2] Dengan konsentrasi 20 hingga 60 mg/kg pakan, senyawa ini sudah dapat mempengaruhi pembentukan pigmen tubuh ikan.[2] Biasanya bahan baku yang ditambahkan pada pakan karena telah dikenal mengandung xantofyl adalah udang rebon (dalam bentuk tepung udang), rumput laut, daun alfalfa, dan tepung kelopak bunga marigold.[2] Astaxanthin dan xantaxanthin adalah jenis pigmen lainnya yang digunakan untuk pembentukan warna tubuh.[2]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b c d e f g Anjum NA, Umar S, Chan MT. 2010. Ascorbate-Glutathione Pathway and Stress Tolerance in Plants. New York: Springer.
  2. ^ a b c d e Afriyanto E, Liviawaty E. 2005. Pakan Ikan Dan Perkembangannya. Yogyakarta: Kanisius.