Silariang: Cinta yang (Tak) Direstui

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Silariang: Cinta yang (Tak) Direstui
SutradaraWisnu Adi
ProduserIchwan Persada
SkenarioOka Aurora
Pemeran
Penata musikNadya Fatira
PenyuntingWaluyo Ichwandiardono
Perusahaan
produksi
  • Inipasti Communika
  • Indonesia Sinema Persada
Tanggal rilis
18 Januari 2018
Durasi95 menit
NegaraIndonesia

Silariang: Cinta yang (Tak) Direstui adalah film Indonesia tahun 2018 yang diungkap dari budaya Bugis, Makasar. Silariang diambil dari kata suku setempat yang berarti 'kawin lari'.[1]

Film romantis ini digarap oleh Wisnu Adi dan rilis pada 18 Januari 2018. Film juga dialihwahanakan menjadi sebuah novel dengan judul yang sama, serta ditayangkan di VIU dan Bioskop Tiket Inspire.

Sinopsis[sunting | sunting sumber]

Film Silariang: Cinta Yang (Tak) Direstui berkisah mengenai dua insan yang saling jatuh cinta, namun perjalanan asmara keduanya tidak berjalan seperti seharusnya karena terkendala orang tua yang masih menganut adat setempat yang mengikat sehingga perbedaan status sosial jadi masalah utama.

Yusuf (Bisma Karisma), seorang putra tunggal dari pengusaha kaya mempunyai kekasih putri bangsawan Bugis bernama Zulaikha (Andania Suri). Meski Yusuf berasal dari keluarga berada, hal ini tidak membuat Yusuf diterima oleh keluarga Zulaikha yang memiliki garis keturunan darah biru. Perbedaan kasta sosial diantara mereka membuat ibu Zulaikha, Puang Rabiah (Dewi Irawan) menolak Yusuf sebagai menantu.

Perasaan cinta Yusuf dan Zulaikha membuat keduanya bertekad melakukan silariang atau kawin lari. Bagi mereka, silariang ialah solusi terbaik dari situasi yang mereka hadapi. Keduanya memulai kehidupan baru di Rammang-Rammang. Namun, permasalahan tidak berhenti sampai di sana. Setelah Yusuf dan Zulaikha memutuskan untuk pergi, perpecahan antar keluarga pun terjadi dan berujung membahayakan nyawa keduanya.

Pemeran[sunting | sunting sumber]

  • Bisma Karisma sebagai Yusuf
  • Andania Suri sebagai Zulaikha
  • Dewi Irawan sebagai Rabiah / Ibu Zulaikha
  • Sese Lawing sebagai Puang Ridwan
  • Muhary Wahyu Nurba sebagai Pak Dirham / Ayah Yusuf
  • Cipta Perdana sebagai Zulfi
  • Nurlela M. Ipa sebagai Dira
  • Fhail Firmansyah sebagai Akbar

Produksi[sunting | sunting sumber]

Panorama Rammang-Rammang di sebelah utara Kota Makassar menjadi lokasi syuting untuk film Silariang: Cinta yang (Tak) Direstui. Dari lokasi yang berada di Sulawesi Selatan tersebut tampak gugusan pegunungan kapur yang memanjakan mata. Selain itu, proses syuting berlangsung di Makassar, Maros, dan Pangkep pada pekan ketiga Oktober 2016.[2]

Tema lagu dalam film ini dinyanyikan oleh Bisma Karisma dengan judul 'Rumah' dan hadir juga lagu-lagu dari Musikimia.

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Pamungkas, Charisma Rahmat. "7 Fakta Romantis (Tapi Miris) Dibalik Silariang: Cinta yang (Tak) Direstui)". www.genmuda.com. Diakses tanggal 2 Mei 2021. 
  2. ^ Djaya, Andi Baso. "Film Silariang: Cinta yang (Tak) Direstui bukan hanya soal kawin lari". Lokadata.ID. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-05-02. Diakses tanggal 2021-05-02. 

Pranala luar[sunting | sunting sumber]