Mfecane

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Lukisan yang menggambarkan migrasi pertama Fengu, salah satu suku yang terkena dampak Mfecane.

Mfecane (pelafalan dalam bahasa Zulu: [m̩fɛˈkǀaːne], penghancuran), juga dikenal dengan istilah dalam bahasa Sesotho Difaqane (penghamburan paksa atau migrasi paksa[1]) atau Lifaqane, adalah periode peperangan dan kekacauan di Afrika bagian selatan dari tahun 1815 hingga 1840 yang berdampak terhadap penduduk asli Afrika. Setelah Raja Shaka mendirikan Kerajaan Zulu yang militeristik di wilayah yang terletak di antara Sungai Tugela dan Sungai Pongola, peperangan yang dikobarkan oleh pasukannya berdampak terhadap suku-suku lain. Perpindahan suku-suku tersebut diikuti oleh upaya untuk mendominasi suku lain di wilayah baru, yang pada gilirannya mengakibatkan peperangan. Sementara itu, kelompok-kelompok lain menjadi terkonsolidasi, seperti Matabele, Mfengu dan Makololo. Beberapa negara seperti Lesotho juga didirikan.

Mfecane terutama mengacu pada periode ketika raja Matabele Mzilikazi mendominasi wilayah Transvaal. Pada masa kekuasaannya (kurang lebih dari tahun 1826 hingga 1836), ia memerintahkan pembunuhan dan penghancuran besar-besaran untuk memberangus perlawanan. Ia mereorganisasi wilayahnya untuk mendirikan tatanan Ndebele yang baru. Jumlah korban yang jatuh belum diketahui secara pasti, tetapi hampir semua penduduk di wilayah tersebut tewas. Perkiraan berkisar dari 1 hingga 2 juta.[2][3][4][5]

Catatan kaki[sunting | sunting sumber]

  1. ^ "General South African History Timeline: 1800s". South African History Online. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-04-21. Diakses tanggal 12 September 2014. 
  2. ^ Walter, Eugene Victor (1969). Terror and Resistance: A Study of Political Violence, with Case Studies of Some Primitive African Communities. 
  3. ^ Charters, R. A. (Major, Royal Artillery) (1839). "Notices Of The Cape And Southern Africa, Since The Appointment, As Governor, Of Major-Gen. Sir Geo. Napier". United Service Journal and Naval and Military Magazine. Vol. 1839, Part III no. September, October, November. London: Henry Colburn. hlm. 19–25, 171–179, 352–359, page 24. 
  4. ^ Encyclopaedia Britannica, 15th edition
  5. ^ Hanson, Victor Davis (2001). Carnage and Culture: Landmark Battles in the Rise to Western Power. New York: Knopf Doubleday Publishing Group. hlm. 313. ISBN 978-0-307-42518-8. 

Bacaan lanjut[sunting | sunting sumber]

  • J.D. Omer-Cooper, The Zulu Aftermath: A Nineteenth-Century Revolution in Bantu Africa, Longmans, 1978: ISBN 0-582-64531-X; outstanding example of the traditional view.
  • Norman Etherington, The Great Treks: The Transformation of Southern Africa, 1815–1854, Longman, 2001: ISBN 0-582-31567-0; refutes accounts of the Mfecane
  • Carolyn Hamilton, The Mfecane Aftermath: Reconstructive Debates in Southern African History, Indiana University Press, 1995: ISBN 1-86814-252-3