Keuletan (fisika)

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Tes tarik dari sebuah aloi AlMgSi. Pembentukan leher (necking) dan permukaan yang membentuk cup and cone merupakan ciri-ciri logam ulet.
Tes tekan besi tuang nodular menunjukkan keuletan rendah.

Dalam ilmu material, keuletan adalah kemampuan bahan padat untuk mengalami peregangan sebelum menjadi putus di bawah tegangan tarik; ini sering ditandai oleh kemampuan materi untuk meregang menjadi kawat. Sebaliknya, kelenturan, sifat yang sama, adalah kemampuan bahan untuk berubah bentuk di bawah tegangan tekan; sering ditandai oleh kemampuan material untuk membentuk lembaran tipis dengan dipukul atau digulung. Kedua sifat ini merupakan aspek mekanis plastisitas, sejauh mana bahan padat dapat mengalami deformasi plastis tanpa patah. Karakteristik keuletan dan kelenturan suatu material juga tergantung pada suhu dan tekanan. Hubungan ini oleh ditemukan oleh Percy Williams Bridgman yang kemudian memenangkan Hadiah Nobel.

Keuletan dan kelenturan tidak selalu berbanding lurus, semisal emas memiliki keuletan dan juga kelenturan tinggi, tetapi timbal memiliki keuletan rendah dan sebaliknya kelenturan yang tinggi.[1]

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Rich, Jack C. (1988). The Materials and Methods of Sculpture. Courier Dover Publications. hlm. 129. ISBN 0-486-25742-8 .

Pranala luar[sunting | sunting sumber]