Kereta api Ciremai

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Kereta api Ciremai
ka Ciremai
Semarang Tawang Bank Jateng ⇋ Cikampek ⇋ Bandung
Kereta api Ciremai meninggalkan Stasiun Purwakarta dengan tujuan akhir Stasiun Bandung.
Informasi umum
Jenis layananKereta api antarkota
StatusBeroperasi
Daerah operasiDaerah Operasi IV Semarang
Mulai beroperasi28 September 2013
Operator saat iniPT Kereta Api Indonesia
Jumlah penumpang harian1.800 penumpang per hari (rata-rata)[butuh rujukan]
Lintas pelayanan
Stasiun awalSemarang Tawang
Jumlah pemberhentianLihatlah di bawah.
Stasiun akhirBandung
Jarak tempuh451 km
Waktu tempuh rerata7 jam 54 menit
Frekuensi perjalananSatu kali keberangkatan tiap hari
Jenis relRel berat
Pelayanan penumpang
KelasEksekutif dan ekonomi
Pengaturan tempat duduk
  • 50 tempat duduk disusun 2-2 (kelas eksekutif)
    kursi dapat direbahkan dan diputar
  • 80 tempat duduk disusun 2-2 (kelas ekonomi)
    kursi menghadap ke kanan dan kursi menghadap ke kiri (arah kursi tidak dapat diatur dan sebagaian arah kursi dapat diatur)
Fasilitas restorasiAda
Fasilitas observasiKaca panorama dupleks, dengan tirai, lapisan laminasi isolator panas.
Fasilitas hiburanAda
Fasilitas lainLampu baca, toilet, alat pemadam api ringan, rem darurat, penyejuk udara, peredam suara.
Teknis sarana dan prasarana
Lebar sepur1.067 mm
Kecepatan operasional70 s.d. 100 km/jam
Pemilik jalurDitjen KA, Kemenhub RI
Nomor pada jadwal143/146, 145/144

Kereta api Ciremai adalah layanan kereta api penumpang kelas eksekutif dan ekonomi plus yang dioperasikan oleh PT Kereta api Indonesia (Persero) dengan melayani relasi Semarang TawangBandung di lintas utara Jawa (via CikampekTegal).

Nama "Ciremai" diambil dari gunung berapi aktif tertinggi di Jawa Barat yang berbatasan dengan Kabupaten Kuningan dan Majalengka bernama, Gunung Ceremai dimana letak Stasiun Cirebon berada yang merupakan salah satu stasiun pemberhentian dari kereta api ini.[1]

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Pada 3 Maret 2009, terdapat rencana pengoperasian kereta api yang menghubungkan Bandung dan Cirebon sudah disiapkan dengan nama "Papandayan Ekspres". Adanya pertentangan dari pelaku moda transportasi lain di jalur yang sama dan pihak dari Dinas Perhubungan (Dishub) mengakibatkan kereta api tersebut batal beroperasi.[2]

Pada 28 September 2013, kereta api dengan lintasan yang telah direncanakan sebelumnya akhirnya beroperasi untuk melayani satu kali perjalanan lintas Bandung-Cirebon dengan nama "Ciremai Ekspres". Awalnya, kereta api Ciremai melayani kelas eksekutif dan kelas ekonomi (AC split).

Mulai 11 Agustus 2014, layanan kereta api Ciremai kelas ekonomi dihapus dan digantikan kelas bisnis dan jumlah perjalanan ditambah sehingga ia melayani empat kali perjalanan—dua di antaranya merupakan kereta api tambahan yang memiliki layanan kelas eksekutif dan bisnis hingga layanan dihapus mulai tanggal 16 Januari 2015.

Mulai 3 Oktober 2016, lintas pelayanan kereta api Ciremai diperpanjang hingga Semarang yang disebabkan oleh banyaknya penumpang ingin berpergian dari Bandung menuju arah Semarang.[3][4] Selain itu, kereta api ini mengalami perpindahan operasional dari Daerah Operasi III Cirebon menjadi Daerah Operasi IV Semarang, beserta rangkaiannya yang sebelumnya diasuh oleh Depo Kereta Cirebon (CN) dimutasi ke Depo Kereta Semarang Poncol (SMC).

Tarif[sunting | sunting sumber]

Tarif kereta api ini berkisar antara Rp170.000,00-Rp225.000,00 untuk kelas ekonomi plus dan Rp145.000,00-Rp 280.000,00 untuk kelas eksekutif tergantung pada jarak yang ditempuh penumpang, subkelas/posisi tempat duduk dalam rangkaian kereta, serta hari-hari tertentu seperti akhir pekan dan libur nasional. Selain itu, berlaku pula tarif khusus yang hanya dapat dipesan mulai dua jam sebelum keberangkatan pada stasiun-stasiun yang berada di dalam lintas berikut.

  • Semarang - Tegal maupun sebaliknya:
    • Rp 95.000,00 (eksekutif)
    • Rp 75.000,00 (bisnis)*
    • Rp 75.000,00 (ekonomi)
  • Tegal - Cirebon maupun sebaliknya:
    • Rp 30.000,00 (eksekutif)
    • Rp 25.000,00 (bisnis)*
    • Rp 20.000,00 (ekonomi)
  • Tegal - Haurgeulis maupun sebaliknya:
    • Rp 65.000,00 (eksekutif)
    • Rp 55.000,00 (bisnis)*
    • Rp 45.000,00 (ekonomi)
  • Cirebon - Haurgeulis maupun sebaliknya:
    • Rp 50.000,00 (eksekutif)
    • Rp 40.000,00 (bisnis)*
    • Rp 35.000,00 (ekonomi)
  • Cikampek/Purwakarta - Bandung maupun sebaliknya:
    • Rp 40.000,00 (eksekutif)
    • Rp 35.000,00 (bisnis)*
    • Rp 30.000,00 (ekonomi)

Catatan:

  • Tanda *) berarti tarif khusus untuk kereta api kelas bisnis tidak tersedia karena rangkaian kereta api Ciremai telah digantikan kereta api kelas ekonomi plus.

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Yuroka May, Muhammad (21 November 2022). "5 Gunung yang Dipakai Dalam Penamaan Kereta Api, Ada Ciremai hingga Bromo". Tribun News. Jakarta: KG Media. 
  2. ^ "KA Ciremai Ekspres Siap Layani Cirebon-Bandung". Suara Merdeka. 2013-07-20. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-09-18. Diakses tanggal 2013-09-26. 
  3. ^ "Rute KA Ciremai Diperpanjang dari Bandung Sampai Semarang". Republika Online. Antara. 2016-08-31. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-12-21. Diakses tanggal 2019-12-29. 
  4. ^ "KA Ciremai Ekspres Bandung-Semarang Beroperasi 3 Oktober". Republika Online. Antara. 2016-09-27. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-12-21. Diakses tanggal 2018-05-23. 

Pranala luar[sunting | sunting sumber]