Kamen Rider IXA

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

IXA adalah Kamen Rider kedua yang muncul dalam serial Kamen Rider Kiva (2008) sebagai rival pada awalnya.

Jika Kamen Rider yang lain berasal dari kalangan Fangire dan merupakan suatu kekuatan myhts, IXA adalah satu-satunya Kamen Rider dalam serial ini yang merupakan bentukan atau hasil teknologi manusia yang memang sengaja dibuat untuk membasmi Fangire. Pemilik IXA tentu saja adalah Aozora, sebagai satu-satunya organisasi pemburu yang ada. Ide tentang sebuah teknologi Rider System yang dibuat oleh suatu organisasi untuk membasmi musuh utama dan bisa berpindah user ini sudah ada sejak kemunculan G-3 dalam serial Kamen Rider Agito (2001). Serial Kamen Rider Faiz (2003), Blade (2004), dan Kabuto (2006) juga mengadopsi ini bahkan untuk semua rider-nya. Namun untuk saat ini, IXA-lah yang memiliki user terbanyak, yaitu sebanyak 8 orang.

Jika desain Kamen Rider yang lain mengambil motif Vampire, sebagai satu-satunya karakter Kamen Rider pembasmi Fangire, IXA mengambil desain Cross/White Knight. Hal ini merujuk pada karakter organisasi pemburu Vampire di kebanyakan literatur yang berasal dari kalangan gereja. IXA sendiri adalah akronim untuk Intercept X Atacker. Selain itu, IXA dalam lidah orang Jepang dibaca Ikusa, artinya pertempuran.

Para Pengguna IXA[sunting | sunting sumber]

Pada dasarnya, user resmi IXA adalah para Fangire Hunter yang tergabung dalam Aozora yang mana salah satu dari mereka akan dipilih Shima untuk menggunakannya. Meski demikian, nyatanya semua hunter yang ada dalam serial ini pernah menggunakan IXA; yaitu Jiro, Otoya, Yuri pada tahun 1986 dan Nago, Megumi, Kengo pada tahun 2008. Lalu mengapa jumlahnya ada 8 user ? Sebab, IXA pernah diberikan atau jatuh ke tangan 2 Fangire, yaitu Rook pada tahun 1986 dan Ryo Itoya pada tahun 2008. Nama-nama user berikut diurutkan sesuai kronologis penggunaannya:

Jiro[sunting | sunting sumber]

Jiro adalah pengguna pertama yang dipilih Shima untuk menguji coba IXA di mana ia langsung sukses menghabisi satu fangire yang hendak menerkam Yuri. Meski bukan manusia, Jiro tetap tidak kuat menahan efek samping yang dihasilkan Safe Mode dan pingsan. Dengan kekuatan Wolven yang sudah dimilikinya, Jiro sesungguhnya tak terlalu nyaman menggunakan IXA. Terbukti, ia lebih leluasa melawan Rook dengan tubuh Wolven-nya. Karena itulah ia meminjamkan ke Otoya dengan syarat hanya untuk membantunya melawan Rook saja.

Otoya Kurenai[sunting | sunting sumber]

Otoya pertama kali menggunakan IXA saat merebutnya dari Jiro untuk mengalahkan sosok Wolven-nya yang baru saja selesai menyantap manusia. Ia menggunakannya lebih baik dari Jiro dan Jiro sendiri nyaris tewas terkena tembakan IXA knuckle-nya. Setelah berpindah-pindah tangan dari Jiro ke Otoya lalu ke Jiro lagi dan kadang Otoya, akhirnya Shima pun mengukuhkan Otoya sebagai pengguna resmi IXA, terutama karena Jiro mengundurkan diri dari Aozora sejak identitas Wolven-nya terungkap. Sebagai user utama tahun 1986 yang paling sering menggunakan IXA, Otoya menerima efek samping Safe Mode yang lebih besar daripada user yg lain dan berdampak ke tubuhnya. Namun, ia sangat pintar menyembunyikan kondisi parahnya dari Yuri. Tentu saja kondisi tubuh Otoya diperparah penggunaan Dark Kiva, di mana ia terpaksa memakainya karena kekuatan IXA versi pertama tersebut tidak cukup kuat untuk mengalahkan King.

Rook[sunting | sunting sumber]

Entah apa yang ada di pikiran Yuri saat ia memberikan IXA pada Rook, musuh besarnya. Ternyata itu adalah taktik. Tanpa IXA, Rook sudah sangat kuat. Yuri hanya mengulur waktu menunggu Safe Mode memberi efek samping pada Rook untuk kemudian lebih mudah dikalahkan berlima (Yuri, Otoya, Jiro, Ramon, dan Riki).

Yuri Asou[sunting | sunting sumber]

Seperti yang sudah kujelaskan di awal, Yuri sangat ingin mengenakan IXA. Awalnya ia tak terima Jiro dan Otoya yang lebih dipilih Shima, apalagi karena ia sudah lebih lama bergabung dengan Aozora. Namun, baik Shima, Jiro, maupun Otoya sengaja menjauhkan Yuri dari IXA dikarenakan efek samping Safe Mode yang saat itu belum diketahuinya. Saat melawan Rook, Otoya yang memahami dendam kesumat Yuri pun memberikan kesempatan padanya untuk menggunakan IXA. Yuri kembali menggunakan IXA yang ia curi dari tangan Otoya untuk membunuh Maya karena cemburu berat padanya. Dan karena terlalu lama memakainya, ia pun akhirnya merasakan efek samping Safe Mode dan pingsan. Namun, hal itu tak membuatnya jera dan menantang Maya sampai 3x sebelum akhirnya IXA kembali ke tangan Otoya.

Keisuke Nago[sunting | sunting sumber]

Seperti Otoya, Nago adalah user utama IXA pada tahun 2008. Kali ini dengan IXA versi ke-10 yang sudah tidak berefek samping lagi dan membuat Nago merasa klop, bahkan ia sempat stres saat hak IXA pindah ke Kengo. Sebagai pemburu utama Aozora, ia tak segan-segan dalam membasmi Fangire termasuk melawan Kiva. Bisa dibilang, Nago adalah user IXA yang mencatatkan rekor paling banyak dalam membunuh Fangire. Hal itu membuatnya diincar Bishop. Sampai akhir cerita, Nago lah yang terus menggunakannya.

Ryo Itoya[sunting | sunting sumber]

Ryo adalah Fangire berwujud laba-laba yang sudah muncul sejak episode pertama. Ia jatuh cinta pada Yuri yang pernah melawannya. Cintanya tak kesampaian pada tahun 1986, lalu ia pun mengincar anaknya, Megumi. Ryo cukup kuat, ia mengalahkan Nago dan mencoba IXA karena penasaran selain ingin membuat Megumi lebih tertarik padanya. Megumi menggodanya untuk membuatnya lengah dan merebut IXA kembali. Ryo yang ketahuan jatuh cinta pada Megumi ini akhirnya tewas di tangan Queen Mio.

Megumi Asou[sunting | sunting sumber]

Megumi hanya sekali menggunakan IXA. Ia memohon-mohon pada Nago untuk meminjamkannya dan berjanji meminjamnya hanya untuk mengalahkan Rook saja, setelah itu ia kembalikan. Megumi sempat ditawari Nago kembali untuk menggunakan IXA menggantikan dirinya yang terancam buta karena tebasan Bishop, tapi Megumi tidak mau.

Eritate Kengo[sunting | sunting sumber]

Kengo menerima IXA karena Shima sempat menganggap Nago gagal dalam beberapa tugas terakhirnya. Ia menggunakan IXA sama baiknya dengan Nago dan sukses dalam membasmi beberapa Fangire. Sebagai IXA, tentu saja Bishop turun tangan untuk menghadapinya apalagi karena user IXA yang satu ini berani melawan Wataru yang sudah dianggap sekutu oleh Taiga. Kengo pun tidak berdaya dan hak IXA dikembalikan ke Nago oleh Shima.

Rider Mode[sunting | sunting sumber]

Save Mode[sunting | sunting sumber]

Save Mode adalah bentuk prototipe dari versi IXA yang digunakan pada tahun 1986, karena laboratorium Aozora dihancurkan Rook saat mengembangkannya. Jadi, IXA ini belum sempurna tapi sudah sangat mendesak untuk segera dipakai melawan Fangire. Save Mode ini memiliki efek samping yang dapat melelahkan pemakainya, biasanya karena dipakai melebihi batas waktu dan kapasitas memori yang akan ditandai dengan munculnya asap dari belt-nya. Senjata Save Mode hanyalah IXA knuckle yang juga dipakai untuk berubah. Tembakan IXA kncukle yang dinamai Broken Fang ini sudah dapat membunuh Fangire. IXA versi pertama ini hancur saat dipakai Otoya sampai batas maksimal untuk mengalahkan King.

Burst Mode[sunting | sunting sumber]

Setelah diperbaharui sampai 9x, IXA versi 10 inilah yg banyak digunakan pada tahun 2008. Burst Mode sudah tak akan lagi melelahkan penggunanya. Secara fisik, Burst Mode tak jauh berbeda dengan Save Mode. Penutup matanya akan terbuka saat berubah dari Save ke Burst, biasanya disertai semacam ledakan panas yang sedikit merusak area sekitar IXA berpijak. Sebagai versi terbaru, tentu saja senjata yang dimiliki versi ini lebih banyak dan bervariasi. Serangan utamanya bernama IXA Judgement.

Rising IXA[sunting | sunting sumber]

Rising IXA adalah perubahan terakhir dan paling kuat yang dikembangkan pada IXA versi 11. Setelah melewati tahapan Save dan Burst, untuk berubah menjadi Rising, user mengaktifkan Ixariser dengan memencet nomor 193, Ixariser ini adalah alat seperti cellphone yang disimpan di penutup mulut IXA. Ixariser juga dimodifikasi menjadi pistol yang dapat melancarkan serangan terkuat untuk membunuh Fangire bernama Final Rising Blast. Rising IXA memiliki bentuk yang sangat berbeda dengan Save dan Burst, warna dasarnya dominan biru, dan simbol di dadanya berwarna merah. Hanya Nago dan Kengo yang pernah menggunakan versi ini.

Perlengkapan[sunting | sunting sumber]

IXA-knuckle[sunting | sunting sumber]

Adalah equipment utama yang berfungsi sebagai alat perubah. Di dalam IXA-knuckle terdapat hardisk memori dan motherboard seperti yang ada di dalam CPU komputer masa kini. IXA-knuckle juga berfungsi sebagai senjata yang dapat digunakan oleh siapa pun tanpa harus berubah menjadi IXA.

Peluit (fuestle)[sunting | sunting sumber]

Sama seperti Kiva, IXA juga memiliki peluit di sabuknya. Peluit-peluit ini digunakan untuk mengaktifkan dan melancarkan serangan kuat yang dapat membunuh Fangire sesuai dengan jenis peluitnya. Knuckle-fuestle untuk mengaktifkan Broken Fang pada IXA-Knuckle, Calibur-fuestle untuk mengaktifkan IXA Judgement pada Ixa Calibur, Rising-Fuestle untuk mengaktifkan Final Rising Blast pada Ixariser. Selain itu, IXA sebenarnya memiliki fake-fuestle yang diciptakan untuk mencuri Arm Monsters yang dipanggil Kiva. Hanya Garulu-fuestle yang pernah dipakai IXA (Nago).

Ixa Calibur[sunting | sunting sumber]

Adalah senjata utama yang digunakan IXA Burst Mode. Memiliki dua bentuk, Gun Mode yang berfungsi sebagai tembakan dan Calibur Mode yang berbentuk pedang. Jika Kiva memperlihatkan bulan pada serangan utamanya (Darknes Moon Break), IXA akan memperlihatkan matahari pada serangan IXA Judgement-nya. Nama IXA Calibur diambil dari nama pedang Raja Arthur dari Inggris, Excalibur.

Ixalion[sunting | sunting sumber]

Motor yang digunakan IXA. Jika motor Kiva termasuk jenis Harley, Ixalion ini bentuknya seperti motor 800 cc yang digunakan di kejuaraan MotoGP. Seperti IXA, Ixalion berwarna dominan putih.

Power IXER[sunting | sunting sumber]

Sebuah robot besar yang dibuat untuk menandingi Kastil Dran milik Kiva. Ukurannya hanya separo Kastil Dran. Ia memiliki tangan robot berukuran besar seperti pengeruk pasir yang didesain menyerupai kepala Naga Tangan robot ini yang akan melemparkan peluru.