Kabupaten Padang Lawas Utara

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Kabupaten Padang Lawas Utara
Transkripsi bahasa daerah
 • Batak Angkolaᯇᯑᯝ᯲ ᯞᯋᯚ᯲ ᯥᯖᯒ
Candi Bahal II di Portibi
Candi Bahal II di Portibi
Lambang resmi Kabupaten Padang Lawas Utara
Peta
Peta
Kabupaten Padang Lawas Utara di Sumatra
Kabupaten Padang Lawas Utara
Kabupaten Padang Lawas Utara
Peta
Kabupaten Padang Lawas Utara di Indonesia
Kabupaten Padang Lawas Utara
Kabupaten Padang Lawas Utara
Kabupaten Padang Lawas Utara (Indonesia)
Koordinat: 1°27′36″N 99°40′24″E / 1.46011°N 99.67346°E / 1.46011; 99.67346
Negara Indonesia
ProvinsiSumatera Utara
Tanggal berdiri14 Agustus 2007[1]
Dasar hukumUU RI Nomor 37 tahun 2007[1]
Ibu kotaGunung Tua
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
Pemerintahan
 • BupatiPatuan Rahmat Hasibuan (Pj.)
 • Wakil BupatiLowong
 • Sekretaris DaerahMakmur Harahap (Plh.)
Luas
 • Total3.918,05 km2 (1,512,77 sq mi)
Populasi
 • Total269.845
 • Kepadatan69/km2 (180/sq mi)
Demografi
 • AgamaIslam 90,24%
Kristen 9,75%
- Protestan 9,34%
- Katolik 0,41%
Lainnya 0,01%[3]
 • BahasaIndonesia, Batak (Angkola, Mandailing, Toba)
 • IPMKenaikan 73,45 (2023)
tinggi[4]
Zona waktuUTC+07:00 (WIB)
Kode pos
227XX
Kode BPS
1220
Pelat kendaraanBB
Kode Kemendagri12.20
DAURp 598.032.227.000,00- (2020)
Situs webwww.padanglawasutarakab.go.id


Padang Lawas Utara (disingkat Paluta) adalah salah satu kabupaten yang berada di provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Padang Lawas Utara merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Tapanuli Selatan pada tahun 2007, sesuai dengan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 37 tahun 2007, tentang Pembentukan Kabupaten Padang Lawas Utara. Ibu kota kabupaten ini berada di Gunung Tua. Pada tahun 2021, kabupaten Padang Lawas Utara memiliki jumlah penduduk sebanyak 269.845 jiwa, dengan kepadatan 69 jiwa/km².[2]

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Kabupaten Padang Lawas Utara merupakan pemekaran dari Kabupaten Tapanuli Selatan pada tahun 2007. Tapanuli Selatan dimekarkan menjadi 3 wilayah kabupaten, yakni Kabupaten Tapanuli Selatan sebagai kabupaten induk dengan ibukota Sipirok, kemudian Kabupaten Padang Lawas Utara dengan ibukota Gunung Tua, dan Kabupaten Padang Lawas dengan ibukota Sibuhuan. Beberapa kecamatan yang masuk ke masing-masing kabupaten juga dimekarkan untuk menunjang pengembangan kabupaten.[5]

Dasar hukum pendirian Kabupaten Padang Lawas Utara adalah Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2007 dan disahkan pada tanggal 14 Agustus 2007 tentang pembentukan Kabupaten Padang Lawas Utara dan Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 dan disahkan pada tanggal 14 Agustus 2007 tentang pembentukan Kabupaten Padang Lawas.[1] Drs. H. Arsyad, menjadi penjabat bupati sementara, dan Bachrum Harahap menjadi bupati pertama Padang Lawas Utara.[5]

Pemerintahan[sunting | sunting sumber]

Bupati[sunting | sunting sumber]

Bupati Padang Lawas Utara (Paluta) adalah pemimpin tertinggi di lingkungan pemerintah Kabupaten Padang Lawas Utara. Bupati Paluta bertanggungjawab kepada gubernur provinsi Sumatera Utara. Saat ini, bupati atau kepala daerah yang menjabat di Kabupaten Padang Lawas Utara ialah Andar Amin Harahap, dengan wakil bupati Hariro Harahap. Mereka menang pada Pemilihan umum Bupati Padang Lawas Utara 2018. Andar merupakan bupati Paluta ke-2 setelah kabupaten ini didirikan tahun 2007.

Bupati sebelumnya adalah Bachrum Harahap yang menjabat selama dua periode, merupakan ayah kandung bupati saat ini. Andar dan Hariro dilantik oleh gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi, pada 27 November 2018 Kota Medan, untuk masa jabatan 2018-2023.[6]

Setelah masa jabatan selesai, saat ini penjabat bupati Padang Lawas Utara diberikan kepada Patuan Rahmat Syukur Parlaungan Hasibuan. Ia dilantik pada 27 November 2023, oleh penjabat gubernur Sumatera Utara, Hassanudin, di Aula Tengku Rizal Nurdin, Rumah Dinas Gubernur, Kota Medan.[7]

No Bupati Mulai jabatan Akhir jabatan Wakil Bupati
* Patuan Rahmat Syukur Parlaungan Hasibuan
(Penjabat)
27 November 2023 Petahana Lowong

Dewan Perwakilan[sunting | sunting sumber]

Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kabupaten Padang Lawas Utara dalam dua periode terakhir.[8][9]

Partai Politik Jumlah Kursi dalam Periode
2014-2019 2019-2024
PKB 3 Penurunan 2
Gerindra 4 Steady 4
PDI-P 3 Kenaikan 4
Golkar 6 Kenaikan 8
NasDem 3 Penurunan 1
PPP 2 Steady 2
PAN 2 Steady 2
Hanura 2 Penurunan 0
Demokrat 3 Kenaikan 4
PBB 1 Kenaikan 3
PKPI 1 Penurunan 0
Jumlah Anggota 30 Steady 30
Jumlah Partai 11 Penurunan 9


Wilayah administrasi[sunting | sunting sumber]

Pembagian Wilayah Kecamatan di Kabupaten Padang Lawas Utara

Kabupaten Padang Lawas Utara terdiri dari 12 kecamatan, 2 kelurahan, dan 386 desa dengan luas wilayah mencapai 3.918,05 km² dan jumlah penduduk sekitar 268.158 jiwa (2017) dengan kepadatan penduduk 68 jiwa/km².[10][11]

Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Padang Lawas Utara, adalah sebagai berikut:

Kode
Kemendagri
Kecamatan Jumlah
Kelurahan
Jumlah
Desa
Status Daftar
Desa/Kelurahan
12.20.07 Batang Onang 1 31 Desa
Kelurahan
12.20.02 Dolok 86 Desa
12.20.01 Dolok Sigompulon 44 Desa
12.20.03 Halongonan 33 Desa
12.20.11 Halongonan Timur 14 Desa
12.20.09 Hulu Sihapas 10 Desa
12.20.04 Padang Bolak 1 61 Desa
Kelurahan
12.20.05 Padang Bolak Julu 23 Desa
12.20.10 Padang Bolak Tenggara 14 Desa
12.20.06 Portibi 36 Desa
12.20.08 Simangambat 21 Desa
12.20.12 Ujung Batu 13 Desa
TOTAL 2 386

Demografi[sunting | sunting sumber]

Penduduk[sunting | sunting sumber]

Jumlah Penduduk Padang Lawas Utara pada hasil sensus 2010 berjumlah 223.531 jiwa dengan kepadatannya 57 per kilometer persegi, yang pada tahun 2020 meningkat menjadi 260.720 jiwa dengan pertumbuhan penduduk dari tahun ke tahun sekitar 2,18 persen.

Etnis[sunting | sunting sumber]

Penduduk kabupaten Padang Lawas Utara cukup beragam etnis. Secara keseluruhan, mayoritas penduduknya berasal dari suku Batak Angkola. Berbagai jenis marga Batak Angkola, seperti: Harahap, Lubis, Siregar, Rambe, Nasution, Hasibuan, Daulay, Dalimunte, Hutasuhut, Batubara. Selain itu, Batak Toba, Nias dan Jawa juga cukup banyak di PALUTA.[2]

Agama[sunting | sunting sumber]

Pemeluk agama Islam berjumlah 90,24%, kemudian Kristen Protestan 9,34%, Katolik 0,41% dan lainnya sekitar 0,01%.[3] Masyarakat Batak Angkola, Mandailing, Simalungun, Karo, Toba, Minangkabau dan Jawa, umumnya memeluk agama Islam. Sedangkan warga etnis Batak Toba, Karo, Simalungun dan Nias, lebih banyak memeluk agama Kristen. Sementara rumah ibadah terdapat 593 masjid, 34 gereja Protestan dan 1 gereja Katolik.[2]

Pariwisata[sunting | sunting sumber]

Canti Bahal I di Portibi

Kabupaten ini memiliki beberapa objek wisata, antara lain:

  1. Candi Bahal I, II dan III Portibi di desa Bahal Kec. Portibi Kab. Padang Lawas Utara
  2. Aek Milas Pangirkiran di Desa Pangirkiran Kec. Halongonan Kab. Padang Lawas Utara
  3. Danau Tao di Batang Onang Baru Kec. Batang Onang Kab. Padang Lawas Utara
  4. Danau Tasik di Simardona Kec Batang Onang Kab. Padang Lawas Utara
  5. Danau Sigayung di Desa. Sibatangkayu Kec. Padang Bolak Kab. Padang Lawas Utara
  6. Barumun Nagari Wildlife (Suaka Margasatwa Barumun) Sanctuary Desa, Batu Nanggar Kec. Batang Onang Kab. Padang Lawas Utara
  7. Water BOOM RCM di Pusat Kota Gunungtua Kab. Padang Lawas Utara (Water BOOM Terbesar dan terlengkap di Tabagsel)
  8. Batu Kapur di Paranginan Gunungtua Kab. Padang Lawas Utara
  9. Air Terjun Sihorbo di Sipiongot Kec. Dolok Kab. Padang Lawas Utara
  10. Bendungan Parigi Kec. Dolok Kab. Padang Lawas Utara
  11. Bendungan Janji Manaha kec. Dolok kab. Padang Lawas Utara
  12. Bendungan Batang Ilung di desa Sibagasi Kec. Padang Bolak Kab. Padang Lawas Utara
  13. Puncak Paluta di desa Purba Sinomba Kec. Padang Bolak Kab. Padang Lawas Utara

Transportasi[sunting | sunting sumber]

Beberapa transportasi umum yang ada di kabupaten ini adalah terdapat sebuah bandara yaitu Bandara Aek Godang yang berada di desa Aek Godang, kecamatan Hulu Sihapas, dengan melayani rute Gunungtua–Medan (PP). Sementara untuk bus antarkota-kabupaten dan antar provinsi, terdapat CV. Batang Pane Baru (Gunungtua–Medan), PO. Batang Pane (Gunungtua– Dumai), CV. Padang Bolak (Gunungtua–Medan), CV. Putra Padang Bolak (Gunungtua–Medan), PT Kita Bersama (Gunungtua–Pekanbaru–Jambi), Mandailing Antar Nusa (Gunungtua–Pekanbaru), dan PT ALS (Gunung tua–Jakarta–Bandung- Semarang–Malang–Surabaya–Jember).

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b c "Pembentukan Daerah-Daerah Otonom di Indonesia s/d Tahun 2014" (PDF). www.otda.kemendagri.go.id. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 12 Juli 2019. Diakses tanggal 17 Januari 2022. 
  2. ^ a b c d "Kabupaten Padang Lawas Utara Dalam Angka 2021" (pdf). www.palutakab.bps.go.id. hlm. 5, 66. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-07-09. Diakses tanggal 16 Juni 2021. 
  3. ^ a b "Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2021" (visual). www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diakses tanggal 16 Agustus 2021. 
  4. ^ "Indeks Pembangunan Manusia (Umur Harapan Hidup Hasil Long Form SP2020) 2021-2023". www.sumut.bps.go.id. Diakses tanggal 29 Desember 2023. 
  5. ^ a b "Sejarah Padang Lawas Utara". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-01-17. Diakses tanggal 17 Januari 2022. 
  6. ^ "Lantik Andar Amin Jadi Bupati Paluta, Gubernur Edy Merasa Bagai Murid Melantik Guru". www.medanbisnisdaily.com. 27 November 2018. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-01-18. Diakses tanggal 17 Januari 2022. 
  7. ^ "Patuan Rahmat Sukur Hasibuan Sah Dilantik Pj Bupati Paluta". wartapoldasu.id. Diakses tanggal 29 Desember 2023. 
  8. ^ Perolehan Kursi DPRD Kabupaten Padang Lawas Utara Periode 2014-2019
  9. ^ "Perolehan Kursi DPRD Kabupaten Padang Lawas Utara 2019-2024". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-10-22. Diakses tanggal 2020-05-18. 
  10. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Desember 2018. Diakses tanggal 3 Oktober 2019. 
  11. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 25 Oktober 2019. Diakses tanggal 15 Januari 2020. 

Pranala luar[sunting | sunting sumber]