Kabupaten Kotawaringin Barat

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Kabupaten Kotawaringin Barat
Rumah Betang Arut Selatan, dan Istana Kuning
Lambang resmi Kabupaten Kotawaringin Barat
Julukan: 
Manis
Peta
Peta
Kabupaten Kotawaringin Barat di Kalimantan
Kabupaten Kotawaringin Barat
Kabupaten Kotawaringin Barat
Peta
Kabupaten Kotawaringin Barat di Indonesia
Kabupaten Kotawaringin Barat
Kabupaten Kotawaringin Barat
Kabupaten Kotawaringin Barat (Indonesia)
Koordinat: 2°24′00″S 111°44′00″E / 2.4°S 111.73333°E / -2.4; 111.73333
Negara Indonesia
ProvinsiKalimantan Tengah
Tanggal berdiri3 Oktober 1959
Dasar hukum-
Hari jadi03 Oktober 1959 (umur 64)
Ibu kotaPangkalan Bun
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
  • Kecamatan: 6
  • Kelurahan: 13
  • Desa: 72
Pemerintahan
 • BupatiBudi Santosa (Pj.)
 • Wakil BupatiLowong
 • Sekretaris DaerahRody Iskandar
 • Ketua DPRDRusdi Gozali
Luas
 • Total10.759,00 km2 (4,154,07 sq mi)
Populasi
 (31 Desember 2023)[2]
 • Total285.584
 • Kepadatan27/km2 (69/sq mi)
Demografi
 • Agama
  • 91,75% Islam
  • 1,16% Hindu
  • 0,27% Buddha
  • 0,01% Lainnya[3]
 • BahasaIndonesia (resmi), Melayu, Dayak, Banjar
 • IPMKenaikan 74,92 (2023)
 tinggi [4]
Zona waktuUTC+07:00 (WIB)
Kode BPS
6201
Kode area telepon+62 532
Pelat kendaraanKH
Kode Kemendagri62.01
DAURp 684.692.066.000,- (2020)
Semboyan daerahMarunting Batu Aji
"Menuju Kejayaan"
Fauna resmiOrangutan Kalimantan
Situs webwww.kotawaringinbaratkab.go.id


Kabupaten Kotawaringin Barat adalah sebuah kabupaten di Provinsi Kalimantan Tengah, Indonesia. ibu kota kabupaten ini berada di Pangkalan Bun (Kecamatan Arut Selatan). Semboyan Kotawaringin Barat adalah Marunting Batu Aji yang artinya "Menuju Kejayaan". Kabupaten ini memiliki luas wilayah 10.759,00 km² dan memiliki penduduk sebanyak 270.400 jiwa (hasil Sensus Penduduk Indonesia 2020), dengan kepadatan 25 jiwa/km².[3] Dan pada akhir 2023, jumlah penduduk Kotawaringin Barat sebanyak 285.584 jiwa.[2]

Asal nama[sunting | sunting sumber]

Kotawaringin Barat berasal dari Kata “Kutawaringin” dan "Barat". Kuta berarti Gapura, Waringin berarti Pohon Beringin yang bermakna Pengayoman, sedangkan Barat berasal dari pembagian tempat. Secara keseluruhan Kotawaringin Barat berarti “Gapura Pengayoman di Sebelah Barat”.[5]

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Masa Sebelum Masehi[sunting | sunting sumber]

Kawasan Kotawaringin Barat telah dihuni sejak tahun 2500 SM oleh ras Proto-Melayu yang mendatangai Pulau Kalimantan. Ras ini dianggap sebagai leluhur dari suku Dayak. Kemudian pada tahun 1500 SM, ras Melayu Deutero mendatangi Pulau Kalimantan.

Masa Kerajaan Majapahit[sunting | sunting sumber]

Pada tahun 1400, Patih Gajah Mada dari Majapahit menaklukkan Kotawaringin (Lama).

Masa Kerajaan Kotawaringin[sunting | sunting sumber]

Masa Hindia Belanda[sunting | sunting sumber]

Pada tanggal 12 Juni 1936, Pemerintah Hindia Belanda menetapkan Tanjung Puting sebagai cagar alam dan suaka margasatwa.

Masa Indonesia[sunting | sunting sumber]

Pada tanggal 19 Agustus 1945, Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia mengadakan rapat yang memutuskan pembentukan delapan provinsi di Indonesia. Salah satunya ialah Provinsi Kalimantan.[7] Pasukan payung Indonesia melakukan penerjunan pertama di Desa Sambi, Arut Utara, Kotawaringin Barat pada 17 Oktober 1947. Pada tanggal 7 Desember 1956, Kotawaringin menjadi bagian dari wilayah Provinsi Kalimantan Selatan. Kemudian pada tanggal 23 Mei 1957, wilayah Kotawaringin dan Dayak Besar membentuk provinsi Kalimantan Tengah. Pada tanggal 12 Mei 1984, Menteri Kehutanan Republik Indonesia. menetapkan Taman Nasional Tanjung Puting.

Pembentukan Kotawaringin Barat diawali dengan terbentuknya Provinsi Kalimantan Tengah berdasarkan Keputusan Mendagri Nomor: Up.34/41/24, tanggal 28 Desember 1957 dan SK. Nomor: Des.52/12/2.206, tanggal 22 Desember 1959 Tentang Pembagian Kabupaten Kotawaringin Timur dan Kabupaten Kotawaringin Barat.[5]

Kemudian melalui Undang-undang Nomor 5 Tahun 2003 yang diterbitkan pada tanggal 10 April 2003, sebagian wilayah Kabupaten Kotawaringin Barat dimekarkan menjadi Kabupaten Lamandau dan Kabupaten Sukamara. Kabupaten Lamandau beribu kota di Nanga Bulik, sedangkan Kabupaten Sukamara berbu kota di Kecamatan Sukamara.[5]

Pada tanggal 3 Oktober 1959 secara resmi ditetapkan sebagai hari jadi Kabupaten Kotawaringin Barat dan sekarang tahun 2024 telah berusia yang ke-65 tahun.[5]

Geografi[sunting | sunting sumber]

Kabupaten Kotawaringin Barat secara astronomis berada pada posisi 1°26' hingga 3°33' Lintang Selatan dan 111°20' hingga 112°6' Bujur Timur. Secara administratif, Kabupaten Kotawaringin Barat memiliki luas wilayah sebesar 10.759 km².[8]

Batas wilayah[sunting | sunting sumber]

Wilayah Kabupaten Kotawaringin Barat berbatasan dengan Kabupaten Sukamara dan Kabupaten Lamandau di sebelah barat. Lalu di sebelah selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat berbatasan dengan Laut Jawa. Kabupaten Kotawaringin Barat juga berbatasan dengan Kabupaten Lamandau di sebelah utara. Sementara di sebelah timur, Kabupaten Kotawaringin Barat berbatasan dengan Kabupaten Seruyan.[9]

Topografi[sunting | sunting sumber]

Wilayah Kabupaten Kotawaringin Barat yang mudah tergenang dan berawa-rawa terletak di sekitar aliran Sungai Kumai, Sungai Arut, dan Sungai Lamandau. Daerah ini membawa endapan yang bersifat organik dan asam.[10]

Wilayah daratan dengan ketinggian 0 – 7 mdpl mempunyai areal yang cukup luas dan lokasinya tersebar meliputi area seluas 215.644,74 Ha atau 21,86% dari luas wilayah. Wilayah ini mempunyai sifat datar dan dipengaruhi pasang surut. Wilayah dengan ketinggian 100 – 500 mdpl juga cukup luas yaitu 142.631,43 Ha atau 14,46% dan lokasinya juga menyebar. Wilayah dengan ketinggian di atas 500 mdpl memiliki luas sebesar 145.327,20 Ha atau 14,73% dari luas wilayah. Pada daerah ini sebagian besar merupakan daerah perbukitan hingga pegunungan dengan kelerengan lebih dari 40% dan memiliki potensi erosi yang signifikan.[8]

Iklim[sunting | sunting sumber]

Sama halnya dengan wilayah lain di Kalimantan Tengah, Kabupaten Kotawaringin Barat beriklim hutan hujan tropis (Af) dengan curah hujan yang cenderung tinggi sepanjang tahunnya. Suhu udara di wilayah kabupaten ini pun cenderung konstan antara 22°–34 °C. Tingkat kelembapan relatif pun cenderung tinggi berkisar antara 70% hingga 90%.

Data iklim Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, Indonesia
Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Tahun
Rata-rata tertinggi °C (°F) 30.1
(86.2)
30.6
(87.1)
30.5
(86.9)
30.4
(86.7)
30.7
(87.3)
30.5
(86.9)
30.2
(86.4)
30.6
(87.1)
31
(88)
30.7
(87.3)
30.2
(86.4)
29.7
(85.5)
30.43
(86.82)
Rata-rata harian °C (°F) 26.8
(80.2)
27.1
(80.8)
27.1
(80.8)
27.1
(80.8)
27.4
(81.3)
27.2
(81)
27
(81)
27.3
(81.1)
27.6
(81.7)
27.3
(81.1)
26.9
(80.4)
26.6
(79.9)
27.12
(80.84)
Rata-rata terendah °C (°F) 23.5
(74.3)
23.6
(74.5)
23.7
(74.7)
23.8
(74.8)
24.1
(75.4)
23.9
(75)
23.8
(74.8)
24
(75)
24.2
(75.6)
23.9
(75)
23.6
(74.5)
23.5
(74.3)
23.8
(74.83)
Curah hujan mm (inci) 281
(11.06)
257
(10.12)
291
(11.46)
294
(11.57)
228
(8.98)
202
(7.95)
150
(5.91)
128
(5.04)
147
(5.79)
242
(9.53)
294
(11.57)
325
(12.8)
2.839
(111,78)
Rata-rata hari hujan 18 16 18 17 14 12 10 8 9 15 19 20 176
% kelembapan 77 79 81 80 77 73 72 70 72 75 81 82 76.6
Rata-rata sinar matahari harian 7.1 7.7 7.3 7.4 7.6 7.7 7.9 8.4 8.7 7.4 7.2 6.8 7.6
Sumber #1: Climate-Data.org[11]
Sumber #2: BMKG[12] & Weatherbase[13]

Pemerintahan[sunting | sunting sumber]

Daftar Bupati[sunting | sunting sumber]

No. Foto Nama Awal Jabatan Akhir Jabatan Wakil Bupati Keterangan Ref.
1 Christophel Mihing 3 Oktober 1959 3 Maret 1960 Kepala Daerah Tingkat II Kotawaringin Barat pertama
2 J.C. Rangkap 3 Maret 1960 3 Februari 1962
3 Drs. F.A.D. Patianom 3 Februari 1962 3 Februari 1965
Jabatan lowong?? 3 Februari 1965 1968
4 H. Agoes Iberahim 1968 1969 Penjabat bupati
5 Letkol. Inf. H. M. Rafii 1969 1974 Periode pertama
1974 1979 Periode kedua
6 Letkol. Czi. H. Mas Soetarso 1979 Juni 1983
7 Drs. Donnis A. Singaraja Juni 1983 Desember 1983 Penjabat bupati selama 6 bulan
8 Kol. Inf. N. Imam Maestoer Januari 1984 1989
9 Letkol. Inf. Darman 1989 1994
Jabatan lowong?? 1994 1996
10 Kol. H. Jahja Al Idrus 13 Oktober 1996 16 Juni 1998
11 Drs. Sukirman 16 Juni 1998 23 Juli 1998 Penjabat bupati
23 Juli 1998 25 Oktober 1999 Penjabat sementara bupati
12 Matlim Alang 25 Oktober 1999 27 Januari 2000 Penjabat bupati
13 Ir. H. Abdul Razak 27 Januari 2000 8 Februari 2005 Bupati definitif
14 Ir. H. Achmad Diran 28 Februari 2005 4 April 2005 Penjabat sementara bupati
15 Drs. Suchaimi Muda 4 April 2005 3 Agustus 2005 Penjabat sementara bupati
16 H. Ujang Iskandar, S.T. 3 Agustus 2005 3 Agustus 2010 Drs. H. Sukirman
Jabatan lowong 4 Agustus 2010 30 September 2010
17 Agustin Teras Narang, S.H. 1 Oktober 2010 29 Desember 2011 Penjabat bupati [14]
H. Ujang Iskandar, S.T. 29 Desember 2011 28 Agustus 2015 Bambang Purwanto, S.S.T., M.H. Dilantik oleh Mendagri saat itu Gamawan Fauzi, kemudian mundur karena akan mengikuti Pilgub Kalteng 2015 [15]
[16]
18 Bambang Purwanto, S.S.T., M.H. 29 Agustus 2015 8 Oktober 2015 Pelaksana tugas (plt.) bupati [17]
8 Oktober 2015 27 Oktober 2016 Bupati definitif [18]
19 Drs. Nurul Edy, M.Si. 27 Oktober 2016 30 Desember 2016 Pelaksana tugas (plt.) bupati [19]
30 Desember 2016 21 Mei 2017 Penjabat bupati [20]
20 Hj. Nurhidayah, S.H., M.H. 22 Mei 2017 22 Mei 2022[21] Ahmadi Riansyah Bupati perempuan pertama [22]
21 Anang Dirjo 22 Mei 2022 22 Mei 2023 Penjabat bupati [23]
22 Dr. Ir. Juni Gultom, S.T, M.TP 22 Mei 2023 24 Mei 2023 Pelaksana harian bupati [24]
23 Dr. Drs. H. Budi Santosa, M.Si. 24 Mei 2023 Masih menjabat Penjabat bupati [25]


Dewan Perwakilan[sunting | sunting sumber]

Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kabupaten Kotawaringin Barat dalam dua periode terakhir.

Partai Politik Jumlah Kursi dalam Periode
2014-2019[26] 2019-2024[27]
PKB 2 Steady 2
Gerindra 7 Penurunan 5
PDI-P 5 Kenaikan 6
Golkar 6 Steady 6
NasDem 3 Kenaikan 4
Berkarya (baru) 1
PKS 1 Steady 1
PPP 1 Steady 1
PAN 3 Penurunan 2
Demokrat 2 Steady 2
Jumlah Anggota 30 Steady 30
Jumlah Partai 9 Kenaikan 10

Kecamatan[sunting | sunting sumber]

Kabupaten Kotawaringin Barat terdiri dari 6 kecamatan, 13 kelurahan, dan 81 desa. Pada tahun 2017, jumlah penduduknya mencapai 244.292 jiwa dengan luas wilayah 10.759,00 km² dan sebaran penduduk 23 jiwa/km².[28][29]

Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Kotawaringin Barat, adalah sebagai berikut:

Kode
Kemendagri
Kecamatan Jumlah
Kelurahan
Jumlah
Desa
Status Desa/Kelurahan
62.01.02 Arut Selatan 7 13 Desa
Kelurahan
62.01.04 Arut Utara 1 10 Desa
Kelurahan
62.01.03 Kotawaringin Lama 2 15 Desa
Kelurahan
62.01.01 Kumai 3 15 Desa
Kelurahan
62.01.06 Pangkalan Banteng 17 Desa
62.01.05 Pangkalan Lada 11 Desa
TOTAL 13 81


Demografi[sunting | sunting sumber]

Suku bangsa[sunting | sunting sumber]

Busana Adat Kotawaringin Barat yang dipengaruhi Busana pengantin Banjar Baamar Galung Pancar Matahari

Kondisi sosial budaya masyaraakt Kotawaringin Barat termasuk heretorgen, termasuk perbedaan etnis dan budaya. Meskipun tidak ada data resmi, keragaman etnis Kotawaringin Barat dominan dipengaruhi oleh suku Melayu, juga dipengaruhi budaya suku Dayak. Suku lain yang ada di sini umumnya adalah orang Jawa, Madura, Banjar, Sunda dan lainnya.

Berbagai tradisi setempat yang masih dilestarikan hingga sekarang seperti upacara adat "Nyanggar" dan "Babarasih Banua", tradisi penduduk di pesisir sebagai upacara adat permohonan kepada Tuhan, agar diberikan keamanan atas wilayah mereka.[30] Desa Pasir Panjang, di kecamatan Arut Selatan, masuk ke dalam 75 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023. Di lokasi initerdapat rumah Betang suku Dayak, makam adat Kaharingan, dan pagelaran adat tradional Dayak.[31]

Agama[sunting | sunting sumber]

Penduduk Kotawaringin Barat menganut agama yang beragam, dengan mayoritas beragama Islam. Data Badan Pusat Statistik 2023 mencatat, banyaknya penduduk kabupaten ini yang beragama Islam sebanyak 91,75%. Kemudian penduduk yang beragama Kekristenan sebanyak 6,81%, dengan rincian Protestan sebanyak 4,65%, dan Katolik sebanyak 2,16%. Sebagian lagi menganut agama Hindu atau Kaharingan sebanyak 1,16%, dan selebihnya menganut agama Buddha sebanyak 0,27% serta penganut keyakinan sebanyak 0,01%. Untuk banyaknya sarana rumah ibadah tahun 2022, yakni terdapat 236 masjid, 607 mushola, 86 gereja Protestan, 23 gereja Katolik, 10 dan 3 Vihara.[3]

Pendidikan[sunting | sunting sumber]

Transportasi[sunting | sunting sumber]

Kabupaten Kotawaringin Barat adalah pintu gerbang Pulau Kalimantan di bagian Barat. Karenanya, Kotawaringin Barat termasuk salah satu daerah yang memang disiapkan untuk menerima wisatawan baik domestik maupuan mancanegara. Kabupaten yang beribu kota di Pangkalan Bun ini memiliki jaringan transportasi baik udara, laut, sungai, maupun darat yang cukup baik.

Terdapat Bandar Udara Iskandar di Pangkalan Bun yang melayani penerbangan di antaranya dari Semarang, Jakarta, Ketapang, dan Pontianak. Jarak bandar udara ini dengan Kota Pangkalan Bun hanyalah sekira 10 km saja. Bagi Anda yang berasal dari Surabaya dan Semarang, terdapat jalur transportasi laut di Kumai berupa pelabuhan bernama Pelabuhan Panglima Utar. Transportasi laut dari Pelabuhan Tanjung Mas Semarang dan Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya dilayani oleh Pelni dan Perusahan Pelayaran Swasta, seperti PT Pelayaran Meratus. [32]

Pariwisata[sunting | sunting sumber]

Objek Wisata[sunting | sunting sumber]

Wilayah ini memiliki beragam objek wisata yang layak untuk dikunjungi, misalnya:


Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ "Geografi Kotawaringin Barat di situs BKPMD Kobar". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-09-29. Diakses tanggal 2021-05-07. 
  2. ^ a b "Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2023". www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diakses tanggal 24 Maret 2024. 
  3. ^ a b c "Kabupaten Kotawaringin Barat Dalam Angka 2023" (pdf). www.kobarkab.bps.go.id. hlm. 5, 46, 120–121. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-03-28. Diakses tanggal 20 September 2023. 
  4. ^ "[Metode Baru] Indeks Pembangunan Manusia Menurut Kabupaten/Kota (Umur Harapan Hidup Hasil Long Form SP2020) (Tahun), 2021-2023". www.kalteng.bps.go.id. Diakses tanggal 24 Maret 2024. 
  5. ^ a b c d "Profil Kotawaringin Barat di situs BKPMD Kobar". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-09-29. Diakses tanggal 2021-05-07. 
  6. ^ (Inggris) Sarawak Museum (1994). "The Sarawak Museum journal: for the promotion of scientific knowledge and study of the natives and natural history of the island of Borneo ..." 46. Government Printing Office: 245. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-03-13. Diakses tanggal 2011-04-19. 
  7. ^ Zulkarnain (2021). Kabinet Parlementer Indonesia Tahun 1950-1959 (PDF). Yogyakarta: UNY Press. hlm. 3. ISBN 978-602-498-332-1. 
  8. ^ a b "Profil Kabupaten Kotawaringin Barat" (PDF). Kementerian PU. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2020-01-11. Diakses tanggal 6 Maret 2022. 
  9. ^ Hartatik, dkk. (2021). Sulistyanto, Bambang, ed. Toleransi dan Keberagaman dari Leluhur di Kotawaringin. Banjarbaru: Balai Arkeologi Provinsi Kalimantan Selatan. hlm. 6. ISBN 978-602-99149-5-5. 
  10. ^ Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat 2017-2022 (PDF). Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat. 2018. hlm. 13. Ringkasan (PDF). 
  11. ^ "Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Indonesia". Climate-Data.org. Diakses tanggal 6 Maret 2022. 
  12. ^ "Buku Prakiraan Musim Hujan 2022/2023 di Indonesia – Normal Curah Hujan Kabupaten Kotawaringin Barat Zona Musim 372, 373, dan 377 periode 1991-2020". BMKG. hlm. 95. Diakses tanggal 6 September 2022. 
  13. ^ "Pangkalan Buun, Indonesia". weatherbase. Diakses tanggal 6 Maret 2022. 
  14. ^ "Gubernur Kalteng Jabat Bupati Kobar". antaranews.com. 2 Oktober 2010. Diakses tanggal 16 November 2016. 
  15. ^ "Kronologi Sengketa Pilkada Kotawaringin Barat 2010 yang Menyeret BW". metrotvnews.com. 23 Januari 2015. Diakses tanggal 16 November 2016. [pranala nonaktif permanen]
  16. ^ "Ujang Resmi Mundur Sebagai Bupati". borneonews.co.id. 28 Juli 2015. Diakses tanggal 16 November 2016. 
  17. ^ "Bambang Purwanto Resmi Plt Bupati Kobar". borneonews.co.id. 29 Agustus 2015. Diakses tanggal 16 November 2016. 
  18. ^ "Bambang Purwanto Resmi Dilantik". kotawaringinbaratkab.go.id. 9 Oktober 2015. Diakses tanggal 16 November 2016. [pranala nonaktif permanen]
  19. ^ "Akhirnya! Nurul Edy Gantikan Bambang Jabat Sebagai Plt Bupati Kobar". antaranews.com. 27 Oktober 2016. Diakses tanggal 16 November 2016. 
  20. ^ "Nurul Edy Resmi jadi Pejabat Bupati Kobar". borneonews.co.id. 30 Desember 2016. Diakses tanggal 1 Januari 2017. 
  21. ^ adminkominfo (25 Mei 2022). "Usai Purna Tugas, Hj Nurhidayah Langsung Serahkan Mobil Dinas KH 1 GU Kepada Pemkab Kobar". Kabupaten Kotawaringin Barat. Diakses tanggal 28 Mei 2022. [pranala nonaktif permanen]
  22. ^ "Bupati Kotawaringin Barat Resmi Dilantik". borneonews.co.id. 22 Mei 2017. Diakses tanggal 22 Mei 2017. 
  23. ^ Widia Natalia (22 Mei 2022). "Gubernur Sugianto Sabran Resmi Lantik Anang Dirjo dan Lisda Arriyana Menjadi Pj. Bupati Kobar dan Pj. Bupati Barsel". Provinsi Kalimantan Tengah. Diakses tanggal 28 Mei 2022. 
  24. ^ Saksena, Indar (2023-05-22). "Pelantikan 2 Pj Bupati Ditunda, Pemprov Tunjuk Sekda Kabupaten Sebagai Plh". Prokalteng. Diakses tanggal 2023-06-13. 
  25. ^ Febriyana, Wahyu. "Penjabat Bupati Barito Selatan dan Penjabat Bupati Kotawaringin Barat, Resmi Dilantik Gubernur Kalteng Sugianto Sabran". mmckalteng. Diakses tanggal 2023-06-13. 
  26. ^ Perolehan Kursi DPRD Kobar 2014-2019
  27. ^ Perolehan Kursi DPRD Kobar 2019-2024
  28. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Desember 2018. Diakses tanggal 3 Oktober 2019. 
  29. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 25 Oktober 2019. Diakses tanggal 15 Januari 2020. 
  30. ^ "Upacara Adat Nyanggar - Babarasih Banua". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-12-06. Diakses tanggal 20 September 2023. 
  31. ^ Asyari, M Husein (23 Maret 2023). "Desa Pasir Panjang Masuk 75 Besar ADWI 2023". kalteng.antaranews.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-05-11. Diakses tanggal 20 September 2023. 
  32. ^ "Kompas Travel". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-09-10. Diakses tanggal 2013-07-20. 

Pranala luar[sunting | sunting sumber]