Jahiliah

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Jahiliah (Arab: جاهلية, translit: Jāhilīyyah) adalah konsep dalam agama Islam yang menunjukkan masa di mana penduduk Makkah berada dalam ketidaktahuan (kebodohan). Akar istilah jahiliyyah adalah bentuk kata kerja I pada kata jahala, yang memiliki arti menjadi bodoh, bodoh, bersikap dengan bodoh atau tidak peduli.[1]

Kemudian dalam syariat Islam memiliki arti "ketidaktahuan akan petunjuk Ilahi" atau "kondisi ketidaktahuan akan petunjuk dari Tuhan".[2] Keadaan tersebut merujuk pada situasi bangsa Arab kuno, yaitu pada masa masyarakat Arab pra-Islam sebelum diutusnya seorang rasul yang bernama Muhammad. Pengertian khusus kata jahiliah ialah keadaan seseorang yang tidak memperoleh bimbingan dari Islam dan Al-Qur'an.

Rujukan[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Amros, Arne A. and Stephan Pocházka 2004: A Concise Dictionary of Koranic Arabic, Reichert Verlag, Wiesbaden
  2. ^ Qutb, Sayyid (1981). Milestones. The Mother Mosque Foundation. p.11, 19