Industrialisasi substitusi impor

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Industrialisasi substitusi impor (ISI) adalah kebijakan perdagangan dan ekonomi yang mendukung penggantian barang impor asing dengan barang produksi dalam negeri.[1] ISI didasarkan pada anggapan bahwa sebuah negara harus mengurangi ketergantungannya pada negara asing dengan mengembangkan produk industri dalam negerinya. Istilah ini lebih mengacu pada kebijakan ekonomi pembangunan abad ke-20, namun sudah diusulkan pada abad ke-18 oleh ekonom seperti Friedrich List[2] dan Alexander Hamilton.[3]

Kebijakan ISI diterapkan oleh negara-negara di belahan bumi selatan dengan tujuan merintis pembangunan dan kemandirian melalui pembentukan pasar dalam negeri. ISI beroperasi dengan membiarkan negara memimpin pembangunan ekonomi lewat nasionalisasi, subsidisasi industri penting (termasuk pertanian, pembangkit listrik, dan lain-lain), kenaikan pajak, dan kebijakan perdagangan yang sangat proteksionis.[4] Industrialisasi substitusi impor perlahan ditinggalkan oleh negara-negara berkembang pada tahun 1980-an dan 1990-an sebagai bagian dari program penyesuaian struktural IMF dan Bank Dunia. Kedua institusi tersebut mengupayakan liberalisasi pasar global di belahan bumi selatan.[5]

Dalam konteks pembangunan Amerika Latin, istilah "strukturalisme Amerika Latin" merujuk pada era industrialisasi substitusi impor di berbagai negara Amerika Latin sejak tahun 1950-an sampai 1980-an. Teori di balik strukturalisme Amerika Latin dan ISI diturunkan dari gagasan Raúl Prebisch, Hans Singer, Celso Furtado, dan pemikir ekonom struktural lainnya. Teori ini mulai diterapkan seiring dibentuknya United Nations Economic Commission for Latin America and the Caribbean (UNECLAC atau CEPAL). Kendati para penganut teori ISI dan strukturalisme Amerika Latin beragam dan berasal dari berbagai mazhab ekonomi, ISI dan strukturalisme Amerika Latin beserta para penganut teori yang mengembangkan kerangka ekonominiya sama-sama yakin bahwa pembangunan ekonomi harus dipimpin negara dan direncanakan secara terpusat.[6] Dalam hal industrialisasi yang didorong belanja pemerintah atas dasar argumen industri kecil, pendekatan ISI dan strukturalisme Amerika Latin sangat dipengaruhi oleh aliran Keynesian, komunitarian, dan sosialis.[7] ISI sering dikaitkan dengan teori ketergantungan, tetapi teori ketergantungan menggunakan kerangka Marxis yang lebih luas untuk memahami asal-usul keterbelakangan dengan mengamati dampak sejarah dari kolonialisme, Eurosentrisme, dan neoliberalisme.[8]

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Sumber[sunting | sunting sumber]

  • Chasteen, John Charles. 2001. Born in Blood and Fire. pages 226-228.
  • Reyna, José Luis & Weinert, Richard S. 1977. Authoritarianism in Mexico. Philadelphia, Pennsylvania: Institute for the Study of Human Issues, Inc. pages 067-107.
  • UNDP Paper
  • Bruton, Henry J. "A Reconsideration of Import Substitution." Journal of Economic Literature. 36.2 (1998): 903-936. Print.
  • Bishwanath, Goldar. "IMPORT SUBSTITUTION, INDUSTRIAL CONCENTRATION AND PRODUCTIVITY GROWTH IN INDIAN MANUFACTURING* PRODUCTIVITY GROWTH IN INDIAN MANUFACTURING." Oxford bulletin of Economics and Statistics. 48.2 (1986): 143-164. Print.

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ A Comprehensive Dictionary of Economics p.88, ed. Nelson Brian 2009.
  2. ^ Mehmet, Ozay (1999). Westernizing the Third World: The Eurocentricity of Economic Development. London: Routledge.
  3. ^ Chang, Ha-Joon (2002). Kicking Away the Ladder: Development Strategy in Historical Perspective. London: Anthem Press.
  4. ^ Street, James H.; James, Dilmus D. (1982). "Structuralism, and Dependency in Latin America." Journal of Economic Issues, 16(3) p. 673-689.
  5. ^ Konadu-Agyemang, Kwadwo (2000). "The Best of Times and the Worst of Times: Structural Adjustment Programs and Uneven Development in Africa: The Case of Ghana."Professional Geographer, 52(3) p. 469-483.
  6. ^ Renato, Aguilar (1986). "Latin American structuralism and exogenous factors."Social Science Information, 25(1) p. 227-290.
  7. ^ Arndt, H.W. (1985). "The Origins of Structuralism."World Development, 13(2) p. 151-159.
  8. ^ Perreault, Thomas; Martin, Patricia (2005). "Geographies of neoliberalism in Latin America."Environment and Planning A, 37, p. 191-201.
  9. ^ Shuman, M. H. (2006). The small-mart revolution: how local businesses are beating the global competition. San Francisco, California, U.S.A.: Berrett-Koehler.
  • Jeffry A. Frieden: Global Capitalism.