Gembong, Pati

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Gembong
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Tengah
KabupatenPati
Pemerintahan
 • Camatriyono
Populasi
 • Total- jiwa
Kode Kemendagri33.18.13
Kode BPS3318130
Luas- km²
Desa/kelurahan11

Gembong (Jawa: ꦒꦼꦩ꧀ꦧꦺꦴꦁ) adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, Indonesia. Satu-satunya kecamatan yang mempunyai dua waduk sekaligus, yaitu waduk Gunung Rowo dan Waduk Seloromo, secara geografis, kecamatan Gembong terdapat di lereng Gunung Muria, yang mempunyai kebun kopi yang sangat luas, yaitu terdapat di desa Jolong. Selain gembong juga menjadi penghasil centra jeruk pamelo, yang menjadi central jeruk pamelo terletak di Desa Bageng kira kira 1,5 km dari pusat kota gembong. Gembong juga merupakan daerah penghasil home industri antara lain tape dari ketela yang terkenal manis dan juga penghasil ceriping gadung dari ketela.

Geografi[sunting | sunting sumber]

Kecamatan Gembong terletak di lereng sebelah timur gunung

Dari Kota Pati, berjarak -+14 km ke arah barat laut.

Wilayahnya mempunyai luas 6.730 ha yang sebagian besar berupa hutan dan perkebunan. Sebagai daerah yang berada di ketinggian berkisar antara 90-700 meter dpl, kecamatan Gembong memiliki tanah berjenis Latosol.

Desa/kelurahan[sunting | sunting sumber]

Secara administratif, kecamatan Gembong merupakan kecamatan dengan jumlah desa paling sedikit di Kabupaten Pati karena hanya terdiri atas 11 desa yang terbagi dalam 85 Rukun Warga (RT) dan 276 Rukun Tetangga (RT).

Desa-desa tersebut adalah:

Demografi[sunting | sunting sumber]

Jumlah penduduk kecamatan Gembong sebanyak 40.780 jiwa (tahun 2006) dengan komposisi 20.622 jiwa penduduk laki-laki dan 20.158 jiwa penduduk perempuan.

Sebagian besar penduduk kecamatan Gembong berprofesi sebagai petani dengan komoditas utama padi, tanaman buah (rambutan, durian, jeruk) dan tanaman keras.

Dalam bidang ekonomi, masyarakat kecamatan Gembong memiliki sebuah pasar tradisional yang terletak di pusat kota kecamatan. terutama jeruk pamelo menjadi andalan petani desa rubiyah

Pendidikan[sunting | sunting sumber]

Di kecamatan Gembong terdapat berbagai lembaga pendidikan formal yang meliputi:

  • SD sebanyak 24 buah (semuanya SD Negeri)
  • MI sebanyak 15 buah, yaitu:
  • SMP sebanyak 4 buah, yaitu:
  • SMP Negeri 1 Gembong
  • SMP Terbuka
  • SMP Raudlatul Falah
  • SMPQT Salafiyah Bageng
  • MTs sebanyak 9 buah, yaitu:
  • SMA sebanyak 1 buah, yaitu: SMA Islam Raudlatul Falah Gembong
  • MA sebanyak 5 buah, yaitu:
  • SMK sebanyak 2 buah, yaitu:
  • SMK Nahdlotul Ulama Gembong
  • SMK Tiara Gembong

Selain lembaga pendidikan formal juga terdapat berbagai lembaga non formal seperti TK (sebanyak10 buah), RA (sebanyak 10 buah), Pondok Pesantren dan Taman Pendidikan Quran yang tersebar hampir di setiap desa di kecamatan Batangan. Salah satunya adalah Pondok Pesantren Shofa Azzahro Gembong didirikan oleh KH. Imam Shofwan yang berdiri sejak 1988. Berikutnya ada Pondok Al Ma'arif Gembong, Pondok Pesantren Raudlatul Falah, Pondok Pesantren Darul Hikmah dan Pondok Pesantren Muwahidun.

Pariwisata[sunting | sunting sumber]

Tempat-tempat pariwisata di kecamatan Gembong antara lain:

Waduk Seloromo[sunting | sunting sumber]

Waduk seloromo di malam hari

Waduk ini dibuat oleh Belanda pada tahun 1928-1932, dan diresmikan pembangunannya pada tahun 1933. Di sekitar waduk sering digunakan sebagai tempat berkemah. Waduk ini berada di desa Gembong dan Pohgading.

Waduk ini menjadi sumber pendapatan bagi Desa Gembong dan sekitarnya. Selain sebagai sumber pengairan bagi lahan pertanian (sawah) seluas 4.959.00 ha di kecamatan Gembong dan kecamatan-kecamatan sekitar seperti Wedarijaksa, Juwana, Tlogowungu, dan Pati juga dipergunakan sebagai lokasi pembudidayaan ikan tawar. Letaknya yang dekat dengan ibu kota kecamatan sehingga mudah diakses, menjadikan waduk ini sebagai salah satu tempat wisata alternatif di Kabupaten Pati. Selain itu di sekitar area waduk juga sering digunakan sebagai tempat berkemah.

Waduk Gunung Rowo[sunting | sunting sumber]

Waduk Gunung Rowo dilihat dari arah barat

Waduk Gunung Rowo terletak di desa Sitiluhur, kecamatan Gembong. Luas areal +320 Ha. Menurut catatan Kantor Dinas Permukiman dan Prasarana Daerah setempat, waduk ini dibangun semasa pemerintahan Belanda pada tahun 1928. Waduk Gunung Rowo diperkirakan mampu menampung air sekitar 5,5 juta meter kubik, sekaligus juga sebagai suplai bagi Waduk Seloromo. Dulu Waduk Gunung Rowo bersama Waduk Seloromo mampu mengairi sawah seluas sekitar 10.000 hektare, yang tersebar di wilayah Kecamatan Margorejo, Gembong, Wedarijaksa, Juwana, Tlogowungu, dan Pati.

Di sebelah atas waduk merupakan Bumi Perkemahan yang pernah digunakan sebagai tempat penyelenggaraan Jambore Daerah Gerakan Pramuka Kwarda Jawa Tengah pada tahun 1992.

Perkebunan Kopi dan Bumi Perkemahan Jolong[sunting | sunting sumber]

Merupakan perkebunan kopi, pabrik pengolahan kopi dan Bumi Perkemahan yang terletak di lereng Gunung Muria, di desa Sitiluhur berada diketinggian 570–790 m dpl dengan suhu rata-rata berkisar antara 25 – 32 C. Objek yang dikelola oleh PT Perkebunan Nasional IX ini dan memiliki luas lebih kurang 527 ha ini merupakan peninggalan penjajah Belanda.

Di lokasi ini kita bisa menyaksikan keindahan alam berupa beberapa air terjun kecil, sungai berbatu, jalan setapak di sisi tebing. Selain itu, tempat ini merupakan salah satu jalur pendakian untuk menuju puncak Argojembangan, satu di antara 4 puncak tertinggi di gunung Muria.

Tokoh[sunting | sunting sumber]

Tokoh agama (K.H. Imam Shofwan) Ketua NU

Tokoh pendidikan (Imam Shofwan, S.Pd., M.Pd.) Dosen Pendidikan Nonformal Universitas Negeri Semarang

Referensi[sunting | sunting sumber]

  • Kabupaten Pati dalam Angka Tahun 2006, BPS Kabupaten Pati

Pranala luar[sunting | sunting sumber]

Lihat pula[sunting | sunting sumber]