Cincin

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Cincin di jari Mary Nevill, 1559.
Cincin berasal dari abad 20an di mesir

Cincin adalah perhiasan yang melingkar di jari. Cincin dapat dipakai oleh perempuan maupun laki-laki. Secara tradisional, cincin biasanya dibuat dari logam mulia; seperti emas, perak, dan platina. Logam lainnya seperti baja antikarat, krom, besi, perunggu, kuningan, dan tembaga juga lazim digunakan.[1] Cincin dapat berbentuk polos, berukir, atau bertatahkan intan, permata, ataupun batu akik. Kini, cincin terbuat dari banyak bahan, seperti plastik, kayu, tulang, giok, kaca, karet dan bahan lainnya.

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Kebiasaan memberi dan menerima cincin dimulai sejak lebih dari 4.800 tahun yang lalu. Cincin pernikahan biasanya dipasangkan di jari manis. Kebiasaan ini berakar dari kepercayaan bangsa Tudor abad ke-16 bahwa jari manis tangan kiri berhubungan dengan pembuluh darah yang berhubungan langsung dengan jantung, juga bila memakainya di jari tersebut menunjukkan bahwa sang pemakai sedang berada dalam sebuah hubungan.[2]

Penggunaan[sunting | sunting sumber]

Selain berfungsi sebagai perhiasan, secara tradisional, cincin biasanya merupakan bagian dari upacara pernikahan. Cincin diberikan saat acara pernikahan, pertunangan, atau sebagai hadiah yang diberikan sebagai ungkapan janji setia dan tanda kasih sayang.[3]

Rujukan[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Kusen. CATATAN SINGKAT MENGENAI CINCIN BERTULISAN "SRAMANA (PDF). 
  2. ^ "Top 10 Ring Facts | Rings.org.uk". rings.org.uk. Diakses tanggal 2020-05-22. 
  3. ^ Spirit, The Catholic (2022-01-11). "Wedding rings and marriage". TheCatholicSpirit.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-12-30. 

Pranala luar[sunting | sunting sumber]