A Copy of My Mind

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
A Copy of My Mind
Poster film
SutradaraJoko Anwar
ProduserTia Hasibuan
Uwie Balfas
Ditulis olehJoko Anwar
Pemeran
Penata musikRooftop Studio
SinematograferIcal Tanjung
Perusahaan
produksi
DistributorCJ Entertainment
Tanggal rilis
3 September 2015 (Venice Film Festival)
11 Februari 2016 (Indonesia)
Durasi118 menit
NegaraIndonesia
BahasaIndonesia
Penghargaan
Festival Film Indonesia 2015

A Copy of My Mind adalah sebuah film drama Indonesia tahun 2015 yang disutradarai oleh Joko Anwar serta dibintangi oleh Chicco Jerikho dan Tara Basro. Film ini diikutsertakan dalam ajang Venice Film Festival 2015 dan Festival Film Internasional Toronto 2015.

Tayang perdana di bioskop Indonesia pada tanggal 11 Februari 2016, A Copy of My Mind mendapatkan 7 nominasi (termasuk kategori Film Terbaik) pada Festival Film Indonesia 2015, dan berhasil menyabet 3 Piala Citra: Sutradara Terbaik (Joko Anwar), Pemeran Utama Wanita Terbaik (Tara Basro), dan Penata Suara Terbaik.

Alur[sunting | sunting sumber]

Sari (Tara Basro) adalah seorang pekerja salon kecantikan di Jakarta dengan impian yang sangat sederhana, yaitu mempunyai home theater agar ia bisa menonton film layaknya di bioskop. Karena kondisinya yang pas-pasan, Sari hanya bisa menemukan hiburan dalam DVD bajakan, yang ia tonton di televisi kecil dan DVD player di kamar kost nya. Bosan dengan kondisi salon kecantikan tempatnya bekerja, Sari nekat mencari pekerjaan di salon kecantikan lain yang notabene lebih mewah dan digandrungi klien lebih berada. Diluar dugaan, Sari mendapatkan posisi sebagai pegawai facial dari Bandy (Paul Agusta), dengan masa pelatihan selama sebulan sebelum ia resmi bekerja di sana.

Setelah satu hari yang melelahkan, Sari yang berniat menonton film mengurungkan niatnya karena subtitle film itu yang tidak tepat. Keluhan inilah yang mengenalkannya pada Alex (Chicco Jerikho), penerjemah sekaligus pembuat subtitle film-film yang ditonton Sari. Meski pertemuan awal mereka canggung, tetapi Sari dan Alex menjadi dekat dengan cepat sampai berpacaran. Di salon baru tempatnya bekerja, Sari memohon pada Bandy agar segera menjadi pegawai salon karena ia sendiri sudah sering melakukan facial di salon sebelumnya, tetapi Bandy menolak. Saat Sari kembali memohon, Bandy malah memberikan tugas lain pada Sari: memberikan perawatan secara pribadi pada seorang narapidana dalam penjara.

Di luar dugaan Sari, penjara Mirna (Maera Panigoro) bukanlah sel kotor dan gelap seperti bayangannya, namun ruangan luas dan terawat yang dilengkapi AC, kulkas, kamar mandi pribadi sampai home theater yang diidamkan Sari beserta koleksi DVD asli. Setelah perawatan, Sari diam-diam mencuri salah satu koleksi DVD di ruang sel tahanan tersebut, tetapi saat ia bawa untuk ditonton bersama Alek, mereka malah menonton rekaman Mirna dalam percakapan mencurigakan dengan beberapa orang petinggi negara. Terkuaklah bahwa Mirna adalah tahanan politik karena suap, dan sekarang Sari dan Alex telah menyaksikan bukti penting dari kejahatannya.

Sari segera mencari segala cara untuk meminta maaf dan mengembalikan DVD bukti tersebut, namun ia tidak berhasil, bahkan Bandy menghajarnya hingga babak belur karena ulah Sari. Alex segera menyarankan Sari untuk tidak meninggalkan rumahnya, termasuk untuk tidak kembali ke kost lama Sari. Alex diam-diam kembali seorang diri ke kost Sari untuk mengambil semua pakaiannya saat malam, tetapi saat akan keluar ia diculik oleh orang suruhan Mirna untuk membungkam Sari dan Alex, serta merebut kembali bukti tersebut. Alex bersikukuh tidak memberitahukan lokasi Sari dan kaset tersebut, bahkan setelah disiksa sampai sekarat.

Sari yang tidak tahu apa-apa, panik karena kehilangan Alex dan berusaha mencarinya. Dalam keputusasaan, para penculik Alex mengirimkan Sari pesan gambar Alex sedang disiksa dan menyuruh Sari untuk datang ke sebuah gudang tua. Sayangnya, handphone Sari secara tidak sengaja tersembunyi disebuah pot bunga, sehingga Sari tidak melihat pesan tersebut untuk beberapa hari. Alex terakhir diperlihatkan sedang berada di gudang tua tersebut bersama para penyiksanya, yang geram karena Sari tak kunjung muncul. Penculik Alex diperlihatkan telah selesai menguburkan sesuatu didepan gudang tersebut, dan Alex tidak pernah terlihat lagi. Sari, yang akhirnya melihat pesan tersebut, dengan histeris mendatangi gudang tersebut, tetapi tidak didapatinya siapa-siapa di sana.

Dengan tatapan nanar, Sari kemudian meng-copy isi dari DVD tersebut ke dalam DVD kosong dengan judul film Transformers, lalu ia serahkan pada bos Alex yang membayarnya untuk setiap subtitle. Sari mengatakan bahwa film tersebut adalah hasil kerja Alex terbaru, dan bos nya yang tidak tahu apa-apa segera membuat ribuan kopi dari film tersebut untuk diedarkan sebagai DVD bajakan film Transformers pada masyarakat. Film diakhiri dengan berbagai cuplikan kehidupan Sari setelahnya yang mungkin atau mungkin tidak realita: di satu adegan Sari diperlihatkan kembali hidup di kost nya dulu tanpa ada yang menyekapnya, tetapi adegan berikutnya ia diperlihatkan masih tinggal di rumah Alex. Pun saat Alex terlihat mendekap Sari dengan mesra di balkon rumahnya, Sari kemudian berdiri sendirian di sana sambil tersenyum.

Penghargaan dan Nominasi[sunting | sunting sumber]

Tahun Penghargaan Kategori Penerima Hasil
2015 Festival Film Indonesia Film Terbaik Tia Hasibuan & Uwie Balfas Nominasi
Sutradara Terbaik Joko Anwar Menang
Pemeran Utama Wanita Terbaik Tara Basro Menang
Pemeran Pendukung Pria Terbaik Paul Agusta Nominasi
Pengarah Sinematografi Terbaik Ical Tanjung Nominasi
Penata Suara Terbaik Khikmawan Santosa & Yusuf Patawari Menang
Penata Musik Terbaik Rooftop Sound Nominasi
2016 Indonesian Movie Actors Awards Film Terfavorit Tia Hasibuan & Uwie Balfas Nominasi
Pemeran Utama Wanita Terbaik Tara Basro Nominasi
Pemeran Utama Wanita Terfavorit Nominasi
Pemeran Pendukung Pria Terbaik Paul Agusta Nominasi
Pemeran Pendukung Pria Terfavorit Nominasi
Pasangan Terbaik Chicco Jerikho & Tara Basro Nominasi

Pranala luar[sunting | sunting sumber]