Lada: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
HyperGaruda (bicara | kontrib)
k tipisin "disebut juga"
Alamnirvana (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 16: Baris 16:
}}
}}


'''Lada''', disebut juga '''Merica''', yang mempunyai nama [[Latin]] ''Piper Albi Linn'' adalah sebuah [[tanaman]] yang [[kaya]] akan kandungan [[kimia]], seperti [[minyak]] lada, minyak [[lemak]], juga [[pati]].<ref name="Adi">Permadi, Adi (2008). ''Membuat Kebun tanaman Obat''.Jakarta:Pustaka Bunda. Cet. 1 Hal 37</ref> Lada bersifat sedikit [[pahit]], [[pedas]], [[hangat]], dan [[antipiretik]].<ref name="Adi"/> Tanaman ini sudah mulai ditemukan dan dikenal sejak puluhan [[abad]] yang lalu.<ref name="Sarpian">T., Sarpian (2003).''Pedoman Berkebun Lada dan Analisis Usaha Tani''.Yogyakarta:Penerbit Kanisius. Hal 22-27</ref> Pada umumnya orang-orang hanya mengenal lada [[putih]] dan lada [[hitam]] yang mana sering dimanfaatkan sebagai [[bumbu]] [[dapur]].<ref name="Sarpian"/> Tanaman ini merupakan salah satu [[komoditas]] perdagangan [[dunia]] dan lebih dari 80% hasil lada [[Indonesia]] diekspor ke [[negara]] luar.<ref name="Rahmat">Rukmana, Rahmat(2003).''Tanaman Perkebunan: Usaha Tani Lada Perdu''.Yogyakarta:Penerbit Kanisius. Hal 7</ref> Selain itu, lada mempunyai sebutan ''The [[King]] of [[Spice]]'' (Raja Rempah-Rempah) yang mana kebutuhan lada di dunia [[tahun]] [[2000]] mencapai 280.000 ton.<ref name="Rahmat"/> Lada adalah salah satu tanaman yang berkembang biak dengan [[biji]], namun banyak para [[petani]] lebih memilih melakukan penyetekkan untuk mengembangkannya.<ref name="Suryatini">Suryatini (2008).''Dapur Naga di Indonesia''.Jakarta:PT Gramedia Pustaka Utama. Hal 106</ref> Mereka memotong batangnya kira-kira dengan panjang 0,25-0,5 meter.<ref name="Suryatini"/>
'''Lada''', disebut juga '''Merica/Sahang''', yang mempunyai nama [[Latin]] ''Piper Albi Linn'' adalah sebuah [[tanaman]] yang [[kaya]] akan kandungan [[kimia]], seperti [[minyak]] lada, minyak [[lemak]], juga [[pati]].<ref name="Adi">Permadi, Adi (2008). ''Membuat Kebun tanaman Obat''.Jakarta:Pustaka Bunda. Cet. 1 Hal 37</ref> Lada bersifat sedikit [[pahit]], [[pedas]], [[hangat]], dan [[antipiretik]].<ref name="Adi"/> Tanaman ini sudah mulai ditemukan dan dikenal sejak puluhan [[abad]] yang lalu.<ref name="Sarpian">T., Sarpian (2003).''Pedoman Berkebun Lada dan Analisis Usaha Tani''.Yogyakarta:Penerbit Kanisius. Hal 22-27</ref> Pada umumnya orang-orang hanya mengenal lada [[putih]] dan lada [[hitam]] yang mana sering dimanfaatkan sebagai [[bumbu]] [[dapur]].<ref name="Sarpian"/> Tanaman ini merupakan salah satu [[komoditas]] perdagangan [[dunia]] dan lebih dari 80% hasil lada [[Indonesia]] diekspor ke [[negara]] luar.<ref name="Rahmat">Rukmana, Rahmat(2003).''Tanaman Perkebunan: Usaha Tani Lada Perdu''.Yogyakarta:Penerbit Kanisius. Hal 7</ref> Selain itu, lada mempunyai sebutan ''The [[King]] of [[Spice]]'' (Raja Rempah-Rempah) yang mana kebutuhan lada di dunia [[tahun]] [[2000]] mencapai 280.000 ton.<ref name="Rahmat"/> Lada adalah salah satu tanaman yang berkembang biak dengan [[biji]], namun banyak para [[petani]] lebih memilih melakukan penyetekkan untuk mengembangkannya.<ref name="Suryatini">Suryatini (2008).''Dapur Naga di Indonesia''.Jakarta:PT Gramedia Pustaka Utama. Hal 106</ref> Mereka memotong batangnya kira-kira dengan panjang 0,25-0,5 meter.<ref name="Suryatini"/>


==Bagian-Bagian Tanaman==
==Bagian-Bagian Tanaman==

Revisi per 30 Agustus 2015 04.28

Lada
Lada
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Divisi:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
P. nigrum
Nama binomial
Piper nigrum

Lada, disebut juga Merica/Sahang, yang mempunyai nama Latin Piper Albi Linn adalah sebuah tanaman yang kaya akan kandungan kimia, seperti minyak lada, minyak lemak, juga pati.[1] Lada bersifat sedikit pahit, pedas, hangat, dan antipiretik.[1] Tanaman ini sudah mulai ditemukan dan dikenal sejak puluhan abad yang lalu.[2] Pada umumnya orang-orang hanya mengenal lada putih dan lada hitam yang mana sering dimanfaatkan sebagai bumbu dapur.[2] Tanaman ini merupakan salah satu komoditas perdagangan dunia dan lebih dari 80% hasil lada Indonesia diekspor ke negara luar.[3] Selain itu, lada mempunyai sebutan The King of Spice (Raja Rempah-Rempah) yang mana kebutuhan lada di dunia tahun 2000 mencapai 280.000 ton.[3] Lada adalah salah satu tanaman yang berkembang biak dengan biji, namun banyak para petani lebih memilih melakukan penyetekkan untuk mengembangkannya.[4] Mereka memotong batangnya kira-kira dengan panjang 0,25-0,5 meter.[4]

Bagian-Bagian Tanaman

Batang

Batang tanaman lada tumbuh merambat pada suatu tiang, terkadang juga menjalar di permukaan tanah.[2] Panjang batang bisa mencapai 15 meter, namun dalam budi daya tanaman lada, biasanya batang akan dipotong dan hanya disisakan sekitar 275-300 centi meter.[2] Bentuk batang pada tanaman lada adalah beruas-ruas seperti tanaman tebu dan panjang ruas bukunya berkisar 4–7 cm, hal ini tergantung pada tingkat kesuburan.[2] Panjang ruas buku pada pangkal biasanya lebih pendek dibanding dengan ruas yang berada di pertengahan maupun ujung, sedang ukuran diameternya rata-rata berukuran 6–25 mm.[2]

Akar

Akar yang dimiliki oleh tanaman lada adalah akar tunggang namun mirip dengan akar serabut.[2] Ukurannya kecil-kecil dan tidak panjang sebagaimana pada akar tunggang biasanya.[2] Sesuai dengan jenisnya, akar tanaman ini dibedakan menjadi dua, yakni akar lekat dan akar tanah.[2] Akar lekat adalah akar yang tumbuh pada setiap ruas buku yang berada di permukaan tanah dan mempunyai panjang rata-rata 2,5-3,5 cm.[2] Dalam satu ruas buku bisa tumbuh sebanyak 10-25 helai akar.[2] Kemudian akar tanah adalah akar yang tumbuh pada batang tanaman lada yang berada di dalam tanah.[2] Dari satu suku batang bisa tumbuh sekitar 10-20 helai akar.[2]

Cabang

Gambar buah lada yang masih di pohon

Tanaman ini mempunyai dua macam lada, yakni cabang orthotrop dan cabang pang plagiatrop.[2] Adapun cabang orthotrop adalah cabang yang tumbuh dari ketiak daun pada buku batang baik yang berada di permukaan maupun di dalam tanah.[2] Selanjutnya, cabang pang plagiatrop merupakan cabang yang tumbuh dari buku dahan.[2] Biasanya cabang ini akan tumbuh setelah tanaman lada berbuah sebanyak dua kali.[2] Jika semakin banyak buku dahan yang ditumbuhi olehnya, maka semakin banyak buah yang akan dihasilkan.[2]

Dahan

Ukuran panjang dahan tanaman lada berkisar antara 35–65 cm.[2] Dahannya tumbuh secara vertikal, namun akan berubah jadi horisontal ketika buahnya sudah mulai tua dan masak.[2] Hal ini menyebabkan dahan tanaman ini menggantung karena dipengaruhi oleh bobot buah yang tumbuh di dahan tersebut.[2] Dahan harus dijaga agar tumbuh normal karena mempunyai fungsi utama, yakni sebagai media pertumbuhan bunga dan buah.[2]

Daun

Daun tanaman lada berbentuk bulat telur, namun ujungnya meruncing.[5] Pada belahan atas, daun berwarna hijau tua mengkilat, sedang yang bawah berwarna hijau pucat.[5] panjangnya bisa mencapai 12–18 cm dengan ukuran lebar 5–10 cm.[5] Daun akan berukuran lebih panjang jika berada pada batang bagian atas, begitu sebaliknya.[5] Biasanya kuncup daun lada terbungkus oleh kelopak (sisik), jika dia mengembang, maka berjatuhanlah kelopak tersebut. Selain itu, daun tanaman ini sifatnya kenyal dan bertangkai.[5]

Referensi

  1. ^ a b Permadi, Adi (2008). Membuat Kebun tanaman Obat.Jakarta:Pustaka Bunda. Cet. 1 Hal 37
  2. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v T., Sarpian (2003).Pedoman Berkebun Lada dan Analisis Usaha Tani.Yogyakarta:Penerbit Kanisius. Hal 22-27
  3. ^ a b Rukmana, Rahmat(2003).Tanaman Perkebunan: Usaha Tani Lada Perdu.Yogyakarta:Penerbit Kanisius. Hal 7
  4. ^ a b Suryatini (2008).Dapur Naga di Indonesia.Jakarta:PT Gramedia Pustaka Utama. Hal 106
  5. ^ a b c d e Agraris Kanisius, Aksi(2005).Bercocok Tanam Lada.Yogyakarta: Penerbit Kanisius. Hal 16 Cet. 15

Pranala luar