Bandar Udara Paris-Charles de Gaulle: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Added links
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler
Baris 118: Baris 118:
[[Berkas:Airport cdg t1 h20.jpg|thumb|right|Tempat pendaftaran lama Terminal 1]]
[[Berkas:Airport cdg t1 h20.jpg|thumb|right|Tempat pendaftaran lama Terminal 1]]


{{ [[Adria Airways]] (Ljubljana)
* [[Adria Airways]] (Ljubljana)
* [[Aer Lingus]] (Belfast-International, Cork, Dublin)
* [[Aer Lingus]] (Belfast-International, Cork, Dublin)
* [[Afriqiyah Airways]] (Tripoli)
* [[Afriqiyah Airways]] (Tripoli)

Revisi per 23 Agustus 2015 14.42

Bandar Udara Paris-Charles de Gaulle
Aéroport Paris-Charles-de-Gaulle
Bandar Udara Roissy

Informasi
JenisPublik
PengelolaAéroports de Paris
Lokasidekat Paris
Zona waktuUTC+1
Koordinat{{{coordinates}}}

Bandar Udara Paris-Charles de Gaulle (IATA: CDGICAO: LFPG) (Prancis: Aéroport Paris-Charles de Gaulle), juga dikenal sebagai Bandar Udara Roissy (atau hanya Roissy dalam bahasa Perancis), di Paris, adalah salah satu pusat penerbangan utama dunia, juga bandar udara internasional utama Perancis. Diberi nama setelah Charles de Gaulle (1890-1970), pemimpin Pasukan Perancis Merdeka dan pendiri Republik Kelima Perancis. Terletak di beberapa bagian komune, termasuk Roissy, 25 km di timurlaut Paris.

Tahun 2007, Bandar Udara Charles de Gaulle menempati peringkat pertama dalam pergerakan pesawat di Eropa dengan 552.721 pendaratan dan lepas landas[1], di atas Frankfurt (492.569) dan Madrid (483.284). Menruut lalu lintas kargo, Bandar Udara Charles de Gaulle juga nomor satu di Eropa dengan 2.297.896 ton (2.532.970 ton AS)[2], di atas Frankfurt (2.169.025 ton), dan Bandar Udara Internasional Schiphol, (1.651.385 ton) dan Heathrow (1.395.909 ton). Menurut lalu lintas penumpang, Bandar Udara Charles de Gaulle menempati peringkat kedua di Eropa dengan 59.919.383 penumpang [3], di bawah Bandar Udara Internasional London Heathrow (68.068.554), dan di atas Frankfurt (54.161.856) dan Madrid (52.143.275).

Geografi

Bandar Udara Charles de Gaulle menempati tanah seluas 32.38 km² (12.5 mil persegi). Pilihan di wilayah kosong ini dibuat berdasarkan jumlah relokasi dan pencabutan hak milik yang sedikit dan kemungkinan memperluas bandara di masa depan. Membentang di tiga département dan tujuh komune:

Pengelolaan bandar udara dilakukan dibawah otoritas Aéroports de Paris, yang juga mengelola Bandar Udara Orly, bandar Udara Le Bourget, dan beberapa bandara kecil di pinggiran Paris.

Sejarah

Fase perencanaan dan pembangunan yang kemudian dikenal sebagai Aéroport de Paris Nord (Bandar Udara Utara Paris) dimulai tahun 1966. Tanggal 8 Maret 1974, bandara ini, berganti nama menjadi Bandar Udara Internasional Charles de Gaulle, mulai beroperasi. Terminal 1 dibangun dalam desain avant-garde dengan bangunan isrkuler bertingkat sepuluh yang dikelilingi tujuh bangunan satelit masing-masing dengan empat gerbang. Arsitek utamanya adalah Paul Andreu, yang juga bertugas dalam perpanjangan bangunan selama dekade berikutnya.

Tanah berumput dimana bandara ini terletak terkenal karena banyaknya kelinci dan terwelu, yang dapat dilihat penumpang pesawat pada satu waktu. Bandar udara ini mengatur perburuan dan penangkapan secara periodik agar populasinya tidak merosot.[4]

Identitas perusahaan

Berkas:Aeroports de Paris logo.svg
Logo baru Aéroports de Paris yang digunakan sejak 6 Juni 2005

Huruf cetak Frutiger digunakan di bandar udara, dan dipasang pada papan di seluruh bangunan selama 1975. Awalnya bernama Roissy, kemudian diganti namanya untuk perancangnya Adrian Frutiger.

Hingga 2005, setiap pengumuman yang dilakukan di Terminal 1 diawali oleh musik, bernama "Indicatif Roissy" dan dibuat oleh Bernard Parmegiani tahun 1971. (Audio sample) Musik ini dapat didengar dalam film Roman Polanski, Frantic.

Mehran Karimi Nasseri

Tanggal 26 Agustus 1988, Mehran Karimi Nasseri mengetahui dirinya terjebak di bandara Charles de Gaulle oleh pihak imigrasi. Ia mengaku pengungsi, tapi bukti pengungsinya dicuri. Setelah beberapa tahun mencari birokrasi, diputuskan bahwa Nasseri telah memasuki bandar udara secara legal dan tidak dapat dikeluarkan dari dindingnya; tapi sejak ia kehilangan bukti pengungsinya, tidak ada negara tujuan untuk mendeportasinya, meninggalkannya di bandara. Nasseri terus menetap di dalam bandara hingga 2006, meskipun otoritas Perancis telah membuatnya mungkin baginya untuk meninggalkan bandara bila ia meminta [5]. Kisahnya menjadi inspirasi film 2004 The Terminal. Bulan Juli 2006 ia dilarikan ke rumah sakit dan dirawat oleh pihak pendonor; ia tidak kembali lagi ke bandara. Saat ini keberadaannya belum diketahui.

Runtuhnya Terminal 2E

Terminal 2E, dengan desain yang menantang dan ruang terbuka lebar, adalah tambahan terbaru CDG. Tanggal23 Mei 2004, tidak lama setelah peresmiannya, sebagian atap Terminal 2E runtuh pada pagi hari, dekat Gerbang E50, menewaskan empat orang.[1] Pemerintah Cina mengatakan bahwa dua dari korban adalah pelancong Cina, dan lainnya berkebangsaan Ceko. Tiga orang lainnya luka-luka setelah keruntuhan. Terminal 2E diresmikan tahun 2003 setelah beberapa penundaan konstruksi dan dirancang oleh Paul Andreu. Permintaan keterangan administratif dan yudisial dimulai. Andreu juga merancang Terminal 3 di Bandar Udara Internasional Dubai, yang runtuh ketika dibangun tanggal 28 September 2004.

Sebelum kecelakaan ini, ADP telah merencanakan penawaran saham umum tahun 2005 dengan terminal baru sebagai atraksi bagi investor. Keruntuhan sebagain dan penutupan terminal sebelum awal musim panas dapat merusak renacna bisnis bandara.

Bulan Februari 2005, hasil dari keterangan administratif dikeluarkan. Para ahli menyatakan bahwa tidak terdapat kesalahan, tapi ada sejumlah penyebab keruntuhan, dalam desain yang memenuhi sedikit persyaratan untuk keselamatan. Penelitian menemukan atap beton tidak cukup kuat dan telah dimasukkan pilar besi, dan beberapa pemuaian melemahkan struktur. Sumber yang dekat dengan hal itu juga menyatakan bahwa seluruh jaringan bangunan telah bekerja semampunya, sehingga dapat mengurangi biaya. Paul Andreu menuduh perusahaan bangunan tidak mempersiapkan beton kuat dengan baik.

Tanggal 17 Maret 2005, ADP memuturkan untuk meruntuhkan dan membangun kembali seluruh Terminal 2E ("jetty") dimana sebuah bagian telah runtuh, senilai €100 juta [6]. Rekonstruksi ini akan mengganti jetty bergaya tabung beton inovatif dengan struktur besi dan kaca tradisional. Selama rekonstruksi, dua lounge keberangkatan sementara telah dibangun dekat terminal yang menggandakan kapasitas 2E sebelum keruntuhan. Terminal ini dibuka kembali pada 30 Maret 2008.

Insiden

Terminal

Bandar Udara internasional Charles de Gaulle memiliki tiga terminal. Terminal 1 (49°00′50″N 2°32′31″E / 49.013984°N 2.541850°E / 49.013984; 2.541850) yang tertua. Terminal 2 (49°00′16″N 2°34′37″E / 49.004391°N 2.576822°E / 49.004391; 2.576822) dibangun untuk Air France, tapi sekarang juga untuk maskapai lain. Terminal tiga (T3, sebelumnya T9) untuk maskapai sewaan dan bertarif rendah.

Terminal 1 memiliki bangunan utama tunggal untuk pendaftaran dan pengklaiman bagasi dengan 7 bangunan satelit untuk kedatangan dan keberangkatan. Setiap bangunan dapat menangani 5 pesawat dalam satu waktu. Jalan bawah tanah dengan trotoar berjalan menghubungkan bangunan satelit dengan bangunan utama. Terminal 1 dibangun dengan desain avant-garde yang dipertahankan sampai sekarang meskipun interior bangunan telah diganti dan dijadikan modern.

Terminal 2 sekarang terdiri dari banyak terminal yang disatukan bersama di tingkat dasar atau jalan di bawah tanah. Enam terminal tersebut adalah 2A, 2B, 2C, 2D, 2E dan 2F. Terminal 2 juga memiliki sebuah stasiun RER dan TGV di bawah tanah di tengah seluruh bangunan. Penumpang dapat menaiki kereta menuju Paris atau kota-kota Perancis dan luar negeri dengan melewati jalan dan trotoar bergerak

Tahun 2006, pemerintah Perancis ingin mengubah terminal di bandara-bandara Perancis sebagai terminal "keamanan tinggi" yang menangani penerbangan menuju lokasi sensitif, seperti AS dan Israel. Terminal 2E direncanakan menjadi terminal berpenjagaan tinggi di CDG dengan pemasangan alat keamanan selama 2007. Pad awal jadwal musim dingin 2006, Air France memindahkan banyak penerbangannya menuju AS ke 2E.

FIDS di Bandar Udara Internasional Charles de Gaulle

Stasiun RER untuk Terminal 1 (49°00′36″N 2°33′35″E / 49.010083°N 2.559757°E / 49.010083; 2.559757) sedikit jauh dari Terminal 1, dan terminal ini harus, dapat dicapai menggunakan sistem rel ringan otomatis (VAL) CDGVAL; sebelumnya, bus ulang alik digunakan. Dimulai pada 4 April 2007, CDGVAL menghubungkan ketiga terminal, meskipun hanya ada satu stasiun untuk Terminal 2, penumpang harus berjalan dari stasiun CDGVAL menuju bangunan jauh seperti 2B.

Rencana perluasan 2007-2012

Jauh dari rekonstruksi Terminal 2E, dua perpanjangan terminal besar sedang dilakukan pada 2008.

Penyelesaian Satelit 3 sepanjang 750 m (atau S3) ke Timur Terminal 2E dan 2F menyediakan jetway lebih banyak untuk pesawat berbadan besar, dan khususnya Airbus A380. Pendaftaran dan penanganan bagasi disediakan oleh infrastruktur di Terminal 2E dan 2F. Satelit 3, yang pembangunannya dapat dilihan oleh penumpang yang tiba di Terminal 2E dan 2F, dibuka sebagian pada 27 Juni 2007 dan beroperasi sepenuhnya pada September 2007. Satelit 4 yang berukuran sama direncanakan dibuka tahun 2012 untuk menyediakan kapasitas tambahan, bergantung pada infrastruktur pendaftaran dan penanganan bagasi baru 2E dan 2F. Fasilitas ini, dibangun atas kerjasama dengan Air France-KLM, sangat besar (merupakan terminal maskapai terbesar kedua di Eropa setelah T4 Madrid Barajas dan sebelum BA T5 di London Heathrow) sehingga harus dibuka secara fase agar dapat beroperasi sepenuhnya di akhir Musim Panas 2007. Bangunan beton-besi-dan-kaca canggih dan futuristik ini menyediakan bantuan bagi jutaan penumpang yang tidak ingin menggunakan jasa bus untuk menaiki dan keluar pesawat. Terminal S3 baru juga memiliki waktu pindah cepat menuju penerbangan selanjutnya dan beberapa bagasi yang hilang.[2]

Pembangunan dimulai terhadap bangunan terminal baru, Terminal 2G, di timur situs konstruksi S3 tahun September 2006 dengan peletakan batu pertama pada Maret 2007. Akan terhubung dengan komplek Terminal 2 oleh bus ulang alik dan perpanjangan jaringan kereta ulang alik CDGVAL yang dibuka pada Musim Semi 2007. 2G akan menjadi terminal Schengen (tidak ada bagian bea cukai) dan akan menangani lalu lintas regional Air France dan Eropa dan menyedikan kapasitas kecil untuk pesawat (hingga 150 penumpang) dengan waktu yang cepat dari yang dimungkinkan dengan membolehkannya parkir dekat bangunan terminal baru dan menaikkan penumpang dengan bus. Pembukaan direncanakan pada Musim Dingin 2008.

Penggunaan mendatang Terminal 2 oleh Air France berubah berkat pembangunan dan pembukaan komplek S3 dan bagian 2G baru Terminal 2. Tanggal 30 Maret 2008, pembukaan kembali Terminal 2E selesai yang membolehkan aktivitas maksimal penumpang dan layanan penuh bandara. Air France telah memindahkan lalu lintas ke Terminal kapasitas penuh 2C, 2D, 2E dan 2F dan menghentikan operasinya dari terminal 2A dan 2B yang akan terus digunakan oleh maskapai lain.

Transportasi darat

CDG terhubung dengan jaringan rel urban RER, menyediakan layanan ke pusat Paris tiga hingga empat kali per jam, dan jaringan rel berkecepatan tinggi RGV. SNCF French Rail mengoperasikan layanan TGV langsung menuju beberapa stasiun di Perancis dari CDG, termasuk Angers, Avignon, Bordeaux, Dijon, Grenoble, Le Mans, Lille, Lyon, Marseille, Montpellier, Nantes, Nîmes, Poitiers, Rennes, Strasbourg, Toulouse, Tours, dan Valence.

Bandar udara CDG terhubung dengan Paris oleh kereta pinggiran RER B, menawarkan layanan tanpa henti (langsung dari bandara ke Gare du Nord Paris dan sebaliknya) dan layanan berhenti di beberapa stasiun. Kereta cepat memakan 30 menit ke Gare du Nord, kereta berhenti sekitar 35 menit. Terdapat dua stasiun RER B di dalam bandara:

  • satu, bernama Paris Aéroport Charles de Gaulle 1, terletak di dalam Roissypôle (wilayah dengan hotel dan kantor perusahaan), di samping Terminal 3, dan merupakan cara mudah mengakses terminal 1 dan 3;
  • lainnya, bernama Paris Aéroport Charles de Gaulle 2, terletak di samping stasiun TGV di bawah Terminal 2.

Terminal 2 memiliki stasiun TGV dengan kereta berkecepatan tinggi yang beroperasi menuju berbagai kota di Perancis dan melalui Lille Europe menuju Brussels [7].

Stasiun RER Terminal 1, 2, Roissypôle / Terminal 3, dan lapangan parkir PX dan PR terhubung oleh angkutan gratis ulang alik otomatis CDGVAL. CDGVAL menggantikan bus ulang alik gratis.

Roissybus, dioperasikan oleh RATP, berangkat dari terminal 1 dan 2 dan berjalan tanpa henti menuju Paris, di belakang Opéra Garnier.

Terdapat sebuah bus dan stasiun bus di Roissypôle, di sebelah stasiun RER B. Bus yang berangkat dari stasiun ini adalah RATP jalur 350 dan 351 menuju Paris, dan bus menuju Parc Astérix.

RER B melayani bandara CDG (dengan clientele perjalanan) juga pinggiran utara Paris. Jalur ini, dioperasikan oleh SNCF, mengalami kelambatan dan kerusakan. Karena itu, pihak Perancis telah memulai dua proyek: satu, CDG Express (dibuka antara 2012 dan 2015), akan menghubungkan CDG dengan Gare de l'Est Paris dengan kereta yang dibuat khusus untuk penumpang udara; lainnya, RER B Nord Plus, akan memperbarui dan memperlancar cabang utara RER B.

Bandar udara alternatif

Tiga bandara lainnya yang melayani Paris adalah Bandar Udara Orly, terpenting setelah CDG, Bandar Udara Paris-Beauvais-Tillé, yang banyak melayani maskapai penerbangan bertarif rendah, dan Bandar Udara Paris - Le Bourget untuk penerbangan umum (jet bisnis).

Fakta lainnya

Kemunculan dalam film dan karya lainnya

Larangan fotografi

Tanggal 7 November 2005, keputusan prefektural 05-4979 dikeluarkan, merujuk pada bandar udara Charles de Gaulle. Hukum ini melarang pengambilan foto untuk penggunaan pribadi terhadap benda bergerak (contohnya pesawat) atau tidak bergerak (contohnya bangunan) di dalam "zone reservée" (wilayah terlarang) dari "zone publique" (wilayah umum).

Maskapai penerbangan dan kota tujuan

Terminal 1

Foto udara Terminal 1
Tempat pendaftaran lama Terminal 1

, Hassi Messaoud)

Terminal 2

Bangunan A (Terminal 2A)

Bangunan B (Terminal 2B)

Bangunan C (Terminal 2C)

  • Air France (Abidjan, Antananarivo, Bangalore, Brazzaville, Chennai, Cotonou, Delhi, Douala, Havana, Kinshasa, Libreville, Lomé, Mumbaï, Punta Cana, Saint Martin, Santo Domingo, Tehran-Imam Khomeini [berakhir 25 Oktober], Yaoundé)
  • Emirates Airline (Dubaï)
  • Iran Air (Tehran-Imam Khomeini)
  • Vietnam Airlines (Hanoï, Ho Chi Minh City)

Bangunan D (Terminal 2D)

  • Air Europa (Málaga, Valencia)
  • Air France (Athens, Berlin-Tegel, Bologna, Clermont-Ferrand, Copenhagen, Frankfurt, Hamburg, Lisbon, Marseille, Montpelier, Munich, Nantes, Oslo, Pau, Prague, Stuttgart, Turin, Vienna)
    • Air France dioperasikan oleh Airlinair (Limoges)
    • Air France dioperasikan oleh Brit Air (Bilbao, Brest, Clermont-Ferrand, Genoa, Nantes, Pisa, Strasbourg, Stuttgart, Trieste)
    • Air France dioperasikan oleh CityJet (Florence)
    • Air France dioperasikan oleh Régional (Basel-Mulhouse, Bologna, Bremen, Brest, Clermont-Ferrand, Hanover, Leipzig, Ljubljana, Nuremberg, Pau, Pisa, Turin, Vigo)
  • Austrian Airlines (Vienna)
  • Czech Airlines (Prague)
  • Finnair (Helsinki)
  • Iberia (Barcelona, Madrid)
  • Luxair (Luxembourg)
  • Portugalia (Porto)

Bangunan E (Terminal 2E)

  • Aeroflot (Moscow-Sheremetyevo)
  • Aeroméxico (Mexico City)
  • Air France (Amman, Atlanta, Bamako, Bangkok-Suvarnabhumi, Beijing, Belgrade, Boston, Buenos Aires-Ezeiza, Chicago-O'Hare, Conakry, Dakar, Damascus, Detroit, Guangzhou, Hanoï, Ho Chi Minh City, Hong Kong, Houston-Intercontinental, Istanbul-Atatürk, Johannesburg, London-Heathrow, Los Angeles, Manchester, Mexico City, Miami, Moscow-Sheremetyevo, New York-JFK, Newark, Ouagadougou, Papeete, Philadelphia, Pointe-à-Pitre, Rio de Janeiro-Galeão, Saint Petersburg, San Francisco, Santiago de Chile, São Paulo-Guarulhos, Seattle/Tacoma, Seoul-Incheon, Singapore, Tel Aviv, Washington-Dulles, Yerevan)
    • Air France dioperasikan oleh Airlinair (Bristol, Southampton)
    • Air France dioperasikan oleh Brit Air (Newcastle, Zagreb)
    • Air France dioperasikan oleh CityJet (Birmingham, Dublin, Edinburgh, London-City, Shannon)
    • Air France dioperasikan oleh Régional (Aberdeen)
  • China Southern Airlines (Guangzhou)
  • Delta Air Lines (Atlanta, Cincinnati/Northern Kentucky, New York-JFK, Salt Lake City)
  • Northwest Airlines (Detroit, Minneapolis/St. Paul [musiman])

Bangunan F (Terminal 2F)

2F1 (Penerbangan Schengen)

  • Air France (Amsterdam, Barcelona, Bordeaux, Budapest, Düsseldorf, Geneva, Lyon, Madrid, Milan-Linate, Milan-Malpensa, Naples, Nice, Rome-Fiumicino, Stockholm-Arlanda, Toulouse, Venice, Warsaw)
    • Air France dioperasikan oleh Brit Air (Rennes)
    • Air France dioperasikan oleh CityJet (Gothenburg-Landvetter)
    • Air France dioperasikan oleh Régional (Gothenburg-Landvetter, Verona)
  • Alitalia (Milan-Linate, Milan-Malpensa, Rome-Fiumicino)
  • KLM Royal Dutch Airlines (Amsterdam)

2F2 (Tanpa Schengen)

Terminal 3 (sebelumnya T9)

Maskapai kargo

Terminal 1 Kargo

Terminal 2 Kargo

  • Air Contractors (Birmingham, Dublin, Glasgow-International, London-Stansted, Manchester, Shannon)
  • FedEx Express (Almaty, Amsterdam, Ancona, Athens, Barcelona, Berlin-Templehof, Birmingham, Basel-Mulhouse, Brussels, Budapest, Cologne/Bonn, Copenhagen, Delhi, Dublin, Dubai, Newark, Rome-Fiumicino, Frankfurt, Glasgow-International, Hanover, Hamburg, Hong Kong, Indianapolis, Seoul-Incheon, Indianapolis, London-Stansted, Lyon, Madrid, Manchester, Memphis, Marseille, Mumbaï, Munich, Milan-Malpensa, Newark, Nice, Tokyo-Narita, Prague, Shanghaï-Pudong, Subic Bay, Shannon, Stockholm-Arlanda, Stuttgart, Toulouse, Tel Aviv, Vienna, Warsaw)

Terminal 7 Kargo

  • Europe Airpost (Ajaccio, Brest, Bordeaux, Clermont-Ferrand, Dole, Lourdes-Tarbes, Limoges, Lyon, Montpellier, Marseille, Milan-Malpensa, Nice, Nantes, Pau, Marrakech, Rennes, Strasbourg, Toulouse)

Lihat pula

Catatan

Catatan kaki

  1. ^ "'Fresh cracks' at Paris airport". BBC News. 2004-05-24. 
  2. ^ "Fixing de Gaulle Will Lift Air France-KLM". businessweek.com. Diakses tanggal 2007-06-25. 

Pranala luar

Umum
Runtuhnya Terminal 2E