Şehzade Cihangir: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
LionWhiteKnight (bicara | kontrib)
k LionWhiteKnight memindahkan halaman Sehzade Cihangir ke Şehzade Cihangir
k menambahkan Kategori:Kesultanan Utsmaniyah menggunakan HotCat
Baris 21: Baris 21:


'''Sehzade Cihangir''' (1531–1553) adalah putra bungsu [[Hurrem Sultan]] dari [[Sultan]] [[Suleiman I]]. Sejak kelahirannya ia telah bergulat dengan banyak masalah, salah satunya penyakit bungkuknya. Ia mendedikasikan dirinya sebagai penasehat kerajaan, dimana dari usia kecilnya ia banyak belajar dari banyak buku pengetahuan dan menjadi bijaksana. Ia sadar bahwa sebagai pangeran yang tidak sempurna ia tidak mungkin meneruskan tahta ayahnya, dan tidak diangkat menjadi gubernur sebuah provinsi. Kebijaksanaa [[Sehzade Cihangir]] membawanya kepada kesetiaan [[Sehzade Mustafa]], bahkan ia tidak mempercayai ibundanya [[Hurrem Sultan]] dan saudara saudaranya. Ia menjadi mata mata [[Sehzade Mustafa]] saat mustafa diasingkan dari [[Harrem]]. Atas perintah [[Suleiman I]] [[Mimar Sinan]] merancang mesjid megah untuk tempat peristirahatan terakirnya setelah kematiannya.
'''Sehzade Cihangir''' (1531–1553) adalah putra bungsu [[Hurrem Sultan]] dari [[Sultan]] [[Suleiman I]]. Sejak kelahirannya ia telah bergulat dengan banyak masalah, salah satunya penyakit bungkuknya. Ia mendedikasikan dirinya sebagai penasehat kerajaan, dimana dari usia kecilnya ia banyak belajar dari banyak buku pengetahuan dan menjadi bijaksana. Ia sadar bahwa sebagai pangeran yang tidak sempurna ia tidak mungkin meneruskan tahta ayahnya, dan tidak diangkat menjadi gubernur sebuah provinsi. Kebijaksanaa [[Sehzade Cihangir]] membawanya kepada kesetiaan [[Sehzade Mustafa]], bahkan ia tidak mempercayai ibundanya [[Hurrem Sultan]] dan saudara saudaranya. Ia menjadi mata mata [[Sehzade Mustafa]] saat mustafa diasingkan dari [[Harrem]]. Atas perintah [[Suleiman I]] [[Mimar Sinan]] merancang mesjid megah untuk tempat peristirahatan terakirnya setelah kematiannya.

[[Kategori:Kesultanan Utsmaniyah]]

Revisi per 12 Agustus 2015 18.21

Sehzade Cihangir
Kelahiran9 December 1531
Istanbul, Ottoman
Kematian27 November 1553 (aged 21)
Aleppo, Ottoman
Pemakaman
AyahSuleiman I
IbuHürrem Sultan
AgamaIslam

Sehzade Cihangir (1531–1553) adalah putra bungsu Hurrem Sultan dari Sultan Suleiman I. Sejak kelahirannya ia telah bergulat dengan banyak masalah, salah satunya penyakit bungkuknya. Ia mendedikasikan dirinya sebagai penasehat kerajaan, dimana dari usia kecilnya ia banyak belajar dari banyak buku pengetahuan dan menjadi bijaksana. Ia sadar bahwa sebagai pangeran yang tidak sempurna ia tidak mungkin meneruskan tahta ayahnya, dan tidak diangkat menjadi gubernur sebuah provinsi. Kebijaksanaa Sehzade Cihangir membawanya kepada kesetiaan Sehzade Mustafa, bahkan ia tidak mempercayai ibundanya Hurrem Sultan dan saudara saudaranya. Ia menjadi mata mata Sehzade Mustafa saat mustafa diasingkan dari Harrem. Atas perintah Suleiman I Mimar Sinan merancang mesjid megah untuk tempat peristirahatan terakirnya setelah kematiannya.