Seven Music: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Suntingan Oleh Andriana08 dan dilarang vandalisme yang tidak dibalikkan oleh Bonaditya
Suntingan Oleh Andriana08 dan dilarang vandalisme yang tidak dibalikkan oleh Bonaditya
Baris 84: Baris 84:
*[[Yulie Nuke]]
*[[Yulie Nuke]]
*[[Zaneta]]
*[[Zaneta]]
*[[Cita Citata]] (bekerja sama dengan [[Wanna B Music Production]] dan [[Sani Musik Indonesia]])
*[[Cita Citata]] (bekerja sama dengan [[Music Factory Indonesia]], [[Wanna B Music Production]] dan [[Sani Musik Indonesia]])
*[[CJR]] (bekerja sama dengan [[Music Factory Indonesia]], [[Wanna B Music Production]], [[Nagaswara|Nagaswara, Inbek]] dan [[Bulletin Musik]])
*[[CJR]] (bekerja sama dengan [[Wanna B Music Production]], [[Nagaswara|Nagaswara, Inbek]] dan [[Bulletin Musik]])


==Mantan Artis==
==Mantan Artis==

Revisi per 10 Agustus 2015 09.05

Seven Music
Musik dan Hiburan
IndustriMusik dan Hiburan
Didirikan2009 di Jakarta
Kantor
pusat
Jakarta, Indonesia
ProdukMusik dan Hiburan

Seven Music adalah distributor musik Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada tahun 2009 di Jakarta. Penyanyi terkenal yang pernah berada di naungan Seven Music ini seperti Anang Hermansyah, Rocket Rockers, dll. Beberapa band lainnya yang masih berada di Seven Music termasuk Barry Likumahuwa Project, The Fly, Ecoutez, Soulvibe, dan lain sebagainya.

Biografi

Seven Music adalah sebuah distributor musik asal Jakarta yang didirikan pada tahun 2009 oleh 2 orang, Yan Gunawan dan Wawan AEC, dua orang yang ingin mencoba membuka label lokal sendiri. Yan Gunawan pernah memproduseri beberapa artis yang waktu itu sempat bekerjasama dengan Universal Musik. Ia juga adalah entepreneur muda yang memiliki salah satu perusahaan agency terbesar di Jakarta.

Sementara Wawan AEC adalah seseorang yang sudah sangat lama bekecimpung di dunia label rekaman. Dimulai dari RIS Musik, BMG – yang kemudian merger dengan Sony BMG, sampai kemudian dipercaya sebagai label manager di Warner Music hingga karirnya berlanjut di Universal Music.

Dari pengalaman mereka berdua dalam mencari artis dan mengelolanya, persamaan visi dan misi ini dituangkan dalam sebuah perusahaan yang bernama Seven Music, yang mengambil angka tujuh sebagai nama labelnya dilatar belakangi alasan filosofis bahwa angka Tujuh adalah sebuah angka yang religius.

Seven Music mengawali kiprahnya dengan menggaet artis pertamanya, yaitu Unda Undi. Dengan perawakan yang segar, aksen dan humoris, namun skill musik yang mumpuni, band indie sekaligus raja pensi yang berasal dari Malang, Jawa Timur ini punya karakter tersendiri.

Nama Seven Music mulai naik ke permukaan pada tahun 2010 ketika mereka merilis debut album dari duo sensasional, Anang – Syahrini. Dari sini lah mulai bakat-bakat baru di industri musik tanah air mulai bergabung dengan Seven Music, dari Barry Likumahuwa Project, The Face dan Batik.

Pada tahun 2011, Nama Seven Music makin populer ketika merilis album duo Anang Aurel, dilanjutkan tak berselang lama dengan duet Anang Ashanti.

Pada tahun 2012, Seven Music menjadi rumah dari band-band legendaris tanah air antara lain Rocket Rockers dan Jikustik. Bersama Seven Music, keduanya mendapatkan respon positif, baik di media dan masyarakat umum.

Pada tahun yang sama, Seven Music kembali mencuatkan nama baru sekaligus fenomena baru degan munculya Coboy Jr [CJR] sebagai ikon grup favorit buat remaja. Ini terbukti dengan suksesnya single dan album mereka di pasar, popularitas mereka, serta penghargaan yang mereka terima, antara lain adalah Anugerah Musik Indonesia 2013 sebagai Grup Vokal Terbaik.

Seiring dalam perkembangannya, Seven Music juga menjadi rumah bagi banyak talenta-talenta yang uniknya punya latar belakang musik yang bervariatif, dari pop urban-jazz [Soulvibe, Ecoutez, Matthew Sayerzs, Radhini, Joshua March] reggae [Pasukan Lima Jari], Hip Hop [Unstigma, Boyz II Boyz], Pop-punk [Too Weak Too Dance], electronic-dance [Midnight Quickie], sampai Rock [The Fly], dan masih banyak lagi. 

Melihat perkembangan Seven Music membuat salah satu perusahaan rokok menggandeng label ini kepada sebuah event pencarian bakat. Dari sini lah bermunculan talenta baru yang segar ke dalam Seven Music, dari Joshua March, Groovinstreet dan Jhagad. Pada tahun 2013, untuk kali ketiganya, Seven Music masih dipercaya untuk ikut serta dalam event tersebut.

Banyak band yang berada di Seven Music yang akhirnya bisa tampil di ajang-ajang musik bergengsi di tanah air, dari Java Jazz, Soulnation, Jakarta Blues Festival dan Indonesian Jass Festival. Dari ajang perhargaan, di 2013, Seven Music berhasil memboyong 4 artisnya masuk nominasi [Musik Indonesia], dari Soul of Magnolia, Coboy Jr, Soulvibe dan Barry Likumahuwa Project. Di dunia internasional, band sekelas Rocket Rockers, lewat album Tons of Friends yang dirilis Seven Music, bisa membawa mereka tur keliling Asia dan Eropa dan mendapat perhatian dari masyarakat musik disana.

Sebagai sebuah distributor musik yang progresif, Seven Music tak hanya merilis, mempromosikan artis, namun mereka juga membuat event yang inovatif, diantaranya berupa LIVE BITE [event kolaborasi musik dan kuliner], Kumpul Kantor [ajang musisi/band main dadakan di kantor], Kumpul Sekolah [musisi/band main di sekolah] dan KOPDAR [workshop/music clinic bulanan].

Dan kini Seven Music bertransformasi, tidak sekadar sebuah label rekaman, namun lebih sebagai sebuah Music Distributor. Dengan predikat ini, Seven Music bisa membantu lebih banyak lagi talenta-talenta baru yang ada di tanah air dengan karya yang luar biasa untuk bisa didengar di industri musik di tanah air.   

Artis

Mantan Artis

Pranala luar