Batuanten, Cilongok, Banyumas: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 33: Baris 33:
- Ada juga jajan pasar,misalnya:ondol,gubeg,pipis,karag,balok,intil,oyek,dll.
- Ada juga jajan pasar,misalnya:ondol,gubeg,pipis,karag,balok,intil,oyek,dll.
Kepala desa yang telah mememimpin Batuanten semenjak Indonesia merdeka diantaranya : Bapak Madsirad,Bapak KH Mahmud Fauzi,Bapak Suwarso,dan kini tampuk kepemimpinan dipegang oleh bapak Yuliarto Heri Sulistiyono,SH seorang wiraswasta dan broker motor yang juga cucu dari bapak Madsirad.
Kepala desa yang telah mememimpin Batuanten semenjak Indonesia merdeka diantaranya : Bapak Madsirad,Bapak Abdul Bashor,Bapak KH Mahmud Fauzi,Bapak Suwarso,dan kini tampuk kepemimpinan dipegang oleh bapak Yuliarto Heri Sulistiyono,SH seorang wiraswasta dan broker motor yang juga cucu dari bapak Madsirad.
Sumber : Catatan kecil Mas Try
Sumber : Catatan kecil Mas Try

Revisi per 5 Juni 2015 12.01

Batuanten
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Tengah
KabupatenBanyumas
KecamatanCilongok
Kode Kemendagri33.02.17.2008
Luas-
Kepadatan-

Batuanten adalah sebuah desa di kecamatan Cilongok, Banyumas, Jawa Tengah, Indonesia.Desa ini memang tidak terlalu familiar di telinga masyarakat dibandingkan desa-desa lain di Kabupaten Banyumas,namun jikalau kita perhatikan dan kita cermati desa ini pada dekade 80an pernah menjadi juara lomba Klompen Capir tingkat nasional.Berbagai jenis penghargaan lain juga pernah singgah di desa ini,tentu saja itu adalah hasil dari kegigihan warganya dalam upaya menuju pembangunan dan kemandirian desa. Dengan diberkahi alam yang terbilang subur,menjadikan penduduk Desa Batuanten bermata pencaharian sebagai petani padi,ada juga sebagai pengrajin gula kelapa dan sektor lain dengan skala industri kecil.Namun cukup disayangkan pula,pengaruh perkembangan jaman yang semakin hari semakin menuntut perubahan,termasuk segi ekonomi.Banyak generasi muda yang tidak mau untuk meneruskan pekerjaan di sektor pertanian.Mereka lebih memilih menjadi urban di kota besar ataupun tenaga kerja di negara orang.Ini bukan salah mereka,memang dengan upah yang lebih tinggi dan pesona pengalaman yang menjanjikan membuat siapa saja tergiur untuk untuk mendapatkannya.Mungkin juga akibat ketidakpedulian pemerintah dalam setiap kebijakannya menyangkut kemandirian desa yang kurang berpihak ke pembangunan lapangan kerja,ironi memang.

Pembangunan bidang pendidikan semakin hari menunjukan hasil positif,sebagian besar generasi mudanya sudah bisa mengenyam bangku pendidikan wajar 12 tahun.Bahkan tidak sedikit yang mampu melanjutkan ke perguruan tinggi.Di desa ini terdapat 2 buah TK,2 SD,1 MI,1 MTS dan 2 Pondok Pesantren.

Bidang keamanan juga semakin hari semakin meningkat,terbukti dengan digiatkannya kembali kegiatan siskamling.Bukan hanya rasa aman yang didapat,sisi sosial kerukunan masyarakat juga semakin terjaga. Batuanten dengan semangat pemudanya yang menggelora berusaha untuk eksis dalam event-event olahraga sepakbola,klub utama di desa ini adalah PS Bina Muda yang beranggotakan 100% asli Batuanten. Masalah politik masih saja sering menjadi momok terutama menjelang ataupun pasca pemilu,baik pemilu presiden/pemilu partai maupun pilkada.Dengan kesadaran demokrasi yang meningkat,sejak bergulirnya reformasi sampai saat ini tidak pernah terjadi lagi kerusuhan seperti di masa sebelumnya.Semua warga bebas menentukan pilihannya dan tidak ada diskriminasi. Mayoritas penduduk Batuanten beragama Islam,terdapat banyak mushala dan masjid yang mampu memberikan kenyamanan bagi setiap umat yang melaksanakan ibadah.Masjid yang paling besar dan terkenal adalah Masjid Jami Al I'tibar. Sektor budaya mungkin memang perlu perhatian yang cukup serius,sama halnya sektor ekonomi,masalah utamanya adalah kurangnya kepedulian dan respon masyarakat untuk mencintai dan melestarikan budaya asli.Sebagai contoh,mereka lebih tertarik hal-hal yang berbau kontemporer/konsumeris dibandingkan seni Jawa yang justru mengandung filosofi dan nilai-nilai kehidupan.

Hal unik lain di Batuanten adalah kekhasan kulinernya yang cukup mampu memanjakan lidah penikmatnya,diantaranya :

- Cimplung(ubi yang di rebus dengan air nira/badeg)

- Kluban(orang kota menyebutnya urap,yakni sayuran yang di rebus kemudian di campur dengan parutan kelapa yang telah dibumbui)

- Gatot(gaplek/singkong kering yang di kukus dan dicampur parutan kelapa

- Sodogan,yakni sayur yang dimasak kering

- Ada juga jajan pasar,misalnya:ondol,gubeg,pipis,karag,balok,intil,oyek,dll.

Kepala desa yang telah mememimpin Batuanten semenjak Indonesia merdeka diantaranya : Bapak Madsirad,Bapak Abdul Bashor,Bapak KH Mahmud Fauzi,Bapak Suwarso,dan kini tampuk kepemimpinan dipegang oleh bapak Yuliarto Heri Sulistiyono,SH seorang wiraswasta dan broker motor yang juga cucu dari bapak Madsirad.

Sumber : Catatan kecil Mas Try