Arabia pra-Islam: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Naval Scene (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Naval Scene (bicara | kontrib)
k +pic
Baris 1: Baris 1:
[[Berkas:Map of Arabia 600 AD.svg|thumb|250px|Perkiraan lokasi berbagai kabilah dan kerajaan di [[jazirah Arab]] pada sekitar tahun 600 M.]]
'''Arabia pra-Islam''' merujuk pada keadaan [[jazirah Arabia]] sebelum [[penyebaran Islam|tersebarnya Islam]] pada tahun 630-an. Jazirah ini dihuni oleh [[bangsa Arab]], salah satu dari rumpun bangsa [[Semit]].<ref name="DA"/> Sebagian bangsa Arab masa itu telah hidup menetap , sementara sebagian lagi hidup sebagai [[badui]] yang nomaden.<ref name="DA"/> Informasi perihal peradaban mereka tidak terlalu banyak, terbatas pada bukti-bukti arkeologis, berbagai catatan bangsa lain tentang Arabia, kisah dalam kitab-kitab suci [[agama Samawi]], serta syair-syair Arab klasik yang dicatat oleh para sejarawan Muslim pada masa sesudahnya.<ref name="DA"/>
'''Arabia pra-Islam''' merujuk pada keadaan [[jazirah Arabia]] sebelum [[penyebaran Islam|tersebarnya Islam]] pada tahun 630-an. Jazirah ini dihuni oleh [[bangsa Arab]], salah satu dari rumpun bangsa [[Semit]].<ref name="DA"/> Sebagian bangsa Arab masa itu telah hidup menetap , sementara sebagian lagi hidup sebagai [[badui]] yang nomaden.<ref name="DA"/> Informasi perihal peradaban mereka tidak terlalu banyak, terbatas pada bukti-bukti arkeologis, berbagai catatan bangsa lain tentang Arabia, kisah dalam kitab-kitab suci [[agama Samawi]], serta syair-syair Arab klasik yang dicatat oleh para sejarawan Muslim pada masa sesudahnya.<ref name="DA"/>



Revisi per 30 Mei 2015 20.28

Perkiraan lokasi berbagai kabilah dan kerajaan di jazirah Arab pada sekitar tahun 600 M.

Arabia pra-Islam merujuk pada keadaan jazirah Arabia sebelum tersebarnya Islam pada tahun 630-an. Jazirah ini dihuni oleh bangsa Arab, salah satu dari rumpun bangsa Semit.[1] Sebagian bangsa Arab masa itu telah hidup menetap , sementara sebagian lagi hidup sebagai badui yang nomaden.[1] Informasi perihal peradaban mereka tidak terlalu banyak, terbatas pada bukti-bukti arkeologis, berbagai catatan bangsa lain tentang Arabia, kisah dalam kitab-kitab suci agama Samawi, serta syair-syair Arab klasik yang dicatat oleh para sejarawan Muslim pada masa sesudahnya.[1]

Jazirah Arab secara umum beriklim amat panas, kering, sedikit hujan, dan sungai yang hanya terdapat di bagian selatan.[1] Ikatan kesukuan sangat kuat dalam kehidupan bangsa Arab di masa pra-Islam, dan sering terjadi konflik antar kabilah, yang mengakibatkan permusuhan dan peperangan yang berlangsung lama.[1] Untuk penghidupan mereka, umumnya adalah berdagang, beternak, atau bercocok tanam. Perdagangan dilakukan oleh kafilah-kafilah dagang hingga ke wilayah Syam, Yaman, Irak, dan Persia.[1]

Bangsa Arab di masa pra-Islam memiliki kepercayaan yang beragam, namun sebagian besar adalah penyembah berhala.[1] Pemeluk agama Kristen (Nashara) terdapat di Hirah, Ghassan, serta Najran; yang mengikuti agama Yahudi terdapat di Taima, Wadil-Qura, Fadak, Khaibar, dan Yatsrib; pemeluk agama Zoroaster (Majusi) terdapat di bagian timur jazirah akibat pengaruh Persia.[1] Sebagian kabilah ada pula yang menyembah benda alam, binatang, atau jin (Shabiin),[1] dan ada pula sekelompok kecil yang memeluk monoteisme Ibrahim (Hanafiyun).

Referensi

  1. ^ a b c d e f g h i Dudung Abdurrahman (2012). Siti Maryam, ed. Sejarah Peradaban Islam: Dari Masa Klasik hingga Modern. LESFI. hlm. 16-20. ISBN 9789795670247, 9795670247.