Skadron Udara 12: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 2: | Baris 2: | ||
==Sejarah== |
==Sejarah== |
||
Tercatat beberapa kali Skadron Udara 12 mengalami |
Tercatat beberapa kali Skadron Udara 12 mengalami perubahan ''Home Base'' (pangkalan) dan pesawat. Pada tahun 1963 Skadron Udara 12 pernah bertugas di Lanud Kemayoran dengan pesawat [[MiG-19]] dan [[MiG-21]]. Karena perubahan haluan politik Indonesia dari [[Pakta Warsawa|Blok Timur]] ke [[NATO|Blok Barat]], utamanya AS, maka semua pesawat buatan [[Uni Soviet]] terpaksa di grounded akibat ketiadaan suku cadang sehingga menyebabkan Skadron Udara 12 dibekukan untuk sementara. |
||
Kemudian pada awal tahun 1980 |
Kemudian pada awal tahun 1980 skuadron ini diaktifkan kembali dengan datangnya pesawat [[A-4 Skyhawk]] yang dibeli secara rahasia dari Angkatan Udara Israel dan berpangkalan di Lanud Iswahjudi Madiun. A-4 Skyhawk yang dimiliki TNI Angkatan Udara merupakan pesawat handal Battle Proven karena pernah dipakai dalam [[Perang Enam Hari|perang enam hari antara Israel melawan Negara-Negara Arab]]. Pada tahun 1983 Skadron Udara 12 dipindahkan ke Kota Pekanbaru Riau melalui “Ops Boyong” untuk mengisi kekosongan pertahanan negara di Wilayah Udara Sumatera sehingga tanggal [[2 Mei]] [[1983]] dicatat sebagai hari jadi Skadron Udara 12. |
||
== Referensi == |
== Referensi == |
Revisi per 29 Maret 2015 13.17
Skuadron Udara 12 TNI-AU adalah sebuah skuadron udara dari Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara, yang berbasis di Pangkalan Udara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru. Saat ini skuadron ini dilengkapi dengan pesawat tempur jenis Hawk 109/209, seperti halnya Skuadron Udara 1 yang berbasis di Pontianak.[1]
Sejarah
Tercatat beberapa kali Skadron Udara 12 mengalami perubahan Home Base (pangkalan) dan pesawat. Pada tahun 1963 Skadron Udara 12 pernah bertugas di Lanud Kemayoran dengan pesawat MiG-19 dan MiG-21. Karena perubahan haluan politik Indonesia dari Blok Timur ke Blok Barat, utamanya AS, maka semua pesawat buatan Uni Soviet terpaksa di grounded akibat ketiadaan suku cadang sehingga menyebabkan Skadron Udara 12 dibekukan untuk sementara.
Kemudian pada awal tahun 1980 skuadron ini diaktifkan kembali dengan datangnya pesawat A-4 Skyhawk yang dibeli secara rahasia dari Angkatan Udara Israel dan berpangkalan di Lanud Iswahjudi Madiun. A-4 Skyhawk yang dimiliki TNI Angkatan Udara merupakan pesawat handal Battle Proven karena pernah dipakai dalam perang enam hari antara Israel melawan Negara-Negara Arab. Pada tahun 1983 Skadron Udara 12 dipindahkan ke Kota Pekanbaru Riau melalui “Ops Boyong” untuk mengisi kekosongan pertahanan negara di Wilayah Udara Sumatera sehingga tanggal 2 Mei 1983 dicatat sebagai hari jadi Skadron Udara 12.
Referensi
- ^ "Skadron Udara 12" website rsnafb.com