Mandah, Indragiri Hilir: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan |
Andriana08 (bicara | kontrib) k memindahkan isi ke bagian atas |
||
Baris 12: | Baris 12: | ||
|provinsi=Riau |
|provinsi=Riau |
||
}} |
}} |
||
⚫ | '''Mandah''' adalah sebuah [[Kecamatan]] di [[Kabupaten Indragiri Hilir]], [[Riau]], [[Indonesia]]. Kecamatan ini berdiri sejak tanggal [[27]] [[September]] [[1938]], sebagai awal dari adanya Tractaat Van Vrindchaap (Perjanjian Perdamaian dan Persahabatan) antara Kerajaan Indragiri dengan [[Belanda]], maka Kesultanan Indragiri menjadi Zlfbestuur. Berdasarkan ketentuan tersebut Mandah dijadikan sebagai daerah Keamiran (dari 6 daerah Keamiran di Indragiri Hilir) yaitu dengan Amir Mandah dan Gaung dengan ibukotanya di Khairiah Mandah (ibukota Kecamatan Mandah saat ini). |
||
'''Mandah''' adalah sebuah [[Kecamatan]] di [[Kabupaten Indragiri Hilir]], [[Riau]], [[Indonesia]]. |
|||
==Latar belakang== |
|||
⚫ | Berdirinya Kecamatan Mandah juga dapat ditinjau pada periode sebelum kemerdekaan [[Republik Indonesia]], yakni saat berdirinya Kerajaan Batin Enam Suku pada tahun [[1260]], di daerah Indragiri Hilir bagian Utara dikuasai oleh raja-raja kecil bekas kerajaan Bintan, yang karena perpecahan sebagian menyebar ke daerah tersebut. Di antaranya, terdapat enam batin (kepala suku) yang terkenal dengan sebutan Batin Enam Suku, yakni Suku Raja Asal di daerah Gaung, Suku Raja Rubiah di daerah Gaung, Suku Nek Gewang di daerah Anak Serka, Suku Mafaait di daerah Guntung, Suku Datuk Kelambai di daerah Mandah, Suku Datuk Miskin di daerah Batang Tuaka. |
||
{{Mandah, Indragiri Hilir}} |
{{Mandah, Indragiri Hilir}} |
||
{{Kabupaten Indragiri Hilir}} |
{{Kabupaten Indragiri Hilir}} |
||
{{kecamatan-stub}} |
{{kecamatan-stub}} |
||
⚫ | |||
Berdasarkan ketentuan tersebut Mandah dijadikan sebagai daerah Keamiran (dari 6 daerah Keamiran di Indragiri Hilir) yaitu dengan Amir Mandah dan Gaung dengan ibukotanya di Khairiah Mandah (ibukota Kecamatan Mandah saat ini). |
|||
Latar belakang sejarah berdirinya Kecamatan Mandah juga dapat ditinjau pada periode sebelum kemerdekaan RI, yakni saat berdirinya Kerajaan Batin Enam Suku pada tahun 1260, di daerah Indragiri Hilir bagian Utara dikuasai oleh raja-raja kecil bekas kerajaan Bintan, yang karena perpecahan sebagian menyebar ke daerah tersebut. |
|||
⚫ |
Revisi per 26 Maret 2015 14.36
Mandah | |
---|---|
Negara | Indonesia |
Provinsi | Riau |
Kabupaten | Indragiri Hilir |
Pemerintahan | |
• Camat | Drs. HM. Nursal |
Populasi | |
• Total | 47,254 jiwa jiwa |
Kode Kemendagri | 14.04.07 |
Kode BPS | 1403110 |
Luas | 1.479,24 km² |
Desa/kelurahan | 12 |
Mandah adalah sebuah Kecamatan di Kabupaten Indragiri Hilir, Riau, Indonesia. Kecamatan ini berdiri sejak tanggal 27 September 1938, sebagai awal dari adanya Tractaat Van Vrindchaap (Perjanjian Perdamaian dan Persahabatan) antara Kerajaan Indragiri dengan Belanda, maka Kesultanan Indragiri menjadi Zlfbestuur. Berdasarkan ketentuan tersebut Mandah dijadikan sebagai daerah Keamiran (dari 6 daerah Keamiran di Indragiri Hilir) yaitu dengan Amir Mandah dan Gaung dengan ibukotanya di Khairiah Mandah (ibukota Kecamatan Mandah saat ini).
Latar belakang
Berdirinya Kecamatan Mandah juga dapat ditinjau pada periode sebelum kemerdekaan Republik Indonesia, yakni saat berdirinya Kerajaan Batin Enam Suku pada tahun 1260, di daerah Indragiri Hilir bagian Utara dikuasai oleh raja-raja kecil bekas kerajaan Bintan, yang karena perpecahan sebagian menyebar ke daerah tersebut. Di antaranya, terdapat enam batin (kepala suku) yang terkenal dengan sebutan Batin Enam Suku, yakni Suku Raja Asal di daerah Gaung, Suku Raja Rubiah di daerah Gaung, Suku Nek Gewang di daerah Anak Serka, Suku Mafaait di daerah Guntung, Suku Datuk Kelambai di daerah Mandah, Suku Datuk Miskin di daerah Batang Tuaka.