Dosa asal: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Ign christian (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Ign christian (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
{{gabung dari|Dosa warisan}}

'''Dosa asal''' menurut doktrin [[teologi Kristen]] adalah kondisi pertama kali manusia berbuat [[dosa]] saat di [[Taman Eden]]. Walau [[Perjanjian Lama]] dan [[Perjanjian Baru]] yang sering membicarakan penuhnya dosa dalam diri manusia tidak memiliki kata-kata "dosa asal" dan "dosa leluhur", [[doktrin]] yang menggunakan kata-kata ini disebutkan berdasarkan pada ajaran [[Rasul]] [[Santo Paulus|Paulus]] dalam {{Ayat|buku=Roma|pasal=5|ayat=12|sampaiayat=21}} dan {{Ayat|buku=1 Korintus|pasal=15|ayat=22}}. Setelah melihat doktrin ini, yang tidak ditemukan di [[teologi]] [[Yahudi]], termuat secara terselubung di kalimat-kalimat [[Perjanjian Lama]] seperti di dalam {{Ayat|buku=Mazmur|pasal=51|ayat=5}} dan {{Ayat|buku=Mazmur|pasal=58|ayat=3}}.{{fact}}
'''Dosa asal''' menurut doktrin [[teologi Kristen]] adalah kondisi pertama kali manusia berbuat [[dosa]] saat di [[Taman Eden]]. Walau [[Perjanjian Lama]] dan [[Perjanjian Baru]] yang sering membicarakan penuhnya dosa dalam diri manusia tidak memiliki kata-kata "dosa asal" dan "dosa leluhur", [[doktrin]] yang menggunakan kata-kata ini disebutkan berdasarkan pada ajaran [[Rasul]] [[Santo Paulus|Paulus]] dalam {{Ayat|buku=Roma|pasal=5|ayat=12|sampaiayat=21}} dan {{Ayat|buku=1 Korintus|pasal=15|ayat=22}}. Setelah melihat doktrin ini, yang tidak ditemukan di [[teologi]] [[Yahudi]], termuat secara terselubung di kalimat-kalimat [[Perjanjian Lama]] seperti di dalam {{Ayat|buku=Mazmur|pasal=51|ayat=5}} dan {{Ayat|buku=Mazmur|pasal=58|ayat=3}}.{{fact}}


Sebagai akibat dari dosa manusia pertama, Adam, ([[Kejadian 3]]:1-6) manusia kehilangan:<ref name="masih1">{{cite web |url=http://katolisitas.org/218/masih-perlukah-sakramen-pengakuan-dosa-bagian-1 |title=Masih Perlukah Sakramen Pengakuan Dosa (Bagian 1) ? |publisher=katolisitas.org}}</ref>
Sebagai akibat dari [[dosa (kristen)|dosa]] manusia pertama, [[Adam]], ([[Kejadian 3]]:1-6) manusia kehilangan:<ref name="masih1">{{cite web |url=http://katolisitas.org/218/masih-perlukah-sakramen-pengakuan-dosa-bagian-1 |title=Masih Perlukah Sakramen Pengakuan Dosa (Bagian 1) ? |publisher=katolisitas.org}}</ref>
* Rahmat kekudusan
* Rahmat kekudusan
* Empat berkat ''preternatural'', yang terdiri dari:
* Empat berkat ''preternatural'', yang terdiri dari:

Revisi per 15 Februari 2015 08.03

Dosa asal menurut doktrin teologi Kristen adalah kondisi pertama kali manusia berbuat dosa saat di Taman Eden. Walau Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru yang sering membicarakan penuhnya dosa dalam diri manusia tidak memiliki kata-kata "dosa asal" dan "dosa leluhur", doktrin yang menggunakan kata-kata ini disebutkan berdasarkan pada ajaran Rasul Paulus dalam Roma 5:12-21 dan 1 Korintus 15:22. Setelah melihat doktrin ini, yang tidak ditemukan di teologi Yahudi, termuat secara terselubung di kalimat-kalimat Perjanjian Lama seperti di dalam Mazmur 51:5 dan Mazmur 58:3.[butuh rujukan]

Sebagai akibat dari dosa manusia pertama, Adam, (Kejadian 3:1-6) manusia kehilangan:[1]

  • Rahmat kekudusan
  • Empat berkat preternatural, yang terdiri dari:
  1. keabadian (immortality)
  2. tidak adanya penderitaan
  3. pengetahuan akan Tuhan (infused knowledge)
  4. keutuhan (integrity), yaitu harmoni antara nafsu kedagingan dan akal budi

Karena kehilangan berkat-berkat tersebut maka manusia mempunyai nafsu atau keinginan yang tidak teratur, atau kecenderungan untuk berbuat dosa (konkupisensi), atau disebut juga "dapur dosa" (fomes peccati); sehingga manusia harus berjuang terus menerus untuk menundukkan keinginan daging.[2] Santo Paulus menyebut bahwa nafsu kedagingan berlawanan dengan keinginan Roh (Galatia 5:16-17, Galatia 5:24; Efesus 2:3).

Lihat pula

Referensi