535: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Kang Ari Tea (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Kang Ari Tea (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
{{navtahun|535}}
{{navtahun|535}}
{{Sejarah Indonesia}}


== Peristiwa ==
== Peristiwa ==
Baris 16: Baris 15:


* [http://www.bgl.esdm.go.id/index.php/koleksi-geomagazine/231-geomagz-volume-1-no-3 GeoGeomagz Volume 1 No. 3]
* [http://www.bgl.esdm.go.id/index.php/koleksi-geomagazine/231-geomagz-volume-1-no-3 GeoGeomagz Volume 1 No. 3]
{{Gunung di Indonesia}}


Raja-raja Tarumanagara menurut Naskah Wangsakerta Berakhirnya Raja [[Candrawarman]] dan bertahtanya [[Suryawarman]]
Raja-raja Tarumanagara menurut Naskah Wangsakerta Berakhirnya Raja [[Candrawarman]] dan bertahtanya [[Suryawarman]]

Revisi per 14 Januari 2015 11.53

535
MileniumMilenium ke-1
Abad
Dasawarsa 
Tahun

Peristiwa

Meletus Gunung Krakatau

Selat Sunda telah berkali-kali terjadi bencana tsunami yang tercatat dalam katalog tsunami. Tsunami yang terjadi ini disebabkan oleh beberapa fenomena geologi, di antaranya erupsi gunung api bawah laut Krakatau,

David Keys, Ken Wohletz, and others have postulated that a violent volcanic eruption, possibly of Krakatoa, in 535 may have been responsible for the global climate changes of 535–536. Keys explores what he believes to be the radical and far-ranging global effects of just such a putative 6th-century eruption in his book Catastrophe: An Investigation into the Origins of the Modern World. Additionally, in recent times, it has been argued that it was this eruption which created the islands of Verlaten, Lang, and the beginnings of Rakata —all indicators of early Krakatoa's caldera's size. To date, however, little datable charcoal from that eruption has been found.

Thornton mentions that Krakatoa was known as "The Fire Mountain" during Java's Sailendra dynasty, with records of seven eruptive events between the 9th and 16th centuries. These have been tentatively dated as having occurred in 850, 950, 1050, 1150, 1320, and 1530.

Fenomena bumi “yang murka”. Dari sisi agama,kita menyebutnya sebagai Bumi yang sedang menjalankan perintah Tuhan yang Maha Hakim menghukum suatu masyarakat karena pembangkangan atas perintah-Nya. Refleksi yang senada dapat kita tangkap dari tulisan tentang letusan Krakatau jauh di masa lalu (kemungkinan tahun 535 M) yang mengubah peradaban dunia. (Oman Abdurahman : Geomagz Volume 1 No. 3 Tanggal 13 December 2011)

Raja-raja Tarumanagara menurut Naskah Wangsakerta Berakhirnya Raja Candrawarman dan bertahtanya Suryawarman


Kelahiran

Kematian