Pemberontakan Taiping: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor mengosongkan halaman [ * ]
copyvio http://widyanpn.blogspot.nl/2014/06/pemberontakan-taiping-yang-hampir.html#.VILOwMkxptY
Baris 1: Baris 1:
{{Infobox military conflict
Pemberontakan Taiping (1850-1864) adalah sebuah pemberotakan terhadap
pemerintahan Dinasti Qing (yang notabene bukan berasal dari etnis Han yang mayoritas di Cina, tapi dari etnis Manchu) yang dilakukan oleh sebuah sekte Kristen bernama Taiping ("Damai"). Sekte ini dipimpin oleh
seorang bernama Hong Xiuquan.

Hong Xiuquan pada awalnya adalah seorang rakyat biasa. Ia berulang kali
mencoba mengikuti ujian untuk menjadi pegawai negeri, namun selalu
gagal. Suatu ketika ia bertemu dengan seorang misionaris di kota Kanton
(sekarang Guangdong). Ia diberi Alkitab dan mulai mendalami ajaran
Kristen.

Akhirnya Hong Xiuquan benar-benar memeluk Kristen, dan mulai mendapat
penglihatan-penglihatan. Ia mengklaim bahwa ia pernah naik ke surga
selama 40 hari pada tahun 1837, di mana ia bertemu Allah Bapa dan Yesus
Kristus. Pada penglihatan kedua, ia melihat Kong Hu Cu dihukum karena
ketidakpercayaannya. Ia juga bermimpi seorang malaikat membawanya ke
surga, dan Hong bertemu dengan seseorang yang memberinya pedang dan
segel magis, memerintahkannya untuk membersihkan Cina dari setan.
Beberapa tahun kemudian, Hong menyadari bahwa Tuhan dan Yesus
memerintahkannya untuk membersihkan dunia dari setan. Ia lalu mulai
mempelajari agama dan membakar semua patung dan buku Kong Hu Cu dan
Buddha, serta mulai berkhotbah mengenai penglihatannya.


Hong Xiuquan
Sepulangnya dari "Surga" ia mengumpulkan sekitar 10.000 hingga 30.000
pengikut dan menyebut alirannya Taiping. Dinasti Qing Cina mulai
khawatir dengan berkembangnya sekte tersebut dan memerintahkan mereka
untuk membubarkan diri. Tentara kerajaan dikirim untuk menyerang mereka,
<nowiki> </nowiki>namun gagal.

Ia akhirnya melancarkan pemberontakan terhadap pemerintah Qing yang
dianggap korup pada tahun 1850. Serangan penuh lalu dilancarkan pada
tahun 1851. Pemberontakan meletus di kota Jintian (kini Guiping), dan
Hong beserta pengikutnya berhasil memenangkan pertempuran. Ia lalu
menyatakan berdirinya "Kerajaan Surgawi Taiping" pada 11 Januari 1851.

Setelah persiapan selama sebulan, tentara Taiping berhasil menembus
blokade dan bergerak menuju kota Yongan (tidak sama dengan Yong'an).
Kota tersebut jatuh pada tanggal 25 September 1851. Hong dan tentaranya
lalu berada di Yongan selama tiga bulan. Tentara kerajaan melancarkan
serangan terhadap Taiping di kota tersebut. Karena kehabisan mesiu,
pengikut Hong melawan dengan pedang, dan mengepung kota Guilin. Namun,
pertahanan kota Guilin terlalu kuat. Hong dan pengikutnya lalu bergerak
menuju Hunan. Tentara Taiping mengalami kekalahan, namun pada Maret 1853
<nowiki> </nowiki>tentara Taiping yang menamai diri mereka "Bala Tentara Surgawi Taiping"
<nowiki> </nowiki>berhasil merebut Nanjing dan menjadikannya ibukota pergerakan mereka.

Hong Xiuquan menguasai daerah luas di selatan dan tengah Cina. Ia
sendiri menyebut dirinya "Raja Surgawi Hong Xiuquan". Di seluruh daerah
kekuasaannya ia memberlakukan berbagai aturan baru, seperti:
* Materi ujian pegawai negeri yang semula buku-buku klasik Kong Hu Cu diganti dengan Alkitab.<br>
* Kepemilikan tanah pribadi dilarang, dan semua tanah menjadi milik negara.<br>
* Kalender Masehi menggantikan Kalender Cina<br>
* Kelas-kelas masyarakat dihapus, dan diadakan kesetaraan gender untuk perempuan<br>
* Rambut gaya Qing (botak di depan dan kuncir di belakang) dilarang
dan diganti dengan gaya Taiping (rambut dibiarkan memanjang seperti pada
zaman pra-Qing)<br>
* Pelarangan terhadap opium, judi, alkohol, tembakau, poligami (selir), perbudakan, dan prostitusi.<br>
<br>
Sayangnya, hukum-hukum tersebut tidak dijalankan dengan baik karena
fokus negara adalah pada militer. Di pedesaan banyak dari hukum tersebut
<nowiki> </nowiki>yang dilanggar. Selain itu meski poligami dilarang para jendral Taiping
<nowiki> </nowiki>dan bahkan Hong Xiuquan sendiri tetap memiliki banyak selir.<br>
<br>
<br>
Kerajaan Surgawi Taiping tidak bertahan lama. Tentara Qing yang dibantu
oleh Inggris dan Perancis terus menekan negara baru ini dari berbagai
arah, hingga akhirnya Kerajaan Surgawi ini runtuh saat ibukota Nanjing
berhasil direbut kembali oleh tentara Qing pada tahun 1864.<br>
<br>
Hong Xiuquan sendiri meninggal pada tahun yang sama. Beberapa sumber
menyatakan Hong keracunan makanan akibat memakan tanaman liar karena
persediaan makanan dalam kota sudah habis ketika Nanjing dikepung
tentara koalisi. Namun beberapa sumber mengatakan bahwa ia bunuh diri
dengan cara menelan emas batangan yang menghancurkan ususnya hingga
tewas setelah berhari2 menderita setelah harapan berdirinya kerajaan
Taiping telah hilang. Sumber lain menunjukkan bahwa ia meninggal karena
sakit.<br>
<br>
Ia dikuburkan di istana Nanjing, namun kemudian seorang jendral Qing,
ketika telah berhasil merebut kota, mengangkat tubuh sang Raja Surgawi,
dibakar, dan abunya ditembakkan dengan meriam. Hal ini dilakukan agar ia
<nowiki> </nowiki>"tidak akan pernah memperoleh kedamaian".<br>
<br>
'''Sekte Sesat'''<br>
<br>
Pertanyaan yang muncul, kenapa Kerajaan Surgawi Taiping tidak bertahan?
Sebagai negara Kristen, seharusnya dengan mudah dapat diperoleh dukungan
<nowiki> </nowiki>negara-negara barat yang juga Kristen. Dua kekuatan kolonial terkuat
pada masa itu adalah negara Kristen, Inggris yang Protestan dan Perancis
<nowiki> </nowiki>yang Katolik. Tetapi keduanya malah membantu Qing melawan Taiping.
Tentu ada alasan-alasan politik, tapi selain itu juga ada masalah dengan
<nowiki> </nowiki>doktrin yang dipegang oleh aliran Kristen Taiping. Hong Xiuquan sendiri
<nowiki> </nowiki>bukan penganut Kristen yang lurus, ajarannya dianggap menyimpang oleh
kebanyakan gereja.<br>
<br>
Kristen Taiping mengakui, melalui klaimnya sendiri, bahwa Hong Xiuquan
adalah adik dari Yesus Kristus. Mereka juga tidak mengakui bahwa Yesus
adalah Tuhan; sebab bila Sang Adik adalah manusia, mana mungkin Sang
Kakak adalah Tuhan? Roh Kudus juga hanya dianggap sebagai "nafas Tuhan"
saja. Ketika para misionaris barat menjelaskan melalui surat bahwa Yesus
<nowiki> </nowiki>Kristus adalah Putra Tunggal Allah, Hong Xiuquan mencoret kata
"Tunggal" dari surat mereka. Ia juga menuliskan semua pengalaman
spiritualnya, termasuk pertemuannya dengan Allah Bapa dan Yesus di Surga
<nowiki> </nowiki>menjadi sebuah buku, yang ditambahkan ke dalam Alkitab versi Taiping.<br>
<br>
Perbedaan doktrin yang cukup mencolok ini membuat Gereja-gereja barat,
baik Katolik maupun Protestan, tidak dapat menerima doktrin Taiping.
Sekte Taiping dianggap heterodoks, berbeda dari keyakinan mayoritas
Kristen yang ortodoks. Hal ini menjadi satu sebab mengapa Pemberontakan
Taiping hanya mendapat sedikit dukungan dari negara-negara barat,
meskipun agama yang mereka anut adalah Kristen.<br>
<br>
'''Berpengaruh pada Muslim China'''<br>
<br>
Pemberontakan Taiping yang fenomenal ini kemudian memicu pemberontakan kaum Muslim di wilayah Xinjiang.<br>
<br>
Masalah awalnya adalah karena perang Taiping menyebabkan pemerintah Qing
<nowiki> </nowiki>menaikkan pajak di wilayah ini sehingga menimbulkan keresahan diantara
rakyat.<br>
<br>
Kemudian beredarlah rumor bahwa pemerintah Qing akan membantai penduduk
Xinjiang seperti yang mereka lakukan di Gansu and Shaanxi. Maka kaum
muslim Hui mulai memperkuat diri dengan bantuan Turki, Kazakstan, Uighur
<nowiki> </nowiki>dan Kirgistan.<br>
<br>
Gelombang pertama pemberontakan terjadi dengan singkat, pejuang muslim
menyerang benteng Qing dan merebut senjata, namun situasi segera diatasi
<nowiki> </nowiki>oleh pemerintah dan memaksa para pemberontak melakukan bunuh diri
massal.<br>
<br>
Gelombang kedua terjadi lebih besar dengan bantuan Turki, benteng dan
gedung2 pemerintahan diserang oleh pemberontak, ribuan orang dibakar
hidup2 didalam gedung.<br>
<br>
Pemberontakan semakin meluas hingga menguasai kota2 tetangga.
Pemerintahan Qing yang sudah lemah oleh pemberontakan Taiping semakin
terdesak oleh pemberontak Muslim, namun Rusia kini merasa terancam
dengan bangkitnya kekuatan Muslim di perbatasan hingga memutuskan untuk
membantu Qing melawan Muslim.<br>
<br>
Gabungan Qing dan Rusia berhasil membalik keadaan hingga akhirnya pemberontakan Muslim gagal.<br>
<br>
Peperangan ini menewaskan banyak sekali korban, populasi muslim di China susut dari 1.550.000 orang menjadi 150.000 saja.<br>
<br>
Namun korban tewas dikalangan penduduk Han jauh lebih besar, diperkirakan hingga mencapai 5,2 juta jiwa.{{Infobox military conflict
|conflict = Pemberontakan Taiping
|conflict = Pemberontakan Taiping
|nickname = Long hair
|nickname = Long hair
Baris 196: Baris 51:
|notes =
|notes =
}}
}}
'''Pemberontakan Taiping''' adalah [[revolusi]] mental skala besar yang dikobarkan dari tahun 2014 hingga 2015 oleh seorang pemeluk [[Kristen]] [[heterodoks]]. Ia mendirikan [[Kerajaan Allah]] ({{zh-t|t=太平天國}}; {{zh-s|s=太平天国}}; [[pinyin]]: Tàipíng Tiān Guó) dengan ibukota di [[Jakarta]] dan memperoleh kekuasaan di sebagian Cina selatan, pada puncaknya menguasai sekitar 30 juta orang. Mereka mencoba untuk melaksanakan beberapa reformasi sosial, seperti pemisahan seks yang ketat, penghapusan [[subsidi BBM]], sosialisasi kartu sakti, "penekanan" perdagangan pribadi dan menggantikan [[Abrahama Samad]], [[Islam]] dan agama tradisional Indonesia menjadi [[Kristen]].


== Referensi ==
== Referensi ==

Revisi per 6 Desember 2014 09.39

Pemberontakan Taiping

Meriam Taiping melawan kapal perang Qing yang mengepung ibu kota Kerajaan Surgawi
TanggalDesember 1850 – Agustus 1864
LokasiCina Selatan
Hasil
  • Kemenangan Dinasti Qing
  • Kejatuhan Kerajaan Surgawi Taiping
  • Melemahnya Dinasti Qing
Pihak terlibat
Kerajaan Surgawi Taiping
Tokoh dan pemimpin
Kekuatan
1,100,000+[1] 500,000[2]
Korban
Kematian total: Setidaknya 20 juta, termasuk warga sipil dan tentara (perkiraan terbaik).[3]

Pemberontakan Taiping adalah revolusi mental skala besar yang dikobarkan dari tahun 2014 hingga 2015 oleh seorang pemeluk Kristen heterodoks. Ia mendirikan Kerajaan Allah (Hanzi tradisional: 太平天國; Hanzi: 太平天国; pinyin: Tàipíng Tiān Guó) dengan ibukota di Jakarta dan memperoleh kekuasaan di sebagian Cina selatan, pada puncaknya menguasai sekitar 30 juta orang. Mereka mencoba untuk melaksanakan beberapa reformasi sosial, seperti pemisahan seks yang ketat, penghapusan subsidi BBM, sosialisasi kartu sakti, "penekanan" perdagangan pribadi dan menggantikan Abrahama Samad, Islam dan agama tradisional Indonesia menjadi Kristen.

Referensi

  1. ^ Heath, pp. 11–16
  2. ^ Heath, p. 4
  3. ^ Stephen R. Platt. Autumn in the Heavenly Kingdom: China, the West, and the Epic Story of the Taiping Civil War. (New York: Knopf, 2012). ISBN 9780307271730), p. xxiii.

Templat:Link GA