Bolshevik: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
BP53Reza (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
BP53Reza (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: BP2014
Baris 17: Baris 17:
==Kegagalan Bolshevik dalam Revolusi Februari==
==Kegagalan Bolshevik dalam Revolusi Februari==


[[Perang Dunia I]] memberi [[Lenin]], pemimpin mereka, kesempatan yang besar. Perang itu merupakan [[bencana]] [[militer]] dan ekonomi bagi [[Rusia]] dan meningkatkan ketidakpuasaan terhadap [[sistem]] pemerintahan [[Tsar]]. <ref name="Michael"/>
<!-- [[Perang Dunia I]] memberi [[Lenin]], pemimpin mereka, kesempatan yang besar. Perang itu merupakan [[bencana]] [[militer]] dan ekonomi bagi [[Rusia]] dan meningkatkan ketidakpuasaan terhadap [[sistem]] pemerintahan [[Tsar]]. <ref name="Michael"/> (alasan: kalimat bertele-tele dan tidak padu) -->


Antara tahun [[1905]] dan [[1906]], meski [[Lenin]] dan Krupskaya tinggal berpindah-pindah di banyak kota di [[Eropa]] [[Barat]] seperti [[London]], [[Paris]], [[Jenewa]], [[Zurich]], Burn dan [[Munchen]], namun ia tetap lebih sering pulang ke [[Uni Soviet]] untuk persiapan rencana [[revolusi]]. <ref name="Syamdani"/> Kegiatan seperti ini terus dilakukan [[Lenin]] tidak kurang dalam kurun waktu [[17]] tahun lamanya. <ref name="Syamdani"/> (SEMBUNYIKAN)
<!-- Antara tahun [[1905]] dan [[1906]], meski [[Lenin]] dan Krupskaya tinggal berpindah-pindah di banyak kota di [[Eropa]] [[Barat]] seperti [[London]], [[Paris]], [[Jenewa]], [[Zurich]], Burn dan [[Munchen]], namun ia tetap lebih sering pulang ke [[Uni Soviet]] untuk persiapan rencana [[revolusi]]. <ref name="Syamdani"/> Kegiatan seperti ini terus dilakukan [[Lenin]] tidak kurang dalam kurun waktu [[17]] tahun lamanya. <ref name="Syamdani"/> (alasan: paragraf ini tidak diperlukan) -->


<!-- Alat [[komunikasi]] dan informasi yang dapat menyatukan pikiran pejuang dan orang yang akan diperjuangkan adalah sesuatu yang sangat dibutuhkan. <ref name="Syamdani"/> [[Lenin]] sangat menyadari hal itu sepenuhnya. <ref name="Syamdani"/> Baginya media [[massa]] dapat digunakan sebagai wahana penyambung dirinya dengan para pendukungnya dan itu sebuah keharusan untuk ditempuh. <ref name="Syamdani"/> Tahun [[1898]], [[Lenin]] bersama beberapa kelompok buruh illegal membentuk sebuah surat kabar bawah tanah Iskra (artinya Pijar). <ref name="Montefiere"/> Yaitu surat kabar yang kemudian menjadi corong bagi [[Partai]] [[Buruh]] Demokrat [[Sosial]] [[Rusia]]. <ref name="Syamdani"/> (alasan: Paragraf ini menjelaskan upaya Lenin melalui propaganda media, tidak ada hubungan logis dengan "kegagalan Bolshevik dalam Revolusi Februari") -->
<!-- Alat [[komunikasi]] dan informasi yang dapat menyatukan pikiran pejuang dan orang yang akan diperjuangkan adalah sesuatu yang sangat dibutuhkan. <ref name="Syamdani"/> [[Lenin]] sangat menyadari hal itu sepenuhnya. <ref name="Syamdani"/> Baginya media [[massa]] dapat digunakan sebagai wahana penyambung dirinya dengan para pendukungnya dan itu sebuah keharusan untuk ditempuh. <ref name="Syamdani"/> Tahun [[1898]], [[Lenin]] bersama beberapa kelompok buruh illegal membentuk sebuah surat kabar bawah tanah Iskra (artinya Pijar). <ref name="Montefiere"/> Yaitu surat kabar yang kemudian menjadi corong bagi [[Partai]] [[Buruh]] Demokrat [[Sosial]] [[Rusia]]. <ref name="Syamdani"/> (alasan: Paragraf ini menjelaskan upaya Lenin melalui propaganda media, tidak ada hubungan logis dengan "kegagalan Bolshevik dalam Revolusi Februari") -->
Baris 27: Baris 27:


<!-- Banyak hal kurang enak yang di dengarnya di perantauan, termasuk aksi perampokan bank yang dilakukan di negerinya di bawah kendali [[Joseph Stalin]]. <ref name="Syamdani"/> Situasi [[Uni Soviet]] tampak jauh tidak terkendali sama sekali. Sementara untuk ke [[Uni Soviet]], dia harus pula melewati [[Jerman]], musuh [[Soviet]] sendiri. <ref name="Syamdani"/> Ini merupakan kesulitan bagi [[Lenin]] untuk bisa pulang dengan mudah. <ref name="Syamdani"/> Ketika kaum Bolshevik dipimpin oleh [[Joseph Stalin]] sebelum [[Lenin]] naik, untuk mendapatkan dana dan senjata, mereka ber[[gerilya]], melemparkan bom, menyerang [[polisi]], merampok [[bank]], [[kantor pos]] dan gudang [[senjata]]. <ref name="Archer"/> (alasan: hanya menceritakan tentang Lenin lagi, juga tidak berkaitan dengan usaha yang dilakukannya melalui media seperti yang disebutkan dalam paragraf sebelumnya.) -->
<!-- Banyak hal kurang enak yang di dengarnya di perantauan, termasuk aksi perampokan bank yang dilakukan di negerinya di bawah kendali [[Joseph Stalin]]. <ref name="Syamdani"/> Situasi [[Uni Soviet]] tampak jauh tidak terkendali sama sekali. Sementara untuk ke [[Uni Soviet]], dia harus pula melewati [[Jerman]], musuh [[Soviet]] sendiri. <ref name="Syamdani"/> Ini merupakan kesulitan bagi [[Lenin]] untuk bisa pulang dengan mudah. <ref name="Syamdani"/> Ketika kaum Bolshevik dipimpin oleh [[Joseph Stalin]] sebelum [[Lenin]] naik, untuk mendapatkan dana dan senjata, mereka ber[[gerilya]], melemparkan bom, menyerang [[polisi]], merampok [[bank]], [[kantor pos]] dan gudang [[senjata]]. <ref name="Archer"/> (alasan: hanya menceritakan tentang Lenin lagi, juga tidak berkaitan dengan usaha yang dilakukannya melalui media seperti yang disebutkan dalam paragraf sebelumnya.) -->
Pemerintahan/ rezim [[Tsar]] digulingkan pada [[Maret]] [[1917]].<ref name="Michael"/> Yang sebelumnya pada [[Februari]] [[1917]] kaum Menshevik di bawah pimpinan Alexander Kerensky berhasil naik ke kursi pemerintahan. <ref name="Zazuli"/> Dan Saat itu [[Lenin]] di [[Zurich]], [[Swiss]], ia mendengar bahwa kekuasaan [[Tsar]] telah ambruk. <ref name="Michael"/> Dan [[Lenin]] buru-buru pulang ke negaranya. <ref name="Zazuli"/> Dimana sebelumnya dia pernah berada di [[Eropa]] selama [[17]] tahun sebagai professor [[revolusi]]. <ref name="Michael"/>
<!-- Pemerintahan/ rezim [[Tsar]] digulingkan pada [[Maret]] [[1917]].<ref name="Michael"/> Yang sebelumnya pada [[Februari]] [[1917]] kaum Menshevik di bawah pimpinan Alexander Kerensky berhasil naik ke kursi pemerintahan. <ref name="Zazuli"/> Dan Saat itu [[Lenin]] di [[Zurich]], [[Swiss]], ia mendengar bahwa kekuasaan [[Tsar]] telah ambruk. <ref name="Michael"/> Dan [[Lenin]] buru-buru pulang ke negaranya. <ref name="Zazuli"/> (alasan: ini parah banget, kalimatnya berantakan. No COMMENT!) -->


Perang Dunia l memberikan dampak kerugian besar bagi Rusia baik secara militer dan ekonomi. Akibatnya tingkat ketidakpuasan masyarakat terhadap pemerintahan Tsar bertambah tinggi. Pemerintahan Tsar pun akhirnya digulingkan oleh kaum Menshevik di bawah pimpinan Alexander Kerensky pada Maret 1917 walaupun kaum Menshevik dan Karensky sendiri telah menduduki kursi pemerintahan sejak bulan Februari 1917.
Perang Dunia l memberikan dampak kerugian besar bagi Rusia baik secara militer dan ekonomi.<ref name="Michael"/> Akibatnya tingkat ketidakpuasan masyarakat terhadap pemerintahan Tsar bertambah tinggi.<ref name="Michael"/> Pemerintahan Tsar pun akhirnya digulingkan oleh kaum Menshevik di bawah pimpinan Alexander Kerensky pada Maret 1917 walaupun kaum Menshevik dan Karensky sendiri telah menduduki kursi pemerintahan sejak bulan Februari 1917.<ref name="Michael"/><ref name="Zazuli"/>


Sampai di [[St. Petersburg]] dia marah melihat kaum Bolshevik yang mau bekerja sama dengan Karensky. [[Lenin]] mengorganisasi kaum Bolshevik untuk menggulingkan [[pemerintah]]an. <ref name="Zazuli"/> Dia cukup perseptif untuk melihat bahwa walaupun partai-partai demokratis mempunyai pemerintahan tingkat [[provinsi]], kekuatan mereka tidak besar dan partai [[komunis]] yang sangat rajin mengambil alih walau jumlahnya kecil. <ref name="Michael"/>
Sampai di [[St. Petersburg]] dia marah melihat kaum Bolshevik yang mau bekerja sama dengan Karensky. [[Lenin]] mengorganisasi kaum Bolshevik untuk menggulingkan [[pemerintah]]an. <ref name="Zazuli"/> Dia cukup perseptif untuk melihat bahwa walaupun partai-partai demokratis mempunyai pemerintahan tingkat [[provinsi]], kekuatan mereka tidak besar dan partai [[komunis]] yang sangat rajin mengambil alih walau jumlahnya kecil. <ref name="Michael"/>

Revisi per 23 November 2014 11.41

Pertemuan Partai Bolshevik. Lenin terlihat di tengah

Bolshevik adalah semacam fraksi pecahan dari Partai Sosial Demokrat Rusia yang muncul dalam konferensi di London pada tahun 1903.[1] Partai itu pecah menjadi dua fraksi, yakni Bolshevik ( fraksi mayoritas yang bergaris keras) dan Menshevik (fraksi minoritas yang lebih moderat).[1]

Kaum Bolshevik adalah kelompok garis keras yang berpikir perubahan harus dimenangkan dengan senjata.[2] Dalam sejarah terbukti bahwa kelompok ini nucleus (inti perkembangan) dari Partai Komunis Rusia.[2] Sedangkan kelompok kedua, kaum Menshevik, merupakan kelompok minoritas yang kemudian menjadi kelompok sosialis moderat yang membentuk sikap bahwa perubahan harus dilakukan dengan damai.[3]

Ideologi

Sandaran ideologi dan politik kaum Bolshevik adalah Marxisme dan Leninisme seperti: “Shto Delat?” (Apa yang harus dilakukan?), “Satu Langkah ke Depan, Dua Langkah ke Belakang”, “Dua Taktik Sosial-Demokrat dalam Revolusi Demokratis.”, “Materialisme dan Empiriokritisme” dan sebagainya. [4] Dengan paham ini, Uni Soviet saat itu berhasil menjajah sebagian dari Finlandia, Estonia, Lutvia, Lithuania, Czecho-Slovakia, Polandia, Jerman Timur, dan menguasai negara-negara di Eropa Selatan dan Timur, seperti Hungaria, Bulgaria, Rumania, dan Albania.[5]

Sejarah Kemunculan

Lambang Partai Bolshevik

Bolshevik terbentuk dari pertemuan yang diadakan di Brussel, Belgia pada tahun 1903. Dalam pertemuan itu terdapat 57 utusan dari anggota dari dua pemahaman besar, Marxisme dan Leninisme. Dalam rapat tersebut terdapat perselisihan tentang siapa yang berhak memimpin partai Sosial Demokrat Rusia hingga berujung pada pemungutan suara namun Lenin kalah dalam pemilihan tersebut. Hasilnya, tercipta lah dua partai besar di Rusia, yaitu Menshevik (yang moderat) dan Bolshevik (yang radikal). [6]


Kegagalan Bolshevik dalam Revolusi Februari

Wilayah Kekuasaan Bolshevik
Alexander Kerensky, Pemimpin pemerintahan sementara Rusia sebelum Bolshevik menyerang


Perang Dunia l memberikan dampak kerugian besar bagi Rusia baik secara militer dan ekonomi.[2] Akibatnya tingkat ketidakpuasan masyarakat terhadap pemerintahan Tsar bertambah tinggi.[2] Pemerintahan Tsar pun akhirnya digulingkan oleh kaum Menshevik di bawah pimpinan Alexander Kerensky pada Maret 1917 walaupun kaum Menshevik dan Karensky sendiri telah menduduki kursi pemerintahan sejak bulan Februari 1917.[2][7]

Sampai di St. Petersburg dia marah melihat kaum Bolshevik yang mau bekerja sama dengan Karensky. Lenin mengorganisasi kaum Bolshevik untuk menggulingkan pemerintahan. [7] Dia cukup perseptif untuk melihat bahwa walaupun partai-partai demokratis mempunyai pemerintahan tingkat provinsi, kekuatan mereka tidak besar dan partai komunis yang sangat rajin mengambil alih walau jumlahnya kecil. [2] Ia mengambil kesimpulan bahwa parta-partai demokratis- walau sudah mendirikan pemerintahan sementara- tetap tidak punya kekuatan yang cukup. Kondisi itu tentu sangat baik bagi partai komunis yang punya pegangan. [6] Oleh karena itu, dia mendesak para Bolshevik untuk berusaha mengambil alih pemerintahan provinsi dan menggantinya dengan anggota komunis. [2]

Sampai beberapa bulan Rusia dikuasai oleh pemerintah sementara dengan pimpinan Alexander Kerensky. [3] Tokoh ini dengan partainya percaya, sikap hati-hati dan perubahan perlahan akan membawa pembaharuan tidak hanya bagi kelas pekerja, tapi juga bagi rakyat Rusia seluruhnya. [3] Sikap ini ditolak oleh Kaum Bolshevik, yang tetap bersikeras meyakini kebenaran kaum Marx bahwa "Perjuangan kelas harus diarahkan kepada kediktatoran proletar, satu masa peralihan untuk menghilangkan perbedaan kelas." [3] Melihat Lenin membawa kaum Bolshevik bertentangan dengan pemerintahan Menshevik, Karensky lantas memerintahkan penangkapannya. [3] Usaha yang Bolshevik lakukan pada bulan Juni gagal, dan pemimpin mereka harus bersembunyi. [2]

Revolusi Oktober

Meski kegagalan terjadi pada bulan Juli, Lenin tidak patah semangat. [7] Dia kembali mengatur barisan dan merencanakan pemberontakan. [7]

Dari [[Finlandia] di bulan Oktober, Lenin menulis surat ke pemimpin partai,” Krisis itu ada di sini (Rusia, maksudnya).[3] Kita berdosa kalau kita tangguhkan. Kaum Bolshevik mampu dan harus merebut kekuasaan ke tangan mereka sendiri.” [3] Kaum Bolshevik ragu-ragu, namun akhirnya mereka bangkit. [3]

Sebelum menyerang Lenin berpidato, pidato tersebut disampaikan pada bulan September, hanya beberapa minggu sebelum kaum Bolshevik melakukan Revolusi Oktober.[8] Dalam pidato itu Lenin menyerang Pemerintahan Peralihan (Provisional Government)dan koalisi dari kelompok-kelompok politik yang telah menggulingkan rezim Tsar pada bulan Maret tahun itu. [8]

Para tahanan Bolshevik
Keadaan Petrograd waktu itu

Pada akhir tahun 1917, Petrograd dilanda kerusuhan. Para pekerja mengambil alih pabrik dan slogan Lenin “kekuasan untuk rakyat” menjadi kenyataan. Bersama dengan Leon Trotsky, pemimpin Soviet Petrograd, Lenin dan para tokoh Bolshevik lainnya segera menyusun rencana perjuangan bersenjata.[8] Pada tanggal 26 Oktober 1917, revolusi pecah di kota Petrograd. [7] Pemberontakan berhasil dan Karensky melarikan diri.Lenin menyuarakan perdamaian di dalam negeri. “Kita harus siap-siap membangun cita-cita kaum sosialis,” katanya.[7] Pada malam November 1917, Lenin memerintahkan Pasukan Merah untuk mengambil-alih institusi-institusi penting di Petrograd, termasuk kantor pusat Pemerintahan Peralihan di Istana Musim Dingin.Dan tanpa banyak perlawan, kaum Bolshevik berhasil merebut kekuasaan dalam Revolusi Oktober, yakni revolusi kedua bagi Rusia. [8] Dan pada bulan November tahun 1917 Lenin jadi kepala baru. [2] Setelah revolusi Oktober, sebagai pimpinan pertama Soviet itu Lenin sukses membawa negara Soviet melewati tahun-tahun pertamanya, termasuk melewati perang saudara antara tahun 1981 dan 1921. [8]

Perubahan Nama dan Program Pembangunan Ekonomi

Dalam sidang III Dewan Pekerja, Militer dan Petani di Petrograd Pertengahan Januari 1918, kaum Bolshevik meresmikan berdirinya Republik Soviet Rusia yang telah diproklamirkan pada sidang sebelumnya (sidang II) pada tanggal 7 November 1917 dan mengubahnya menjadi RSFSR (Rossiiskaya Sovietskaya Federativnaya Sotsialisticheskaya Respublika) atau Republik Sosialis Federasi Soviet Rusia.[4] Setelah meraih kesuksesan dan membentuk pemerintahan RSFSR, Bolshevik menyusun berbagai kebijakan baik politik maupun ekonomi untuk memperbaiki keadaan akibat revolusi dan perang.[4]

Adapun program-program Pembangunan Ekonomi Bolshevik adalah; nasionalisasi perbankan, penggabungan ke dalam bank tunggal pemerintah, nasionalisme ''trust'', sindikat yang menguasai industry-industry besar, pembentukan kontrol pekerja atas produksi dan pembagian kerja sebagai langkah persiapan nasionalisasi industri dan perdagangan.[4]

Kemudian program yang lain adalah pembentukan monopoli pemerintah atas perdagangan luar negeri, penyitaan tanah-tanah milik tuan tanah, nasionalisasi seluruh tanah, serta pembentukan Sovkhos ( perekonomian Soviet dari perkebunan-perkebunan sitaan milik tuan-tuan tanah yang berskala besar, dan mengejar ketertinggalan ekonomi negara dengan cara memacu perkembangan kekuatan produksi.[4]

Perang Saudara

Berbagai pergolakan dan pertentangan terjadi menyusul Revolusi Oktober 1917.[4] Peristiwa ini dipicu oleh perbedaan dalam memandang situasi yang terjadi di dalam negeri.[4] Perbedaan cara pandang ini pada gilirannya mengakibatkan polarisasi kekuatan dalam 2 kubu yang saling bertentangan yakni kubu Merah (Bolshevik) dan kubu Putih (kaum sosialis lainnya).[4] Perseteruan antar fraksi-fraksi sosialis itulah pada gilirannya memecah rakyat (petani) dan mngombang-ambing dalam pemihakan masing-masing.[4] Peristiwa tragis ini kemudian dikenal dengan nama Perang Saudara (Grazhdanskaya Voina).[4]

Perang saudara yang berlangsung selama sekitar dua tahun itu telah menelan korban sedikitnya tujuh setengah juta jiwa.[4] Selain tingginya korban, akibat perseteruan dua pihak, kerugian materiil yang diderita bangsa Rusia juga sangat besar.[4] Sebagai akibat dari kebijakan penghapusan kelas Borjuis yang dilancarkan kaum Bolshevik, Rusia kehilangan kelas potensial yang harusnya bisa menopang kekuatan industri.[4] Likuidasi pemilik-pemilik modal besar dan kepemilikan pribadi terjadi selama Perang saudara.[4] Nasionalisasi bidang transportasi, perhubungan, industri berat dan ringan, sistem perbankan dan sebagainya berlangsung dalam kurun waktu antara 20-30 tahun telah mengubah struktur sosial masyarakat secara drastis.[4]

Referensi

  1. ^ a b Jamal (2004). Rakkaustarina. Jakarta:PT Grasindo.Hal. 157.
  2. ^ a b c d e f g h i (Indonesia)Michael Hart (2009). 100 Orang Paling Berpengaruh di Dunia Sepanjang Sejarah.Jakarta:PT Mizan Publika.Terj. Ken Ndaru. Hal 439-440, Cet. 2.
  3. ^ a b c d e f g h (Indonesia) Archer, Jules (2007).Kisah Para Diktator: Biografi Politik Para Penguasa Fasis, Komunis, Despotis, dan Tiran.Yogyakarta: Penerbit Narasi. Terj. Dimyati As Hal 33-56,Cet.17.
  4. ^ a b c d e f g h i j k l m n o Fahrurrodji, A (2005). “Rusia Baru Menuju Demokrasi”.Jakarta:Yayasan Obor Indonesia. Hal 128-135
  5. ^ Muljana, Slamet (2008).Kesadaran nasional dari Kolonialisme sampai Kemerdekaan.Yogyakarta:LKiS. Hal 156 Jilid II
  6. ^ a b Syamdani (2009).Kisah Diktator-diktator Psikopa.Yogyakarta:Penerbit Narasi. Hal 107-118
  7. ^ a b c d e f Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Zazuli
  8. ^ a b c d e Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Montefiere