Mammuthus primigenius: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
M. Adiputra (bicara | kontrib)
k M. Adiputra memindahkan halaman Mammoth berbulu ke Mamut berbulu: bhs Indonesia
M. Adiputra (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
{{speciesbox
{{speciesbox
| name = Woolly mammoth
| name = Mamut berbulu
| fossil_range = [[Pleistosen]] - [[Holosen]] Awal {{fossil range|0.15|0.004}}
| fossil_range = [[Pleistosen]] - [[Holosen]] Awal {{fossil range|0.15|0.004}}
| image = Siegsdorfer Mammut.jpg
| image = Siegsdorfer Mammut.jpg
Baris 15: Baris 15:
}}
}}


'''Mammoth berbulu''' (''Mammuthus primigenius'') adalah spesies [[mammoth]]. Nama tersebut diberikan padanya karena tampilan fisiknya yang ditutupi bulu tebal, paling tebal di antara spesies mammoth lainnya. Namun ukurannya hampir sama dengan gajah Afrika yang hidup hingga kini.
'''Mamut berbulu''' (''Mammuthus primigenius'') adalah spesies [[mamut]]. Nama tersebut diberikan padanya karena tampilan fisiknya yang ditutupi bulu tebal, paling tebal di antara spesies mammoth lainnya. Namun ukurannya hampir sama dengan gajah Afrika yang hidup hingga kini.


Perkiraan ukuran berdasarkan catatan fosil-fosil lama dari mammoth jenis ini menunjukkan selisih tipis dengan ukuran gajah Afrika. Jika gajah Afrika bisa mencapai tinggi 4 meter maka mammoth berbulu hanya berukuran 2,8 - 3,5 meter.
Perkiraan ukuran berdasarkan catatan fosil-fosil lama dari mammoth jenis ini menunjukkan selisih tipis dengan ukuran gajah Afrika. Jika gajah Afrika bisa mencapai tinggi 4 meter maka mamut berbulu hanya berukuran 2,8-3,5 meter.


Dikenali dari fosilnya yang membeku di Irlandia hingga daerah pesisir Amerika Utara. Namun "fosil" yang paling awet justru ditemukan di Siberia. Bahkan beberapa sumber menyebutnya bahwa temuan mammoth di Siberia yang paling utuh lengkap dengan tulang, daging, bulu, dan dagingnya. Saking awetnya sehingga lebih tepat disebut sebagai "jasad" ketimbang "fosil".
Dikenali dari fosilnya yang membeku di Irlandia hingga daerah pesisir Amerika Utara. Namun "fosil" yang paling awet justru ditemukan di Siberia. Bahkan beberapa sumber menyebutnya bahwa temuan mammoth di Siberia yang paling utuh lengkap dengan tulang, daging, bulu, dan dagingnya. Saking awetnya sehingga lebih tepat disebut sebagai "jasad" ketimbang "fosil".


Spesis mammoth ini pada mulanya dicatat sekitar 150.000 tahun yang muncul di zaman es di Eurasia (lempeng benua Eropa dan Asia masih menyatu). Ketika sebagian besar mammoths berbulu lebat ini punah di akhir zaman Pleistocene (12.000 tahun silam), sejumlah kelompok kecil berhasil selamat di Pulau Wrangel yang terletak di Samudera Arktik hingga sekitar 1700 SM.
Spesis mamut ini pada mulanya dicatat sekitar 150.000 tahun yang muncul di zaman es di Eurasia (lempeng benua Eropa dan Asia masih menyatu). Ketika sebagian besar mammoths berbulu lebat ini punah di akhir zaman Pleistosen (12.000 tahun silam), sejumlah kelompok kecil berhasil selamat di Pulau Wrangel yang terletak di Samudera Arktik hingga sekitar 1700 SM. Kemungkinan disebabkan terbatasnya pasokan makanan yang tersedia, hewan-hewan ini mengalami adaptasi sehingga ukuran tubuhnya semakin mengecil dari jenis mammoth berbulu lebat yang asli di zaman Pleistosen.
Kemungkinan disebabkan terbatasnya pasokan makanan yang tersedia, hewan-hewan ini mengalami adaptasi sehingga ukuran tubuhnya semakin mengecil dari jenis mammoth berbulu lebat yang asli di zaman Pleistocene.


Beberapa mammoth berbulu lebat ditemukan di daerah es yang masih tersisa. Pada 1977, kerangka yang masih utuh yang ditemukan adalah mammoth bayi yang berusia 7 atau 8 bulan yang diberi nama "Dima". Kerangka ini ditemukan di anak Sungai Kolyma di timurlaut Siberia. Bayi mammoth berbulu lebat ini beratnya sekitar 100 kg dalam keadaan mati dan tingginya 104 cm serta panjangnya 115 cm.
Beberapa mamut berbulu lebat ditemukan di daerah es yang masih tersisa. Pada 1977, kerangka yang masih utuh yang ditemukan adalah mamut bayi yang berusia 7 atau 8 bulan yang diberi nama "Dima". Kerangka ini ditemukan di anak Sungai Kolyma di timurlaut Siberia. Bayi mamut berbulu lebat ini beratnya sekitar 100 kg dalam keadaan mati dan tingginya 104 cm serta panjangnya 115 cm.


Penangalan Radiokarbon menentukan bahwa Dima ini mati sekitar 40.000 tahun silam. Sejumlah organ internalnya mirip dengan gajah-gajah masa kini, namun telinganya hanya 1/10 ukuran gajah Afrika pada usia yang sama.
Penangalan Radiokarbon menentukan bahwa Dima ini mati sekitar 40.000 tahun silam. Sejumlah organ internalnya mirip dengan gajah-gajah masa kini, namun telinganya hanya 1/10 ukuran gajah Afrika pada usia yang sama.


Berdasarkan teori bentukan baru, seandainya mammoth masih hidup hinggga kini, mereka akan bisa berkembang dengan gajah-gajah India. Ini menurut gagasan bahwa mungkin makhluk yang menyerupai mammoth bisa diciptakan kembali dengan mengambil genetik dari mammoth yang beku dan menggabungkannya dengan gajah India modern. Sebuah upaya rekayasa genetik!
Berdasarkan teori bentukan baru, seandainya mamut masih hidup hinggga kini, mereka akan bisa berkembang dengan gajah-gajah India. Ini menurut gagasan bahwa mungkin makhluk yang menyerupai mamut bisa diciptakan kembali dengan mengambil genetik dari mammoth yang beku dan menggabungkannya dengan gajah India modern.


==Sumber==
==Sumber==

Revisi per 26 Oktober 2014 08.13

Mamut berbulu
Periode Pleistosen - Holosen Awal 0.15–0.004 jtyl
Mammuthus primigenius
Taksonomi
KerajaanAnimalia
FilumChordata
KelasMammalia
OrdoProboscidea
FamiliElephantidae
TribusElephantini
GenusMammuthus
SpesiesMammuthus primigenius
(Blumenbach, 1799)
Tata nama
Sinonim takson
  • Elephas primigenius Blumenbach, 1799
  • Mammonteus primigenius (Osborn, 1924)
  • Elephas boreus Hay, 1924
  • Mammuthus boreus (Hay, 1924)
ProtonimElephas primigenius
Distribusi

Mamut berbulu (Mammuthus primigenius) adalah spesies mamut. Nama tersebut diberikan padanya karena tampilan fisiknya yang ditutupi bulu tebal, paling tebal di antara spesies mammoth lainnya. Namun ukurannya hampir sama dengan gajah Afrika yang hidup hingga kini.

Perkiraan ukuran berdasarkan catatan fosil-fosil lama dari mammoth jenis ini menunjukkan selisih tipis dengan ukuran gajah Afrika. Jika gajah Afrika bisa mencapai tinggi 4 meter maka mamut berbulu hanya berukuran 2,8-3,5 meter.

Dikenali dari fosilnya yang membeku di Irlandia hingga daerah pesisir Amerika Utara. Namun "fosil" yang paling awet justru ditemukan di Siberia. Bahkan beberapa sumber menyebutnya bahwa temuan mammoth di Siberia yang paling utuh lengkap dengan tulang, daging, bulu, dan dagingnya. Saking awetnya sehingga lebih tepat disebut sebagai "jasad" ketimbang "fosil".

Spesis mamut ini pada mulanya dicatat sekitar 150.000 tahun yang muncul di zaman es di Eurasia (lempeng benua Eropa dan Asia masih menyatu). Ketika sebagian besar mammoths berbulu lebat ini punah di akhir zaman Pleistosen (12.000 tahun silam), sejumlah kelompok kecil berhasil selamat di Pulau Wrangel yang terletak di Samudera Arktik hingga sekitar 1700 SM. Kemungkinan disebabkan terbatasnya pasokan makanan yang tersedia, hewan-hewan ini mengalami adaptasi sehingga ukuran tubuhnya semakin mengecil dari jenis mammoth berbulu lebat yang asli di zaman Pleistosen.

Beberapa mamut berbulu lebat ditemukan di daerah es yang masih tersisa. Pada 1977, kerangka yang masih utuh yang ditemukan adalah mamut bayi yang berusia 7 atau 8 bulan yang diberi nama "Dima". Kerangka ini ditemukan di anak Sungai Kolyma di timurlaut Siberia. Bayi mamut berbulu lebat ini beratnya sekitar 100 kg dalam keadaan mati dan tingginya 104 cm serta panjangnya 115 cm.

Penangalan Radiokarbon menentukan bahwa Dima ini mati sekitar 40.000 tahun silam. Sejumlah organ internalnya mirip dengan gajah-gajah masa kini, namun telinganya hanya 1/10 ukuran gajah Afrika pada usia yang sama.

Berdasarkan teori bentukan baru, seandainya mamut masih hidup hinggga kini, mereka akan bisa berkembang dengan gajah-gajah India. Ini menurut gagasan bahwa mungkin makhluk yang menyerupai mamut bisa diciptakan kembali dengan mengambil genetik dari mammoth yang beku dan menggabungkannya dengan gajah India modern.

Sumber

Daftar pustaka