Puck Meijer: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Chaerani (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Chaerani (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 3: Baris 3:
Pada tahun 1939, Puck Meijer mengambil alih sekolah balet milik Hertha Ruth di Bandung dengan mengajarkan dengan sistem Ceccheti dari Imperial Society of Teachers of Dancing. <ref>[http://wiki.theaterencyclopedie.nl/wiki/Interview_Ati:1 Ati vertelt over haar danslessen in Bandoeng]. Diakses 20 Oktober 2014</ref>.
Pada tahun 1939, Puck Meijer mengambil alih sekolah balet milik Hertha Ruth di Bandung dengan mengajarkan dengan sistem Ceccheti dari Imperial Society of Teachers of Dancing. <ref>[http://wiki.theaterencyclopedie.nl/wiki/Interview_Ati:1 Ati vertelt over haar danslessen in Bandoeng]. Diakses 20 Oktober 2014</ref>.


Pada tahun 1942, Puck Meijer masuk ke dalam kamp tawanan perang di Camp Tjihapit, bersama dengan penari lain Corry Vonk, Pam Ingenegeren, dan Ati de Bruyn Kop. Selama di kamp tawanan para penari ini membentuk grup kabaret bernama "Main-Main" dan menciptakan repertiore kabaret berjudul "Les deux ânes / Dua Keledai". Pada tahun 1945, penari-penari ini ditransfer ke kamp tawanan Kampong Makassar di Batavia. Selain sibuk bekerja paksa di barak kesehatan atau perkebunan, Puck Meijer, Ati Bruyn Kop, Corry Vonk, dan Vitringa Beatrice berlatih secara diam-diam karena di kamp ini tidak diperbolehkan membuat pertunjukan. Setelah delapan bulan di kamp Kampong Makassar, Jepang Menyerah dan para tawanan pun bebas. <ref>[http://wiki.theaterencyclopedie.nl/wiki/Interview_Ati:2 Ati vertelt over haar tijd in kamp Tjihapit en Kampong Makassar.] Diakses 20 Oktober 2014</ref>
Pada tahun 1942, Puck Meijer masuk ke dalam kamp tawanan perang di Camp Tjihapit, bersama dengan penari lain Corry Vonk, Pam Ingenegeren, dan Ati de Bruyn Kop. Selama di kamp tawanan para penari ini membentuk grup kabaret bernama "Main-Main" dan menciptakan repertoire kabaret berjudul "Les deux ânes / Dua Keledai". Pada tahun 1945, penari-penari ini ditransfer ke kamp tawanan Kampong Makassar di Batavia. Selain sibuk bekerja paksa di barak kesehatan atau perkebunan, Puck Meijer, Ati Bruyn Kop, Corry Vonk, dan Vitringa Beatrice berlatih secara diam-diam karena di kamp ini tidak diperbolehkan membuat pertunjukan. Setelah delapan bulan di kamp Kampong Makassar, Jepang menyerah dan para tawanan pun dibebaskan. <ref>[http://wiki.theaterencyclopedie.nl/wiki/Interview_Ati:2 Ati vertelt over haar tijd in kamp Tjihapit en Kampong Makassar.] Diakses 20 Oktober 2014</ref>


Setelah Indonesia merdeka, Puck Meijer tetap tinggal di Indonesia dan terus mengajar balet. Selama hidupnya Puck Meijer telah mengajar lebih dari 250 murid balet.<ref name=":1">[http://genevalunch.com/2007/08/22/interview-hazeline-van-swaay-on-inspiration-for-the-st-prex-festival/ INTERVIEW: Hazeline van Swaay on inspiration for the St Prex Festival]. Diakses 22 Oktober 2014.
Setelah Indonesia merdeka, Puck Meijer tetap tinggal di Indonesia dan terus mengajar balet di Jakarta, tepatnya di Paviliun Adhuc Stat (sekarang Gedung Bappenas).<ref name=":3">Hal. 77. Herliany, D.R. [http://books.google.co.id/books?id=zNsZ6hKieWwC&printsec=frontcover#v=onepage&q&f=false Farida Oetoyo menari di atas ilalang]. Jakarta, 2001.</ref> Selama hidupnya Puck Meijer telah mengajar lebih dari 250 murid balet.<ref name=":1">[http://genevalunch.com/2007/08/22/interview-hazeline-van-swaay-on-inspiration-for-the-st-prex-festival/ INTERVIEW: Hazeline van Swaay on inspiration for the St Prex Festival]. Diakses 22 Oktober 2014.
</ref> Setelah konflik Irian Barat mulai, Puck Meijer pindah keluar dari Indonesia. <ref>Minarti, Helly. [http://artculture-indonesia.blogspot.com/2007/12/mencari-tari-modernkontemporer.html Mencari Tari Modern / Kontemporer Indonesia]. 27 Desember 2007. Diakses 20 Oktober 2014.</ref> Ia pindah dari Indonesia ke Filipina pada tahun 1955, pada saat anak perempuannya Hazeline berusia tiga tahun,<ref name=":2">[http://www.cooperation.ch/127851 Hazeline van Swaay. Sa cuisine accueille son ordinateur]. Diakses 22 Oktober 2014.
</ref> Setelah konflik Irian Barat mulai, Puck Meijer pindah keluar dari Indonesia. <ref>Minarti, Helly. [http://artculture-indonesia.blogspot.com/2007/12/mencari-tari-modernkontemporer.html Mencari Tari Modern / Kontemporer Indonesia]. 27 Desember 2007. Diakses 20 Oktober 2014.</ref> Ia pindah dari Indonesia ke Filipina pada tahun 1955, pada saat anak perempuannya Hazeline berusia tiga tahun,<ref name=":2">[http://www.cooperation.ch/127851 Hazeline van Swaay. Sa cuisine accueille son ordinateur]. Diakses 22 Oktober 2014.
</ref> dan kemudian kembali ke Swiss pada tahun 1963.<ref name=":2" /> Di akhir hayatnya, beliau dan menetap di Vufflens-le-Château, Swiss.<ref name=":0" />
</ref> dan kemudian kembali ke Swiss pada tahun 1963.<ref name=":2" /> Di Indonesia, sekolah tari miliknya diteruskan oleh Anneke Laoh.<ref name=":3" /> Di akhir hayatnya, beliau dan menetap di Vufflens-le-Château, Swiss.<ref name=":0" />


Beliau menikah dengan Dick Hoog (lahir 3 April 1915 - wafat 9 Maret 2005), dan dikenal juga dengan nama Puck Hoog-Meijer. Dick Hoog bekerja sebagai Direktur Jenderal di perusahaan Swiss [[Nestle]], dan juga seorang pemusik amatir yang bermain alat musik flute dan terompet.<ref name=":1" /> Pada masa mudanya, Dick Hoog bermain terompet dalam sebuah band Jazz dan berkeliling Belanda dalam band tersebut. Dua anak dari pasangan Puck Meijer dan Dick Hoog bernama Hazeline van Swaay-Hoog (lahir 1952) dan Dick Hoog. Hazeline adalah seorang pendukung seni musik dan ballet di Swiss, yang merintis festival musik dan tari klasik St. Prex, Swiss, sebagai kenangan untuk orang-tuanya yang pecinta seni tari dan musik klasik.
Beliau menikah dengan Dick Hoog (lahir 3 April 1915 - wafat 9 Maret 2005), dan karena itu Puck Meijer dikenal juga dengan nama Puck Hoog-Meijer. Dick Hoog bekerja sebagai Direktur Jenderal di perusahaan Swiss [[Nestle]], dan juga seorang pemusik amatir yang bermain alat musik flute dan terompet.<ref name=":1" /> Pada masa mudanya, Dick Hoog bermain terompet dalam sebuah band Jazz dan berkeliling Belanda dalam band tersebut. Pasangan Puck Meijer dan Dick Hoog melahirkan dua anak bernama Hazeline van Swaay-Hoog (lahir 1952) dan Dick Hoog. Hazeline adalah seorang pendukung seni musik dan ballet di Swiss, yang merintis festival musik dan tari klasik St. Prex, Swiss, sebagai kenangan untuk orang-tuanya yang pecinta seni.


==Referensi==
==Referensi==

Revisi per 22 Oktober 2014 16.42

Puck Meijer (Lahir 1917, Wafat 7 Maret 2014 di Vufflens-le-Château, Swiss)[1] adalah guru balet Belanda yang mengajarkan balet kepada para perintis balet Indonesia seperti Farida Oetoyo, Nanny Lubis, James Danandjaja, Elsie Tjiok, Tanneke Burki dan Julianti Parani.

Pada tahun 1939, Puck Meijer mengambil alih sekolah balet milik Hertha Ruth di Bandung dengan mengajarkan dengan sistem Ceccheti dari Imperial Society of Teachers of Dancing. [2].

Pada tahun 1942, Puck Meijer masuk ke dalam kamp tawanan perang di Camp Tjihapit, bersama dengan penari lain Corry Vonk, Pam Ingenegeren, dan Ati de Bruyn Kop. Selama di kamp tawanan para penari ini membentuk grup kabaret bernama "Main-Main" dan menciptakan repertoire kabaret berjudul "Les deux ânes / Dua Keledai". Pada tahun 1945, penari-penari ini ditransfer ke kamp tawanan Kampong Makassar di Batavia. Selain sibuk bekerja paksa di barak kesehatan atau perkebunan, Puck Meijer, Ati Bruyn Kop, Corry Vonk, dan Vitringa Beatrice berlatih secara diam-diam karena di kamp ini tidak diperbolehkan membuat pertunjukan. Setelah delapan bulan di kamp Kampong Makassar, Jepang menyerah dan para tawanan pun dibebaskan. [3]

Setelah Indonesia merdeka, Puck Meijer tetap tinggal di Indonesia dan terus mengajar balet di Jakarta, tepatnya di Paviliun Adhuc Stat (sekarang Gedung Bappenas).[4] Selama hidupnya Puck Meijer telah mengajar lebih dari 250 murid balet.[5] Setelah konflik Irian Barat mulai, Puck Meijer pindah keluar dari Indonesia. [6] Ia pindah dari Indonesia ke Filipina pada tahun 1955, pada saat anak perempuannya Hazeline berusia tiga tahun,[7] dan kemudian kembali ke Swiss pada tahun 1963.[7] Di Indonesia, sekolah tari miliknya diteruskan oleh Anneke Laoh.[4] Di akhir hayatnya, beliau dan menetap di Vufflens-le-Château, Swiss.[1]

Beliau menikah dengan Dick Hoog (lahir 3 April 1915 - wafat 9 Maret 2005), dan karena itu Puck Meijer dikenal juga dengan nama Puck Hoog-Meijer. Dick Hoog bekerja sebagai Direktur Jenderal di perusahaan Swiss Nestle, dan juga seorang pemusik amatir yang bermain alat musik flute dan terompet.[5] Pada masa mudanya, Dick Hoog bermain terompet dalam sebuah band Jazz dan berkeliling Belanda dalam band tersebut. Pasangan Puck Meijer dan Dick Hoog melahirkan dua anak bernama Hazeline van Swaay-Hoog (lahir 1952) dan Dick Hoog. Hazeline adalah seorang pendukung seni musik dan ballet di Swiss, yang merintis festival musik dan tari klasik St. Prex, Swiss, sebagai kenangan untuk orang-tuanya yang pecinta seni.

Referensi

  1. ^ a b Obituari Puck Meijer. Diakses 20 Oktober 2014
  2. ^ Ati vertelt over haar danslessen in Bandoeng. Diakses 20 Oktober 2014
  3. ^ Ati vertelt over haar tijd in kamp Tjihapit en Kampong Makassar. Diakses 20 Oktober 2014
  4. ^ a b Hal. 77. Herliany, D.R. Farida Oetoyo menari di atas ilalang. Jakarta, 2001.
  5. ^ a b INTERVIEW: Hazeline van Swaay on inspiration for the St Prex Festival. Diakses 22 Oktober 2014.
  6. ^ Minarti, Helly. Mencari Tari Modern / Kontemporer Indonesia. 27 Desember 2007. Diakses 20 Oktober 2014.
  7. ^ a b Hazeline van Swaay. Sa cuisine accueille son ordinateur. Diakses 22 Oktober 2014.