Saras Dewi: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Toonyf (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Toonyf (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
{{Infobox artis indonesia
{{Infobox artis indonesia
| name = Saras Dewi
|name = Saras Dewi
| image = SrsDwi.jpg
|image = SrsDwi.jpg|240px]]
|caption =
| imagesize = 230px
|birthdate = {{Tanggal lahir dan umur|1983|9|16}}
| caption = Saras Dewi
|birthplace = {{flagicon|Indonesia}} [[Denpasar]], [[Bali]], [[Indonesia]]
| birthdate = {{birth date and age|1983|9|16}}
|birthname = L.G. Saraswati Putri
| location = {{negara|Indonesia}} [[Denpasar]], [[Bali]], [[Indonesia]]
|othername = Saras Dewi
| deathdate =
|deathdate =
| birthname = LG. Saraswati Putri
| deathplace =
|deathplace =
|yearsactive = [[2002]] -Sekarang
| occupation = [[penyanyi]]
|occupation = [[Dosen]], [[Penyanyi]], [[Penyair]], [[Penulis]]
| yearsactive = [[2002]] -Sekarang
|genre =
| spouse =
|instrument = [[Vokal]]
| children =
|religion =
| parents = Nyoman Dhamantra, Nyoman Dhamantra
|spouse =
| religion = [[Hindu]]
| notable role =
|partner =
|children =
| filmfareawards=
|parents = Nyoman Dhamantra<br/>
|influences =
|influenced =
|label = [[Musica Studio's]]
|website =
}}
}}
'''L.G. Saraswati Putri''' atau umum dikenal '''Saras Dewi''' ({{lahirmati||16|9|1983}}) adalah [[penyanyi]] [[Indonesia]] sekaligus dosen [[Filsafat]] [[Universitas Indonesia]]. Saras lahir dan besar di [[Bali]].
'''L.G. Saraswati Putri''' atau umum dikenal '''Saras Dewi''' ({{lahirmati||16|9|1983}}) adalah [[penyanyi]] [[Indonesia]] sekaligus dosen [[Filsafat]] [[Universitas Indonesia]]. Saras lahir dan besar di [[Bali]].


== Kehidupan pribadi ==
== Kehidupan dan karier ==
===Awal kehidupan dan keluarga===
Saras Dewi yang bernama lengkap L.G. Saraswati Putri lahir 16 September 1983 di [[Denpasar]], [[Bali]]. Ia adalah anak sulung dari sepuluh bersaudara. Setelah lulus SMA, Saras memilih Jurusan Filsafat di [[Universitas Indonesia]]. Dari sarjana hingga bergelar dokter, Saras konsisten dengan mendalami filsafat. Saat ini dia mengabdikan dirinya sebagai pengajar sekaligus ketua program studi Ilmu Filsafat di UI.<ref>{{cite news|title=Saras Dewi, Berani Mengejar Cita-cita|url=http://bali.tribunnews.com/2014/05/12/saras-dewi-berani-mengejar-cita-cita|work=bali.tribunnews.com|date=12 Mei 2014}}</ref> Menjadi dosen luar biasa disana semenjak 2006, ia mengajarkan Filsafat Timur dan Eksistensialisme.
Saras Dewi yang bernama lengkap L.G. Saraswati Putri lahir 16 September 1983 di [[Denpasar]], [[Bali]]. Ia adalah anak sulung dari sepuluh bersaudara. Setelah lulus SMA, Saras memilih Jurusan Filsafat di [[Universitas Indonesia]]. Dari sarjana hingga bergelar doktor, Saras konsisten dengan mendalami [[filsafat]]. Dia kemudian menikah dengan musisi gitaris dari band [[Netral (grup musik)|Netral]], [[Christopher Bollemeyer]].<ref>{{cite news|title=Saras Dewi Kesengsem Coki|url=http://showbiz.liputan6.com/read/218230/saras-dewi-ikesengsemi-coki|work=showbiz.liputan6.com|date=7 Juli 2002}}</ref>

===Penyanyi===
Pada 2002 meluncurkan album dengan Bintang Record, dengan single "Lembayung Bali" dan judul album Chrysan. Album ini masuk nominasi AMI Award ([[Anugerah Musik Indonesia]]) dalam kategori, Best Ballad, dan Best Single. Pada tahun 2014, Saras bersama artis Bali lainnya menyanyi bersama untuk gerakan Bali Tolak Reklamasi.

===Dosen===
Dari sarjana hingga bergelar dokter, Saras konsisten dengan mendalami [[filsafat]]. Pada tahun 2001 dia mendapat beasiswa sampai jenjang S3 namun dengan dan ikatan kerja. Pertama kali diajak mengajar oleh [[Gadis Arivia]] dengan menjadi asistennya selama dua semester sebelum akhirnya mendapat kepercayaan untuk memegang kelas sendiri.<ref>{{cite news|title=Saras Dewi: Menemukan Diri Dalam Filsafat|url=http://www.dailysylvia.com/2013/09/25/saras-dewi-menemukan-diri-dalam-filsafat/|work=dailysylvia.com|date=23 September 2013}}</ref>

Mengawali menjadi dosen luar biasa disana semenjak 2006, dan pada tahun 2009 menjadi dosen Pegawai Negeri Sipil untuk Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia. Sekarang dia menjabat sebagai Ketua Program Studi Ilmu Filsafat.<ref>{{cite news|title=Saras Dewi, Berani Mengejar Cita-cita|url=http://bali.tribunnews.com/2014/05/12/saras-dewi-berani-mengejar-cita-cita|work=bali.tribunnews.com|date=12 Mei 2014}}</ref> Dia mengajar mata kuliah eksistensialisme, filsafat timur dan etika lingkungan. Pada bulan Juli 2013, dia berhasil menyelesaikan program [[Doktor|doktoral]] di usia 29 tahun.

===Penulis dan aktivis===
Telah menerbitkan 3 buku, yang pertama ada karya sastra kumpulan puisi dengan judul ''Jiwa Putih'' pada tahun 2004, buku yang kedua merupakan buku non fiksi tentang ''Hak Azasi Manusia'' yang diterbitkan pada tahun 2006 oleh UI Press bekerja sama dengan Uni Eropa, sedangkan buku ketiga yang berjudul ''Cinta Bukan Coklat'' terbit pada tahun 2010.


Tulisannya sebagai kolumnis mengisi di berbagai media, termasuk [[Media Indonesia]], [[Jawa Pos]], Bali Post, Media Hindu, Raditya, Nusa Tenggara Post. Ia banyak menulis tentang tema-tema sosial, budaya dan politik. Selain itu kerap mengirimkan puisi-puisi dan telah dimuat oleh Media Indonesia dan Bali Post.
Tulisannya sebagai kolumnis mengisi di berbagai media, termasuk [[Media Indonesia]], [[Jawa Pos]], Bali Post, Media Hindu, Raditya, Nusa Tenggara Post. Ia banyak menulis tentang tema-tema sosial, budaya dan politik. Selain itu kerap mengirimkan puisi-puisi dan telah dimuat oleh Media Indonesia dan Bali Post.


Saras juga terlibat dalam gerakan konser amal dan koin sastra untuk penyelamatan [[Pusat Dokumentasi Sastra H.B Jassin]] karena adanya pemotongan anggaran operasional dari Pemrpov DKI di era [[Fauzi Bowo]] yang mengangkat keprihatinan seniman Jakarta dan pecinta sastra. Sebagai pengguna aktif media sosial twitter, dia membantu menyuarakan kesadaran akan peran seni sastra dan masalah yang dihadapi lewat akun pribadinya.<ref>{{cite news|title=Saras Dewi: Philosophical songs|url=http://www.thejakartapost.com/news/2011/04/18/philosophical-songs.html|work=thejakartapost.com|date=18 April 2011}}</ref><ref>{{cite news|title=Konser Amal untuk PDS HB Jassin|url=http://nasional.kompas.com/read/2011/04/13/0441476/Konser.Amal.untuk.PDS.HB.Jassin|work=kompas.com|date=13 April 2011}}</ref> Pada tahun 2014, dia bersama Walhi dan beberapa artis lokal Bali sama-sama memperjuangkan penolakan reklamasi kawasan hijau Benoa. Dia melihat ada ketidakseimbangan, hancurnya Bali, hilangnya spesies, kehidupan yang tidak seimbang, sampah, limbah, kemacetan dan over populasi yang luar biasa.
Telah menerbitkan 3 buku, yang pertama ada karya sastra kumpulan puisi dengan judul ˜Jiwa Putih" pada tahun 2004, buku yang kedua merupakan buku non fiksi tentang Hak Azasi Manusia yang diterbitkan pada tahun 2006 bekerja sama dengan Uni Eropa, sedangkan buku ketiga yang berjudul "Cinta Bukan Coklat" telah terbit pada tahun 2010.


Dalam kasus pelecehan seksual yang dilakukan penyair, sastrawan dan budayawan [[Sitok Srengenge]], dia juga vokal mengusut dan mendampingi korban yang juga mahasiswi [[Universitas Indonesia]] karena sejak awal korban telah datang kepadanya dan bercerita tentang kasus ini.<ref>{{cite news|title=Perkosa Mahasiswi UI, Sitok Merasa Bersalah tapi Tak Mau Tanggung Jawab|url=http://beritajatim.com/hukum_kriminal/191223/perkosa_mahasiswi_ui,_sitok_merasa_bersalah_tapi_tak_mau_tanggung_jawab.html#.U_Six2Mucn4|work=beritajatim.com|date=30 November 2013}}</ref><ref>{{cite news|title=Korban Sitok Srengenge Diduga Lebih Dari Tiga|url=http://www.kapanlagi.com/showbiz/selebriti/korban-sitok-srengenge-diduga-lebih-dari-tiga-eba4eb.html|work=kapanlagi.com|date=18 Desember 2013}}</ref>
Pada 2002 meluncurkan album menyanyi dengan Bintang Record, dengan single "Lembayung Bali" dan judul album Chrysan. Album ini masuk nominasi AMI (Anugerah Musik Indonesia) dalam kategori, Best Ballad, dan Best Single.


== Diskografi ==
== Diskografi ==
===Album===
* [[Chrysan]], single "Lembayung Bali" (2002), [[Musica Studio's]]
* [[Chrysan]], Single "Lembayung Bali" (2002), [[Musica Studio's]]

===Single===
* Selalu dijalanNya (feat [[Dewa Budjana]])
* Cinta Memang Gila (feat [[Netral (grup musik)|Netral]])

==Bibliografi==
* ''Jiwa Putih'' karya sastra kumpulan puisi (2004)
* ''Hak Azasi Manusia'' (2006)
* ''Cinta Bukan Coklat'' (2010)


==Referensi==
==Referensi==
Baris 38: Baris 65:
*[http://philosophy.ui.ac.id/?page_id=683 Daftar Dosen Tetap Departemen Ilmu Filsafat Universitas Indonesia]
*[http://philosophy.ui.ac.id/?page_id=683 Daftar Dosen Tetap Departemen Ilmu Filsafat Universitas Indonesia]
*[http://www.youtube.com/watch?feature=player_embedded&v=qxWnezf_CoI#! Kuliah Umum Erotika Kamasutra oleh Saras Dewi di Salihara]
*[http://www.youtube.com/watch?feature=player_embedded&v=qxWnezf_CoI#! Kuliah Umum Erotika Kamasutra oleh Saras Dewi di Salihara]
*[https://www.goodreads.com/book/show/8058429-cinta-bukan-cokelat Cinta Bukan Coklat by Saras Dewi]


{{indo-bio-stub}}
{{indo-bio-stub}}
Baris 45: Baris 73:
[[Kategori:Tokoh Bali]]
[[Kategori:Tokoh Bali]]
[[Kategori:Penyanyi Indonesia]]
[[Kategori:Penyanyi Indonesia]]
[[Kategori:Aktivis Indonesia]]

Revisi per 20 Agustus 2014 13.50

Templat:Infobox artis indonesia L.G. Saraswati Putri atau umum dikenal Saras Dewi (lahir 16 September 1983) adalah penyanyi Indonesia sekaligus dosen Filsafat Universitas Indonesia. Saras lahir dan besar di Bali.

Kehidupan dan karier

Awal kehidupan dan keluarga

Saras Dewi yang bernama lengkap L.G. Saraswati Putri lahir 16 September 1983 di Denpasar, Bali. Ia adalah anak sulung dari sepuluh bersaudara. Setelah lulus SMA, Saras memilih Jurusan Filsafat di Universitas Indonesia. Dari sarjana hingga bergelar doktor, Saras konsisten dengan mendalami filsafat. Dia kemudian menikah dengan musisi gitaris dari band Netral, Christopher Bollemeyer.[1]

Penyanyi

Pada 2002 meluncurkan album dengan Bintang Record, dengan single "Lembayung Bali" dan judul album Chrysan. Album ini masuk nominasi AMI Award (Anugerah Musik Indonesia) dalam kategori, Best Ballad, dan Best Single. Pada tahun 2014, Saras bersama artis Bali lainnya menyanyi bersama untuk gerakan Bali Tolak Reklamasi.

Dosen

Dari sarjana hingga bergelar dokter, Saras konsisten dengan mendalami filsafat. Pada tahun 2001 dia mendapat beasiswa sampai jenjang S3 namun dengan dan ikatan kerja. Pertama kali diajak mengajar oleh Gadis Arivia dengan menjadi asistennya selama dua semester sebelum akhirnya mendapat kepercayaan untuk memegang kelas sendiri.[2]

Mengawali menjadi dosen luar biasa disana semenjak 2006, dan pada tahun 2009 menjadi dosen Pegawai Negeri Sipil untuk Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia. Sekarang dia menjabat sebagai Ketua Program Studi Ilmu Filsafat.[3] Dia mengajar mata kuliah eksistensialisme, filsafat timur dan etika lingkungan. Pada bulan Juli 2013, dia berhasil menyelesaikan program doktoral di usia 29 tahun.

Penulis dan aktivis

Telah menerbitkan 3 buku, yang pertama ada karya sastra kumpulan puisi dengan judul Jiwa Putih pada tahun 2004, buku yang kedua merupakan buku non fiksi tentang Hak Azasi Manusia yang diterbitkan pada tahun 2006 oleh UI Press bekerja sama dengan Uni Eropa, sedangkan buku ketiga yang berjudul Cinta Bukan Coklat terbit pada tahun 2010.

Tulisannya sebagai kolumnis mengisi di berbagai media, termasuk Media Indonesia, Jawa Pos, Bali Post, Media Hindu, Raditya, Nusa Tenggara Post. Ia banyak menulis tentang tema-tema sosial, budaya dan politik. Selain itu kerap mengirimkan puisi-puisi dan telah dimuat oleh Media Indonesia dan Bali Post.

Saras juga terlibat dalam gerakan konser amal dan koin sastra untuk penyelamatan Pusat Dokumentasi Sastra H.B Jassin karena adanya pemotongan anggaran operasional dari Pemrpov DKI di era Fauzi Bowo yang mengangkat keprihatinan seniman Jakarta dan pecinta sastra. Sebagai pengguna aktif media sosial twitter, dia membantu menyuarakan kesadaran akan peran seni sastra dan masalah yang dihadapi lewat akun pribadinya.[4][5] Pada tahun 2014, dia bersama Walhi dan beberapa artis lokal Bali sama-sama memperjuangkan penolakan reklamasi kawasan hijau Benoa. Dia melihat ada ketidakseimbangan, hancurnya Bali, hilangnya spesies, kehidupan yang tidak seimbang, sampah, limbah, kemacetan dan over populasi yang luar biasa.

Dalam kasus pelecehan seksual yang dilakukan penyair, sastrawan dan budayawan Sitok Srengenge, dia juga vokal mengusut dan mendampingi korban yang juga mahasiswi Universitas Indonesia karena sejak awal korban telah datang kepadanya dan bercerita tentang kasus ini.[6][7]

Diskografi

Album

Single

Bibliografi

  • Jiwa Putih karya sastra kumpulan puisi (2004)
  • Hak Azasi Manusia (2006)
  • Cinta Bukan Coklat (2010)

Referensi

  1. ^ "Saras Dewi Kesengsem Coki". showbiz.liputan6.com. 7 Juli 2002. 
  2. ^ "Saras Dewi: Menemukan Diri Dalam Filsafat". dailysylvia.com. 23 September 2013. 
  3. ^ "Saras Dewi, Berani Mengejar Cita-cita". bali.tribunnews.com. 12 Mei 2014. 
  4. ^ "Saras Dewi: Philosophical songs". thejakartapost.com. 18 April 2011. 
  5. ^ "Konser Amal untuk PDS HB Jassin". kompas.com. 13 April 2011. 
  6. ^ "Perkosa Mahasiswi UI, Sitok Merasa Bersalah tapi Tak Mau Tanggung Jawab". beritajatim.com. 30 November 2013. 
  7. ^ "Korban Sitok Srengenge Diduga Lebih Dari Tiga". kapanlagi.com. 18 Desember 2013. 

Pranala Luar