Bidadari-Bidadari Surga: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Autojones08 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Relly Komaruzaman (bicara | kontrib)
k ←Suntingan Autojones08 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh BennyAlfhie
Baris 9: Baris 9:
| director = [[Sony Gaokasak]]
| director = [[Sony Gaokasak]]
| producer = [[Chand Parwez Servia]]<br>[[Fiaz Servia]]
| producer = [[Chand Parwez Servia]]<br>[[Fiaz Servia]]
| writer = [[Based on Novel by Tere Liye]]
| writer =
| narrator =
| narrator =
| starring = [[Nirina Zubir]]<br>[[Nino Fernandez]]<br>[[Nadine Chandrawinata]]<br>[[Henidar Amroe]]<br>[[Rizky Hanggono]]<br>[[Chantiq Schagerl]]<br>[[Mike Lewis]]<br>[[Juhana Sutisna]]<br>[[Frans Nicholas]]<br>[[Zidni Adam]]<br>[[Astri Nurdin]]<br>[[Gary Iskak]]<br>[[Billy Boedjanger]]
| starring = [[Nirina Zubir]]<br>[[Nino Fernandez]]<br>[[Nadine Chandrawinata]]<br>[[Henidar Amroe]]<br>[[Rizky Hanggono]]<br>[[Chantiq Schagerl]]<br>[[Mike Lewis]]<br>[[Juhana Sutisna]]<br>[[Frans Nicholas]]<br>[[Adam Zidni]]<br>[[Astri Nurdin]]<br>[[Gary Iskak]]<br>[[Billy Boedjanger]]
| music =
| music =
| maintheme =
| maintheme =

Revisi per 3 Agustus 2014 19.04

Bidadari-Bidadari Surga
Berkas:BIDADARIBIDADARIDARISURGAPOSTERFILMNADINENIRINANINO.jpg
Poster film
SutradaraSony Gaokasak
ProduserChand Parwez Servia
Fiaz Servia
PemeranNirina Zubir
Nino Fernandez
Nadine Chandrawinata
Henidar Amroe
Rizky Hanggono
Chantiq Schagerl
Mike Lewis
Juhana Sutisna
Frans Nicholas
Adam Zidni
Astri Nurdin
Gary Iskak
Billy Boedjanger
Perusahaan
produksi
Tanggal rilis
NegaraIndonesia
BahasaIndonesia

Bidadari-Bidadari Surga adalah film drama Indonesia tahun 2012. Film ini disutradarai oleh Sony Gaokasak. Film ini dibintangi oleh Nirina Zubir, Nino Fernandez, dan Nadine Chandrawinata.[1]

Sinopsis

Kehidupan Laisa dan keluarganya di Lembah Lahambay tidaklah mudah. Sebagai anak tertua dari lima bersaudara, Laisa harus merawat ibu dan adik-adiknya, Dalimunte, Ikanuri, Wibisana, dan Yashinta. Mereka semua bekerja keras, mulai dari menyadap karet di hutan, mengambil kayu, menganyam topi pesanan dan masih banyak lagi. Dengan keadaan seadanya dan fisik yang tak terlalu sempurna, Laisa membawa perubahan bagi keluarganya dan warga kampungnya. Laisa mengubah ladang mereka menjadi perkebunan stoberi yang berkembang pesat. Ketika Dalimunthe harus menikah melangkahi Laisa, Dalimunthe merasa sangat bersalah. Dalimunthe dan semua orang sibuk menjodohkan Laisa tanpa memikirkan perasaan Laisa yang sakit setiap kali perjodohan itu gagal.

Tapi Dharma berbeda, salah satu teman Dalimunthe yang membuat perasaan Laisa tak karuan, tapi kenyataannya Dharma masih beristri. Istri Dharma yang tidak bisa memberikan keturunan merelakan Dharma untuk menikah lagi. Laisa merasa dibohongi. Dharma minta maaf bila dia telah menyakiti hati Laisa. Hari pernikahan pun mulai disiapkan. Tapi menjelang hari bahagia itu tiba, Dharma mendapat kabar bahwa istrinya hamil. Kabar yang membahagiakan bagi Dharma tapi meruntuhkan semua harapan Laisa. Laisa kembali menyibukkan diri di perkebunannya, berusaha tampil seperti tak ada apa-apa Tapi seolah nasib tak pernah berhenti mempermainkan Laisa. Sakit yang selama ini dirasa Laisa adalah kanker paru-paru.[1]

Referensi

Pranala luar