Tanjung Raja, Ogan Ilir: Perbedaan antara revisi
Mersamjambi (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
Mersamjambi (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 14: | Baris 14: | ||
'''Tanjung Raja''' adalah sebuah [[kecamatan]] tertua di [[Kabupaten Ogan Ilir]], [[Sumatera Selatan]], [[Indonesia]]. |
'''Tanjung Raja''' adalah sebuah [[kecamatan]] tertua di [[Kabupaten Ogan Ilir]], [[Sumatera Selatan]], [[Indonesia]]. |
||
Awal mulanya kecamatan ini meliputi Kecamatan Rantau Alai, Kandis, Rantau Panjang, dan Sungai Pinang. Sebelum kabupaten Ogan Ilir terbentuk Tanjung Raja akan diusulkan oleh pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir sebagai ibu kota kabupaten. Disebabkan karena letak kecamatan ini strategis terletak di jalur perlintasan timur Sumatera menjadikan wilayahnya sebagai Kota Transit, dan letaknya juga tidak berjauhan dengan ibu kota Kabupaten Ogan Komering Ilir (Kayuagung) sehingga akses menuju Kota ini menjadi lebih mudah. Salah satu yang menjadikan ''icon'' kecil kota ini adalah ''Pindang Tulang Meranjat''-nya yang lezat dan sedap. Penduduk kecamatan Tanjung Raja mayoritas bekerja sebagai petani, dan sebagian kecil sebagai PNS serta penduduk di wilayah ini bersuku bangsa Pegagan, Komering, Kayuagung, dan jawa, sedangkan bahasa yang digunakan oleh masyarakat sehari-hari adalah Bahasa Indonesia, Bahasa Palembang, Bahasa Pegagan, dan Kayuagung. |
Awal mulanya kecamatan ini meliputi Kecamatan Rantau Alai, Kandis, Rantau Panjang, dan Sungai Pinang. Sebelum kabupaten Ogan Ilir terbentuk Tanjung Raja akan diusulkan oleh pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir sebagai ibu kota kabupaten. Disebabkan karena letak kecamatan ini strategis terletak di jalur perlintasan timur Sumatera menjadikan wilayahnya sebagai Kota Transit, dan letaknya juga tidak berjauhan dengan ibu kota Kabupaten Ogan Komering Ilir (Kayuagung) sehingga akses menuju Kota ini menjadi lebih mudah. Salah satu yang menjadikan ''icon'' kecil kota ini adalah ''Pindang Tulang Meranjat''-nya yang lezat dan sedap. Penduduk kecamatan Tanjung Raja mayoritas bekerja sebagai petani, dan sebagian kecil sebagai PNS serta penduduk di wilayah ini bersuku bangsa Pegagan, Komering, Kayuagung, dan jawa, sedangkan bahasa yang digunakan oleh masyarakat sehari-hari adalah Bahasa Indonesia, Bahasa Palembang, Bahasa Pegagan, dan Kayuagung. |
||
== Penduduk == |
|||
Berdasarkan hasil pencacahan Sensus Penduduk 2010, jumlah penduduk kecamatan Tanjung Raja berjumlah 40.897 orang, yang terdiri atas 20.730 orang laki-laki dan 20.167 orang perempuan, sedangkan secara keseluruhan jumlah penduduk Tanjung Raja beserta wilayah pemekarannya berjumlah 101.526 orang dengan rincian 51.368 orang laki-laki dan 50.158 orang perempuan dari rincian tersebut jumlah penduduk masih menandakan bahwa jumlah penduduk laki-laki masih lebih banyak dari jumlah penduduk perempuan dengan rasio jenis kelamin (''Sex Ratio'') sebesar 102,41. Apabila dilihat per wilayah kecamatan, rasio jenis kelamin semuanya di atas 100, kecuali Kecamatan Kandis yaitu sebesar 99,61 %, yang tertinggi Kecamatan Sungai Pinang yaitu 105,37 %. |
|||
== Desa/kelurahan == |
== Desa/kelurahan == |
Revisi per 12 Juli 2014 07.48
Tanjung Raja | |
---|---|
Berkas:Tanjungraja1.jpg | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Sumatera Selatan |
Kabupaten | Ogan Ilir |
Pemerintahan | |
• Camat | M. Ridhon, M.Si |
Populasi | |
• Total | 42,920 jiwa (2.010) jiwa |
Kode Kemendagri | 16.10.03 |
Kode BPS | 1610040 |
Desa/kelurahan | 4 |
Tanjung Raja adalah sebuah kecamatan tertua di Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan, Indonesia. Awal mulanya kecamatan ini meliputi Kecamatan Rantau Alai, Kandis, Rantau Panjang, dan Sungai Pinang. Sebelum kabupaten Ogan Ilir terbentuk Tanjung Raja akan diusulkan oleh pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir sebagai ibu kota kabupaten. Disebabkan karena letak kecamatan ini strategis terletak di jalur perlintasan timur Sumatera menjadikan wilayahnya sebagai Kota Transit, dan letaknya juga tidak berjauhan dengan ibu kota Kabupaten Ogan Komering Ilir (Kayuagung) sehingga akses menuju Kota ini menjadi lebih mudah. Salah satu yang menjadikan icon kecil kota ini adalah Pindang Tulang Meranjat-nya yang lezat dan sedap. Penduduk kecamatan Tanjung Raja mayoritas bekerja sebagai petani, dan sebagian kecil sebagai PNS serta penduduk di wilayah ini bersuku bangsa Pegagan, Komering, Kayuagung, dan jawa, sedangkan bahasa yang digunakan oleh masyarakat sehari-hari adalah Bahasa Indonesia, Bahasa Palembang, Bahasa Pegagan, dan Kayuagung.
Penduduk
Berdasarkan hasil pencacahan Sensus Penduduk 2010, jumlah penduduk kecamatan Tanjung Raja berjumlah 40.897 orang, yang terdiri atas 20.730 orang laki-laki dan 20.167 orang perempuan, sedangkan secara keseluruhan jumlah penduduk Tanjung Raja beserta wilayah pemekarannya berjumlah 101.526 orang dengan rincian 51.368 orang laki-laki dan 50.158 orang perempuan dari rincian tersebut jumlah penduduk masih menandakan bahwa jumlah penduduk laki-laki masih lebih banyak dari jumlah penduduk perempuan dengan rasio jenis kelamin (Sex Ratio) sebesar 102,41. Apabila dilihat per wilayah kecamatan, rasio jenis kelamin semuanya di atas 100, kecuali Kecamatan Kandis yaitu sebesar 99,61 %, yang tertinggi Kecamatan Sungai Pinang yaitu 105,37 %.
Desa/kelurahan
Tanjung Raja Utara, Tanjung Raja Timur, Tanjung Raja Barat, Tanjung Raja Kota.