Padrão: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Kembangraps (bicara | kontrib)
k memindahkan Padraõ ke Padrão: salah ejaan
Kembangraps (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
'''Padrão''' (dibaca kira-kira "padraung", dengan bunyi "ng" lemah) adalah [[prasasti]] yang sekarang disimpan di [[Museum Nasional]] [[Jakarta]] ini ditemukan pada tahun 1918 ketika dilakukan penggalian untuk membangun rumah di daerah Jalan Cengkeh, dekat [[Pasar Ikan]], [[Sunda Kelapa]], [[Jakarta Utara]].
'''Padrão''' (dibaca kira-kira "padraung", dengan bunyi "ng" lemah) adalah [[prasasti]] yang sekarang disimpan di [[Museum Nasional]] [[Jakarta]] ini ditemukan pada tahun 1918 ketika dilakukan penggalian untuk membangun rumah di Jalan Cengkeh (dulu bernama Prinsenstraat), dekat [[Pasar Ikan]], [[Sunda Kelapa]], [[Jakarta Utara]].


Prasasti ini merupakan tanda perjanjian perdagangan antara [[Kerajaan Pajajaran]], sebagai penguasa pelabuhan Sunda Kelapa dan armada [[Portugis]]. Dibuat pada tahun 1522, tulisannya menggunakan [[aksara Gotik]] dan berbahasa Portugis.<ref>[http://news.indosiar.com/news_read.htm?id=49641 Situs Berita Indosiar, diakses 7 Juni 2007]</ref>
Prasasti ini merupakan tanda perjanjian perdagangan antara [[Kerajaan Sunda]], sebagai penguasa pelabuhan Sunda Kelapa, dan armada [[Portugis]]. Bertanggal [[21 Agustus]] [[1522]], tulisannya menggunakan [[aksara Gotik]] dan berbahasa Portugis. Perjanjian ini, dinamakan "Perjanjian Sunda Kelapa", dibuat oleh utusan dagang Portugis yang dipimpin Enrique Leme dan membawa barang-barang untuk "Raja Samian" (maksudnya Sanghyang, yaitu Raja [[Surawisesa]], 1521-1535). Ia diterima dengan baik. Padrão didirikan di atas tanah yang ditunjuk sebagai tempat untuk membangun benteng dan gudang bagi orang Portugis.

Pada dokumen perjanjian, saksi dari Kerajaan Sunda adalah ''Padam Tumungo, Samgydepaty, e outre Benegar e easy o xabandar'', maksudnya adalah "Yang Dipertuan Tumenggung, Sang Adipati, Bendahara dan Syahbandar Sunda Kelapa". Saksi dari pihak Portugis, seperti dilaporkan sejarawan Porto bernama João de Barros, ada delapan orang. Saksi dari Kerajaan Sunda tidak menandatangani dokumen, mereka melegalisasinya dengan adat istiadat melalui "selamatan".


==Lihat juga==
==Lihat juga==
Baris 8: Baris 10:




== Catatan kaki ==
== Rujukan ==
* [http://news.indosiar.com/news_read.htm?id=49641 Situs Berita Indosiar, diakses 6 Juni 2007]

* [http://buletin.melsa.net.id/news/sundakelapa.html Buletin Melsa, diakses 6 Juni 2007]
{{reflist}}


[[Kategori:Prasasti|Padrão]]
[[Kategori:Prasasti|Padrão]]

Revisi per 6 Juni 2007 10.04

Padrão (dibaca kira-kira "padraung", dengan bunyi "ng" lemah) adalah prasasti yang sekarang disimpan di Museum Nasional Jakarta ini ditemukan pada tahun 1918 ketika dilakukan penggalian untuk membangun rumah di Jalan Cengkeh (dulu bernama Prinsenstraat), dekat Pasar Ikan, Sunda Kelapa, Jakarta Utara.

Prasasti ini merupakan tanda perjanjian perdagangan antara Kerajaan Sunda, sebagai penguasa pelabuhan Sunda Kelapa, dan armada Portugis. Bertanggal 21 Agustus 1522, tulisannya menggunakan aksara Gotik dan berbahasa Portugis. Perjanjian ini, dinamakan "Perjanjian Sunda Kelapa", dibuat oleh utusan dagang Portugis yang dipimpin Enrique Leme dan membawa barang-barang untuk "Raja Samian" (maksudnya Sanghyang, yaitu Raja Surawisesa, 1521-1535). Ia diterima dengan baik. Padrão didirikan di atas tanah yang ditunjuk sebagai tempat untuk membangun benteng dan gudang bagi orang Portugis.

Pada dokumen perjanjian, saksi dari Kerajaan Sunda adalah Padam Tumungo, Samgydepaty, e outre Benegar e easy o xabandar, maksudnya adalah "Yang Dipertuan Tumenggung, Sang Adipati, Bendahara dan Syahbandar Sunda Kelapa". Saksi dari pihak Portugis, seperti dilaporkan sejarawan Porto bernama João de Barros, ada delapan orang. Saksi dari Kerajaan Sunda tidak menandatangani dokumen, mereka melegalisasinya dengan adat istiadat melalui "selamatan".

Lihat juga


Rujukan