Sejarah perguruan tinggi di Indonesia: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Andreas Sihono (bicara | kontrib)
Andreas Sihono (bicara | kontrib)
Baris 4: Baris 4:


== Sejarah ==
== Sejarah ==
Awalnya rintisan perguruan tinggi perintisan ini hanya di bidang [[kesehatan]] saja. Pada tahun [[1902]] di [[Batavia]] didirikan [[School tot Opleiding van Inlandsche Artsen]] (''School Tot Opleiding van Inlandsche Artsen'' atau dikenal sebagai ''Sekolah Dokter [[Bumi Putera]]'') kemudian [[NIAS]] (''Nerderlandsch Indische Artsen School'') tahun [[1913]] di Surabaya . Ketika STOVIA tidak menerima murid lagi, didirikanlah sekolah tabib tinggi [[GHS]] (Geneeskundige Hooge School) pada tahun [[1927]]. Perguruan inilah yang sebenarnya merupakan embrio [[dokter|kedokteran]] [[Universitas Indonesia]].<ref>[http://www.fk.ui.ac.id/Indonesia/frame/FKUI/sejarah.html "Sejarah Singkat FKUI"], Situs Resmi FKUI, diakses [[Mei]] [[2007]]</ref>.
Awalnya rintisan perguruan tinggi perintisan ini hanya di bidang [[kesehatan]] saja. Pada tahun [[1902]] di [[Batavia]] didirikan [[School tot Opleiding van Inlandsche Artsen]] (''School Tot Opleiding van Inlandsche Artsen'' atau dikenal sebagai ''Sekolah Dokter [[Bumi Putera]]'') kemudian [[NIAS]] (''Nerderlandsch Indische Artsen School'') tahun [[1913]] di Surabaya . Ketika STOVIA tidak menerima murid lagi, didirikanlah sekolah tabib tinggi [[GHS]] (Geneeskundige Hooge School) pada tahun [[1927]]. Perguruan inilah yang sebenarnya merupakan embrio [[dokter|kedokteran]] [[Universitas Indonesia]].<ref>[http://www.fk.ui.ac.id/Indonesia/frame/FKUI/sejarah.html "Sejarah Singkat FKUI"], Situs Resmi FKUI, diakses [[Mei]] [[2007]]</ref><ref name=stt>{{cite web|url=http://www.stt-wastukancana.ac.id/info-sejarah-pendidikan-tinggi-indonesia.html|title=Sejarah pendidikan tinggi di Indonesia|accessdate=30 Juni 2014}}</ref>.


Di Bandung tahun [[1920]] didirikan [[Technische Hooge School]] (THS) yang pada tahun itu juga dijadikan perguruan tinggi negeri.{{refn|group=catatan|name=stsatu|Pada tanggal 3 Juli 1920 '''sekolah tinggi pertama''' di [[Hindia Belanda]], yaitu ''Technische Hoogeschool'' (Sekolah Tinggi Teknik), yang dikenal dengan singkatan namanya THS didirikan di Bandung.<ref name="som">Somadikarta, S. (1999). ''Tahun emas Universitas Indonesia'', Jilid 1: Dari Balai ke Universitas. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press).</ref>{{rp|6}} Pada tanggal 28 Oktober 1924 ''Rechtshoogeschool'' (RHS atau Sekolah Tinggi Hukum) yang merupakan '''institusi pendidikan tinggi kedua''' dibuka di Jakarta, dan tiga tahun kemudian, pada tanggal 16 Agustus 1927 ''Geneeskundige Hoogeschool'' (GHS atau Sekolah Tinggi Kedokteran) yang merupakan '''institusi pendidikan tinggi ketiga''' dibuka di Jakarta.<ref name="som"/>{{rp|8}}}} THS ini adalah embrio [[Institut Teknologi Bandung]]. Pada tahun [[1922]] didirikan [[Textil Inrichting Bandoeng]] (TIB) ini lah embrio [[Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil]] Bandung.<ref>{{cite web|url=http://stttekstil.ac.id/index.php|accessdate=30 Juni 2014|title=STT Tekstil Bandung}}</ref>
Di Bandung tahun [[1920]] didirikan [[Technische Hooge School]] (THS) yang pada tahun itu juga dijadikan perguruan tinggi negeri.{{refn|group=catatan|name=stsatu|Pada tanggal 3 Juli 1920 '''sekolah tinggi pertama''' di [[Hindia Belanda]], yaitu ''Technische Hoogeschool'' (Sekolah Tinggi Teknik), yang dikenal dengan singkatan namanya THS didirikan di Bandung.<ref name="som">Somadikarta, S. (1999). ''Tahun emas Universitas Indonesia'', Jilid 1: Dari Balai ke Universitas. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press).</ref>{{rp|6}} Pada tanggal 28 Oktober 1924 ''Rechtshoogeschool'' (RHS atau Sekolah Tinggi Hukum) yang merupakan '''institusi pendidikan tinggi kedua''' dibuka di Jakarta, dan tiga tahun kemudian, pada tanggal 16 Agustus 1927 ''Geneeskundige Hoogeschool'' (GHS atau Sekolah Tinggi Kedokteran) yang merupakan '''institusi pendidikan tinggi ketiga''' dibuka di Jakarta.<ref name="som"/>{{rp|8}}}} THS ini adalah embrio [[Institut Teknologi Bandung]]. Pada tahun [[1922]] didirikan [[Textil Inrichting Bandoeng]] (TIB) ini lah embrio [[Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil]] Bandung.<ref>{{cite web|url=http://stttekstil.ac.id/index.php|accessdate=30 Juni 2014|title=STT Tekstil Bandung}}</ref><ref name=stt />


Pada tahun [[1922]] kemudian berdiri sekolah [[hukum]] ([[Rechts School]]) yang kemudian ditingkatkan menjadi sekolah tinggi hukum ([[Recht hooge School]]) pada tahun [[1924]]. [[Sekolah tinggi]] inilah embrio Fakultas Hukum di Indonesia. Di Jakarta tahun [[1940]] didirikan ''[[Faculteit de Letterenen Wijsbegeste]]'' yang kemudian menjadi Fakultas [[Sastra]] dan [[Filsafat]] di Indonesia.
Pada tahun [[1922]] kemudian berdiri sekolah [[hukum]] ([[Rechts School]]) yang kemudian ditingkatkan menjadi sekolah tinggi hukum ([[Recht hooge School]]) pada tahun [[1924]]. [[Sekolah tinggi]] inilah embrio Fakultas Hukum di Indonesia. Di Jakarta tahun [[1940]] didirikan ''[[Faculteit de Letterenen Wijsbegeste]]''<ref name=stt /> yang kemudian menjadi Fakultas [[Sastra]] dan [[Filsafat]] di Indonesia.


Di Bogor didirikan sekolah tinggi [[pertanian]] ([[Landsbouwkundige Faculteit]]) pada tahun [[1941]] yang sekarang disebut [[Institut Pertanian Bogor]] (IPB). Pada zaman [[Jepang]] sampai awal kemerdekaan, GHS ditutup dan atas inisiatif pemerintahan militer, GHS dan NIAS dijadikan satu dan diberikan nama [[Ika Dai Gakko]] (Sekolah Tinggi Kedokteran). Dua hari setelah proklamasi, tanggal [[19 Agustus]] [[1945]], pemerintah Indonesia mendirikan [[Balai Pergoeroean Tinggi RI]] yang memiliki [[Pergoeroean Tinggi Kedokteran]]. Sekolah tinggi ini dibuka secara resmi pada tanggal [[1 Oktober]] [[1945]].
Di Bogor didirikan sekolah tinggi [[pertanian]] ([[Landsbouwkundige Faculteit]]) pada tahun [[1941]]<ref name=stt /> yang sekarang disebut [[Institut Pertanian Bogor]] (IPB). Pada zaman [[Jepang]] sampai awal kemerdekaan, GHS ditutup dan atas inisiatif pemerintahan militer, GHS dan NIAS dijadikan satu dan diberikan nama [[Ika Dai Gakko]] (Sekolah Tinggi Kedokteran). Dua hari setelah proklamasi, tanggal [[19 Agustus]] [[1945]], pemerintah Indonesia mendirikan [[Balai Pergoeroean Tinggi RI]] yang memiliki [[Pergoeroean Tinggi Kedokteran]]. Sekolah tinggi ini dibuka secara resmi pada tanggal [[1 Oktober]] [[1945]].


Di masa perjuangan revolusi fisik melawan Belanda (1946-1949) [[Pergoeroean Tinggi Kedokteran]] mengungsi ke [[Jawa Tengah]] dan [[Jawa Timur]], ([[Klaten]] dan [[Malang]]). Sementara itu pemerintah RI di [[Yogyakarta]] bekerja sama dengan Yayasan Balai Perguruan Tinggi Gajah Mada
Di masa perjuangan revolusi fisik melawan Belanda (1946-1949) [[Pergoeroean Tinggi Kedokteran]] mengungsi ke [[Jawa Tengah]] dan [[Jawa Timur]], ([[Klaten]] dan [[Malang]]). Sementara itu pemerintah RI di [[Yogyakarta]] bekerja sama dengan Yayasan Balai Perguruan Tinggi Gajah Mada
pada tanggal [[19 Desember]] [[1949]] mendirikan [[Universitas Gadjah Mada]]. Pada awalnya hanya ada 2 Fakultas, yaitu Hukum dan Kesusasteraan yang bertempat di pagelaran dan baru kemudian berangsur-angsur pindah ke kampus [[Bulak Sumur]].
pada tanggal [[19 Desember]] [[1949]] mendirikan [[Universitas Gadjah Mada]].<ref name=stt /> Pada awalnya hanya ada 2 Fakultas, yaitu Hukum dan Kesusasteraan yang bertempat di pagelaran dan baru kemudian berangsur-angsur pindah ke kampus [[Bulak Sumur]].


Pada zaman pendudukan, di [[Batavia]] pihak Belanda mengusahakan dibukanya kembali GHS. Maka bukan hal yang aneh ketika penyerahan kedaulatan, tahun [[1949]] timbul gagasan untuk menjunjung tinggi ilmu pengetahuan tanpa membedakan warna kulit dan asal keturunan. Kedua lembaga pendidikan bekas Belanda dan bekas Republik dijadikan satu menjadi ''Universiteit Indonesia'', ''Fakulteit Kedokteran'', tanggal [[2 Februari]] [[1950]], yang saat ini dikenal dengan Fakultas Kedokteran [[Universitas Indonesia]] (FKUI)
Pada zaman pendudukan, di [[Batavia]] pihak Belanda mengusahakan dibukanya kembali GHS. Maka bukan hal yang aneh ketika penyerahan kedaulatan, tahun [[1949]] timbul gagasan untuk menjunjung tinggi ilmu pengetahuan tanpa membedakan warna kulit dan asal keturunan. Kedua lembaga pendidikan bekas Belanda dan bekas Republik dijadikan satu menjadi ''Universiteit Indonesia'', ''Fakulteit Kedokteran'', tanggal [[2 Februari]] [[1950]], yang saat ini dikenal dengan Fakultas Kedokteran [[Universitas Indonesia]] (FKUI)


[[Universitas Islam Indonesia]] (UII) Yogyakarta yang berdiri tanggal [[8 Juli]] [[1945]] merupakan perguruan tinggi [[swasta]] pertama dan tertua di Indonesia.
[[Universitas Islam Indonesia]] (UII) Yogyakarta yang berdiri tanggal [[8 Juli]] [[1945]] merupakan perguruan tinggi [[swasta]] pertama dan tertua di Indonesia.<ref name=stt />


== Lihat juga ==
== Lihat juga ==

Revisi per 30 Juni 2014 07.26

Sejarah perguruan tinggi di Indonesia bermula sejak pemerintah Hindia Belanda memberlakukan Politik Etis, yang salah satu programnya adalah pendidikan. Program pendidikan mendorong timbulnya sekolah-sekolah yang semula hanya sekolah dasar untuk belajar membaca, menulis, dan menghitung, kemudian diperluas pada sekolah menengah dan perguruan tinggi. Perguruan tinggi ini yang kemudian menjadi cikal bakal berkembangnya Universitas dan Fakultas di Jakarta, Bandung dan Surabaya.

Sejarah

Awalnya rintisan perguruan tinggi perintisan ini hanya di bidang kesehatan saja. Pada tahun 1902 di Batavia didirikan School tot Opleiding van Inlandsche Artsen (School Tot Opleiding van Inlandsche Artsen atau dikenal sebagai Sekolah Dokter Bumi Putera) kemudian NIAS (Nerderlandsch Indische Artsen School) tahun 1913 di Surabaya . Ketika STOVIA tidak menerima murid lagi, didirikanlah sekolah tabib tinggi GHS (Geneeskundige Hooge School) pada tahun 1927. Perguruan inilah yang sebenarnya merupakan embrio kedokteran Universitas Indonesia.[1][2].

Di Bandung tahun 1920 didirikan Technische Hooge School (THS) yang pada tahun itu juga dijadikan perguruan tinggi negeri.[catatan 1] THS ini adalah embrio Institut Teknologi Bandung. Pada tahun 1922 didirikan Textil Inrichting Bandoeng (TIB) ini lah embrio Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil Bandung.[4][2]

Pada tahun 1922 kemudian berdiri sekolah hukum (Rechts School) yang kemudian ditingkatkan menjadi sekolah tinggi hukum (Recht hooge School) pada tahun 1924. Sekolah tinggi inilah embrio Fakultas Hukum di Indonesia. Di Jakarta tahun 1940 didirikan Faculteit de Letterenen Wijsbegeste[2] yang kemudian menjadi Fakultas Sastra dan Filsafat di Indonesia.

Di Bogor didirikan sekolah tinggi pertanian (Landsbouwkundige Faculteit) pada tahun 1941[2] yang sekarang disebut Institut Pertanian Bogor (IPB). Pada zaman Jepang sampai awal kemerdekaan, GHS ditutup dan atas inisiatif pemerintahan militer, GHS dan NIAS dijadikan satu dan diberikan nama Ika Dai Gakko (Sekolah Tinggi Kedokteran). Dua hari setelah proklamasi, tanggal 19 Agustus 1945, pemerintah Indonesia mendirikan Balai Pergoeroean Tinggi RI yang memiliki Pergoeroean Tinggi Kedokteran. Sekolah tinggi ini dibuka secara resmi pada tanggal 1 Oktober 1945.

Di masa perjuangan revolusi fisik melawan Belanda (1946-1949) Pergoeroean Tinggi Kedokteran mengungsi ke Jawa Tengah dan Jawa Timur, (Klaten dan Malang). Sementara itu pemerintah RI di Yogyakarta bekerja sama dengan Yayasan Balai Perguruan Tinggi Gajah Mada pada tanggal 19 Desember 1949 mendirikan Universitas Gadjah Mada.[2] Pada awalnya hanya ada 2 Fakultas, yaitu Hukum dan Kesusasteraan yang bertempat di pagelaran dan baru kemudian berangsur-angsur pindah ke kampus Bulak Sumur.

Pada zaman pendudukan, di Batavia pihak Belanda mengusahakan dibukanya kembali GHS. Maka bukan hal yang aneh ketika penyerahan kedaulatan, tahun 1949 timbul gagasan untuk menjunjung tinggi ilmu pengetahuan tanpa membedakan warna kulit dan asal keturunan. Kedua lembaga pendidikan bekas Belanda dan bekas Republik dijadikan satu menjadi Universiteit Indonesia, Fakulteit Kedokteran, tanggal 2 Februari 1950, yang saat ini dikenal dengan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI)

Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta yang berdiri tanggal 8 Juli 1945 merupakan perguruan tinggi swasta pertama dan tertua di Indonesia.[2]

Lihat juga


Catatan

  1. ^ Pada tanggal 3 Juli 1920 sekolah tinggi pertama di Hindia Belanda, yaitu Technische Hoogeschool (Sekolah Tinggi Teknik), yang dikenal dengan singkatan namanya THS didirikan di Bandung.[3]:6 Pada tanggal 28 Oktober 1924 Rechtshoogeschool (RHS atau Sekolah Tinggi Hukum) yang merupakan institusi pendidikan tinggi kedua dibuka di Jakarta, dan tiga tahun kemudian, pada tanggal 16 Agustus 1927 Geneeskundige Hoogeschool (GHS atau Sekolah Tinggi Kedokteran) yang merupakan institusi pendidikan tinggi ketiga dibuka di Jakarta.[3]:8

Rujukan

  1. ^ "Sejarah Singkat FKUI", Situs Resmi FKUI, diakses Mei 2007
  2. ^ a b c d e f "Sejarah pendidikan tinggi di Indonesia". Diakses tanggal 30 Juni 2014. 
  3. ^ a b Somadikarta, S. (1999). Tahun emas Universitas Indonesia, Jilid 1: Dari Balai ke Universitas. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press).
  4. ^ "STT Tekstil Bandung". Diakses tanggal 30 Juni 2014. 

Pranala Luar