Prosedur pengembangan sistem instruksional: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
←Membuat halaman berisi '{{inuseBP|BP39Candra}} '''PPSI''' merupakan singkatan dari prosedur pengembangan sistem instruksional.<ref name="utlebaksiu">[http://utlebaksiu.wordpress.com/2011/02/0...'
Tag: BP2014
 
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: BP2014
Baris 1: Baris 1:
{{inuseBP|BP39Candra}}
{{inuseBP|BP39Candra}}
[[File:Student studies at Shree Sahara Bal Primary School, Pokhara , grade1, Pokhara, Nepal. (10725346574).jpg|thumb|35opx|PPSI mempunyai tujuan yaitu untuk meningkatkan pembelajaran yang efektif dan efesien ]]
'''PPSI''' merupakan singkatan dari prosedur pengembangan sistem instruksional.<ref name="utlebaksiu">[http://utlebaksiu.wordpress.com/2011/02/08/format-kurikulum-dan-strategi-pembelajaran/content]UT Pokjar Lebaksiu :Format Kurikulum dan Strategi Pembelajaran<small>Publikasi: 8 Februari 2011</small></ref> Prosedur pengembangan sistem instruksional merupakan salah satu pendekatan dalam merancang sistem pembelajaran khususnya satuan pembelajaran oleh guru atau tenaga pendidik.<ref name="utlebaksiu"></ref> Prosedur pengembangan sistem instruksional merupakan pendekatan yang melekat pada kurikulum yang utama pada tahun 1957, 1976, dan 1977.<ref name="California">University of California.1976.Jurnal IKIP Yogyakarta, Issues 11-13.Publisher :IKIP Yogyakarta.28</ref> Prosedur pengembangan sistem instruksionaL merupakan pendekatan prosedur yang untuk menghasilkan program pembelajaran.<ref name="California.">University of California.1982.Buku paket latihan pendidikan kependudukan.Publisher :Dewan Gereja-Gereja di Indonesia.364</ref> Prosedur pengembangan sistem instruksional mulai populer seiring pemberlakuan kurikulum 1957.<ref name="utlebaksiu"></ref> Sistem prosedur pengembangan sistem instruksional mengarah pada tercapainya tujuan khusus, dapat diukur, dan dirumuskan dalam bentuk prilaku peserta didik.<ref name="utlebaksiu"></ref> Harapan diterapkannya prosedur pengembangan sistem instruksional guru atau tenaga pendidik dapat mencapai tujuan pembelajaran yang efektif dan efesien.<ref name="utlebaksiu"></ref> Prosedur pengembangan sistem instruksional digunakan sebagai karangka berpikir dalam menyususun sebuah rencana pembelajaran atau perumusan tujuan pembelajaran.<ref name="utlebaksiu"></ref> Kritik terhadap penerapan prosedur pengembangan sistem instruksional dikalangan para penajar atau guru yaitu prosedur ini membawa kosekuensi terhadap beban kerja guru dan juga kepala sekolah bertambah di bidang pengadministrasian dokumen seperti penyusunan satuan pembelajaran yang detil, termasuk penyusunan alat evaluasi yang harus dapat mengukur tujuan pembelajaran.<ref name="utlebaksiu"></ref>
'''PPSI''' merupakan singkatan dari prosedur pengembangan sistem instruksional.<ref name="utlebaksiu">[http://utlebaksiu.wordpress.com/2011/02/08/format-kurikulum-dan-strategi-pembelajaran/content]UT Pokjar Lebaksiu :Format Kurikulum dan Strategi Pembelajaran<small>Publikasi: 8 Februari 2011</small></ref> Prosedur pengembangan sistem instruksional merupakan salah satu pendekatan dalam merancang [[sistem]] pembelajaran khususnya satuan pembelajaran oleh [[guru]] atau tenaga pendidik.<ref name="utlebaksiu"></ref> Prosedur pengembangan sistem instruksional merupakan pendekatan yang melekat pada [[kurikulum]] yang utama pada tahun 1957, 1976, dan 1977.<ref name="California">University of California.1976.Jurnal IKIP Yogyakarta, Issues 11-13.Publisher :IKIP Yogyakarta.28</ref> Prosedur pengembangan sistem instruksionaL merupakan pendekatan prosedur yang untuk menghasilkan [[program]] [[pembelajaran]].<ref name="California.">University of California.1982.Buku paket latihan pendidikan kependudukan.Publisher :Dewan Gereja-Gereja di Indonesia.364</ref> Prosedur pengembangan sistem instruksional mulai [[populer]] seiring pemberlakuan [[kurikulum]] 1957.<ref name="utlebaksiu"></ref> Sistem prosedur pengembangan sistem instruksional mengarah pada tercapainya tujuan khusus, dapat diukur, dan dirumuskan dalam bentuk prilaku peserta didik.<ref name="utlebaksiu"></ref> Harapan diterapkannya prosedur pengembangan sistem instruksional [[guru]] atau tenaga pendidik dapat mencapai tujuan pembelajaran yang efektif dan efesien.<ref name="utlebaksiu"></ref> Prosedur pengembangan sistem instruksional digunakan sebagai karangka berpikir dalam menyususun sebuah rencana pembelajaran atau perumusan tujuan pembelajaran.<ref name="utlebaksiu"></ref> Kritik terhadap penerapan prosedur pengembangan sistem instruksional dikalangan para pengajar atau [[guru]] yaitu prosedur ini membawa konsekuensi terhadap beban kerja [[guru]] dan juga kepala [[sekolah]] bertambah di bidang administrasian [[dokumen]] seperti penyusunan satuan [[pembelajaran]] yang detil, termasuk penyusunan alat [[evaluasi]] yang harus dapat mengukur tujuan [[pembelajaran]].<ref name="utlebaksiu"></ref>
==Referensi==
==Referensi==
{{Reflist}}
{{Reflist}}

Revisi per 27 Juni 2014 07.59

PPSI mempunyai tujuan yaitu untuk meningkatkan pembelajaran yang efektif dan efesien

PPSI merupakan singkatan dari prosedur pengembangan sistem instruksional.[1] Prosedur pengembangan sistem instruksional merupakan salah satu pendekatan dalam merancang sistem pembelajaran khususnya satuan pembelajaran oleh guru atau tenaga pendidik.[1] Prosedur pengembangan sistem instruksional merupakan pendekatan yang melekat pada kurikulum yang utama pada tahun 1957, 1976, dan 1977.[2] Prosedur pengembangan sistem instruksionaL merupakan pendekatan prosedur yang untuk menghasilkan program pembelajaran.[3] Prosedur pengembangan sistem instruksional mulai populer seiring pemberlakuan kurikulum 1957.[1] Sistem prosedur pengembangan sistem instruksional mengarah pada tercapainya tujuan khusus, dapat diukur, dan dirumuskan dalam bentuk prilaku peserta didik.[1] Harapan diterapkannya prosedur pengembangan sistem instruksional guru atau tenaga pendidik dapat mencapai tujuan pembelajaran yang efektif dan efesien.[1] Prosedur pengembangan sistem instruksional digunakan sebagai karangka berpikir dalam menyususun sebuah rencana pembelajaran atau perumusan tujuan pembelajaran.[1] Kritik terhadap penerapan prosedur pengembangan sistem instruksional dikalangan para pengajar atau guru yaitu prosedur ini membawa konsekuensi terhadap beban kerja guru dan juga kepala sekolah bertambah di bidang administrasian dokumen seperti penyusunan satuan pembelajaran yang detil, termasuk penyusunan alat evaluasi yang harus dapat mengukur tujuan pembelajaran.[1]

Referensi

  1. ^ a b c d e f g [1]UT Pokjar Lebaksiu :Format Kurikulum dan Strategi PembelajaranPublikasi: 8 Februari 2011
  2. ^ University of California.1976.Jurnal IKIP Yogyakarta, Issues 11-13.Publisher :IKIP Yogyakarta.28
  3. ^ University of California.1982.Buku paket latihan pendidikan kependudukan.Publisher :Dewan Gereja-Gereja di Indonesia.364