Opistotonus: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: BP2014 |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: BP2014 |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{InuseBP|BP80Regenovia|27 Juni 2014|6 Juni 2014}} |
{{InuseBP|BP80Regenovia|27 Juni 2014|6 Juni 2014}} |
||
[[Berkas:Opitotonus.PNG|thumb|right|250px|Opitotonus pada Bayi]] |
|||
'''Opitotonus''' adalah suatu sikap pada tubuh abnormal ketika posisi tubuh mengalami kaku dan melengkung ke belakang, kemudian dengan kepala terlempar ke belakang.<ref name="internet">{{cite web|title= Sikap Tubuh Abnormal yang Menandai Kegawatan|accessdate= 18 juni 2014|url=http://www.medicalera.com/3/26508/sikap-tubuh-abnormal-yang-menandai-kegawatan}}</ref> Sumber lain menjelaskan bahwa Opitotonus adalah posisi yang tidak seimbang yang menjadi akibat kontraksi yang tidak henti-hentinya, jadi semua otot yang berlawanan semuanya, dan terjadinya kekejangan tubuh dengan ciri khas tulang punggung melengkung ke belakang, tungkai meregang, dan siku terlipat.<ref name="buku">{{cite book|author= Berhram Klirgman Arvin|publisher= EGC|location= Surabaya|isbn=9794484644|page=1005|title= Ilmu Kesehatan Anak}}</ref><ref name="internete">{{cite web|title= Opitotonus|url=http://lms.aau.ac.id/library/ebook/R_2368_05_PB/files/res/downloads/download_0288.pdf|accessdate= 18 Juni 2014}}</ref> Keadaan ini terjadi pada penderita tetanus |
'''Opitotonus''' adalah suatu sikap pada [[tubuh]] abnormal ketika posisi tubuh mengalami kaku dan melengkung ke belakang, kemudian dengan [[kepala]] terlempar ke belakang.<ref name="internet">{{cite web|title= Sikap Tubuh Abnormal yang Menandai Kegawatan|accessdate= 18 juni 2014|url=http://www.medicalera.com/3/26508/sikap-tubuh-abnormal-yang-menandai-kegawatan}}</ref> Sumber lain menjelaskan bahwa Opitotonus adalah posisi yang tidak seimbang yang menjadi akibat kontraksi yang tidak henti-hentinya, jadi semua otot yang berlawanan semuanya, dan terjadinya kekejangan tubuh dengan ciri khas tulang punggung melengkung ke belakang, tungkai meregang, dan siku terlipat.<ref name="buku">{{cite book|author= Berhram Klirgman Arvin|publisher= EGC|location= Surabaya|isbn=9794484644|page=1005|title= Ilmu Kesehatan Anak}}</ref><ref name="internete">{{cite web|title= Opitotonus|url=http://lms.aau.ac.id/library/ebook/R_2368_05_PB/files/res/downloads/download_0288.pdf|accessdate= 18 Juni 2014}}</ref> Keadaan ini terjadi pada penderita [[tetanus]]atau orang [[keracunan]] [[obat]] [[strikhnina]], Untuk mengurangi gejala ini biasanya diberikan obat penenang dan pelemas [[otot]].<ref name="internete"/> Namun, untuk menghilangkannya diperlukan pengobatan terhadap penyebabnya.<ref name="internete"/> Dalam kasus ini Jika penderita atau pasien dengan opistotonus terlentang, maka hanya bagian belakang kepala dan tumit yang menyentuh permukaan pendukung.<ref name="internet"/> Terjadinya Opistotonus lebih sering ditemui pada [[bayi]] dan anak-anak dibandingkan pada orang [[dewasa]].<ref name="internet"/> karena pada anak maupun bayi masih memiliki sistem [[saraf]] yang belum matang.<ref name="internet"/> Obat-obatan seperti [[fenotiazin]] dan obat [[antipsikotik]] lainnya yang dikonsumsi oleh penderita sebelumnya, kemudian dari obat-obatan tersebut memiliki efek samping yang disebut reaksi dystonic akut.<ref name="internet"/> Opistotonus merupakan bagian dari reaksi itu.<ref name="internet"/> Dalam kasus yang jarang terjadi, banyak bayi yang lahir dari ibu yang minum alkohol dalam jumlah besar selama kehamilan, dan saat bayi terlahirkan dari rahim ibu yang minum [[alkohol]] tersebut kemungkinan besar memiliki opisthotonus karena ''withdrawal'' alkohol.<ref name="internet"/> |
||
Obat-obatan seperti fenotiazin dan obat antipsikotik lainnya yang dikonsumsi oleh penderita sebelumnya, kemudian dari obat-obatan tersebut memiliki efek samping yang disebut reaksi dystonic akut.<ref name="internet"/> Opistotonus merupakan bagian dari reaksi itu.<ref name="internet"/> Dalam kasus yang jarang terjadi, banyak bayi yang lahir dari ibu yang minum alkohol dalam jumlah besar selama kehamilan, dan saat bayi terlahirkan dari rahim ibu yang minum alkohol tersebut kemungkinan besar memiliki opisthotonus karena withdrawal alkohol.<ref name="internet"/> |
|||
== Rujukan == |
== Rujukan == |
Revisi per 17 Juni 2014 23.23
Artikel ini merupakan artikel yang dikerjakan oleh Peserta Kompetisi Menulis Bebaskan Pengetahuan 2014 yakni BP80Regenovia (bicara). Untuk sementara waktu (hingga 27 Juni 2014), guna menghindari konflik penyuntingan, dimohon jangan melakukan penyuntingan selama pesan ini ditampilkan selain oleh Peserta dan Panitia. Peserta kompetisi harap menghapus tag ini jika artikel telah selesai ditulis atau dapat dihapus siapa saja jika kompetisi telah berakhir. Tag ini diberikan pada 6 Juni 2014. Halaman ini terakhir disunting oleh BP80Regenovia (Kontrib • Log) 3594 hari 212 menit lalu. |
Opitotonus adalah suatu sikap pada tubuh abnormal ketika posisi tubuh mengalami kaku dan melengkung ke belakang, kemudian dengan kepala terlempar ke belakang.[1] Sumber lain menjelaskan bahwa Opitotonus adalah posisi yang tidak seimbang yang menjadi akibat kontraksi yang tidak henti-hentinya, jadi semua otot yang berlawanan semuanya, dan terjadinya kekejangan tubuh dengan ciri khas tulang punggung melengkung ke belakang, tungkai meregang, dan siku terlipat.[2][3] Keadaan ini terjadi pada penderita tetanusatau orang keracunan obat strikhnina, Untuk mengurangi gejala ini biasanya diberikan obat penenang dan pelemas otot.[3] Namun, untuk menghilangkannya diperlukan pengobatan terhadap penyebabnya.[3] Dalam kasus ini Jika penderita atau pasien dengan opistotonus terlentang, maka hanya bagian belakang kepala dan tumit yang menyentuh permukaan pendukung.[1] Terjadinya Opistotonus lebih sering ditemui pada bayi dan anak-anak dibandingkan pada orang dewasa.[1] karena pada anak maupun bayi masih memiliki sistem saraf yang belum matang.[1] Obat-obatan seperti fenotiazin dan obat antipsikotik lainnya yang dikonsumsi oleh penderita sebelumnya, kemudian dari obat-obatan tersebut memiliki efek samping yang disebut reaksi dystonic akut.[1] Opistotonus merupakan bagian dari reaksi itu.[1] Dalam kasus yang jarang terjadi, banyak bayi yang lahir dari ibu yang minum alkohol dalam jumlah besar selama kehamilan, dan saat bayi terlahirkan dari rahim ibu yang minum alkohol tersebut kemungkinan besar memiliki opisthotonus karena withdrawal alkohol.[1]
Rujukan
- ^ a b c d e f g "Sikap Tubuh Abnormal yang Menandai Kegawatan". Diakses tanggal 18 juni 2014.
- ^ Berhram Klirgman Arvin. Ilmu Kesehatan Anak. Surabaya: EGC. hlm. 1005. ISBN 9794484644.
- ^ a b c "Opitotonus" (PDF). Diakses tanggal 18 Juni 2014.