Pembiusan: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Membatalkan 1 suntingan oleh 39.236.84.72 (pembicaraan). (TW)
Baris 1: Baris 1:
{{penyangkalan medis}}
Anestesi (pembiusan; berasal dari bahasa Yunani an-"tidak, tanpa" dan aesthētos,

<nowiki> </nowiki>"persepsi, kemampuan untuk merasa"), secara umum berarti suatu tindakan
'''Anestesi''' (pembiusan; berasal dari [[bahasa Yunani]] '''''an-'''''"tidak, tanpa" dan '''''aesthētos''','' "persepsi, kemampuan untuk merasa"), secara umum berarti suatu tindakan menghilangkan rasa sakit ketika melakukan pembedahan dan berbagai prosedur lainnya yang menimbulkan rasa sakit pada tubuh. Istilah anestesi digunakan pertama kali oleh [[Oliver Wendel Holmes Sr]] pada tahun 1846.
<nowiki> </nowiki>menghilangkan rasa sakit ketika melakukan pembedahan dan berbagai

prosedur lainnya yang menimbulkan rasa sakit pada tubuh. Istilah
== Dua kelompok anestesi ==
anestesi digunakan pertama kali oleh Oliver Wendel Holmes Sr pada tahun 1846.
[[Obat]] untuk menghilangkan nyeri terbagi ke dalam 2 kelompok, yaitu ''analgetik'' dan ''anestesi''.
<nowiki> </nowiki>Dua kelompok anestesi
Analgetik adalah obat pereda nyeri tanpa disertai hilangnya perasaan secara total. seseorang yang mengonsumsi analgetik tetap berada dalam keadaan sadar. Analgetik tidak selalu menghilangkan seluruh rasa [[nyeri]], tetapi selalu meringankan rasa nyeri.
Obat untuk menghilangkan nyeri terbagi ke dalam 2 kelompok, yaitu analgetik dan anestesi.

Analgetik adalah obat pereda nyeri tanpa disertai hilangnya perasaan
Beberapa jenis anestesi menyebabkan hilangnya kesadaran, sedangkan jenis yang lainnya hanya menghilangkan nyeri dari bagian tubuh tertentu dan pemakainya tetap sadar.
secara total. seseorang yang mengonsumsi analgetik tetap berada dalam

keadaan sadar. Analgetik tidak selalu menghilangkan seluruh rasa nyeri, tetapi selalu meringankan rasa nyeri.
== Tipe anestesi ==
Beberapa jenis anestesi menyebabkan hilangnya kesadaran, sedangkan
jenis yang lainnya hanya menghilangkan nyeri dari bagian tubuh tertentu
dan pemakainya tetap sadar.
<nowiki> Tipe anestesi
Beberapa tipe anestesi adalah:
Beberapa tipe anestesi adalah:
</nowiki>Pembiusan total — hilangnya kesadaran total Pembiusan lokal — hilangnya rasa pada daerah tertentu yang diinginkan (pada sebagian kecil daerah tubuh). Pembiusan regional — hilangnya rasa pada bagian yang lebih luas dari tubuh oleh blokade selektif pada jaringan spinal atau saraf yang berhubungan dengannya
* [[Pembiusan total]] — hilangnya kesadaran total
* [[Pembiusan lokal]] — hilangnya rasa pada daerah tertentu yang diinginkan (pada sebagian kecil daerah tubuh).
* [[Pembiusan regional]] — hilangnya rasa pada bagian yang lebih luas dari tubuh oleh blokade selektif pada [[jaringan spinal]] atau [[saraf]] yang berhubungan dengannya

Pembiusan lokal atau anestesi lokal adalah salah satu jenis anestesi yang hanya melumpuhkan sebagian tubuh manusia
<nowiki> </nowiki>dan tanpa menyebabkan manusia kehilangan kesadaran. Obat bius jenis ini
Pembiusan lokal atau anestesi lokal adalah salah satu jenis anestesi yang hanya melumpuhkan sebagian tubuh [[manusia]] dan tanpa menyebabkan manusia kehilangan kesadaran. Obat bius jenis ini bila digunakan dalam operasi pembedahan, maka setelah selesai operasi tidak membuat lama waktu penyembuhan operasi.

<nowiki> </nowiki>bila digunakan dalam operasi pembedahan, maka setelah selesai operasi
== Anestesiologis dengan empat rangkaian kegiatan ==
tidak membuat lama waktu penyembuhan operasi.
Anestesi dilakukan oleh dokter spesialis anestesi atau [[anestesiologis]]. Dokter spesialis anestesiologi selama pembedahan berperan memantau [[tanda-tanda vital]] pasien karena sewaktu-waktu dapat terjadi perubahan yang memerlukan penanganan secepatnya.
<nowiki> </nowiki>Anestesiologis dengan empat rangkaian kegiatan

Anestesi dilakukan oleh dokter spesialis anestesi atau anestesiologis. Dokter spesialis anestesiologi selama pembedahan berperan memantau tanda-tanda vital pasien karena sewaktu-waktu dapat terjadi perubahan yang memerlukan penanganan secepatnya.
Empat rangkaian kegiatan yang merupakan kegiatan sehari-hari dokter anestesi adalah:
Empat rangkaian kegiatan yang merupakan kegiatan sehari-hari dokter anestesi adalah:
<nowiki> </nowiki>Mempertahankan jalan napas Memberi napas bantu Membantu kompresi jantung bila berhenti Membantu peredaran darah Mempertahankan kerja otak pasien.
* Mempertahankan jalan napas
* Memberi napas bantu
* Membantu kompresi jantung bila berhenti
* Membantu peredaran darah
* Mempertahankan kerja otak pasien.

<nowiki> </nowiki>Sejarah anestesi
== Sejarah anestesi ==
Eter
[[Eter]] ([CH3CH2]2O) adalah salah satu zat yang banyak digunakan sebagai anestesi dalam dunia kedokteran hingga saat ini. Eter ditemukan seorang ahli [[kimia]] berkebangsaan [[Spanyol]], [[Raymundus Lullius]] pada tahun [[1275]]. Lullius menamai eter "sweet vitriol". Eter pertama kali disintesis [[Valerius Cordus]], ilmuwan dari [[Jerman]] pada tahun [[1640]]. Kemudian seorang ilmuwan bernama [[W.G. Frobenius]] mengubah nama "sweet vitriol" menjadi eter pada tahun [[1730]]. Sebelum penemuan eter, [[Priestly]] menemukan [[gas nitrogen-oksida]] pada tahun [[1777]], dan berselang dua tahun dari temuannya itu, [[Davy]] menjelaskan kegunaan gas [[nitrogen-oksida]] dalam menghilangkan rasa sakit.
<nowiki> </nowiki>([CH3CH2]2O) adalah salah satu zat yang banyak digunakan sebagai

anestesi dalam dunia kedokteran hingga saat ini. Eter ditemukan seorang
Sebelum tahun [[1844]], gas eter maupun [[nitrogen-oksida]] banyak digunakan untuk pesta mabuk-mabukan. Mereka menamai zat tersebut "[[gas tertawa]]", karena efek dari menghirup gas ini membuat orang tertawa dan lupa segalanya.
ahli kimia berkebangsaan Spanyol, Raymundus Lullius pada tahun 1275. Lullius menamai eter "sweet vitriol". Eter pertama kali disintesis Valerius Cordus, ilmuwan dari Jerman pada tahun 1640. Kemudian seorang ilmuwan bernama W.G. Frobenius mengubah nama "sweet vitriol" menjadi eter pada tahun 1730. Sebelum penemuan eter, Priestly menemukan gas nitrogen-oksida pada tahun 1777, dan berselang dua tahun dari temuannya itu, Davy menjelaskan kegunaan gas nitrogen-oksida dalam menghilangkan rasa sakit.

Sebelum tahun 1844, gas eter maupun nitrogen-oksida banyak digunakan untuk pesta mabuk-mabukan. Mereka menamai zat tersebut "gas tertawa", karena efek dari menghirup gas ini membuat orang tertawa dan lupa segalanya.
Penggunaan eter atau gas nitrogen-oksida sebagai penghilang sakit dalam dunia kedokteran sebenarnya sudah dimulai Horace Wells sejak tahun 1844. Sebagai dokter gigi, ia bereksperimen dengan nitrogen-oksida sebagai penghilang rasa sakit kepada pasiennya saat dicabut giginya. Sayangnya usahanya mempertontonkan di depan mahasiswa kedokteran John C. Warren di Rumah Sakit Umum Massachusetts, Boston gagal, bahkan mendapat cemoohan. Usahanya diteruskan William Thomas Green Morton.
Penggunaan eter atau gas nitrogen-oksida sebagai penghilang sakit dalam dunia kedokteran sebenarnya sudah dimulai [[Horace Wells]] sejak tahun [[1844]]. Sebagai [[dokter gigi]], ia bereksperimen dengan nitrogen-oksida sebagai penghilang rasa sakit kepada pasiennya saat dicabut [[gigi]]nya. Sayangnya usahanya mempertontonkan di depan mahasiswa kedokteran [[John C. Warren]] di [[Rumah Sakit]] Umum [[Massachusetts]], [[Boston]] gagal, bahkan mendapat cemoohan. Usahanya diteruskan [[William Thomas Green Morton]].

Morton adalah sesama dokter gigi yang sempat buka praktik bersama Horace Wells pada tahun 1842. Ia lahir di Charlton, Massachusetts, Amerika Serikat pada tanggal 9 Agustus 1819. Pada usia 17 tahun, ia sudah merantau ke Boston untuk berwirausaha. Beberapa tahun kemudian mengambil kuliah kedokteran gigi di Baltimore College of Dental Surgery. Morton meneruskan kuliah di Harvard pada tahun 1844 untuk memperoleh gelar dokter. Namun karena kesulitan biaya, tidak ia teruskan. Pada tahun yang sama, ia menikah dengan Elizabeth Whitman
Morton adalah sesama [[dokter gigi]] yang sempat buka praktik bersama Horace Wells pada tahun [[1842]]. Ia lahir di [[Charlton]], [[Massachusetts]], [[Amerika Serikat]] pada tanggal 9 Agustus [[1819]]. Pada usia 17 tahun, ia sudah merantau ke Boston untuk berwirausaha. Beberapa tahun kemudian mengambil [[kuliah]] kedokteran gigi di [[Baltimore College of Dental Surgery]]. Morton meneruskan kuliah di [[Harvard]] pada tahun [[1844]] untuk memperoleh gelar [[dokter]]. Namun karena kesulitan biaya, tidak ia teruskan. Pada tahun yang sama, ia menikah dengan [[Elizabeth Whitman]] dan kembali membuka praktik giginya. Ia berkonsentrasi dalam membuat dan memasang gigi palsu serta cabut gigi. Suatu pekerjaan yang membutuhkan cara menghilangkan rasa sakit.
<nowiki> </nowiki>dan kembali membuka praktik giginya. Ia berkonsentrasi dalam membuat

dan memasang gigi palsu serta cabut gigi. Suatu pekerjaan yang
Morton berpikir untuk menggunakan gas nitrogen-oksida dalam praktiknya sebagaimana yang dilakukan Wells. Kemudian ia meminta gas nitrogen-oksida kepada [[Charles Jackson]], seorang ahli kimia ternama di [[sekolah kedokteran Harvard]]. Namun Jackson justru menyarankan eter sebagai pengganti gas nitrogen-oksida.
membutuhkan cara menghilangkan rasa sakit.

Morton berpikir untuk menggunakan gas nitrogen-oksida dalam
Morton menemukan efek bius eter lebih kuat dibanding gas nitrogen-oksida. Bahkan pada tahun [[1846]] Morton mendemonstrasikan penggunaan eter dalam pembedahan di rumah sakit umum Massachusetts. Saat pasien dokter Warren telah siap, Morton mengeluarkan gas eter (atau disebutnya [[gas letheon]]) yang telah dikemas dalam suatu kantong gas yang dipasang suatu alat seperti [[masker]]. Sesaat pasien yang mengidap [[tumor]] tersebut hilang kesadaran dan tertidur. Dokter Warren dengan sigap mengoperasi tumor dan mengeluarkannya dari leher pasien hingga operasi selesai tanpa hambatan berarti.
praktiknya sebagaimana yang dilakukan Wells. Kemudian ia meminta gas

nitrogen-oksida kepada Charles Jackson, seorang ahli kimia ternama di sekolah kedokteran Harvard. Namun Jackson justru menyarankan eter sebagai pengganti gas nitrogen-oksida.
Tanggal 16 Oktober [[1846]] menjadi hari bersejarah bagi dunia kedokteran. [[Demonstrasi Morton]] berhasil dengan baik dan memicu penggunaan eter sebagai anestesi secara besar-besaran. Revolusi [[pembedahan]] dimulai dan eter sebagai anestesi dipakai hingga saat ini. Ia bukanlah yang pertama kali menggunakan anestesia, namun berkat usahanyalah anestesia diakui dunia kedokteran. Wajar jika Morton masuk dalam 100 orang paling berpengaruh dalam sejarah dunia dalam buku yang ditulis [[William H. Hart]] beberapa tahun yang lalu.
Morton menemukan efek bius eter lebih kuat dibanding gas nitrogen-oksida. Bahkan pada tahun 1846

<nowiki> </nowiki>Morton mendemonstrasikan penggunaan eter dalam pembedahan di rumah
Di balik kesuksesan zat anestesi dalam membius pasien, para penemu dan penggagas zat anestesi telah terbius ketamakan mereka untuk memiliki dan mendapatkan penghasilan dari [[paten]] anestesi yang telah digunakan seluruh dokter di seluruh bagian dunia.
sakit umum Massachusetts. Saat pasien dokter Warren telah siap, Morton

mengeluarkan gas eter (atau disebutnya gas letheon) yang telah dikemas dalam suatu kantong gas yang dipasang suatu alat seperti masker. Sesaat pasien yang mengidap tumor
Terjadilah perseteruan di antara Morton, Wells, dan Jackson. Masing-masing mengklaim zat anestesi adalah hasil penemuannya. Di tempat berbeda, seorang dokter bernama [[Crawford W. Long]] telah menggunakan eter sebagai zat anestesi sejak tahun [[1842]], empat tahun sebelum Morton memublikasikan ke masyarakat luas. Ia telah menggunakan eter di setiap operasi bedahnya. Sayang, ia tidak memublikasikannya, hanya mempraktikkan untuk pasien-pasiennya. Sementara ketiga dokter dan ilmuwan yang awalnya adalah tiga sahabat itu mulai besar kepala, dokter Long tetap menjalankan profesinya sebagai dokter spesialis bedah.
<nowiki> </nowiki>tersebut hilang kesadaran dan tertidur. Dokter Warren dengan sigap

mengoperasi tumor dan mengeluarkannya dari leher pasien hingga operasi
Wells, Morton, dan Jackson menghabiskan hidupnya demi pengakuan dari dunia bahwa zat anestesi merupakan hasil temuannya. Morton selama dua puluh tahun menghabiskan waktu dan uangnya untuk mempromosikan hasil temuannya. Ia mengalami masalah meskipun ia telah mendaftarkan [[hak paten]]nya di [[lembaga paten]] Amerika Serikat (U.S. Patent No. 4848, November 12, [[1846]]). Ketika tahun [[1847]] dunia kedokteran mengetahui, zat yang digunakan adalah eter yang telah digunakan sejak [[abad 16]], Morton tidak memiliki dasar hukum yang kuat untuk mendapat keuntungan dari patennya. Jackson juga mengklaim, dirinya juga berhak atas penemuan tersebut.
selesai tanpa hambatan berarti.

Tanggal 16 Oktober 1846 menjadi hari bersejarah bagi dunia kedokteran. Demonstrasi Morton berhasil dengan baik dan memicu penggunaan eter sebagai anestesi secara besar-besaran. Revolusi pembedahan
Ketika [[Akademi Kedokteran Prancis]] menganugerahkan [[penghargaan Monthyon]] yang bernilai 5.000 [[frank]] pada tahun [[1846]], Morton menolak untuk membaginya dengan Jackson. Ia mengklaim, penemuan tersebut adalah miliknya pribadi. Sementara itu, Wells mencoba eksperimen dengan zat lain ([[kloroform]]) sebagai bahan anestesi.
<nowiki> </nowiki>dimulai dan eter sebagai anestesi dipakai hingga saat ini. Ia bukanlah

yang pertama kali menggunakan anestesia, namun berkat usahanyalah
Selama bertahun-tahun Morton menghabiskan waktu dan materi untuk mengklaim patennya. Ia mulai [[stres]] dan tidak memedulikan lagi [[klinik gigi]]nya. Morton meninggal tanggal 15 Juli [[1868]] di usia 49 tahun di [[Rumah Sakit St. Luke's]], [[New York]]. Begitu juga dengan Jackson yang meninggal dalam keadaan [[gila]] dan Wells yang meninggal secara mengenaskan dengan cara [[bunuh diri]].(Dewi Marthaningtyas:"Terbius Memburu Paten Gas Tertawa", ''Cakrawala'', 2005).
anestesia diakui dunia kedokteran. Wajar jika Morton masuk dalam 100

orang paling berpengaruh dalam sejarah dunia dalam buku yang ditulis William H. Hart beberapa tahun yang lalu.
== Penggunaan obat-obatan dalam anestesi ==
Di balik kesuksesan zat anestesi dalam membius pasien, para penemu
Dalam membius pasien, dokter anestesi memberikan [[obat]]-obatan ([[suntik]], [[hirup]], ataupun lewat [[mulut]]) yang bertujuan menghilangkan rasa sakit (''pain killer''), menidurkan, dan membuat tenang (''paraytic drug''). Pemberian ketiga macam obat itu disebut '''triangulasi'''.
dan penggagas zat anestesi telah terbius ketamakan mereka untuk memiliki

<nowiki> </nowiki>dan mendapatkan penghasilan dari paten anestesi yang telah digunakan seluruh dokter di seluruh bagian dunia.
Terjadilah perseteruan di antara Morton, Wells, dan Jackson.
Masing-masing mengklaim zat anestesi adalah hasil penemuannya. Di tempat
<nowiki> </nowiki>berbeda, seorang dokter bernama Crawford W. Long telah menggunakan eter sebagai zat anestesi sejak tahun 1842,
<nowiki> </nowiki>empat tahun sebelum Morton memublikasikan ke masyarakat luas. Ia telah
menggunakan eter di setiap operasi bedahnya. Sayang, ia tidak
memublikasikannya, hanya mempraktikkan untuk pasien-pasiennya. Sementara
<nowiki> </nowiki>ketiga dokter dan ilmuwan yang awalnya adalah tiga sahabat itu mulai
besar kepala, dokter Long tetap menjalankan profesinya sebagai dokter
spesialis bedah.
Wells, Morton, dan Jackson menghabiskan hidupnya demi pengakuan dari
dunia bahwa zat anestesi merupakan hasil temuannya. Morton selama dua
puluh tahun menghabiskan waktu dan uangnya untuk mempromosikan hasil
temuannya. Ia mengalami masalah meskipun ia telah mendaftarkan hak patennya di lembaga paten Amerika Serikat (U.S. Patent No. 4848, November 12, 1846). Ketika tahun 1847 dunia kedokteran mengetahui, zat yang digunakan adalah eter yang telah digunakan sejak abad 16,
<nowiki> </nowiki>Morton tidak memiliki dasar hukum yang kuat untuk mendapat keuntungan
dari patennya. Jackson juga mengklaim, dirinya juga berhak atas penemuan
<nowiki> tersebut.
Ketika Akademi Kedokteran Prancis menganugerahkan penghargaan Monthyon yang bernilai 5.000 frank pada tahun 1846,
</nowiki>Morton menolak untuk membaginya dengan Jackson. Ia mengklaim, penemuan
tersebut adalah miliknya pribadi. Sementara itu, Wells mencoba
eksperimen dengan zat lain (kloroform) sebagai bahan anestesi.
Selama bertahun-tahun Morton menghabiskan waktu dan materi untuk mengklaim patennya. Ia mulai stres dan tidak memedulikan lagi klinik giginya. Morton meninggal tanggal 15 Juli 1868 di usia 49 tahun di Rumah Sakit St. Luke's, New York. Begitu juga dengan Jackson yang meninggal dalam keadaan gila dan Wells yang meninggal secara mengenaskan dengan cara bunuh diri.(Dewi Marthaningtyas:"Terbius Memburu Paten Gas Tertawa", Cakrawala, 2005).
<nowiki> </nowiki>Penggunaan obat-obatan dalam anestesi
Dalam membius pasien, dokter anestesi memberikan obat-obatan (suntik, hirup, ataupun lewat mulut) yang bertujuan menghilangkan rasa sakit (pain killer), menidurkan, dan membuat tenang (paraytic drug). Pemberian ketiga macam obat itu disebut triangulasi.
Bermacam obat bius yang digunakan dalam anestesi saat ini seperti:
Bermacam obat bius yang digunakan dalam anestesi saat ini seperti:
* [[Thiopental]] (pertama kali digunakan pada tahun 1934)
<nowiki> </nowiki>Thiopental (pertama kali digunakan pada tahun 1934) Benzodiazepine Intravena Propofol (2,6-di-isopropyl-phenol) Etomidate (suatu derifat imidazole) Ketamine (suatu derifat piperidine, dikenal juga sebagai 'Debu Malaikat'/'PCP' (phencyclidine) Halothane (d 1951 Charles W. Suckling, 1956 James Raventos) Enflurane (d 1963 u 1972), isoflurane (d 1965 u 1971), desflurane, sevoflurane Opioid-opioid sintetik baru - fentanyl (d 1960 Paul Janssen), alfentanil, sufentanil (1981), remifentanil, meperidine Neurosteroid
* [[Benzodiazepine Intravena]]
<nowiki> </nowiki>Gejala siuman (awareness)
* [[Propofol]] ([[2,6-di-isopropyl-phenol]])
Sering terjadi pasien ternyata dapat merasa dan sadar dari pengaruh
* [[Etomidate]] (suatu derifat [[imidazole]])
bius akibat obat pembius yang tidak bekerja dengan efektif. Secara statistik, Dr. Peter Sebel, ahli anestesi dari Universitas Emory yang dikutip Time terbitan 3 November 1997 mengungkapkan bahwa dari 20 juta pasien yang dioperasi setiap tahunnya di Amerika Serikat, 40.000 orang mengalami gejala siuman tersebut.
* [[Ketamine]] (suatu [[derifat]] [[piperidine]], dikenal juga sebagai '[[Debu Malaikat]]'/'PCP' ([[phencyclidine]])
Untuk mengatasi masalah ini, dalam pertemuan tahunan sekitar bulan Oktober 1997, Persatuan Dokter Ahli Anestesi Amerika ditawari suatu alat yang disebut Bispectral Index Monitor yang akan memberi peringatan bahwa pasien yang sedang dioperasi mengalami gejala siuman atau menjelang "bangun dari tidurnya".Penemu alat tersebut adalah Dr. Nassib Chamoun, seorang dokter ahli saraf (neurologist) asal Yordania. Dengan menggunakan prinsip kerja dari alat yang sudah ada, yaitu piranti yang disebut EEG (Electroencephalography). Alat yang ditemukan Dr. Chamoun itu mampu memonitor potensi listrik yang ditimbulkan oleh aktivitas "jaringan otak manusia".
* [[Halothane]] (d 1951 [[Charles W. Suckling]], 1956 [[James Raventos]])
Alat ini dapat menunjukkan derajat kondisi siuman pasien yang sedang menjalani suatu pembedahan.
* [[Enflurane]] (d 1963 u 1972), [[isoflurane]] (d 1965 u 1971), [[desflurane]], [[sevoflurane]]
<nowiki> </nowiki>Angka "100" menunjukkan pasien dalam keadaan "siuman sepenuhnya". Bila
* [[Opioid]]-opioid [[sintetik]] baru - [[fentanyl]] (d 1960 [[Paul Janssen]]), [[alfentanil]], [[sufentanil]] (1981), [[remifentanil]], [[meperidine]]
jarum menunjukkan angka "60" berarti pasien dalam kondisi "siap untuk
* [[Neurosteroid]]
dioperasi". Angka "0" menandakan pasien mengalami "koma yang dalam".

Dengan mengamati derajat siuman dari alat ini, dokter anestesi dapat
== Gejala siuman (''awareness'') ==
menambahkan obat pembiusan apabila diperlukan, atau memberikan dosis
Sering terjadi pasien ternyata dapat merasa dan sadar dari pengaruh bius akibat obat pembius yang tidak bekerja dengan efektif. Secara [[statistik]], [[Dr. Peter Sebel]], ahli [[anestesi]] dari [[Universitas Emory]] yang dikutip [[Time]] terbitan 3 November [[1997]] mengungkapkan bahwa dari 20 juta pasien yang dioperasi setiap tahunnya di [[Amerika Serikat]], 40.000 orang mengalami gejala siuman tersebut.
perawatan kepada pasien yang telah mengalami kondisi ideal untuk
Untuk mengatasi masalah ini, dalam pertemuan tahunan sekitar bulan Oktober 1997, [[Persatuan Dokter Ahli Anestesi Amerika]] ditawari suatu alat yang disebut [[Bispectral Index Monitor]] yang akan memberi peringatan bahwa [[pasien]] yang sedang dioperasi mengalami gejala siuman atau menjelang "bangun dari tidurnya".[[Penemu]] alat tersebut adalah [[Dr. Nassib Chamoun]], seorang [[dokter ahli saraf]] ([[neurologist]]) asal [[Yordania]]. Dengan menggunakan prinsip kerja dari alat yang sudah ada, yaitu piranti yang disebut [[EEG]] ([[Electroencephalography]]). Alat yang ditemukan Dr. Chamoun itu mampu memonitor potensi [[listrik]] yang ditimbulkan oleh aktivitas "jaringan [[otak]] [[manusia]]".
dilakukan operasi. Di samping itu, dokter bedah dapat dengan tenang menyelesaikan operasinya sesuai rencana yang telah ditetapkan.

<nowiki> </nowiki>Pemilihan teknik anestesi
Alat ini dapat menunjukkan [[derajat]] kondisi siuman pasien yang sedang menjalani suatu [[pembedahan]]. Angka "100" menunjukkan pasien dalam keadaan "siuman sepenuhnya". Bila jarum menunjukkan angka "60" berarti pasien dalam kondisi "siap untuk dioperasi". Angka "0" menandakan [[pasien]] mengalami "[[koma (medis)|koma]] yang dalam".
Pemilihan teknik anestesi adalah suatu hal yang kompleks, memerlukan

kesepakatan dan pengetahuan yang dalam baik antara pasien dan
Dengan mengamati derajat siuman dari alat ini, dokter anestesi dapat menambahkan obat pembiusan apabila diperlukan, atau memberikan dosis perawatan kepada pasien yang telah mengalami kondisi ideal untuk dilakukan [[operasi]]. Di samping itu, dokter bedah dapat dengan tenang menyelesaikan operasinya sesuai rencana yang telah ditetapkan.
faktor-faktor pembedahan.

Dalam beberapa kelompok populasi pasien, pembiusan regional ternyata lebih baik daripada pembiusan total.Blokade neuraksial bisa mengurangi risiko thrombosis vena, emboli paru, transfusi, pneumonia, tekanan pernapasan, infark miokardial dan kegagalan ginjal.
== Pemilihan teknik anestesi ==
<nowiki> Lihat pula
Pemilihan teknik anestesi adalah suatu hal yang kompleks, memerlukan kesepakatan dan pengetahuan yang dalam baik antara pasien dan faktor-faktor pembedahan.
</nowiki>Dokter Anestesiologis
Dalam beberapa kelompok [[populasi]] pasien, [[pembiusan regional]] ternyata lebih baik daripada [[pembiusan total]].[[Blokade]] [[neuraksial]] bisa mengurangi risiko [[thrombosis vena]], [[emboli paru]], [[transfusi]], [[pneumonia]], [[tekanan pernapasan]], [[infark miokardial]] dan kegagalan [[ginjal]].
<nowiki> </nowiki>Daftar pustaka

<nowiki> </nowiki>Martaningtyas, Tsemol (2005): "Terbius memburu paten gas tertawa" Suryanto,dr (1998): "Trauma selama dan setelah operasi"
== Lihat pula ==
<nowiki> Pranala luar
* [[Dokter]]
</nowiki> History of anaesthesia society
* [[Anestesiologis]]

== Daftar pustaka ==
* [http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/2005/0205/24/cakrawala/eureka.htm Martaningtyas, Tsemol (2005): "Terbius memburu paten gas tertawa"]
* [http://www.indomedia.com/intisari/1998/mei/trauma.htm Suryanto,dr (1998): "Trauma selama dan setelah operasi"]

== Pranala luar ==
* {{en}} [http://www.histansoc.org.uk/ History of anaesthesia society]

{{kedokteran}}
{{major drug groups}}
{{medis-stub}}


[[Kategori:Anestesi| ]]
[[Kategori:Anestesi| ]]

Revisi per 23 Mei 2014 12.18

Anestesi (pembiusan; berasal dari bahasa Yunani an-"tidak, tanpa" dan aesthētos, "persepsi, kemampuan untuk merasa"), secara umum berarti suatu tindakan menghilangkan rasa sakit ketika melakukan pembedahan dan berbagai prosedur lainnya yang menimbulkan rasa sakit pada tubuh. Istilah anestesi digunakan pertama kali oleh Oliver Wendel Holmes Sr pada tahun 1846.

Dua kelompok anestesi

Obat untuk menghilangkan nyeri terbagi ke dalam 2 kelompok, yaitu analgetik dan anestesi. Analgetik adalah obat pereda nyeri tanpa disertai hilangnya perasaan secara total. seseorang yang mengonsumsi analgetik tetap berada dalam keadaan sadar. Analgetik tidak selalu menghilangkan seluruh rasa nyeri, tetapi selalu meringankan rasa nyeri.

Beberapa jenis anestesi menyebabkan hilangnya kesadaran, sedangkan jenis yang lainnya hanya menghilangkan nyeri dari bagian tubuh tertentu dan pemakainya tetap sadar.

Tipe anestesi

Beberapa tipe anestesi adalah:

Pembiusan lokal atau anestesi lokal adalah salah satu jenis anestesi yang hanya melumpuhkan sebagian tubuh manusia dan tanpa menyebabkan manusia kehilangan kesadaran. Obat bius jenis ini bila digunakan dalam operasi pembedahan, maka setelah selesai operasi tidak membuat lama waktu penyembuhan operasi.

Anestesiologis dengan empat rangkaian kegiatan

Anestesi dilakukan oleh dokter spesialis anestesi atau anestesiologis. Dokter spesialis anestesiologi selama pembedahan berperan memantau tanda-tanda vital pasien karena sewaktu-waktu dapat terjadi perubahan yang memerlukan penanganan secepatnya.

Empat rangkaian kegiatan yang merupakan kegiatan sehari-hari dokter anestesi adalah:

  • Mempertahankan jalan napas
  • Memberi napas bantu
  • Membantu kompresi jantung bila berhenti
  • Membantu peredaran darah
  • Mempertahankan kerja otak pasien.

Sejarah anestesi

Eter ([CH3CH2]2O) adalah salah satu zat yang banyak digunakan sebagai anestesi dalam dunia kedokteran hingga saat ini. Eter ditemukan seorang ahli kimia berkebangsaan Spanyol, Raymundus Lullius pada tahun 1275. Lullius menamai eter "sweet vitriol". Eter pertama kali disintesis Valerius Cordus, ilmuwan dari Jerman pada tahun 1640. Kemudian seorang ilmuwan bernama W.G. Frobenius mengubah nama "sweet vitriol" menjadi eter pada tahun 1730. Sebelum penemuan eter, Priestly menemukan gas nitrogen-oksida pada tahun 1777, dan berselang dua tahun dari temuannya itu, Davy menjelaskan kegunaan gas nitrogen-oksida dalam menghilangkan rasa sakit.

Sebelum tahun 1844, gas eter maupun nitrogen-oksida banyak digunakan untuk pesta mabuk-mabukan. Mereka menamai zat tersebut "gas tertawa", karena efek dari menghirup gas ini membuat orang tertawa dan lupa segalanya.

Penggunaan eter atau gas nitrogen-oksida sebagai penghilang sakit dalam dunia kedokteran sebenarnya sudah dimulai Horace Wells sejak tahun 1844. Sebagai dokter gigi, ia bereksperimen dengan nitrogen-oksida sebagai penghilang rasa sakit kepada pasiennya saat dicabut giginya. Sayangnya usahanya mempertontonkan di depan mahasiswa kedokteran John C. Warren di Rumah Sakit Umum Massachusetts, Boston gagal, bahkan mendapat cemoohan. Usahanya diteruskan William Thomas Green Morton.

Morton adalah sesama dokter gigi yang sempat buka praktik bersama Horace Wells pada tahun 1842. Ia lahir di Charlton, Massachusetts, Amerika Serikat pada tanggal 9 Agustus 1819. Pada usia 17 tahun, ia sudah merantau ke Boston untuk berwirausaha. Beberapa tahun kemudian mengambil kuliah kedokteran gigi di Baltimore College of Dental Surgery. Morton meneruskan kuliah di Harvard pada tahun 1844 untuk memperoleh gelar dokter. Namun karena kesulitan biaya, tidak ia teruskan. Pada tahun yang sama, ia menikah dengan Elizabeth Whitman dan kembali membuka praktik giginya. Ia berkonsentrasi dalam membuat dan memasang gigi palsu serta cabut gigi. Suatu pekerjaan yang membutuhkan cara menghilangkan rasa sakit.

Morton berpikir untuk menggunakan gas nitrogen-oksida dalam praktiknya sebagaimana yang dilakukan Wells. Kemudian ia meminta gas nitrogen-oksida kepada Charles Jackson, seorang ahli kimia ternama di sekolah kedokteran Harvard. Namun Jackson justru menyarankan eter sebagai pengganti gas nitrogen-oksida.

Morton menemukan efek bius eter lebih kuat dibanding gas nitrogen-oksida. Bahkan pada tahun 1846 Morton mendemonstrasikan penggunaan eter dalam pembedahan di rumah sakit umum Massachusetts. Saat pasien dokter Warren telah siap, Morton mengeluarkan gas eter (atau disebutnya gas letheon) yang telah dikemas dalam suatu kantong gas yang dipasang suatu alat seperti masker. Sesaat pasien yang mengidap tumor tersebut hilang kesadaran dan tertidur. Dokter Warren dengan sigap mengoperasi tumor dan mengeluarkannya dari leher pasien hingga operasi selesai tanpa hambatan berarti.

Tanggal 16 Oktober 1846 menjadi hari bersejarah bagi dunia kedokteran. Demonstrasi Morton berhasil dengan baik dan memicu penggunaan eter sebagai anestesi secara besar-besaran. Revolusi pembedahan dimulai dan eter sebagai anestesi dipakai hingga saat ini. Ia bukanlah yang pertama kali menggunakan anestesia, namun berkat usahanyalah anestesia diakui dunia kedokteran. Wajar jika Morton masuk dalam 100 orang paling berpengaruh dalam sejarah dunia dalam buku yang ditulis William H. Hart beberapa tahun yang lalu.

Di balik kesuksesan zat anestesi dalam membius pasien, para penemu dan penggagas zat anestesi telah terbius ketamakan mereka untuk memiliki dan mendapatkan penghasilan dari paten anestesi yang telah digunakan seluruh dokter di seluruh bagian dunia.

Terjadilah perseteruan di antara Morton, Wells, dan Jackson. Masing-masing mengklaim zat anestesi adalah hasil penemuannya. Di tempat berbeda, seorang dokter bernama Crawford W. Long telah menggunakan eter sebagai zat anestesi sejak tahun 1842, empat tahun sebelum Morton memublikasikan ke masyarakat luas. Ia telah menggunakan eter di setiap operasi bedahnya. Sayang, ia tidak memublikasikannya, hanya mempraktikkan untuk pasien-pasiennya. Sementara ketiga dokter dan ilmuwan yang awalnya adalah tiga sahabat itu mulai besar kepala, dokter Long tetap menjalankan profesinya sebagai dokter spesialis bedah.

Wells, Morton, dan Jackson menghabiskan hidupnya demi pengakuan dari dunia bahwa zat anestesi merupakan hasil temuannya. Morton selama dua puluh tahun menghabiskan waktu dan uangnya untuk mempromosikan hasil temuannya. Ia mengalami masalah meskipun ia telah mendaftarkan hak patennya di lembaga paten Amerika Serikat (U.S. Patent No. 4848, November 12, 1846). Ketika tahun 1847 dunia kedokteran mengetahui, zat yang digunakan adalah eter yang telah digunakan sejak abad 16, Morton tidak memiliki dasar hukum yang kuat untuk mendapat keuntungan dari patennya. Jackson juga mengklaim, dirinya juga berhak atas penemuan tersebut.

Ketika Akademi Kedokteran Prancis menganugerahkan penghargaan Monthyon yang bernilai 5.000 frank pada tahun 1846, Morton menolak untuk membaginya dengan Jackson. Ia mengklaim, penemuan tersebut adalah miliknya pribadi. Sementara itu, Wells mencoba eksperimen dengan zat lain (kloroform) sebagai bahan anestesi.

Selama bertahun-tahun Morton menghabiskan waktu dan materi untuk mengklaim patennya. Ia mulai stres dan tidak memedulikan lagi klinik giginya. Morton meninggal tanggal 15 Juli 1868 di usia 49 tahun di Rumah Sakit St. Luke's, New York. Begitu juga dengan Jackson yang meninggal dalam keadaan gila dan Wells yang meninggal secara mengenaskan dengan cara bunuh diri.(Dewi Marthaningtyas:"Terbius Memburu Paten Gas Tertawa", Cakrawala, 2005).

Penggunaan obat-obatan dalam anestesi

Dalam membius pasien, dokter anestesi memberikan obat-obatan (suntik, hirup, ataupun lewat mulut) yang bertujuan menghilangkan rasa sakit (pain killer), menidurkan, dan membuat tenang (paraytic drug). Pemberian ketiga macam obat itu disebut triangulasi.

Bermacam obat bius yang digunakan dalam anestesi saat ini seperti:

Gejala siuman (awareness)

Sering terjadi pasien ternyata dapat merasa dan sadar dari pengaruh bius akibat obat pembius yang tidak bekerja dengan efektif. Secara statistik, Dr. Peter Sebel, ahli anestesi dari Universitas Emory yang dikutip Time terbitan 3 November 1997 mengungkapkan bahwa dari 20 juta pasien yang dioperasi setiap tahunnya di Amerika Serikat, 40.000 orang mengalami gejala siuman tersebut. Untuk mengatasi masalah ini, dalam pertemuan tahunan sekitar bulan Oktober 1997, Persatuan Dokter Ahli Anestesi Amerika ditawari suatu alat yang disebut Bispectral Index Monitor yang akan memberi peringatan bahwa pasien yang sedang dioperasi mengalami gejala siuman atau menjelang "bangun dari tidurnya".Penemu alat tersebut adalah Dr. Nassib Chamoun, seorang dokter ahli saraf (neurologist) asal Yordania. Dengan menggunakan prinsip kerja dari alat yang sudah ada, yaitu piranti yang disebut EEG (Electroencephalography). Alat yang ditemukan Dr. Chamoun itu mampu memonitor potensi listrik yang ditimbulkan oleh aktivitas "jaringan otak manusia".

Alat ini dapat menunjukkan derajat kondisi siuman pasien yang sedang menjalani suatu pembedahan. Angka "100" menunjukkan pasien dalam keadaan "siuman sepenuhnya". Bila jarum menunjukkan angka "60" berarti pasien dalam kondisi "siap untuk dioperasi". Angka "0" menandakan pasien mengalami "koma yang dalam".

Dengan mengamati derajat siuman dari alat ini, dokter anestesi dapat menambahkan obat pembiusan apabila diperlukan, atau memberikan dosis perawatan kepada pasien yang telah mengalami kondisi ideal untuk dilakukan operasi. Di samping itu, dokter bedah dapat dengan tenang menyelesaikan operasinya sesuai rencana yang telah ditetapkan.

Pemilihan teknik anestesi

Pemilihan teknik anestesi adalah suatu hal yang kompleks, memerlukan kesepakatan dan pengetahuan yang dalam baik antara pasien dan faktor-faktor pembedahan. Dalam beberapa kelompok populasi pasien, pembiusan regional ternyata lebih baik daripada pembiusan total.Blokade neuraksial bisa mengurangi risiko thrombosis vena, emboli paru, transfusi, pneumonia, tekanan pernapasan, infark miokardial dan kegagalan ginjal.

Lihat pula

Daftar pustaka

Pranala luar