Ketombe: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Ariswin (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Hanamanteo (bicara | kontrib)
k Membatalkan 1 suntingan oleh Ariswin (pembicaraan). (TW)
Baris 38: Baris 38:
* Margen, Sheldon, M.D. "''Wellnessfoods A to Z.''" Rebus Press, ISBN 0-929661-70-2
* Margen, Sheldon, M.D. "''Wellnessfoods A to Z.''" Rebus Press, ISBN 0-929661-70-2
* http://www.sukawera.com/tentang-ketombe-dan-apa-yang-harus-kita-ketahui/
* http://www.sukawera.com/tentang-ketombe-dan-apa-yang-harus-kita-ketahui/

== Pranala luar ==
* [http://inforesmi.com/obat-ketombe-parah-yang-ampuh/ Obat Ketombe]


{{medis-stub}}
{{medis-stub}}

Revisi per 12 Mei 2014 08.31

Ketombe
Sebuah ketombe manusia dalam ukuran mikroskopis.
Informasi umum

Ketombe (juga disebut sindap dan kelemumur; dengan nama ilmiah Pityriasis capitis) adalah pengelupasan kulit mati berlebihan di kulit kepala. Sel-sel kulit yang mati dan terkelupas merupakan kejadian alami yang normal bila pengelupasan itu jumlahnya sedikit. Namun demikian, ada orang yang mengalami secara terus menerus (kronis ataupun sekali-sekali, pengelupasan dalam jumlah yang besar yang diikuti dengan pemerahan dan iritasi. Kebanyakan kasus ketombe dapat disembuhkan dengan shampoo khusus atau pengobatan bebas.

Berkas:Ketombe.jpg

Ketombe dapat juga merupakan gejala seborrhoeic dermatitis, psoriasis, infeksi jamur atau kutu rambut. Bila mengalami ketombe, menggaruk kepala secara berlebihan harus dihindari. Menggaruk bagian tersebut dapat menyebabkan kerusakan kulit, yang selanjutnya dapat meningkatkan risiko infeksi, terutama sekali dari bakteri staphylococcus aureus dan streptococcus. Walaupun infeksi bakteri ini merupakan risiko terbesar dari ketombe, kebanyakan orang akan menemukan bahwa ketombe dapat menyebabkan isu sosial hilangnya kepercayaan diri bagi penderitanya. Oleh karenanya, pengobatan segera menjadi sangat penting untuk murni alasan sosial.

Penyebab

Sejalan dengan bertumbuhnya kulit, sel-sel epidermal akan terdorong keluar, di mana mereka pada akhirnya mati dan terkelupas dari kepala. Pada umumnya, pengelupasan ini terlalu kecil untuk dapat terlihat mata. Namun demikian, kondisi tertentu menyebabkan pergantian/pertumbuhan sel menjadi terlalu cepat, khususya umum terjadi di kulit kepala. Pada orang berketombe, sel-sel kulit mungkin mati dan digantikan setiap kira-kira dua minggu sekali, sedangkan pada orang tanpa ketombe, siklus ini berlangsung satu bulan sekali. Hasilnya, sel-sel kulit mati akan terlepas dan menumpuk dalam jumlah yang besar, yang tampak sebagai serpihan-serpihan kecil berwarna putih atau kelabu di kulit kepala.

Nutrisi

Ketombe dalam beberapa kasus merupakan masalah nutrisi buruk, khususnya disebabkan defisiensi mineral seng. Seng dapat ditemukan dalam makanan seperti kerang-kerangan, ayam kalkun, babi, dan kacang-kacangan.

Komposisi

Ketombe merupakan sekelompok corneocytes, yang telah mempertahankan tingkat kohesi antar satu sama lain dan dengan demikian melepaskan dari permukaan stratum korneum. Ukuran dan beratnya berbeda dari satu daerah ke daerah lain dan dari waktu ke waktu. Ketombe sering terbuat dari Sel Parakeratotic. Jumlah mereka tergantung dari tingkat keparahan manifestasi klinis, yang mungkin juga dipengaruhi oleh seborrhea.[1]

Pengobatan

Pengelupasan dapat dikurangi, khususnya bagi mereka yang mengalami masalah ketombe yang tidak terlalu banyak, dengan perawatan rambut yang tepat. Beberapa orang memiliki persepsi yang salah dengan menolak membasuh rambut mereka, dan berpikir bahwa shampoo dapat menyebabkan kulit kepala menjadi kering dan bisa membuat ketombe mereka menjadi lebih banyak. Sebenarnya, dengan mencuci rambut secara reguler, kulit-kulit mati akan terlepas sebelum terkumpul banyak dan terlihat. Shampoo yang tepat akan membantu mengembalikan tingkat keasaman kuilt kepala yang baik, memecah minyak, dan mencegah sel-sel kulit mati bertumpuk menjadi serpihan yang terlihat. Namun demikian, shampoo yang tidak ditujukan secara khusus untuk pengobatan, ataupun shampoo yang bukan untuk pengobatan seborrhoeic dermatitis, tidak memiliki efek untuk mengobati kulit yang teriritasi dan merah. Pengobatan ketombe bisa dilakukan dengan memberikan shampoo yang tepat.

Lihat pula

Referensi

  1. ^ Ranganathan S, Mukhopadhyay T (2010). "DANDRUFF: THE MOST COMMERCIALLY EXPLOITED SKIN DISEASE". Indian J Dermatol. 55 (2): 130–134. doi:10.4103/0019-5154.62734. PMC 2887514alt=Dapat diakses gratis. PMID 20606879.