Ratoe Anom Ismail: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Alamnirvana (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (-diantara +di antara)
Baris 24: Baris 24:
Ia menjabat mangkubumi mendampingi [[Sunan Nata Alam]] (ayahandanya) dan sultan berikutnya yaitu Sultan [[Sulaiman dari Banjar|Sulaiman]] (kakandanya).
Ia menjabat mangkubumi mendampingi [[Sunan Nata Alam]] (ayahandanya) dan sultan berikutnya yaitu Sultan [[Sulaiman dari Banjar|Sulaiman]] (kakandanya).


Menurut tradisi kesultanan Banjar yang berlaku pada saat itu, diantara putera-putera dari seorang Sultan yang sedang berkuasa, maka putera sulung dari permaisuri akan dilantik sebagai Sultan Muda dan putera kedua dari permaisuri akan dilantik sebagai mangkubumi ([[Pangeran Mangkubumi]]) untuk menggantikan mangkubumi sebelumnya yang meninggal dunia.
Menurut tradisi kesultanan Banjar yang berlaku pada saat itu, di antara putera-putera dari seorang Sultan yang sedang berkuasa, maka putera sulung dari permaisuri akan dilantik sebagai Sultan Muda dan putera kedua dari permaisuri akan dilantik sebagai mangkubumi ([[Pangeran Mangkubumi]]) untuk menggantikan mangkubumi sebelumnya yang meninggal dunia.


Sebelum menjabat mangkubumi namanya adalah Pangeran Ismail atau Pangeran Mangkudilaga. Ratoe Anom Ismail/Ratu Anom Mangkudilaga mendapat fitnah dengan tuduhan akan melakukan kudeta terhadap Sultan Sulaiman sehingga ia dihukum bunuh oleh abangnya yang juga besannya yaitu Sultan Sulaiman.<ref>{{nl icon}} {{cite journal|pages=98|url=http://books.google.co.id/books?id=bRhJAAAAMAAJ&dq=pangeran%20Ratoe%20Ismael&pg=PA98#v=onepage&q=pangeran%20Ratoe%20Ismael&f=false |pages=98 |title=Tijdschrift voor Indische taal-, land- en volkenkunde|publisher=Koninklijk Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen|year=1860}}</ref><ref name="tutur candi">{{id icon}}{{cite book|first=Mohamad Idwar |last=Saleh|title=Tutur Candi, sebuah karya sastra sejarah Banjarmasin|publisher=Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Proyek Penerbitan Buku Sastra Indonesia dan Daerah |year=1986|pages=157|url=http://books.google.co.id/books?id=rfgeAAAAMAAJ&q=Sultan+Hidayatullah&dq=tutur+candi&source=gbs_word_cloud_r&cad=5}}</ref><ref>{{nl}} {{cite book|pages=2 |url=http://books.google.co.id/books?id=JRQ5AQAAIAAJ&dq=Sulthan%20Soerian%20Sjach&hl=id&pg=PA8#v=onepage&q=Sulthan%20Soerian%20Sjach&f=false|title=De bandjermasinsche krijg van 1859-1863|first=[[Willem Adriaan van Rees|Willem Adriaan]] |last=Rees|publisher=D. A. Thieme|year=1865}}</ref>
Sebelum menjabat mangkubumi namanya adalah Pangeran Ismail atau Pangeran Mangkudilaga. Ratoe Anom Ismail/Ratu Anom Mangkudilaga mendapat fitnah dengan tuduhan akan melakukan kudeta terhadap Sultan Sulaiman sehingga ia dihukum bunuh oleh abangnya yang juga besannya yaitu Sultan Sulaiman.<ref>{{nl icon}} {{cite journal|pages=98|url=http://books.google.co.id/books?id=bRhJAAAAMAAJ&dq=pangeran%20Ratoe%20Ismael&pg=PA98#v=onepage&q=pangeran%20Ratoe%20Ismael&f=false |pages=98 |title=Tijdschrift voor Indische taal-, land- en volkenkunde|publisher=Koninklijk Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen|year=1860}}</ref><ref name="tutur candi">{{id icon}}{{cite book|first=Mohamad Idwar |last=Saleh|title=Tutur Candi, sebuah karya sastra sejarah Banjarmasin|publisher=Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Proyek Penerbitan Buku Sastra Indonesia dan Daerah |year=1986|pages=157|url=http://books.google.co.id/books?id=rfgeAAAAMAAJ&q=Sultan+Hidayatullah&dq=tutur+candi&source=gbs_word_cloud_r&cad=5}}</ref><ref>{{nl}} {{cite book|pages=2 |url=http://books.google.co.id/books?id=JRQ5AQAAIAAJ&dq=Sulthan%20Soerian%20Sjach&hl=id&pg=PA8#v=onepage&q=Sulthan%20Soerian%20Sjach&f=false|title=De bandjermasinsche krijg van 1859-1863|first=[[Willem Adriaan van Rees|Willem Adriaan]] |last=Rees|publisher=D. A. Thieme|year=1865}}</ref>

Revisi per 3 Mei 2014 07.41

Ratoe Anom Ismail
Mangkubumi Kesultanan Banjar
Berkuasa17791823
WangsaDinasti Banjarmasin
AyahSunan Nata Alam
Anak♂ Pangeran Su'ud[1]
♂ Pangeran Sungging Anum[1][2]
♂ Pangeran Cakra Utu[1]
♀ Ratu Dipati[1]

Ratoe Anom Ismail/Asmael atau Tuan Raden Dipati Anum Ismail atau Ratu Anom Mangkudilaga[1] adalah wazir atau Perdana Menteri atau mangkubumi Kesultanan Banjar. Ia merupakan putera kedua Sunan Nata Alam.

Ia menjabat mangkubumi mendampingi Sunan Nata Alam (ayahandanya) dan sultan berikutnya yaitu Sultan Sulaiman (kakandanya).

Menurut tradisi kesultanan Banjar yang berlaku pada saat itu, di antara putera-putera dari seorang Sultan yang sedang berkuasa, maka putera sulung dari permaisuri akan dilantik sebagai Sultan Muda dan putera kedua dari permaisuri akan dilantik sebagai mangkubumi (Pangeran Mangkubumi) untuk menggantikan mangkubumi sebelumnya yang meninggal dunia.

Sebelum menjabat mangkubumi namanya adalah Pangeran Ismail atau Pangeran Mangkudilaga. Ratoe Anom Ismail/Ratu Anom Mangkudilaga mendapat fitnah dengan tuduhan akan melakukan kudeta terhadap Sultan Sulaiman sehingga ia dihukum bunuh oleh abangnya yang juga besannya yaitu Sultan Sulaiman.[3][1][4]

Ratoe Anom Ismail pernah mengirim surat kepada Gubernur-Jenderal VOC Pieter Gerardus van Overstraten tertanggal 14 Juli 1779 dan surat tersebut diterima di Batavia tanggal 15 Agustus 1797 (Cod.Or.2239)[5]

Pendahulunya sebagai Mangkubumi adalah Prabujaya (1762).[6]

Catatan kaki

  1. ^ a b c d e f (Indonesia)Saleh, Mohamad Idwar (1986). Tutur Candi, sebuah karya sastra sejarah Banjarmasin. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Proyek Penerbitan Buku Sastra Indonesia dan Daerah. hlm. 157. 
  2. ^ menantu Sultan Sulaiman Saidullah
  3. ^ (Belanda) "Tijdschrift voor Indische taal-, land- en volkenkunde". Koninklijk Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen. 1860: 98. 
  4. ^ (Belanda) Rees, Willem Adriaan (1865). De bandjermasinsche krijg van 1859-1863. D. A. Thieme. hlm. 2. 
  5. ^ (Inggris) (1998)Codices manuscripti. 25. E.J. Brill.  Teks "Bagian 1" akan diabaikan (bantuan)
  6. ^ http://eprints.lib.ui.ac.id/12976/1/82338-T6811-Politik%20dan-TOC.pdf
Didahului oleh:
Prabujaya (1762)
Mangkubumi
1779-1823
Diteruskan oleh:
Pangeran Mangkoe Boemi Nata