Ratoe Anom Ismail: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Alamnirvana (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Alamnirvana (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 20: Baris 20:
|place of death =
|place of death =
}}
}}
'''Ratoe Anom Ismail/Asmael''' atau '''Tuan Raden Dipati Anum Ismail''' atau '''Ratu Anom Mangkudilaga'''<ref name="tutur candi"/> adalah wazir atau [[Perdana Menteri]] atau [[mangkubumi]] [[Kesultanan Banjar]]. Ia merupakan putera kedua Sunan Nata Alam. Ia menjabat mangkubumi mendampingi [[Sunan Nata Alam]] (ayahandanya) dan sultan berikutnya yaitu Sultan [[Sulaiman dari Banjar|Sulaiman]] (kakandanya).
'''Ratoe Anom Ismail/Asmael''' atau '''Tuan Raden Dipati Anum Ismail''' atau '''Ratu Anom Mangkudilaga'''<ref name="tutur candi"/> adalah wazir atau [[Perdana Menteri]] atau [[mangkubumi]] [[Kesultanan Banjar]]. Ia merupakan putera kedua Sunan Nata Alam.<ref>{{nl icon}} {{cite book|pages=102|url=http://books.google.co.id/books?id=hZJUAAAAcAAJ&dq=pangeran%20Ratoe%20Ismael&hl=id&pg=PA102#v=onepage&q=pangeran%20Ratoe%20Ismael&f=false |title=Tijdschrift van het Bataviaasch Genootschap| Volume= 9 |publisher=Lange |year=1860|first=Koninklijk Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen (Batavia)|last= }}<ref/>

Ia menjabat mangkubumi mendampingi [[Sunan Nata Alam]] (ayahandanya) dan sultan berikutnya yaitu Sultan [[Sulaiman dari Banjar|Sulaiman]] (kakandanya).


Menurut tradisi kesultanan Banjar yang berlaku pada saat itu, diantara putera-putera dari seorang Sultan yang sedang berkuasa, maka putera sulung dari permaisuri akan dilantik sebagai Sultan Muda dan putera kedua dari permaisuri akan dilantik sebagai mangkubumi ([[Pangeran Mangkubumi]]) untuk menggantikan mangkubumi sebelumnya yang meninggal dunia.
Menurut tradisi kesultanan Banjar yang berlaku pada saat itu, diantara putera-putera dari seorang Sultan yang sedang berkuasa, maka putera sulung dari permaisuri akan dilantik sebagai Sultan Muda dan putera kedua dari permaisuri akan dilantik sebagai mangkubumi ([[Pangeran Mangkubumi]]) untuk menggantikan mangkubumi sebelumnya yang meninggal dunia.


Sebelum menjabat mangkubumi namanya adalah Pangeran Ismail atau Pangeran Mangkudilaga. Ratoe Anom Ismail/Ratu Anom Mangkudilaga mendapat fitnah dengan tuduhan akan melakukan kudeta terhadap Sultan Sulaiman sehingga ia dihukum bunuh oleh abangnya yang juga besannya yaitu Sultan Sulaiman.<ref>{{nl icon}} (1860){{cite journal|pages=98|url=http://books.google.co.id/books?id=bRhJAAAAMAAJ&dq=pangeran%20Ratoe%20Ismael&pg=PA98#v=onepage&q=pangeran%20Ratoe%20Ismael&f=false |pages=98 |title=Tijdschrift voor Indische taal-, land- en volkenkunde|publisher=Koninklijk Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen}}</ref><ref name="tutur candi">{{id icon}}{{cite book|first=Mohamad Idwar |last=Saleh|title=Tutur Candi, sebuah karya sastra sejarah Banjarmasin|publisher=Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Proyek Penerbitan Buku Sastra Indonesia dan Daerah |year=1986|pages=157|url=http://books.google.co.id/books?id=rfgeAAAAMAAJ&q=Sultan+Hidayatullah&dq=tutur+candi&source=gbs_word_cloud_r&cad=5}}</ref><ref>{{nl}} {{cite book|pages=2 |url=http://books.google.co.id/books?id=JRQ5AQAAIAAJ&dq=Sulthan%20Soerian%20Sjach&hl=id&pg=PA8#v=onepage&q=Sulthan%20Soerian%20Sjach&f=false|title=De bandjermasinsche krijg van 1859-1863|first=[[Willem Adriaan van Rees|Willem Adriaan]] |last=Rees|publisher=D. A. Thieme|year=1865}}</ref>
Sebelum menjabat mangkubumi namanya adalah Pangeran Ismail atau Pangeran Mangkudilaga. Ratoe Anom Ismail/Ratu Anom Mangkudilaga mendapat fitnah dengan tuduhan akan melakukan kudeta terhadap Sultan Sulaiman sehingga ia dihukum bunuh oleh abangnya yang juga besannya yaitu Sultan Sulaiman.<ref>{{nl icon}} {{cite journal|pages=98|url=http://books.google.co.id/books?id=bRhJAAAAMAAJ&dq=pangeran%20Ratoe%20Ismael&pg=PA98#v=onepage&q=pangeran%20Ratoe%20Ismael&f=false |pages=98 |title=Tijdschrift voor Indische taal-, land- en volkenkunde|publisher=Koninklijk Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen|year=1860}}</ref><ref name="tutur candi">{{id icon}}{{cite book|first=Mohamad Idwar |last=Saleh|title=Tutur Candi, sebuah karya sastra sejarah Banjarmasin|publisher=Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Proyek Penerbitan Buku Sastra Indonesia dan Daerah |year=1986|pages=157|url=http://books.google.co.id/books?id=rfgeAAAAMAAJ&q=Sultan+Hidayatullah&dq=tutur+candi&source=gbs_word_cloud_r&cad=5}}</ref><ref>{{nl}} {{cite book|pages=2 |url=http://books.google.co.id/books?id=JRQ5AQAAIAAJ&dq=Sulthan%20Soerian%20Sjach&hl=id&pg=PA8#v=onepage&q=Sulthan%20Soerian%20Sjach&f=false|title=De bandjermasinsche krijg van 1859-1863|first=[[Willem Adriaan van Rees|Willem Adriaan]] |last=Rees|publisher=D. A. Thieme|year=1865}}</ref>


Ratoe Anom Ismail pernah mengirim surat kepada [[Gubernur-Jenderal]] [[VOC]] [[Pieter Gerardus van Overstraten]] tertanggal 14 Juli 1779 dan surat tersebut diterima di Batavia tanggal 15 Agustus 1797 (Cod.Or.2239)<ref>{{en}} (1998){{cite book|title=Codices manuscripti|volume=25|Bagian 1|publisher=E.J. Brill}}</ref>
Ratoe Anom Ismail pernah mengirim surat kepada [[Gubernur-Jenderal]] [[VOC]] [[Pieter Gerardus van Overstraten]] tertanggal 14 Juli 1779 dan surat tersebut diterima di Batavia tanggal 15 Agustus 1797 (Cod.Or.2239)<ref>{{en}} (1998){{cite book|title=Codices manuscripti|volume=25|Bagian 1|publisher=E.J. Brill}}</ref>

Revisi per 29 April 2014 08.24

Ratoe Anom Ismail
Mangkubumi Kesultanan Banjar
Berkuasa17791823
WangsaDinasti Banjarmasin
AyahSunan Nata Alam
Anak♂ Pangeran Su'ud[1]
♂ Pangeran Sungging Anum[1][2]
♂ Pangeran Cakra Utu[1]
♀ Ratu Dipati[1]

Ratoe Anom Ismail/Asmael atau Tuan Raden Dipati Anum Ismail atau Ratu Anom Mangkudilaga[1] adalah wazir atau Perdana Menteri atau mangkubumi Kesultanan Banjar. Ia merupakan putera kedua Sunan Nata Alam.Kesalahan pengutipan: Tag <ref> harus ditutup oleh </ref>[1][3]

Ratoe Anom Ismail pernah mengirim surat kepada Gubernur-Jenderal VOC Pieter Gerardus van Overstraten tertanggal 14 Juli 1779 dan surat tersebut diterima di Batavia tanggal 15 Agustus 1797 (Cod.Or.2239)[4]

Pendahulunya sebagai Mangkubumi adalah Prabujaya (1762).[5]

Catatan kaki

  1. ^ a b c d e f (Indonesia)Saleh, Mohamad Idwar (1986). Tutur Candi, sebuah karya sastra sejarah Banjarmasin. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Proyek Penerbitan Buku Sastra Indonesia dan Daerah. hlm. 157. 
  2. ^ menantu Sultan Sulaiman Saidullah
  3. ^ (Belanda) Rees, Willem Adriaan (1865). De bandjermasinsche krijg van 1859-1863. D. A. Thieme. hlm. 2. 
  4. ^ (Inggris) (1998)Codices manuscripti. 25. E.J. Brill.  Teks "Bagian 1" akan diabaikan (bantuan)
  5. ^ http://eprints.lib.ui.ac.id/12976/1/82338-T6811-Politik%20dan-TOC.pdf
Didahului oleh:
Prabujaya (1762)
Mangkubumi
1779-1823
Diteruskan oleh:
Pangeran Mangkoe Boemi Nata