Bunyi bahasa: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: BP2014 |
k →top |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{kembangkan}} |
{{kembangkan}} |
||
{{InuseBP|BP84Timotius| 20 April}} |
|||
{{rapikan|spasi tolong diperhatikan}} |
|||
{{disambiginfo|fon|fon}} |
{{disambiginfo|fon|fon}} |
||
⚫ | '''Bunyi bahasa''' ({{lang-en|speech sound}}) atau '''fon''' adalah satuan [[bunyi]] yang dihasilkan oleh [[alat ucap]]. Dalam [[fonologi]], bunyi bahasa diamati sebagai [[fonem]]. Secara umum bunyi-bunyi dapat diklasifikasikan atas : [[vokal]], [[konsonan]], dan [[semi-vokal]]. Bunyi [[vokal]] adalah bunyi yang terjadi tanpa hambatan pada alat bicaranya, atau tidak ada artikulasinya.<ref name=”rujukan1”> {{cite book|author=Marsono|title=Fonetik|year=1986|publisher=Gadjah Mada University Press|place=Yogyakarta|page=16}}</ref>Bunyi [[konsonan]] adalah bunyi yang terjadi karena adanya penghambatan arus udara pada sebagian [[alat bicara]]<ref name=”rujukan1”> {{cite book|author=Marsono|title=Fonetik|year=1986|publisher=Gadjah Mada University Press|place=Yogyakarta|page=16}}</ref>Sedangkan bunyi [[semi-vokal]] adalah bunyi yang secara praktis termasuk konsonan, tetapi ketika diartikulsikan belum membentuk [[konsonan murni]].<ref name=”rujukan1”> {{cite book|author=Marsono|title=Fonetik|year=1986|publisher=Gadjah Mada University Press|place=Yogyakarta|page=17}}</ref> |
||
'''Bunyi bahasa''' ({{lang-en|speech sound}}) atau '''fon''' adalah satuan [[bunyi]] yang dihasilkan oleh [[alat ucap]]. Dalam [[fonologi]], bunyi bahasa diamati sebagai [[fonem]]. |
|||
⚫ | Secara umum bunyi-bunyi dapat diklasifikasikan atas : [[vokal]], [[konsonan]], dan [[semi-vokal]]. Bunyi [[vokal]] adalah bunyi yang terjadi tanpa hambatan pada alat bicaranya, atau tidak ada artikulasinya.<ref name=”rujukan1”> {{cite book|author=Marsono|title=Fonetik|year=1986|publisher=Gadjah Mada University Press|place=Yogyakarta|page=16}}</ref>Bunyi [[konsonan]] adalah bunyi yang terjadi karena adanya penghambatan arus udara pada sebagian [[alat bicara]]<ref name=”rujukan1”> {{cite book|author=Marsono|title=Fonetik|year=1986|publisher=Gadjah Mada University Press|place=Yogyakarta|page=16}}</ref>Sedangkan bunyi [[semi-vokal]] adalah bunyi yang secara praktis termasuk konsonan, tetapi ketika diartikulsikan belum membentuk [[konsonan murni]].<ref name=”rujukan1”> {{cite book|author=Marsono|title=Fonetik|year=1986|publisher=Gadjah Mada University Press|place=Yogyakarta|page=17}}</ref> |
||
==Bunyi Nasal dan Oral== |
==Bunyi Nasal dan Oral== |
Revisi per 17 April 2014 01.19
Artikel ini perlu dikembangkan agar dapat memenuhi kriteria sebagai entri Wikipedia. Bantulah untuk mengembangkan artikel ini. Jika tidak dikembangkan, artikel ini akan dihapus. |
Artikel ini merupakan artikel yang dikerjakan oleh Peserta Kompetisi Menulis Bebaskan Pengetahuan 2014 yakni BP84Timotius (bicara). Untuk sementara waktu (hingga 20 April), guna menghindari konflik penyuntingan, dimohon jangan melakukan penyuntingan selama pesan ini ditampilkan selain oleh Peserta dan Panitia. Peserta kompetisi harap menghapus tag ini jika artikel telah selesai ditulis atau dapat dihapus siapa saja jika kompetisi telah berakhir. Halaman ini terakhir disunting oleh Arupako (Kontrib • Log) 3660 hari 222 menit lalu. |
spasi tolong diperhatikan ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia. |
Bunyi bahasa (Inggris: speech sound) atau fon adalah satuan bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap. Dalam fonologi, bunyi bahasa diamati sebagai fonem. Secara umum bunyi-bunyi dapat diklasifikasikan atas : vokal, konsonan, dan semi-vokal. Bunyi vokal adalah bunyi yang terjadi tanpa hambatan pada alat bicaranya, atau tidak ada artikulasinya.[1]Bunyi konsonan adalah bunyi yang terjadi karena adanya penghambatan arus udara pada sebagian alat bicara[1]Sedangkan bunyi semi-vokal adalah bunyi yang secara praktis termasuk konsonan, tetapi ketika diartikulsikan belum membentuk konsonan murni.[1]
Bunyi Nasal dan Oral
Dilihat dari keluarnya udara melalui rongga hidung, bunyi bahasa dapat dibedakan menjadi nasal dan oral.[1]Bunyi nasal adalah bunyi yang keluar melalui rongga hidung, dengan menurunkan langit-langit lunak beserta ujung anak tekaknya.[1]Sedangkan, bunyi oral adalah bunyi keluar hanya melalui rongga mulut saja, dan langit-langit lunak beserta ujung anak tekak menaik.[1]
Keras (Fortes) dan Lunak (Lenes)
Bunyi bahasa dilihat dari kekuatan arus udara pada waktu bunyi itu diartikulasikan dapat dibedakan kembali menjadi bunyi keras dan bunyi lunak.[1]Bunyi bahasa dapat dikatakan keras apabila diartikulasikan disertai dengan ketegangan kekuatan arus udara. Sedangkan bunyi dapat dikatakan lunak jika tidak disertai ketegangan arus udara.[1]
Bunyi Panjang dan Pendek
Bunyi bahasa dapat dibedakan kembali atas lamanya bunyi itu diartikulasikan.[1] Bunyi dapat dikatakan panjang ketika bunyi itu diartikulasikan dengan vokal yang panjang.[1]Sedangkan bunyi pendek merupakan buyi yang diartikulasikan dengan vokal pendek.[1]