Maliq & D'Essentials: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k clean up, replaced: karir → karier (4) using AWB
Baris 89: Baris 89:
* Amar - Trompet <small>(2002-2010)</small>
* Amar - Trompet <small>(2002-2010)</small>
* Ifa - Keyboard <small>(2002-2011)</small>
* Ifa - Keyboard <small>(2002-2011)</small>
* Udje - TurnTable <small>(2002-2009)</small>
{{col-end}}
{{col-end}}



Revisi per 9 April 2014 08.18

Maliq & D'Essentials
Maliq & D'Essentials di Backyard Coffee. Kiri ke kanan: Lale, Widi, Indah, Angga, Jawa, Ilman
Maliq & D'Essentials di Backyard Coffee. Kiri ke kanan: Lale, Widi, Indah, Angga, Jawa, Ilman
Informasi latar belakang
GenrePop, Soul, Funk, Rock, Jazz, Blues
PekerjaanMusisi
Tahun aktif2002 - sekarang
LabelWarner Music Indonesia (2004-2010)]
Organic Records (2010-sekarang)
Situs webMaliq & D'Essentials

Maliq & D'Essentials adalah sebuah band beraliran jazz yang berasal dari Jakarta, Indonesia. Maliq adalah kepanjangan dari Music And Live Instrument Quality. Sejak penampilannya yang menawan pada pergelaran Jakarta International Jazz Festival 2005, popularitasnya semakin meningkat terutama di kalangan anak muda Jakarta.

Perpaduan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris dalam lagu-lagunya menjadi salah satu andalannya yang khas. Musik yang dimainkannya khas dan kadang tidak terkesan seperti halnya lagu Indonesia yang umumnya terdengar melankolis.

Maliq & D'Essentials sudah mengeluarkan lima full album yaitu 1st dan Free Your Mind, dengan masing-masing album dibuat versi repackagenya. Tiga album terakhirnya adalah Mata Hati Telinga, The Beginning Of A Beautiful Life dan Sriwedari. Total keseluruhan album yang sudah dirilis oleh Maliq & D'Essentials adalah 7 album.

Profil

Maliq & D'Essentials pertama kali dibentuk pada 15 Mei 2002 dengan berisikan 9 personel. Perjalanan karier mereka sebagai musisi diawali dengan menjadi band cafe di sebuah pub kecil dalam hotel berbintang lima di Jakarta, dimana mereka memainkan musik-musik yang pada waktu itu belum terlalu lazim diusung di kalangan anak muda pada umumnya. Kini setelah hampir 10 tahun berdiri, mereka semakin kompak meski hanya menyisakan 6 personel yang terdiri dari Angga Puradiredja (Vokal), Indah (Vokal), Ilman (Keyboard & Piano), Jawa (Bass), Lale (Gitar) dan Widi (Drum).

Kata Maliq itu sendiri merupakan sebuah konsep dan kependekan dari Music And Live Instrument Quality yang pertama kali digagas oleh Angga dan Widi yang juga merangkap sebagai produser, komposer, arranger dan song writer. Lalu istilah D'Essentials awalnya adalah sebagai pendukung dari konsep tersebut yang mengacu kepada personel-personel yang lain. Kini istilah Maliq & D'Essentials telah menjadi suatu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan, walaupun masih banyak orang yang sering salah menyebutkan dengan benar nama grup musik ini.

Banyak yang berpendapat jika Maliq & D'Essentials adalah grup musik yang mengusung genre Jazz. Hal ini disebabkan karena debut awal mereka ada di panggung Java Jazz Festival 2005, panggung yang membuat Maliq & D'Essentials dikenal masyarakat lebih luas lagi. Namun musik yang mereka usung sebenarnya tidak hanya jazz saja, melainkan perpaduan antara berbagai macam genre musik seperti, soul, funk, rock, blues, dan lain-lain. Mereka menyebutnya Organic Music agar lebih mudah.

Debut Album (2004)

Di tahun 2004, Maliq & D'Essentials merilis album perdananya, 1st Maliq & D'essentials dengan singlenya yang menggebrak industri musik dalam negeri yaitu "Terdiam" dan diikuti oleh beberapa single lainnya seperti "Untitled", "Sampai Kapan" dan "Kangen". Setahun kemudian, album edisi Repackaged dirilis dengan hit singlenya yang berjudul "The One". Album 1st memberikan kontribusi penjualan keping CD yang fantastis. Disaat yang bersamaan, Dimi salah satu vokalisnya memutuskan keluar dari band untuk bersolo karier.

Kepergian Satrio dan Album Ketiga (2007-2009)

Awal tahun 2007, Maliq & D'Essentials merilis album keduanya yang berjudul Free Your Mind dengan hit single nya "Heaven" dan "Beri Cinta Waktu". Album kedua ini juga diterbitkan edisi repackaged-nya pada tahun 2008 dengan single "Dia" dan "Kau Yang Bisa" yang juga menjadi original soundtrack untuk film Claudia/Jasmine. Di tahun yang sama Satrio sang gitaris memutuskan untuk mundur dan membentuk grup musik baru, Alexa. Posisi gitaris yang kosong dengan cepat diisi oleh gitaris muda bernama Lale. Dengan latar belakang musik yang sangat jauh berbeda, Lale memberikan warna baru yang unik bagi Maliq & D'Essentials.

Di tahun 2009, mereka merilis album ketiga mereka yang berjudul Mata Hati Telinga, yang mendapatkan penghargaan dari majalah Rolling Stone Indonesia sebagai Best Album 2009. Lagu "Pilihanku" dipilih menjadi single pertama dari album ketiga ini. Aransemen lagu yang mengusung nuansa pop-rock up-tempo menjadi perhatian banyak orang karena pertama kali Maliq & D'Essentials memiliki lagu yang berbeda dari kebanyakan lagu-lagu mereka. Disusul dengan single kedua mereka "Coba Katakan", Maliq & D'Essentials berhasil melebarkan segmen pendengar mereka.

Berdirinya The One Management dan Organic Records

Keluarnya album Mata Hati Telinga juga bersamaan dengan berdirinya The One Management yang didirikan untuk mengakomodir Maliq & D'Essentials dengan manajemen yang lebih komprehensif dan secure. Begitu pula dengan record label, Organic Records, yang sengaja dibuat agar mereka mempunyai kebebasan yang lebih luas untuk mengeksplor musik mereka. Melalui label ini, Maliq & D'Essentials telah menjadi executive producer dari beberapa talenta baru yang berbakat seperti Twentyfirst Night, Boogiemen, Soulvibe, Rock 'N Roll Mafia, Sir Dandy dan The Upstairs. Awal 2009, Maliq & D'Essentials tampil kembali di Java Jazz Festival bersama dengan Organic All-Stars (Twentyfirst Night, Boogiemen dan Renita) yang direkam secara live dan masuk ke dalam jajaran diskografi mereka melalui rilisan DVD di awal 2010. Setelah beberapa tahun, Maliq & D'Essentials telah mendapatkan banyak fans yang loyal, dengan sebutan bagi fans mereka, D'Essentials.

7th Year Celebration

Kekompakan antara para fans dan band ini dibuktikan melalui kolaborasi mereka dalam menyelenggarakan acara "7th Year Celebration", acara yang diadakan untuk merayakan tujuh tahun terbentuknya Maliq & D'Essentials. Acara ini juga diadakan sebagai suatu bentuk penghargaan untuk para D'Essentials yang telah setia dan selalu mendukung musik dari Maliq & D'Essentials.

Beautiful Life (2010-2011)

"Life Is A Song Worth Singing" Di bulan Juli 2010, Maliq & D'Essentials akhirnya merilis album keempat mereka yang diberi judul The Beginning Of A Beautiful Life, dengan single pertamanya "Terlalu". The Beginning Of A Beautiful Life merupakan salah satu kebanggaan dari Maliq & D'Essentials, dimana di album ini mereka menceritakan suka dan duka perjuangan mereka selama 8 tahun berkarier di belantika musik Indonesia. Bersamaan dengan itu juga, mereka menerbitkan sebuah buku dengan judul yang sama dengan album, yang berisikan cerita dari masing-masing personel. Buku tersebut memuat mini biografi akan perjalanan mereka serta foto-foto dan hanya diproduksi sebanyak 500 eksemplar.

Di tahun 2010 Amar memutuskan untuk berhenti dari personil tetap Maliq & D'Essentials. Posisinya tidak digantikan dan saat perform live Amar masih sering ikut membantu.

Setelah single pertama "Terlalu", pertengahan tahun 2011 Maliq & D'Essentials merilis single kedua mereka yang berjudul "Menari". Tanpa diduga, "Menari" mendapatkan respon yang sangat luar biasa dari pendengar radio di seluruh Indonesia. Di single kedua ini lagi-lagi mereka mendapatkan pengakuan akan kemampuan dalam membuat musik yang berbeda dari kebanyakan musik mereka, seperti pada lagu "Pilihanku" di album Mata Hati Telinga. Pada akhir tahun 2011, setelah penampilan mereka di Melbourne, Australia, Ifa sang keyboardist yang sejak awal bersama akhirnya mengundurkan diri karena ingin mengejar karier di bidang lain. Hal ini tidak membuat mereka larut dalam kesedihan, karena Ilman segera menggantikan posisi keyboardist dan menjadi personel termuda yang secara tidak langsung mempengaruhi dinamisme antar personel terutama Widi yang merupakan salah satu otak di balik Maliq & D'Essentials. Warna musik yang lebih beragam, lebih dinamis serta luasnya pengetahuan musik Ilman, menjadi senjata baru mereka dalam berkarya. Pada akhir tahun 2011 single ketiga "Penasaran" dilepas ke radio dengan respon yang sangat baik dari pendengar.

Radio Killed The TV Stars (2012)

Pada awal tahun 2012, Maliq & D'Essentials bersama beberapa musisi indie dari bermacam-macam genre musik berpartisipasi dalam sebuah album kompilasi berjudul Radio Killed The TV Star, yang dirilis oleh The One Management dan Organic Records. Kompilasi ini adalah suatu pergerakan, suara dari musisi-musisi indie dan record label indie akan industri musik Indonesia saat ini. Adapun beberapa musisi yang ikut berkontribusi di album ini antara lain Maliq & D'Essentials, Endah N Rhesa, Twentyfirst Night, Zore, The Upstairs, Rock 'N Roll Mafia dan lainnya. Single Maliq & D'Essentials dari album ini berjudul "Berlari dan Tenggelam".

Sriwedari (2013)

Di awal tahun 2013, tepatnya tgl 25 Januari, Maliq & D'Essentials bersama label independent mereka, Organic Records, baru saja merilis album kelima mereka yang diberi judul Sriwedari.

Personil

Anggota

Diskografi

Album

Singel

  • Kompilasi LCLM 2008 - "Tafakur" (2008)
  • Kompilasi Radio Killed The TV Star - "Berlari dan Tenggelam" (2011)

DVD

Buku

  • The Beginning Of A Beautiful Life, "a story yet to be told." (2010)

Pranala luar