Sistem bilangan: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
RobotQuistnix (bicara | kontrib)
Baris 30: Baris 30:
:6 x 10<sup>2</sup> = 6 x 100 = 600
:6 x 10<sup>2</sup> = 6 x 100 = 600


[[Image:وهدَفي حسابْ.gif|none|thumb|200px|وهدَفي حسابْ]]
[[Image:وهدَفي حسابْ.gif|none|thumb|200px|وهدَفي حسابْ [[Angka arab]]]]


Selain sistem [[desimal]], terdapat pula sistem [[biner]], [[hexadesimal]], [[oktal]], dan sistem numerik berbasis lainnya.
Selain sistem [[desimal]], terdapat pula sistem [[biner]], [[hexadesimal]], [[oktal]], dan sistem numerik berbasis lainnya.

Revisi per 23 Mei 2007 17.07

Sistem numerik adalah sebuah simbol atau kumpulan dari simbol yang merepresentasikan sebuah angka. Numerik berbeda dengan angka. Simbol "11", "sebelas" and "XI" adalah numerik yang berbeda, tetapi merepresentasikan angka yang sama yaitu sebelas.

Artikel ini akan menjelaskan beberapa sistem numerik. Secara garis besar terdapat dua sistem numerik, yaitu sistem numerik berdasarkan penambahan (eng. addition) dan sistem numerik berdasarkan posisi (eng. position).


Sistem Numerik Berdasarkan Penambahan

Sistem numerik yang paling sederhana adalah Sistem numerik unary. Sistem ini sering dipakai untuk melakukan pemilihan pada suatu voting. Contoh dari Sistem numerik Unary adalah Tally mark. Kerugiann penggunaan dari sistem numerik Unary adalah sistem ini membutuhkan tempat yang besar.

Selain sistem numerik unary, contoh lain dari sistem numerik berdasarkan penambahan adalah angka Romawi.

  I    1
  V    5
  X    10
  L    50
  C    100
  D    500
  M    1000

Angka Romawi dituliskan dengan simbol dari angka yang tersedia kemudian ditambahkan atau dikurangkan.

Sebagai contoh adalah 1970 disimbolkan dalam angka romawi dengan MCMLXX. Simbol M merepresentasikan angka 1000. Simbol CM merepresentasikan 900, hal ini dikarenakan oleh peraturan dalam penulisan angka romawi, yang tidak diperkenakan pengulangan suatu simbol lebih dari tiga kali. Jadi apabila 900 dituliskan dengan simbol DCCCC maka penulisan tersebut salah. Simbol C disebelah kiri atau sebelum M merupakan angka pengurang dari angka sesudahnya, jadi CM = 1000-100 = 900. Simbol selanjutnya adalah LXX yang melambangkan angka 70.

Angka Romawi ini digunakan di Eropa sampai dengan abad ke 15. Kekurangan dari sistem ini adalah tidak adanya angka Nol.

Sistem Numerik Berdasarkan Posisi

Didalam sistem numerik ini, penulisan angka berdasarkan posisi dan basis. Sistem numerik berdasarkan posisi yang sangat terkenal dan dipakai paling luas adalah sistem desimal. Sistem desimal merupakan sistem numerik berdasarkan posisi yang berbasis 10. Simbol 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 adalah bagian dari sistem desimal. Sebagai contoh 612, angka ini berarti:

2 x 100 = 2 x 1 = 2
1 x 101 = 1 x 10 = 10
6 x 102 = 6 x 100 = 600
Berkas:وهدَفي حسابْ.gif
وهدَفي حسابْ Angka arab

Selain sistem desimal, terdapat pula sistem biner, hexadesimal, oktal, dan sistem numerik berbasis lainnya.