Matteo Ricci: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
OrophinBot (bicara | kontrib)
k Bot: Mengganti kategori Tokoh asing di Cina dengan Tokoh asing di Tiongkok
OrophinBot (bicara | kontrib)
k rrt
Baris 1: Baris 1:
[[Berkas:Ricciportrait.jpg|right|thumb|180px|Matteo Ricci]]
[[Berkas:Ricciportrait.jpg|right|thumb|180px|Matteo Ricci]]


'''Matteo Ricci''' ({{lahirmati||6|10|1552||1|5|1610}}) ([[Bahasa Tionghoa]]: 利瑪竇; [[pinyin]]: Lì Mǎdòu) adalah seorang [[pastur]] dari [[Ordo Yesuit]] [[Italia]] yang melakukan aktivitas [[misionaris]]nya di [[Cina]] selama masa [[Dinasti Ming]].<ref name="Sunquist"> {{en}} Scott W. Sunquist (ed.). ''A Dictionary of Asian Christianity.'' Michigan: William B. Eerdman Publishing Co. 2001. Hal 502.</ref> Matteo Ricci masih dikenal sebagai salah seorang misionaris terhebat di Cina.<ref name="Sunquist"/> Ricci adalah pioner yang memperkenalkan budaya Barat ke Cina.<ref name="ijo"> {{en}} Berard L. Marthaler. ''New Catholic Encyclopedia, Second Edition vol XII.'' Washington: Catholic University. 2003. Hal. 223-225. ISBN 0-7876-4004-2.</ref> Gereja yang dia bangun masih menjadi Gereja Katolik terbesar yang selamat dari [[Revolusi Kebudayaan]].<ref name="Sunquist"/> Ia yang memperkenalkan [[metode penginjilan akomodasi]].<ref name="Sunquist"/>
'''Matteo Ricci''' ({{lahirmati||6|10|1552||1|5|1610}}) ([[Bahasa Tionghoa]]: 利瑪竇; [[pinyin]]: Lì Mǎdòu) adalah seorang [[pastur]] dari [[Ordo Yesuit]] [[Italia]] yang melakukan aktivitas [[misionaris]]nya di [[Tiongkok]] selama masa [[Dinasti Ming]].<ref name="Sunquist"> {{en}} Scott W. Sunquist (ed.). ''A Dictionary of Asian Christianity.'' Michigan: William B. Eerdman Publishing Co. 2001. Hal 502.</ref> Matteo Ricci masih dikenal sebagai salah seorang misionaris terhebat di Tiongkok.<ref name="Sunquist"/> Ricci adalah pioner yang memperkenalkan budaya Barat ke Tiongkok.<ref name="ijo"> {{en}} Berard L. Marthaler. ''New Catholic Encyclopedia, Second Edition vol XII.'' Washington: Catholic University. 2003. Hal. 223-225. ISBN 0-7876-4004-2.</ref> Gereja yang dia bangun masih menjadi Gereja Katolik terbesar yang selamat dari [[Revolusi Kebudayaan]].<ref name="Sunquist"/> Ia yang memperkenalkan [[metode penginjilan akomodasi]].<ref name="Sunquist"/>


== Riwayat hidup ==
== Riwayat hidup ==
Baris 11: Baris 11:
Ricci yang memperkenalkan kepada penganut [[Stoa]] tentang filosofi moral.<ref name="Sunquist"/> Bagi Ricci dan rekan-rekan dari ordo Yesuitnya, sistem pembelajaran yang humanistik adalah fondasi bagi iman Kristen dan penyingkapan wahyu illahi.<ref name="Sunquist"/>
Ricci yang memperkenalkan kepada penganut [[Stoa]] tentang filosofi moral.<ref name="Sunquist"/> Bagi Ricci dan rekan-rekan dari ordo Yesuitnya, sistem pembelajaran yang humanistik adalah fondasi bagi iman Kristen dan penyingkapan wahyu illahi.<ref name="Sunquist"/>


Sejak Mei 1577, Ricci belajar [[bahasa Portugis]] di [[Universitas Coimbra]] selama sembilan bulan.<ref name="Sunquist"/> Ricci harus mempelajari pemikiran [[Aristoteles]] dan [[Thomas Aquinas]] selama belajar di sana.<ref name="Sunquist"/> Hal-hal yang dipelajari oleh Ricci selama ia menuntut ilmu ini, Ia perkenalkan kepada orang-orang Cina saat ia menjalankan misi di Cina.<ref name="Sunquist"/>
Sejak Mei 1577, Ricci belajar [[bahasa Portugis]] di [[Universitas Coimbra]] selama sembilan bulan.<ref name="Sunquist"/> Ricci harus mempelajari pemikiran [[Aristoteles]] dan [[Thomas Aquinas]] selama belajar di sana.<ref name="Sunquist"/> Hal-hal yang dipelajari oleh Ricci selama ia menuntut ilmu ini, Ia perkenalkan kepada orang-orang Tiongkok saat ia menjalankan misi di Tiongkok.<ref name="Sunquist"/>
Pada tanggal [[24 Maret]] [[1578]], Ricci meninggalkan [[Lisbon]] dan tinggal di [[Goa]] selama empat tahun.<ref name="Sunquist"/> Di [[Goa]], Ricci melanjutkan studi teologinya dan memulihkan kesehatannya yang terganggu.<ref name="Sunquist"/> Ia juga ditahbiskan menjadi uskup di [[Goa]] pada tanggal [[26 Juli]] [[1580]].<ref name="Sunquist"/>
Pada tanggal [[24 Maret]] [[1578]], Ricci meninggalkan [[Lisbon]] dan tinggal di [[Goa]] selama empat tahun.<ref name="Sunquist"/> Di [[Goa]], Ricci melanjutkan studi teologinya dan memulihkan kesehatannya yang terganggu.<ref name="Sunquist"/> Ia juga ditahbiskan menjadi uskup di [[Goa]] pada tanggal [[26 Juli]] [[1580]].<ref name="Sunquist"/>
[[Berkas:Ricci1.jpg|frame|left|Matteo Ricci (kiri) dan [[Xu Guangqi]](徐光启) (kanan) dalam [[Unsur Euclid]] edisi Cina(《几何原本》)]]
[[Berkas:Ricci1.jpg|frame|left|Matteo Ricci (kiri) dan [[Xu Guangqi]](徐光启) (kanan) dalam [[Unsur Euclid]] edisi Cina(《几何原本》)]]


== Misinya di Cina ==
== Misinya di Tiongkok ==
Pada tahun [[1580]] Ricci tiba di [[Makau]] dan segera belajar bahasa dan tulisan Cina.<ref name="Sunquist"/> Dalam waktu 3 bulan, Ricci sudah berhasil menguasai bahasa Cina.<ref name="Wahana"> Wahana Wegig, ''Pewartaan Iman Kontekstual.'' Yogyakarta: Kanisius, 2001. Hal 37-38. ISBN 979-672-729-3.</ref> Pada tahun [[1583]], [[Ricci]] dan [[Michele Ruggeri]] memperoleh izin dari penguasa Cina untuk masuk ke Provinsi [[Guangdong]] dan [[Guangxi]].<ref name="Sunquist"/> Ricci pun diberi izin tinggal di Kota [[Zhaoqing]] yang terletak hanya beberapa mil dari [[Guangdong]].<ref name="Sunquist"/> Ricci dan [[Michele Ruggeri]] berpakaian abu-abu, sama seperti para biarawan Budhis.<ref name="Sunquist"/><ref name="Stephen"/> Ricci mengubah namanya menjadi Li Ma Dou.<ref name="Stephen"/> Tindakkan Ricci yang mau beradaptasi terhadap budaya setempat, membuat orang-orang Cina bersimpati pada Ricci.<ref name="Sunquist"/> Ricci menemui Kaisar Wan Li.<ref name="Stephen"/> Ia mengatakan kepada Kaisar [[Wan Li]] bahwa ia datang ke Cina untuk mempelajari kekayaan dari peradaban Cina sambil membawa upeti.<ref name="Stephen"> {{en}} Neil,Stephen. ''A History of Christian Missions.'' Australia: Penguin Books. 1964. Hal 162-163.</ref>
Pada tahun [[1580]] Ricci tiba di [[Makau]] dan segera belajar bahasa dan tulisan Cina.<ref name="Sunquist"/> Dalam waktu 3 bulan, Ricci sudah berhasil menguasai bahasa Tionghoa.<ref name="Wahana"> Wahana Wegig, ''Pewartaan Iman Kontekstual.'' Yogyakarta: Kanisius, 2001. Hal 37-38. ISBN 979-672-729-3.</ref> Pada tahun [[1583]], [[Ricci]] dan [[Michele Ruggeri]] memperoleh izin dari penguasa Cina untuk masuk ke Provinsi [[Guangdong]] dan [[Guangxi]].<ref name="Sunquist"/> Ricci pun diberi izin tinggal di Kota [[Zhaoqing]] yang terletak hanya beberapa mil dari [[Guangdong]].<ref name="Sunquist"/> Ricci dan [[Michele Ruggeri]] berpakaian abu-abu, sama seperti para biarawan Budhis.<ref name="Sunquist"/><ref name="Stephen"/> Ricci mengubah namanya menjadi Li Ma Dou.<ref name="Stephen"/> Tindakkan Ricci yang mau beradaptasi terhadap budaya setempat, membuat orang-orang Tiongkok bersimpati pada Ricci.<ref name="Sunquist"/> Ricci menemui Kaisar Wan Li.<ref name="Stephen"/> Ia mengatakan kepada Kaisar [[Wan Li]] bahwa ia datang ke Tiongkok untuk mempelajari kekayaan dari peradaban Cina sambil membawa upeti.<ref name="Stephen"> {{en}} Neil,Stephen. ''A History of Christian Missions.'' Australia: Penguin Books. 1964. Hal 162-163.</ref>
[[Berkas:Matteo Ricci Far East 1602 Larger.jpg|thumb|left|180px|Peta Timur Jauh yang dibuat oleh Matteo Ricci tahun 1602]]
[[Berkas:Matteo Ricci Far East 1602 Larger.jpg|thumb|left|180px|Peta Timur Jauh yang dibuat oleh Matteo Ricci tahun 1602]]


Selama berada di sana, Ricci dan Ruggieri membuat Katekismus.<ref name="Stephen"/> Selama membuat katekismus, Ricci juga mengalami kesulitan dalam mencari padanan kata dalam [[bahasa Cina]] untuk terminologi [[Kristen]], agar tidak disalah artikan. Misalnya, Ricci menerjemahkan Allah ke dalam bahasa Tionghoa dengan sebutan ''T’ien Chu''.<ref name="Stephen"/> Ia juga mengalami kesulitan sejauh mana adat istiadat Cina kuno bisa didamaikan dengan prinsip-prinsip Kristen.<ref name="Stephen"/> Hingga akhir hayat Ricci, sudah ada 2.500 orang Cina dari berbagai golongan yang dibaptis.<ref name="Wahana"/>
Selama berada di sana, Ricci dan Ruggieri membuat Katekismus.<ref name="Stephen"/> Selama membuat katekismus, Ricci juga mengalami kesulitan dalam mencari padanan kata dalam [[bahasa Tionghoa]] untuk terminologi [[Kristen]], agar tidak disalah artikan. Misalnya, Ricci menerjemahkan Allah ke dalam bahasa Tionghoa dengan sebutan ''T’ien Chu''.<ref name="Stephen"/> Ia juga mengalami kesulitan sejauh mana adat istiadat Tiongkok kuno bisa didamaikan dengan prinsip-prinsip Kristen.<ref name="Stephen"/> Hingga akhir hayat Ricci, sudah ada 2.500 orang Tiongkok dari berbagai golongan yang dibaptis.<ref name="Wahana"/>
Peta yang dibuat Ricci pun berhasil menyadarkan orang Cina bahwa dunia ini bukanlah datar dan mereka bukanlah satu-satunya peradaban yang paling kuat di dunia ini.
Peta yang dibuat Ricci pun berhasil menyadarkan orang Tiongkok bahwa dunia ini bukanlah datar dan mereka bukanlah satu-satunya peradaban yang paling kuat di dunia ini.
<ref name="Sam"> {{en}} Samuel Moffet, '' A History of Christianity in Asia vol 2.'' New York: Harper Collins Publisher. 1992. Hal, 111-115.</ref>
<ref name="Sam"> {{en}} Samuel Moffet, '' A History of Christianity in Asia vol 2.'' New York: Harper Collins Publisher. 1992. Hal, 111-115.</ref>



Revisi per 1 April 2014 12.02

Matteo Ricci

Matteo Ricci (6 Oktober 1552 – 1 Mei 1610) (Bahasa Tionghoa: 利瑪竇; pinyin: Lì Mǎdòu) adalah seorang pastur dari Ordo Yesuit Italia yang melakukan aktivitas misionarisnya di Tiongkok selama masa Dinasti Ming.[1] Matteo Ricci masih dikenal sebagai salah seorang misionaris terhebat di Tiongkok.[1] Ricci adalah pioner yang memperkenalkan budaya Barat ke Tiongkok.[2] Gereja yang dia bangun masih menjadi Gereja Katolik terbesar yang selamat dari Revolusi Kebudayaan.[1] Ia yang memperkenalkan metode penginjilan akomodasi.[1]

Riwayat hidup

Ricci lahir di Macareta, Itali pada tanggal 16 Oktober 1552.[1] Ia meninggal di Beijing, pada tanggal 11 Mei 1610.[1] Matteo Ricci adalah anak sulung dari keluarga Ser Giovanni Battista Ricci dengan Giovanna Angiolelli.[3] Atah Ricci adalah seorang ahli farmasi dan juga pernah menjadi camat.[3] Ayahnya berharap suatu saat Ricci akan menjadi ahli hukum atau pemerintahan.[3] Di masa kecilnya, Ricci tinggal bersama neneknya yang bernama Laria.[3]

Pendidikan

Ricci belajar bahasa Latin di bawah bimbingan Nicolo Bencivegni, seorang imam Diosesan, hingga usia 7 tahun.[3] Ketika berusia 16 tahun, setelah lulus sekolah menengah, Ricci diutus ayahnya untuk menempuh pendidikan hukum di Roma.[2][1][3] Selama Ricci belajar ilmu hukum di Roma, Ricci bergabung dalam Konggregasi Maria.[1] Namun, ia tidak menjadi ahli hukum seperti yang diharapkan oleh ayahnya.[2][3] Ricci memilih untuk masuk ke Sarikat Yesus pada tanggal 15 Agustus 1571.[3] Ricci mengikuti pelatihan bagi para calon biarawan di Sant' Andrea.[2][1] Pada tahun 1852, Ricci mempelajari peradaban skolastik di Universitas Roma (Roman College).[1] Tidak hanya itu, di sana, Ricci juga belajar matematika, ilmu pengetahuan alam, humaniora, dan etika[1] Guru matematika Ricci adalah Christopher Clavius.[2]

Ricci yang memperkenalkan kepada penganut Stoa tentang filosofi moral.[1] Bagi Ricci dan rekan-rekan dari ordo Yesuitnya, sistem pembelajaran yang humanistik adalah fondasi bagi iman Kristen dan penyingkapan wahyu illahi.[1]

Sejak Mei 1577, Ricci belajar bahasa Portugis di Universitas Coimbra selama sembilan bulan.[1] Ricci harus mempelajari pemikiran Aristoteles dan Thomas Aquinas selama belajar di sana.[1] Hal-hal yang dipelajari oleh Ricci selama ia menuntut ilmu ini, Ia perkenalkan kepada orang-orang Tiongkok saat ia menjalankan misi di Tiongkok.[1] Pada tanggal 24 Maret 1578, Ricci meninggalkan Lisbon dan tinggal di Goa selama empat tahun.[1] Di Goa, Ricci melanjutkan studi teologinya dan memulihkan kesehatannya yang terganggu.[1] Ia juga ditahbiskan menjadi uskup di Goa pada tanggal 26 Juli 1580.[1]

Matteo Ricci (kiri) dan Xu Guangqi(徐光启) (kanan) dalam Unsur Euclid edisi Cina(《几何原本》)

Misinya di Tiongkok

Pada tahun 1580 Ricci tiba di Makau dan segera belajar bahasa dan tulisan Cina.[1] Dalam waktu 3 bulan, Ricci sudah berhasil menguasai bahasa Tionghoa.[3] Pada tahun 1583, Ricci dan Michele Ruggeri memperoleh izin dari penguasa Cina untuk masuk ke Provinsi Guangdong dan Guangxi.[1] Ricci pun diberi izin tinggal di Kota Zhaoqing yang terletak hanya beberapa mil dari Guangdong.[1] Ricci dan Michele Ruggeri berpakaian abu-abu, sama seperti para biarawan Budhis.[1][4] Ricci mengubah namanya menjadi Li Ma Dou.[4] Tindakkan Ricci yang mau beradaptasi terhadap budaya setempat, membuat orang-orang Tiongkok bersimpati pada Ricci.[1] Ricci menemui Kaisar Wan Li.[4] Ia mengatakan kepada Kaisar Wan Li bahwa ia datang ke Tiongkok untuk mempelajari kekayaan dari peradaban Cina sambil membawa upeti.[4]

Peta Timur Jauh yang dibuat oleh Matteo Ricci tahun 1602

Selama berada di sana, Ricci dan Ruggieri membuat Katekismus.[4] Selama membuat katekismus, Ricci juga mengalami kesulitan dalam mencari padanan kata dalam bahasa Tionghoa untuk terminologi Kristen, agar tidak disalah artikan. Misalnya, Ricci menerjemahkan Allah ke dalam bahasa Tionghoa dengan sebutan T’ien Chu.[4] Ia juga mengalami kesulitan sejauh mana adat istiadat Tiongkok kuno bisa didamaikan dengan prinsip-prinsip Kristen.[4] Hingga akhir hayat Ricci, sudah ada 2.500 orang Tiongkok dari berbagai golongan yang dibaptis.[3] Peta yang dibuat Ricci pun berhasil menyadarkan orang Tiongkok bahwa dunia ini bukanlah datar dan mereka bukanlah satu-satunya peradaban yang paling kuat di dunia ini. [5]

Pranala luar

Referensi

  1. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x (Inggris) Scott W. Sunquist (ed.). A Dictionary of Asian Christianity. Michigan: William B. Eerdman Publishing Co. 2001. Hal 502.
  2. ^ a b c d e (Inggris) Berard L. Marthaler. New Catholic Encyclopedia, Second Edition vol XII. Washington: Catholic University. 2003. Hal. 223-225. ISBN 0-7876-4004-2.
  3. ^ a b c d e f g h i j Wahana Wegig, Pewartaan Iman Kontekstual. Yogyakarta: Kanisius, 2001. Hal 37-38. ISBN 979-672-729-3.
  4. ^ a b c d e f g (Inggris) Neil,Stephen. A History of Christian Missions. Australia: Penguin Books. 1964. Hal 162-163.
  5. ^ (Inggris) Samuel Moffet, A History of Christianity in Asia vol 2. New York: Harper Collins Publisher. 1992. Hal, 111-115.

Templat:Link FA Templat:Link FA Templat:Link GA Templat:Link GA