Taurat: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 65: Baris 65:


{{Main|Pembacaan Taurat}}
{{Main|Pembacaan Taurat}}
[[Pembacaan Taurat ({{Hebrew Name 1|קריאת התורה|K'riat HaTorah|"Pembacaan Taurat"}}) merupakan ritual agamawi Yahudi yang melibatkan pembacaan di depan umum suatu nas dari [[Sefer Torah|Gulungan Taurat (''Sefer Torah'')]]. Istilah ini sering merujuk kepada seluruh upacara mulai dari mengeluarkan gulungan Taurat dari tempat (tabut) penyimpanannya, menyanyikan lagu yang sesuai dengan kantilasi khusus, sampai pengembalian gulungan itu ke dalam tabut. Ini berbeda dengan studi Taurat secara akademik.
[[Pembacaan Taurat]] ({{Hebrew Name 1|קריאת התורה|K'riat HaTorah|"Pembacaan Taurat"}}) merupakan ritual agamawi Yahudi yang melibatkan pembacaan di depan umum suatu nas dari [[Sefer Torah|Gulungan Taurat (''Sefer Torah'')]]. Istilah ini sering merujuk kepada seluruh upacara mulai dari mengeluarkan gulungan Taurat dari tempat (tabut) penyimpanannya, menyanyikan lagu yang sesuai dengan kantilasi khusus, sampai pengembalian gulungan itu ke dalam tabut. Ini berbeda dengan studi Taurat secara akademik.


Pembacaan umum Taurat diperkenalkan oleh [[Ezra]], sang jurutulis itu, setelah orang Yahudi kembali dari [[pembuangan ke Babel]] (~ 537 SM), sebagaimana dicatat dalam [[Kitab Nehemia]].<ref>[[Nehemia 8|Kitab Nehemia pasal 8]]</ref> Dalam zaman modern, penganut [[Yudasime Ortodoks]] melakukan pembacaan Taurat menurut suatu prosedur yang mereka yakini tidak berubah sejak 2000 tahun lalu, yaitu pada waktu [[Bait Kedua|Bait Allah kedua]] di [[Yerusalem]] dihancurkan oleh tentara Romawi pada tahun 70 M. Pada abad ke-19 dan ke-20, gerakan-gerakan baru seperti [[Yudaisme Reform]] dan [[Yudaisme Konservatif]] melakukan adaptasi praktik pembacaan Taurat, tetapi pola dasar pembacaan Taurat biasanya tetap sama.
Pembacaan umum Taurat diperkenalkan oleh [[Ezra]], sang jurutulis itu, setelah orang Yahudi kembali dari [[pembuangan ke Babel]] (~ 537 SM), sebagaimana dicatat dalam [[Kitab Nehemia]].<ref>[[Nehemia 8|Kitab Nehemia pasal 8]]</ref> Dalam zaman modern, penganut [[Yudaisme Ortodoks]] melakukan pembacaan Taurat menurut suatu prosedur yang mereka yakini tidak berubah sejak 2000 tahun lalu, yaitu pada waktu [[Bait Kedua|Bait Allah kedua]] di [[Yerusalem]] dihancurkan oleh tentara Romawi pada tahun 70 M. Pada abad ke-19 dan ke-20, gerakan-gerakan baru seperti [[Yudaisme Reform]] dan [[Yudaisme Konservatif]] melakukan adaptasi praktik pembacaan Taurat, tetapi pola dasar pembacaan Taurat biasanya tetap sama.
<!--
<!--
As a part of the morning or afternoon prayer services on certain days of the week or holidays, a section of the [[Pentateuch]] is read from a Torah scroll. On [[Shabbat]] (Saturday) mornings, a weekly section ("''[[parasha]]''") is read, selected so that the entire Pentateuch is read consecutively each year.<ref>The division of ''parashot'' found in the modern-day Torah scrolls of all Jewish communities (Ashkenazic, Sephardic, and Yemenite) is based upon the systematic list provided by Maimonides in [[Mishneh Torah]], ''Laws of Tefillin, Mezuzah and Torah Scrolls'', chapter 8. Maimonides based his division of the ''parashot'' for the Torah on the [[Aleppo Codex]]. Though initially doubted by [[Umberto Cassuto]], this has become the established position in modern scholarship. (See the [[Aleppo Codex]] article for more information.)</ref><ref>[[Conservative Judaism|Conservative]] and [[Reform Judaism|Reform]] synagogues may read ''parashot'' on a triennial rather than annual schedule, [http://www.uscj.org/The_Authentic_Trienn7085.html ''The Authentic Triennial Cycle: A Better Way to Read Torah?''], [http://urj.org/worship/letuslearn/s7bechol/]{{dead link|date=September 2011}}</ref> On Saturday afternoons, Mondays, and Thursdays, the beginning of the following Saturday's portion is read. On [[Jewish holiday]]s, the beginnings of each month, and [[ta'anit|fast days]], special sections connected to the day are read.
As a part of the morning or afternoon prayer services on certain days of the week or holidays, a section of the [[Pentateuch]] is read from a Torah scroll. On [[Shabbat]] (Saturday) mornings, a weekly section ("''[[parasha]]''") is read, selected so that the entire Pentateuch is read consecutively each year.<ref>The division of ''parashot'' found in the modern-day Torah scrolls of all Jewish communities (Ashkenazic, Sephardic, and Yemenite) is based upon the systematic list provided by Maimonides in [[Mishneh Torah]], ''Laws of Tefillin, Mezuzah and Torah Scrolls'', chapter 8. Maimonides based his division of the ''parashot'' for the Torah on the [[Aleppo Codex]]. Though initially doubted by [[Umberto Cassuto]], this has become the established position in modern scholarship. (See the [[Aleppo Codex]] article for more information.)</ref><ref>[[Conservative Judaism|Conservative]] and [[Reform Judaism|Reform]] synagogues may read ''parashot'' on a triennial rather than annual schedule, [http://www.uscj.org/The_Authentic_Trienn7085.html ''The Authentic Triennial Cycle: A Better Way to Read Torah?''], [http://urj.org/worship/letuslearn/s7bechol/]{{dead link|date=September 2011}}</ref> On Saturday afternoons, Mondays, and Thursdays, the beginning of the following Saturday's portion is read. On [[Jewish holiday]]s, the beginnings of each month, and [[ta'anit|fast days]], special sections connected to the day are read.
Baris 75: Baris 75:
Torah scrolls are often dressed with a sash, a special [[Jeanette Kuvin Oren|Torah cover]], various ornaments and a Keter (crown), although such customs vary among synagogues.
Torah scrolls are often dressed with a sash, a special [[Jeanette Kuvin Oren|Torah cover]], various ornaments and a Keter (crown), although such customs vary among synagogues.
Congregants traditionally stand when the Torah is brought out of the ark to be read (although they sit during the reading itself.)
Congregants traditionally stand when the Torah is brought out of the ark to be read (although they sit during the reading itself.)
-->
=== Hukum Alkitabiah ===
<!--{{See also|Biblical law}}-->


Taurat membuat cerita-cerita, pernyataan-pernyataan hukum dan pernyataan-pernyataan etika. Secara keseluruhan hukum-hukum ini biasanya disebut "hukum alkitabiah" (''biblical law'') atau "perintah-perintah" (''commandments'') juga dikenal sebagai '''Hukum Musa''' (''Law of Moses'' atau '''Mosaic Law'''; ''Torat Moshe'', {{hebrew|תּוֹרַת־מֹשֶׁה}}). Musa menerima seluruh hukum Allah ini di atas [[gunung Sinai]]. Hukum-hukum ini merupakan bagian pertama Taurat yang diterimanya.
===Biblical law===
{{See also|Biblical law}}


== Taurat lisan dalam Yudaisme ==
The Torah contains narratives, statements of law, and statements of ethics. Collectively these laws, usually called [[biblical law]] or commandments, are sometimes referred to as the '''Law of Moses''' (''Torat Moshe'' {{hebrew|תּוֹרַת־מֹשֶׁה}}), or '''Mosaic Law'''. Moses received all the laws of God on Mount Sinai. These laws were the first part of the Torah.
{{See also|Taurat lisan}}


Tradisi rabbinik menyatakan bahwa Taurat tertulis disampaikan bersama-sama dengan tradisi lisan. Di mana Taurat membiarkan kata-kata atau konsep tanpa definisi jelas, dan menyebutkan tatacara tanpa penjelasan atau instruksi, pembaca perlu mencari detail yang hilang dari sumber-sumber suplemental yang dikenal sebagai "hukum lisan" atau "Taurat lisan".<ref>[http://jewishinspiration.com/tape.php?tape_id=33 Rietti, Rabbi Jonathan. The Oral Law: The Heart of The Torah]</ref> <!--Some of the Torah's most prominent commandments needing further explanation are:
==The Torah and Judaism's oral law==
{{See also|Oral Torah}}

Rabbinic tradition holds that the written Torah was transmitted in parallel with the [[oral tradition]]. Where the Torah leaves words and concepts undefined, and mentions procedures without explanation or instructions, the reader is required to seek out the missing details from supplemental sources known as the oral law or oral Torah.<ref>[http://jewishinspiration.com/tape.php?tape_id=33 Rietti, Rabbi Jonathan. The Oral Law: The Heart of The Torah]</ref> Some of the Torah's most prominent commandments needing further explanation are:


*[[Tefillin]]: As indicated in Deuteronomy 6:8 among other places, tefillin are to be placed on the arm and on the head between the eyes. However, there are no details provided regarding what tefillin are or how they are to be constructed.
*[[Tefillin]]: As indicated in Deuteronomy 6:8 among other places, tefillin are to be placed on the arm and on the head between the eyes. However, there are no details provided regarding what tefillin are or how they are to be constructed.

Revisi per 27 Maret 2014 22.04

Rekonstruksi Sefer Torah ("Gulungan kitab Taurat") di sinagoga tua Glockengasse, Cologne, Jerman

Kitab Taurat (Ibrani: תּוֹרָה, Torah, "Instruksi") adalah lima kitab pertama Tanakh/Alkitab Ibrani atau bagian Perjanjian Lama di Alkitab Kristen. Dalam bahasa Yunani kumpulan 5 kitab ini disebut Pentateukh ("lima wadah" atau "lima gulungan"). Taurat adalah bagian terpenting dari kanon/kitab suci orang Yahudi.[1]

Kelima kitab dalam Taurat adalah:

Nama-nama Latin kitab-kitab tersebut dialihaksara dari judul kitab dalam bahasa Yunani di Septuaginta.

Penamaan

Pembacaan Taurat

Kata torah dari kata kerja bahasa Ibrani yarah. Dalam pangkal verba (konjugasi) hifil, kata ירה (yarah) berarti "memberi pengajaran, mengajarkan, menunjukkan"[2] (misalnya pada Kitab Imamat 10:11). Jadi kata torah dapat bermakna "ajaran" atau "instruksi", boleh ajaran dari ibu, ajaran dari ayah, atau ajaran dari Tuhan. Terjemahan yang paling sering dipakai, "hukum", sebenarnya mengandung makna yang kurang tepat,[3] karena kata bahasa Ibrani untuk "hukum" adalah din. Kesalahan pengertian "Torah" sebagai "Hukum"[4] dapat menjadi halangan untuk "memahami pemikiran yang disarikan dengan istilah talmud torah (תלמוד תורה, "pelajaran Taurat").[5].

Selanjutnya kata "torah" lebih digunakan dalam artian luas, meliputi peraturan tertulis maupun lisan dan akhirnya meliputi seluruh ajaran agama Yahudi, termasuk Mishnah, the Talmud, the Midrash and lain-lain. Selain itu, juga dapat diterjemahkan sebagai "pengajaran, petunjuk, perintah", atau "kebiasaan"[6] atau sistem.[7]

Di dalam Alkitab Ibrani, judul yang dipakai untuk bagian pertama ("Ta-" dari "Tanakh") adalah "Taurat Musa". Judul ini sebenarnya tidak pernah dijumpai dalam Taurat itu sendiri maupun dalam sastra periode pembuangan ke Babel. Nama ini dipakai dalam Kitab Yosua (Yosua 8:31–32; Yosua 23:6) serta Kitab 1 dan 2 Raja-raja (1 Raja–raja 2:3; 2 Raja–raja 14:6; 2 Raja–raja 23:25), meskipun tidak dapat dipastikan apakah ini benar-benar meliputi keseluruhan 5 kitab. Sebaliknya, ada kemungkinan bahwa pemakaiannya setelah pembuangan ke Babel (Maleakhi 3:22; Daniel 9:11, 13; Ezra 3:2; 7:6; Nehemia 8:1; 2 Tawarikh 23:18; 30:16) diartikan sebagai keseluruhan. Judul kuno lainnya "Kitab Musa" (Ezra 6:18; Nehemia 13:1; 2 Tawarikh 35:12; 25:4; bandingkan 2 Raja–raja 14:6) dan "Kitab Taurat" (Nehemia 8:3) nampaknya adalah kependekan nama lengkapnya, "Kitab Taurat Allah" (Nehemia 8:8, 18; 10:29–30; bandingkan Nehemia 9:3).[8]

Istilah Pentateukh, pertama kali digunakan oleh orang Yahudi berbahasa Yunani di kota Alexandria,[9] yang bermakna "lima kitab", atau sebagai "Hukum", atau "Hukum Musa". Orang Islam menyebut "Torah" sebagai Tawrat (Arab: توراة, "Hukum"), kata bahasa Arab untuk wahyu yang diberikan kepada nabi Musa (موسى, Musa dalam tulisan Arab).

Tradisi Yahudi

Kelima buku pertama ini dianggap penting karena kelima buku ini memuat peraturan-peraturan yang dipercayai ditulis atau disusun oleh Musa. Dalam literatur rabbinik, kata "torah" selain menyatakan 5 kitab ini, juga mengacu kepada:

  • Torah Syebikitab (תורה שבכתב, "Torah yang ditulis"), dan
  • Torah Syebe'al Peh (תורה שבעל פה, "Torah yang diucapkan" atau "Torah Oral"). "Torah Oral" terdiri dari interpretasi dan amplifikasi tradisional yang diturunkan dari mulut ke mulut dan dari generasi ke generasi, yang sekarang menjadi kumpulan Talmud (תַּלְמוּד) serta Midrash (מדרש‎) .[5]

Menurut tradisi Yahudi, seluruh Taurat, baik yang tertulis maupun oral, diwahyukan kepada Musa di atas gunung Sinai.[10] Menurut penanggalan naskah oleh para rabbi Ortodoks, pewahyuan ini terjadi pada tahun 1312 SM;[10] atau menurut perhitungan yang lain, pada tahun 1280 SM.[11]

Dalam mistik Yahudi di abad pertengahan dipercayai bahwa Taurat diciptakan sebelum penciptaan dunia, dan digunakan sebagai rancangan (blueprint) penciptaan di Kitab Kejadian.[12]

Beberapa sumber rabbinik menyatakan bahwa seluruh Taurat diberikan seketika itu juga dalam peristiwa ini. Menurut kepercayaan "maksimalis", pendiktean ini tidak hanya kutipan yang muncul di dalam tulisan, melainkan setiap kata dalam tulisan itu, termasuk frasa-frasa misalnya "Dan Tuhan berfirman kepada Musa ...", termasuk bagian dimana Allah memberitahu Musa mengenai kematiannya dan peristiwa selanjutnya. Sumber rabbinik lain umumnya meyakini bahwa Taurat diwahyukan kepada Musa dalam jangka waktu bertahun-tahun, dan selesai pada waktu kematiannya.

Pemikiran rabbinik lain meyakini bahwa meskipun Musa menulis sebagian besar Taurat, empat ayat terakhirnya ditulis oleh Yosua setelah kematian Musa. Abraham ibn Ezra dan Joseph Bonfils mengamati bahwa sejumlah frasa dalam Taurat memberikan informasi yang hanya diketahui setelah Musa wafat. Ibn Ezra memberi indikasi, dan Bonfils menyatakan terang-terangan, bahwa Yosua (atau mungkin nabi-nabi sesudahnya) menulis bagian-bagian Taurat ini. Rabbi-rabbi lain tidak menerima pandangan ini.

Dalam Talmud (tractate Sabb. 115b) dinyatakan bahwa ada sebuah bagian istimewa dalam Kitab Bilangan, yaitu pasal 10:35-36, yang dibatasi oleh 2 huruf Ibrani nun yang sengaja ditulis terbalik, merupakan kitab terpisah. Sebuat midrash mengenai ayat ini dalam buku Mishle ("Amsal"; bahasa Inggris: "Book of Proverbs") dinyatakan bahwa "Kedua ayat ini berasal dari buku terpisah yang pernah ada, tetapi kemudian disingkirkan!." Suatu midrash lain (kemungkinan lebih awal), Ta'ame Haserot Viyterot, menyatakan bahwa bagian ini sebenarnya berasal dari kitab nubuat "Eldad dan Medad".

Dalam Talmud ada pernyataan bahwa Allah mendiktekan empat kitab pertama Taurat, sedangkan Musa menulis Kitab Ulangan dengan kata-katanya sendiri.[13]

Semua pandangan rabbinik klasik menyatakan bahwa Taurat seluruhnya atau hampir seluruhnya berasal dari Musa dan sumber ilahi.[14]

Jumlah kata dan huruf

Dalam versi Teks Masoret yang menjadi edisi Alkitab Ibrani standar bagi orang Yahudi sejak abad ke-10, jumlah kata dan huruf dalam Taurat (bahasa Ibran) telah dihitung cermat oleh tokoh Masoret, Aharon Ben Asher, dalam tulisannya "Dikdukei Taamim" sebagai berikut:

Kitab Jumlah kata Jumlah huruf
Kejadian 20.512 78.064
Keluaran 16.723 63.529
Imamat 11.950 44.790
Bilangan 16.368 63.530
Ulangan 14.294 54.892
Total 79.847 304.805

Penggunaan ritual

Taurat di sinagoga Ashkenazi (Istanbul, Turki)

Pembacaan Taurat (Ibrani: קריאת התורה, K'riat HaTorah ; "Pembacaan Taurat") merupakan ritual agamawi Yahudi yang melibatkan pembacaan di depan umum suatu nas dari Gulungan Taurat (Sefer Torah). Istilah ini sering merujuk kepada seluruh upacara mulai dari mengeluarkan gulungan Taurat dari tempat (tabut) penyimpanannya, menyanyikan lagu yang sesuai dengan kantilasi khusus, sampai pengembalian gulungan itu ke dalam tabut. Ini berbeda dengan studi Taurat secara akademik.

Pembacaan umum Taurat diperkenalkan oleh Ezra, sang jurutulis itu, setelah orang Yahudi kembali dari pembuangan ke Babel (~ 537 SM), sebagaimana dicatat dalam Kitab Nehemia.[15] Dalam zaman modern, penganut Yudaisme Ortodoks melakukan pembacaan Taurat menurut suatu prosedur yang mereka yakini tidak berubah sejak 2000 tahun lalu, yaitu pada waktu Bait Allah kedua di Yerusalem dihancurkan oleh tentara Romawi pada tahun 70 M. Pada abad ke-19 dan ke-20, gerakan-gerakan baru seperti Yudaisme Reform dan Yudaisme Konservatif melakukan adaptasi praktik pembacaan Taurat, tetapi pola dasar pembacaan Taurat biasanya tetap sama.

Hukum Alkitabiah

Taurat membuat cerita-cerita, pernyataan-pernyataan hukum dan pernyataan-pernyataan etika. Secara keseluruhan hukum-hukum ini biasanya disebut "hukum alkitabiah" (biblical law) atau "perintah-perintah" (commandments) juga dikenal sebagai Hukum Musa (Law of Moses atau Mosaic Law; Torat Moshe, תּוֹרַת־מֹשֶׁה). Musa menerima seluruh hukum Allah ini di atas gunung Sinai. Hukum-hukum ini merupakan bagian pertama Taurat yang diterimanya.

Taurat lisan dalam Yudaisme

Tradisi rabbinik menyatakan bahwa Taurat tertulis disampaikan bersama-sama dengan tradisi lisan. Di mana Taurat membiarkan kata-kata atau konsep tanpa definisi jelas, dan menyebutkan tatacara tanpa penjelasan atau instruksi, pembaca perlu mencari detail yang hilang dari sumber-sumber suplemental yang dikenal sebagai "hukum lisan" atau "Taurat lisan".[16]

Terjemahan bahasa Indonesia

Dalam sejarah penerjemahan Alkitab dalam bahasa Indonesia, kelima nama kitab Taurat ini telah diterjemahkan menjadi beberapa versi:

Terjemahan Baru Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan, Ulangan
Ende Kedjadian (Kejadian), Pengungsian, Levitika, Tjatjahdjiwa (Cacah Jiwa), Ulangtutur (Ulang Tutur)

Polemik asal usul Kitab Taurat

Sejumlah pakar Alkitab di zaman modern menganggap kitab-kitab yang tertulis ini mulai disusun dalam periode pembuangan ke Babel (sekitar tahun 600 SM) dan dilengkapi sebelum zaman Persia ("Yehud Medinata") sekitar tahun 400 SM.[17]

Ada pandangan yang sekarang sudah mulai ditinggalkan, bahwa Taurat memiliki empat sumber cerita, yang diberi tanda dengan huruf Y, E, D, dan P. Sumber Y ("Yahwist") merupakan sumber cerita yang besar, tetapi ditambah sumber lain, misalnya kisah penciptaan di Kitab Kejadian dianggap berasal dari P dan Y.[18]

Referensi

  1. ^ (Indonesia) W.S. Lasor.D.A.Hubbard.1993,Pengantar Perjanjian Lama 1, Jakarta:BPK Gunung Mulia. Hlm.93.
  2. ^ (Indonesia)D.L.Baker,2001.Kamus Singkat Ibrani Indonesia, Jakarta:BPK Gunung Mulia, Hlm. 63.
  3. ^ Rabinowitz, Louis Isaac and Harvey, Warren. "Torah." Encyclopaedia Judaica. Ed. Michael Berenbaum and Fred Skolnik. Vol. 20. 2nd ed. Detroit: Macmillan Reference USA, 2007. pp 39–46.
  4. ^ pp.164–165, Scherman, Exodus 12:49
  5. ^ a b Birnbaum (1979), p. 630
  6. ^ Philip Birnbaum, Encyclopedia of Jewish Concepts, Hebrew Publishing Company, 1964, page 630
  7. ^ Alcalay, hlm.2767
  8. ^ Sarna, Nahum M. et al. "Bible." Encyclopaedia Judaica. Ed. Michael Berenbaum and Fred Skolnik. Vol. 3. 2nd ed. Detroit: Macmillan Reference USA, 2007. pp 576–577.
  9. ^ The World and the Word: An Introduction to the Old Testament p163 ed. Eugene H. Merrill, Mark Rooker, Michael A. Grisanti - 2011 "Part 4 THE PENTATEUCH Michael A. Grisanti THE TERM “PENTATEUCH” derives from the Greek pentateuchos, literally, ... 1 The Greek term was apparently popularized by the Hellenized Jews of Alexandria, Egypt, in the first century AD "
  10. ^ a b History Crash Course #36: Timeline: From Abraham to Destruction of the Temple, by Rabbi Ken Spiro, Aish.com. Retrieved 2010-08-19.
  11. ^ Kurzweil, Arthur (2008). The Torah For Dummies (PDF). For Dummies. hlm. 11. ISBN 9780470283066. Diakses tanggal 2010-08-19. 
  12. ^ Vol. 11 Trumah Section 61
  13. ^ Talmud Bavli (Babylonian Talmud), Meg. 31b
  14. ^ Informasi dari sudut pandang Yahudi Ortodoks (Orthodox Jewish) lihat Modern Scholarship in the Study of Torah: Contributions and Limitations, Ed. Shalom Carmy, and Handbook of Jewish Thought, Volume I, by Aryeh Kaplan.
  15. ^ Kitab Nehemia pasal 8
  16. ^ Rietti, Rabbi Jonathan. The Oral Law: The Heart of The Torah
  17. ^ page 1, Blenkinsopp, Joseph (1992). The Pentateuch: An introduction to the first five books of the Bible. Anchor Bible Reference Library. New York: Doubleday. ISBN 038541207X. 
  18. ^ (Indonesia)S.Wismoady Wahono.1986, Di Sini Kutemukan, Jakarta: BPK Gunung Mulia.Hlm.57.

Lihat pula