Tanah Karo: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
dari Kategori:Taneh Karo |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
⚫ | |||
=== Taneh Karo === |
|||
⚫ | |||
*1. Wilayah asal suku Karo |
*1. Wilayah asal suku Karo |
||
*2. Wilayah yang di<i>panteki</i>(didirikan/dibuka) oleh suku Karo |
*2. Wilayah yang di<i>panteki</i>(didirikan/dibuka) oleh suku Karo |
||
Baris 8: | Baris 6: | ||
*5. dll. |
*5. dll. |
||
== Beberapa wilayah yang dikatakan Taneh Karo == |
|||
{{fact}} |
|||
*1. [[Kabupaten Karo]] |
*1. [[Kabupaten Karo]] |
||
*2. [[Kabupaten Deli Serdang]] |
*2. [[Kabupaten Deli Serdang]] |
||
Baris 20: | Baris 19: | ||
*10. beberapa wilayah [[Nangro Aceh Darusalam]], dll. |
*10. beberapa wilayah [[Nangro Aceh Darusalam]], dll. |
||
== Batas-batas secara kultural == |
|||
Secara kultural, wilayah yang dimaksudkan ke dalam<i>Taneh Karo</i> berbatasan langsung dengan bebera wilayah tradisional lainnya, seperti wilayah [[Tapanuli]]/Tano Batak, Tanah Melayu, dan Tanah Aceh dan sekaligus suku-suku tersebut(Melayu, Batak, dan Aceh) juga menjadi suku yang memiliki interaksi paling intens dengan [[Suku Karo]]. |
Secara kultural, wilayah yang dimaksudkan ke dalam<i>Taneh Karo</i> berbatasan langsung dengan bebera wilayah tradisional lainnya, seperti wilayah [[Tapanuli]]/Tano Batak, Tanah Melayu, dan Tanah Aceh dan sekaligus suku-suku tersebut(Melayu, Batak, dan Aceh) juga menjadi suku yang memiliki interaksi paling intens dengan [[Suku Karo]]. |
||
Revisi per 23 Januari 2014 09.06
Taneh Karo/Tanah Karo, adalah sebutan untuk wilayah-wilayah tradisional Suku Karo. Beberapa indikasinya adalah:
- 1. Wilayah asal suku Karo
- 2. Wilayah yang dipanteki(didirikan/dibuka) oleh suku Karo
- 3. Wilayah yang direbut dan dikuasai secara permanen oleh suku Karo
- 4. Wilayah yang secara luas berlaku adat Karo, cakap(bahasa), surat/tulisen, ataupun kebiasaan-kebiasaan Karo lainnya.
- 5. dll.
Beberapa wilayah yang dikatakan Taneh Karo
- 1. Kabupaten Karo
- 2. Kabupaten Deli Serdang
- 3. Kabupaten Langkat
- 4. Binjai
- 5. Medan
- 6. Sebagian wilayah Kabupaten Simalungun
- 7. Sebagian wilayah Kabupaten Dairi
- 8. Sebagian wilayah Kabupaten Serdang Bedagai
- 9. Sebagian wilayah Kota Tebing Tinggi
- 10. beberapa wilayah Nangro Aceh Darusalam, dll.
Batas-batas secara kultural
Secara kultural, wilayah yang dimaksudkan ke dalamTaneh Karo berbatasan langsung dengan bebera wilayah tradisional lainnya, seperti wilayah Tapanuli/Tano Batak, Tanah Melayu, dan Tanah Aceh dan sekaligus suku-suku tersebut(Melayu, Batak, dan Aceh) juga menjadi suku yang memiliki interaksi paling intens dengan Suku Karo.