Bediding: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Okkisafire (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
SamanthaPuckettIndo (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 15: Baris 15:
==Referensi==
==Referensi==
{{Reflist}}
{{Reflist}}
* http://klikpintar.com/lingkungan/musim-bediding-musim-dingin-di-jawa/


==Pranala luar==
==Pranala luar==
*[http://www.dieng.biz/2013/08/foto-foto-musim-salju-di-dieng.html Foto dampak ''bediding'' di Dieng]
*[http://www.dieng.biz/2013/08/foto-foto-musim-salju-di-dieng.html Foto dampak ''bediding'' di Dieng]
* http://klikpintar.com/lingkungan/musim-bediding-musim-dingin-di-jawa/


[[Kategori:Iklim]]
[[Kategori:Iklim]]

Revisi per 17 Januari 2014 04.36

Bediding adalah sebuah istilah dalam bahasa Jawa untuk menyebut perbedaan suhu yang mencolok khususnya di awal musim kemarau. Suhu udara menjadi sangat dingin menjelang malam hingga pagi, sementara di siang hari suhu melonjak hingga panas menyengat. Perubahan suhu yang demikian terjadi selama tiga hingga empat bulan dan selalu pada pertengahan tahun, antara bulan Juni sampai Agustus.[1]

Suhu udara pada masa musim bediding memang tidak sedingin di daerah subtropis seperti Eropa, tetapi sudah dapat membuat badan menggigil kedinginan, terutama di dataran tinggi seperti dataran tinggi Dieng.

Perubahan suhu

Daerah tropis memiliki suhu hangat yang biasanya mempunyai suhu diatas 22°Celcius. Namun, pada musim bediding, suhu udara di beberapa tempat di Pulau Jawa bisa turun drastis. Misalnya suhu di Kota Yogyakarta bisa mencapai 16°C di pagi hari. Bahkan, di Dataran Tinggi Dieng, Jawa Tengah, suhu udara pada tahun 2012 tercatat mencapai -5°C dan pada tahun 2013 mencapai -2°C sehingga sesekali terdapat hamparan salju tipis saat pagi hari karena embun yang membeku. Karena bediding terjadi pada musim kemarau, hampir dipastikan tidak ada hujan selama periode ini.[butuh rujukan]

Waktu dan proses terjadi

Periode bediding terjadi sekitar bulan Juli hingga Agustus. Musim Bediding terjadi karena pada bulan-bulan tersebut, posisi matahari berada pada posisi terjauh di sebelah utara garis katulistiwa sehingga menyebabkan belahan bumi sebelah utara menjadi panas dan belahan bumi selatan menjadi dingin. Letak pulau Jawa yang berada di sebelah selatan garis katulistiwa menyebabkan pulau Jawa menjadi lebih dingin daripada biasanya. Angin musim dingin dari Australia juga menjadi andil dalam menjadikan pulau Jawa menjadi lebih dingin.[butuh rujukan]

Lihat pula

Referensi

  1. ^ Situs Virtual Komunitas Warga Jatipuro. Juli 2013. Musim Bediding.

Pranala luar