Politeknik Perkeretaapian Indonesia: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 19: Baris 19:
== Sejarah ==
== Sejarah ==


=== Gagasan dan Awal Persiapan Sekolah Tinggi Kereta Api Madiun ===
=== Gagasan dan Awal Persiapan Sekolah Kereta Api Madiun ===
Pada tahun 1997, seorang '''pensiunan Departemen Perhubungan''' bernama '''Ir. Sunaryo Joyopuspito, M.Eng.''' yang pernah juga menjabat '''Ketua Akademi LLAJ Tambun''', mempunyai gagasan untuk mendirikan '''Sekolah Tinggi Kereta Api di Madiun''', kemudian gagasan tersebut disampaikan kepada '''Ir. Soedjono Kramadibrata, MS''' (Mantan Dirut PT KAI dan Mantan Sekjen Dephub), dan gagasan ini mendapat sambutan secara positif. Oleh Bp Soedjono gagasan tersebut disampaikan kepada '''Dirut PT KAI''' (pada waktu itu adalah '''Bp Drs. Eddy Haryoto, MS''') dan '''Dirut PT INKA Madiun''' (pada waktu itu adalah '''Bp Ir. Istiantoro'''). Kemudian gagasan tersebut juga mendapat tanggapan hangat dari para sesepuh kereta api di Bandung.
Pada tahun 1997, seorang '''pensiunan Departemen Perhubungan''' bernama '''Ir. Sunaryo Joyopuspito, M.Eng.''' yang pernah juga menjabat '''Ketua Akademi LLAJ Tambun''', mempunyai gagasan untuk mendirikan '''Sekolah Tinggi Kereta Api di Madiun''', kemudian gagasan tersebut disampaikan kepada '''Ir. Soedjono Kramadibrata, MS''' (Mantan Dirut PT KAI dan Mantan Sekjen Dephub), dan gagasan ini mendapat sambutan secara positif. Oleh Bp Soedjono gagasan tersebut disampaikan kepada '''Dirut PT KAI''' (pada waktu itu adalah '''Bp Drs. Eddy Haryoto, MS''') dan '''Dirut PT INKA Madiun''' (pada waktu itu adalah '''Bp Ir. Istantoro'''). Kemudian gagasan tersebut juga mendapat tanggapan hangat dari para sesepuh kereta api di Bandung.


Dan pada tanggal '''1 November 1998''' diadakan pertemuan di '''Balai Besar PT KAI Bandung''', yang dihadiri oleh '''Penggagas''' (Ir. Sunaryo dan Ir. Soedjono), para sesepuh kereta api di Bandung antara lain seperti '''Bp Ir. Effendi Saleh''', '''Bp Prof. Ir. Partosiswoyo''', '''Bp. Ir. Imam Subarkah''', '''Bp Imam Rustandi, SH''', '''Direksi PT KAI lengkap''', '''Dirut PT INKA Madiun''', '''Ketua Majelis Luhur Tamansiswa Madiun''' (Bp Sukirno). Kemudian suatu '''tim kecil pensiunan Dephub''' (pimpinan Soemardiono, SH) pergi ke Madiun untuk menjajagi persiapan berdirinya sekolah tersebut, dan mendapat sebuah gedung di Jl. Sutomo No. 97 Madiun.
Dan pada tanggal '''1 November 1998''' diadakan pertemuan di '''Balai Besar PT KAI Bandung''', yang dihadiri oleh '''Penggagas''' (Ir. Sunaryo dan Ir. Soedjono), para sesepuh kereta api di Bandung antara lain seperti '''Bp Ir. Effendi Saleh''', '''Bp Prof. Ir. Partosiswoyo''', '''Bp. Ir. Imam Subarkah''', '''Bp Imam Rustandi, SH''', '''Direksi PT KAI lengkap''', '''Dirut PT INKA Madiun''', '''Ketua Majelis Luhur Tamansiswa Madiun''' (Bp Sukirno). Kemudian suatu '''tim kecil pensiunan Dephub''' (pimpinan Soemardiono, SH) pergi ke Madiun untuk menjajagi persiapan berdirinya sekolah tersebut, dan mendapat sebuah gedung di Jl. Sutomo No. 97 Madiun.

Revisi per 12 November 2013 22.21

Politeknik Perkeretaapian Indonesia
Didirikan9 September 2009
Rektor-

Sekolah Tinggi Ilmu Kereta Api atau di singkat STIKA adalah sekolah Tinggi negeri yang mendidik tenaga professional di bidang perkerataapian. Sekolah ini di bawah naungan Kementerian Perhubungan. Terletak di Nambangan Raya, Madiun. Sekolah ini masih tahap pembangunan yang dimulai pada tahun 2009 dan diperkirakan selesai pada tahun 2013. Pada tahun 2013 akan dibuka jalur pendaftaran mahasiswa bagi Angkatan 1. Sekolah ini dinilai cukup strategis dalam bidang pendidikan.

Sejarah

Gagasan dan Awal Persiapan Sekolah Kereta Api Madiun

Pada tahun 1997, seorang pensiunan Departemen Perhubungan bernama Ir. Sunaryo Joyopuspito, M.Eng. yang pernah juga menjabat Ketua Akademi LLAJ Tambun, mempunyai gagasan untuk mendirikan Sekolah Tinggi Kereta Api di Madiun, kemudian gagasan tersebut disampaikan kepada Ir. Soedjono Kramadibrata, MS (Mantan Dirut PT KAI dan Mantan Sekjen Dephub), dan gagasan ini mendapat sambutan secara positif. Oleh Bp Soedjono gagasan tersebut disampaikan kepada Dirut PT KAI (pada waktu itu adalah Bp Drs. Eddy Haryoto, MS) dan Dirut PT INKA Madiun (pada waktu itu adalah Bp Ir. Istantoro). Kemudian gagasan tersebut juga mendapat tanggapan hangat dari para sesepuh kereta api di Bandung.

Dan pada tanggal 1 November 1998 diadakan pertemuan di Balai Besar PT KAI Bandung, yang dihadiri oleh Penggagas (Ir. Sunaryo dan Ir. Soedjono), para sesepuh kereta api di Bandung antara lain seperti Bp Ir. Effendi Saleh, Bp Prof. Ir. Partosiswoyo, Bp. Ir. Imam Subarkah, Bp Imam Rustandi, SH, Direksi PT KAI lengkap, Dirut PT INKA Madiun, Ketua Majelis Luhur Tamansiswa Madiun (Bp Sukirno). Kemudian suatu tim kecil pensiunan Dephub (pimpinan Soemardiono, SH) pergi ke Madiun untuk menjajagi persiapan berdirinya sekolah tersebut, dan mendapat sebuah gedung di Jl. Sutomo No. 97 Madiun.

Pada tahun 1998 terjadi inflasi besar, sehingga gagasan Sekolah Kereta Api ditunda. Pada tahun 2006, ada gagasan kalau sekolah ini bisa berdiri, maka akan diberi nama Sekolah Kereta Api Ir. Effendi Saleh, untuk penghormatan kepada beliau sebagai putera Indonesia yang pernah duduk setingkat dengan pegawai kereta api orang Belanda di SS (Staat Spoorweg) Bandung tahun 1940 dan yang pernah menjabat Dirjen Kereta Api pertama tahun 1950. Namun gagasan mendirikan sekolah kereta api tidak berlembang, dan pada bulan Agustus 2008 diputuskan untuk membuat PRA PROPOSAL Sekolah Tinggi Teknologi Kereta Api Madiun, dalam dua bahasa Indonesia – Inggris, dan dicetak sebanyak 10 buku, di mana 7 buku sempat diedarkan.

Realisasi Pembangunan dan Berdirinya Sekolah Tinggi Kereta Api Madiun

Pada 2009 gagasan tersebut mendapat tanggapan dari menteri perhubungan yang pada saat itu adalah Jusman Syafii Djamal bersama direktur utama PT. Kereta Api Indonesia, Ignasius Jonan untuk melanjutkan gagasan tersebut. Mereka sepakat merealisasikan gagasan tersebut dan mulai mencari pendanaan untuk mendirikan sebuah lembaga pendidikan di kota Madiun guna memperkecil angka masalah perkerataapian yang sering terjadi di Indonesia, yang terdiri dari kalangan lulusan SMAK dan SMA. Alasannya dibangun di kota Madiun yaitu karena dekat dengan Industri Kereta Api sehingga para mahasiswa tidak dibuat sibuk melalukan pemebelajarannya. Pembangunan di setujui oleh walikota madiun Bambang Irianto dan biaya pembangunannya ditanggung oleh pemerintah pusat. Rencananya pembangunan ini diresmikan oleh presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada hari ulang tahunnya ke 64.[butuh rujukan]

Jurusan

  1. Ilmu Masinis Kereta (D3)
  2. Ilmu Masinis Kereta Rel Diesel (D3)
  3. Ilmu Teknik Mesin (D3)
  4. Ilmu Teknik Mesin Kereta Rel Diesel (D3)
  5. Ilmu Pengontrol Kereta Rel Listrik (D3)
  6. Ilmu Pengontrol Menara Sinyal (D3)
  7. Ilmu Pengukuran Rel (D3)
  8. Ilmu Penciptaan Mode Transportasi Kereta Modern (D3)
  9. Ilmu Pengoperasian Kereta (D3)
  10. Ilmu Pemimpin Perjalanan Kereta Api (D3)

Referensi