Ciri kelamin sekunder: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Hans Tananda (bicara | kontrib)
Baris 7: Baris 7:
# Nada suara akan semakin rendah.
# Nada suara akan semakin rendah.
# [[Pundak]] akan semakin lebar.
# [[Pundak]] akan semakin lebar.
# Dan kebanyakan akan tumbuh ''[[prominentia laryngea]]''.
# Dan kebanyakan akan tumbuh ''[[prominentia laryngea]]'' atau jakun.
# Jaringan kulit menjadi lebih kasar dan pori - pori tampak membesar
# Jaringan kulit menjadi lebih kasar dan pori - pori tampak membesar
# Mulai muncul jerawat di sekitar wajah
# Mulai muncul jerawat di sekitar wajah

Revisi per 31 Juli 2013 07.48

Ciri kelamin sekunder akan berkembang saat memasuki masa pubertas. Pubertas adalah masa ketika seorang anak mengalami perubahan fisik, psikis, dan pematangan fungsi seksual. Masa pubertas dalam kehidupan biasanya dimulai saat berumur delapan sampai sepuluh tahun dan berakhir lebih kurang di usia 15 sampai 16 tahun. Pada masa ini memang pertumbuhan dan perkembangan berlangsung dengan cepat. Pada wanita, pubertas ditandai dengan menstruasi pertama (menarche), sedangkan pada pria ditandai dengan mimpi basah[1].

Ciri pada manusia

Ciri pada pria

Ciri kelamin sekunder pada pria adalah:

  1. Tumbuh kumis dan janggut, rambut pada dada, rambut pada sekitar alat kelamin , rambut pada ketiak dan sebagainya.
  2. Nada suara akan semakin rendah.
  3. Pundak akan semakin lebar.
  4. Dan kebanyakan akan tumbuh prominentia laryngea atau jakun.
  5. Jaringan kulit menjadi lebih kasar dan pori - pori tampak membesar
  6. Mulai muncul jerawat di sekitar wajah
  7. Mulai tampak ada otot -otot yang berkembang lebih besar dan menonjol

Ciri pada wanita

  1. Tumbuh rambut pada sekitar alat kelamin dan di ketiak.
  2. Pinggul semakin lebar.
  3. Terjadi menstruasi.
  4. Payudara akan mengembang.
  5. Kulit semakin halus.
  6. Suara semakin nyaring.

Catatan