Perang Musim Dingin: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 32: Baris 32:
== Tuntutan Stalin ==
== Tuntutan Stalin ==
Bulan Oktober 1939, [[Stalin]] menuntut kepada Finlandia untuk menyerahkan [[pulau Hanko]], [[Koivisto]], dan beberapa pulau lain seperti [[Lavansari]], [[Tyrtaersaari]], [[Seiskari]], dan semua pulau-pulau di [[Teluk Finlandia]]. Di samping ini Stalin menuntut penyerahan sebagian dari semenanjung dekat [[Petsamo]], di sebelah utara Finlandia, [[Rybachi]]. Lebih jauh Rusia supaya perbatasannya di [[Isthmus Karelia]] yang letaknya berdekatan dengan Leningrad digeser. Dan sebagai imbalannya, Rusia menawarkan sebagian wilayahnya untuk ditukar, wilayah yang tidak begitu strategis.
Bulan Oktober 1939, [[Stalin]] menuntut kepada Finlandia untuk menyerahkan [[pulau Hanko]], [[Koivisto]], dan beberapa pulau lain seperti [[Lavansari]], [[Tyrtaersaari]], [[Seiskari]], dan semua pulau-pulau di [[Teluk Finlandia]]. Di samping ini Stalin menuntut penyerahan sebagian dari semenanjung dekat [[Petsamo]], di sebelah utara Finlandia, [[Rybachi]]. Lebih jauh Rusia supaya perbatasannya di [[Isthmus Karelia]] yang letaknya berdekatan dengan Leningrad digeser. Dan sebagai imbalannya, Rusia menawarkan sebagian wilayahnya untuk ditukar, wilayah yang tidak begitu strategis.

Akan tetapi [[Finlandia]] beranggapan bahwa wilayah yang dituntut oleh [[Rusia]] juga memiliki nilai stratesis yang sama bagi Rusia, sehingga awalnya Finlandia menolak. Tetapi akhirnya Finlandia perlahan-lahan bersedia menyerahkan pulau-pulau di [[Teluk Finlandia]], kecuali [[pulau Hanko]]. Mengenai perbatasannya dengan [[Leningrad]], Finlandia masih dapat menerimanya. Pada umumnya Finlandia bersedia memberi konsensi sebanyak dua per tiga tuntutan Stalin, kecuali pulau Hanko. Jelaslah bahwa perundingan ini pasti gagal.

== Manuver Rusia ==
Pada tanggal 30 November 1939, tentara Rusia menyerang Finlandia tanpa [[menyatakan perang]]. Ibukota [[Helsinki]] dibom. Ketika Rusia berhasil menduduki sebagian wilayah Finlandia, mereka lalu membentuk sebuah pemerintah boneka dibawah pimpinan [[Kuusinen]], seorang [[komunis]] Finlandia yang melarikan diri tahun 1918 ke Rusia.

[[Liga Bangsa-Bangsa]] yang diminta Finlandia untuk turun tangan untuk mengadakan [[gencatan senjata]], memanggil Rusia di [[Genewa]], namun panggilan itu ditolak. Rusia beranggapan bahwa mereka tidak memulai peperangan, karena mengadakan hubungan yang bersifat damai dengan [[Pemerintahan Demokrat Finlandia]], yang dipimpin oleh Kuusinen. Pemerintahan yang juga meminta tentara Rusia untuk memasuki wilayah Finlandia. Liga Bangsa-Bangsa lalu mengeluarkan Rusia dari [[Organisasi Internasional]] tersebut.

== Jalannya Peperangan ==


== Catatan kaki ==
== Catatan kaki ==

Revisi per 4 Juli 2013 13.25

Perang Musim Dingin
Bagian dari Perang Dunia II

Pasukan Finlandia dengan senapan mesinnya selama Perang Musim Dingin.
Tanggal30 November 1939 - 13 Maret 1940
LokasiFinlandia Timur
Hasil Perdamaian Interim
Perubahan
wilayah
Perjanjian Perdamaian Moskwa
Pihak terlibat
 Finlandia  Uni Soviet
Tokoh dan pemimpin
Finlandia Carl Gustaf Emil Mannerheim Uni Soviet Kliment Voroshilov
Uni Soviet Semyon Timoshenko
Kekuatan
250.000 orang
30 tank
130 pesawat tempur[1][2]
1.000.000 orang
6.541 tank [3]
3.800 pesawat tempur[4][5]
Korban
26.662 tewas
39.886 terluka
1.000 ditangkap[6]
126.875 tewas atau hilang (perkiraan)
264.908 terluka
5.600 ditangkap[7]
2,268+ tanks[8]

Perang Musim Dingin (Finlandia: talvisota, Swedia: vinterkriget, Rusia: Советско-финская война, juge disebut Perang Soviet-Finlandia atau Perang Rusia-Finlandia[9]) adalah perang yang dimulai ketika Uni Soviet, yang dipimpin oleh Joseph Stalin, menyerang Finlandia pada tanggal 30 November 1939, tiga bulan setelah invasi Jerman ke Polandia yang memulai Perang Dunia II. Karena serangan ini dianggap ilegal, Uni Soviet dikeluarkan dari Liga Bangsa Bangsa pada tanggal 14 Desember. Stalin memperkirakan akan menguasai seluruh Finlandia pada akhir tahun 1939, tetapi perlawanan Finlandia membuat frustasi pasukan Soviet, yang jumlahnya lebih besar 4:1, 200:1 tank dan 30:1 pesawat tempur[4]. Finlandia terus bertahan sampai Maret 1940, ketika Perjanjian Perdamaian Moskwa ditandatangani dan mengurangi 10% teritori Finlandia dan 20% kapasitas industri ke Uni Soviet.

Latar Belakang

Setelah bersama-sama dengan Hitler menyerang Polandia pada bulan September 1939, maka Stalin berdasarkan pertimbangan geopolitik dan strategi memaksa Estonia, Lithuania, dan Latvia, untuk mengadakan perjanjian untuk bersukutu dengan Uni Soviet. Ini berarti negara-negara itu melepaskan netralitas mereka untuk berperang dengan Uni Soviet dalam peperangan yang akan pecah diantara Uni Soviet dan Jerman Nazi.

Namun Finlandia yang lebih bersimpati pada Jerman daripada Rusia memilih untuk bersikap netral. Karena beranggapan Jerman letaknya sangat jauh sedangkan batas Rusia hanya beberapa puluh kilometer saja. Tetapi netralitas Finlandia tidak bisa diterima Stalin. Finlandia terletak hanya 32 kilometer dari Leningrad, artinya tidak ada rintangan berarti jika Jerman kelak menyerbu dari jurusan Finlandia ke arah Leningrad. Karena alasan itu, Stalin memberi tuntutan yang sulit untuk Finlandia.

Tuntutan Stalin

Bulan Oktober 1939, Stalin menuntut kepada Finlandia untuk menyerahkan pulau Hanko, Koivisto, dan beberapa pulau lain seperti Lavansari, Tyrtaersaari, Seiskari, dan semua pulau-pulau di Teluk Finlandia. Di samping ini Stalin menuntut penyerahan sebagian dari semenanjung dekat Petsamo, di sebelah utara Finlandia, Rybachi. Lebih jauh Rusia supaya perbatasannya di Isthmus Karelia yang letaknya berdekatan dengan Leningrad digeser. Dan sebagai imbalannya, Rusia menawarkan sebagian wilayahnya untuk ditukar, wilayah yang tidak begitu strategis.

Akan tetapi Finlandia beranggapan bahwa wilayah yang dituntut oleh Rusia juga memiliki nilai stratesis yang sama bagi Rusia, sehingga awalnya Finlandia menolak. Tetapi akhirnya Finlandia perlahan-lahan bersedia menyerahkan pulau-pulau di Teluk Finlandia, kecuali pulau Hanko. Mengenai perbatasannya dengan Leningrad, Finlandia masih dapat menerimanya. Pada umumnya Finlandia bersedia memberi konsensi sebanyak dua per tiga tuntutan Stalin, kecuali pulau Hanko. Jelaslah bahwa perundingan ini pasti gagal.

Manuver Rusia

Pada tanggal 30 November 1939, tentara Rusia menyerang Finlandia tanpa menyatakan perang. Ibukota Helsinki dibom. Ketika Rusia berhasil menduduki sebagian wilayah Finlandia, mereka lalu membentuk sebuah pemerintah boneka dibawah pimpinan Kuusinen, seorang komunis Finlandia yang melarikan diri tahun 1918 ke Rusia.

Liga Bangsa-Bangsa yang diminta Finlandia untuk turun tangan untuk mengadakan gencatan senjata, memanggil Rusia di Genewa, namun panggilan itu ditolak. Rusia beranggapan bahwa mereka tidak memulai peperangan, karena mengadakan hubungan yang bersifat damai dengan Pemerintahan Demokrat Finlandia, yang dipimpin oleh Kuusinen. Pemerintahan yang juga meminta tentara Rusia untuk memasuki wilayah Finlandia. Liga Bangsa-Bangsa lalu mengeluarkan Rusia dari Organisasi Internasional tersebut.

Jalannya Peperangan

Catatan kaki

  1. ^ Pentti Virrankoski, Suomen Historia 2, 2001, ISBN 951-746-342-1, SKS
  2. ^ Erkki Käkelä, Laguksen miehet, marskin nyrkki: Suomalainen panssariyhtymä 1941-1944, 1992, ISBN 952-90-3858-5, Panssarikilta
  3. ^ Kantakoski, Punaiset panssarit - Puna-armeijan panssarijoukot 1918-1945, p. 260
  4. ^ a b Tomas Ries, Cold Will - The Defense of Finland, 1988, ISBN 0-08-033592-6, Potomac Books
  5. ^ Ohto Manninen, Talvisodan salatut taustat, 1994, ISBN 952-90-5251-0, Kirjaneuvos, using declassified Soviet archive material, Manninen found 12 previously unrecognized infantry divisions ordered to Finnish front
  6. ^ Finnish Defence College, Talvisodan historia 4, p.406, 1991, ISBN 951-0-17566-8, WSOY, The dead includes 3,671 badly wounded who died after the war without leaving the hospital, some several years after the war.
  7. ^ G.F. Krivosheev, Soviet Casualties and Combat Losses in the Twentieth Century, 1997, ISBN 1-85367-280-7, Greenhill Books
  8. ^ Kantakoski, p. 286
  9. ^ "Russo-Finnish War". Encarta. Diakses tanggal 2006-07-11. 

Daftar pustaka

  • Engle, Eloise; Paananen, Lauri (1992). The Winter War: The Soviet Attack on Finland 1939-1940. Stackpole Books. ISBN 0-8117-2433-6.
  • Jakobson, Max (1961). The Diplomacy of the Winter War: An Account of the Russo-Finnish War, 1939-1940. Cambridge, MA: Harward University Press.
  • Öhquist, Harald (1949). Talvisota minun näkökulmastani. Helsinki: WSOY. (in Finnish)
  • Ries, Tomas (1988). Cold Will: Defence of Finland. Brassey's. ISBN 0-08-033592-6.
  • Schwartz, Andrew J. (1960). America and the Russo-Finnish War. Washington, D.C.: Public Affairs Press.
  • Trotter, William R (1991). A Frozen Hell: The Russo-Finnish Winter War of 1939-1940 (also published as The Winter War). Algonquin Books of Chapel Hill. ISBN 1-56512-249-6.
  • Van Dyke, Carl (1997). The Soviet Invasion of Finland, 1939-40. Frank Cass Publishers. ISBN 0-7146-4314-9.
  • Vehviläinen, Olli (2002). Finland in the Second World War: Between Germany and Russia. New York: Palgrave. ISBN 0-333-80149-0.

Pranala luar

Templat:Link FA Templat:Link FA Templat:Link FA Templat:Link GA Templat:Link GA Templat:Link GA Templat:Link GA Templat:Link GA Templat:Link GA