Monumen Selamat Datang: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Farras (bicara | kontrib)
+infobox
Ricky Setiawan (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 22: Baris 22:


Ide pembuatan patung ini berasal dari Presiden Soekarno dan rancangan awalnya dikerjakan oleh [[Henk Ngantung]] yang pada saat itu merupakan [[Gubernur DKI Jakarta|Wakil Gubernur DKI Jakarta]]. Tinggi patung perunggu ini dari kepala sampai kaki 5 m, sedangkan tinggi seluruhnya dari kaki hingga tangan yang melambai adalah 7 m, dan tinggi kaki patung adalah 10 m. Pelaksana pembuatan patung ini adalah tim pematung Keluarga Arca pimpinan [[Edhi Sunarso]] di Karangwuni. Pada saat pembuatannya, Soekarno didampingi Duta Besar [[Amerika Serikat]], Howard P. Jones beserta para menteri sempat berkunjung ke sanggar Edhi Sunarso. Pembuatan patung ini memakan waktu sekitar satu tahun. Monumen Selamat Datang kemudian diresmikan oleh Soekarno pada tahun 1962.<ref name="selamatdatang"/>
Ide pembuatan patung ini berasal dari Presiden Soekarno dan rancangan awalnya dikerjakan oleh [[Henk Ngantung]] yang pada saat itu merupakan [[Gubernur DKI Jakarta|Wakil Gubernur DKI Jakarta]]. Tinggi patung perunggu ini dari kepala sampai kaki 5 m, sedangkan tinggi seluruhnya dari kaki hingga tangan yang melambai adalah 7 m, dan tinggi kaki patung adalah 10 m. Pelaksana pembuatan patung ini adalah tim pematung Keluarga Arca pimpinan [[Edhi Sunarso]] di Karangwuni. Pada saat pembuatannya, Soekarno didampingi Duta Besar [[Amerika Serikat]], Howard P. Jones beserta para menteri sempat berkunjung ke sanggar Edhi Sunarso. Pembuatan patung ini memakan waktu sekitar satu tahun. Monumen Selamat Datang kemudian diresmikan oleh Soekarno pada tahun 1962.<ref name="selamatdatang"/>

==''Bundaran Hotel Indonesia''==
[[Image:Welcome Roundabout.jpg|thumbnail|left|''Bundaran Hotel Indonesia'' or Hotel Indonesia Roundabout where the Selamat Datang Monument is located.]]
[[File:Anti Tobacco Movement Jakarta.jpg|thumb|right|The medical students in Jakarta [[Demonstration (people)|demonstrate]] against tobacco during "A Day Without Tobacco", at Bundaran Hotel Indonesia, Central [[Jakarta]], [[Indonesia]].]]
Monumen Selamat Datang terletak di pusat Bundaran Hotel Indonesia atau Bundaran HI. Dinamakan demikian karena letaknya yang dekat dengan [[Hotel Indonesia]]. Bundaran ini terletak di tengah persimpangan jalan M.H. Thamrin dengan Jalan Imam Bonjol, Jalan Sutan Syahrir, dan Jalan Kebon Kacang. Pada tahun 2002, Bundaran Hotel Indonesia direstorasi oleh PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama dengan penambahan air mancur baru, desain kolam baru, dan pencahayaan. Setelah [[era reformasi]], Bundaran HI menjadi tempat populer untuk melakukan [[demonstrasi|aksi demonstrasi]]. Setiap hari minggu pagi, saat dilaksanakan Jakarta [[Car-Free Days]], bundaran ini dipenuhi oleh orang yang berolahraga, bersepeda, maupun pedagang kaki lima.


== Catatan kaki ==
== Catatan kaki ==

Revisi per 9 Juni 2013 15.48

Monumen Selamat Datang
Berkas:Monumen Selamat Datang.jpg
LetakJalan Bundaran HI, Tanah Abang, Jakarta 10350, Indonesia
Dibangun17 Agustus 1961
ArsitekHenk Ngantung, Edhi Sunarso
Berkas:Welcome Roundabout.jpg
Monumen Selamat Datang dan lalu lintas di sekitar Bundaran HI.

Monumen Selamat Datang adalah sebuah monumen yang terletak di tengah Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Indonesia. Monumen ini berupa patung sepasang manusia yang sedang menggenggam bunga dan melambaikan tangan. Patung tersebut menghadap ke utara yang berarti mereka menyambut orang-orang yang datang dari arah Monumen Nasional.[1]

Sejarah

Pada tahun 1962, Jakarta menyambut tamu-tamu kenegaraan di Bundaran Hotel Indonesia. Ketika itu, Presiden Soekarno membangun Monumen Selamat Datang dalam rangka Asian Games IV yang diadakan di Jakarta. Para atlet dan ofisial menginap di Hotel Indonesia dan bertanding di komplek olahraga Ikada, sekarang komplek Gelora Bung Karno, Senayan. Stadion Senayan pada saat itu adalah stadion terbesar di Asia Tenggara yang mampu menampung 120.000 penonton.[1]

Ide pembuatan patung ini berasal dari Presiden Soekarno dan rancangan awalnya dikerjakan oleh Henk Ngantung yang pada saat itu merupakan Wakil Gubernur DKI Jakarta. Tinggi patung perunggu ini dari kepala sampai kaki 5 m, sedangkan tinggi seluruhnya dari kaki hingga tangan yang melambai adalah 7 m, dan tinggi kaki patung adalah 10 m. Pelaksana pembuatan patung ini adalah tim pematung Keluarga Arca pimpinan Edhi Sunarso di Karangwuni. Pada saat pembuatannya, Soekarno didampingi Duta Besar Amerika Serikat, Howard P. Jones beserta para menteri sempat berkunjung ke sanggar Edhi Sunarso. Pembuatan patung ini memakan waktu sekitar satu tahun. Monumen Selamat Datang kemudian diresmikan oleh Soekarno pada tahun 1962.[1]

Bundaran Hotel Indonesia

Berkas:Welcome Roundabout.jpg
Bundaran Hotel Indonesia or Hotel Indonesia Roundabout where the Selamat Datang Monument is located.
The medical students in Jakarta demonstrate against tobacco during "A Day Without Tobacco", at Bundaran Hotel Indonesia, Central Jakarta, Indonesia.

Monumen Selamat Datang terletak di pusat Bundaran Hotel Indonesia atau Bundaran HI. Dinamakan demikian karena letaknya yang dekat dengan Hotel Indonesia. Bundaran ini terletak di tengah persimpangan jalan M.H. Thamrin dengan Jalan Imam Bonjol, Jalan Sutan Syahrir, dan Jalan Kebon Kacang. Pada tahun 2002, Bundaran Hotel Indonesia direstorasi oleh PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama dengan penambahan air mancur baru, desain kolam baru, dan pencahayaan. Setelah era reformasi, Bundaran HI menjadi tempat populer untuk melakukan aksi demonstrasi. Setiap hari minggu pagi, saat dilaksanakan Jakarta Car-Free Days, bundaran ini dipenuhi oleh orang yang berolahraga, bersepeda, maupun pedagang kaki lima.

Catatan kaki